CEMBURU TAPI GENGSI

...4...

...❤----------------🖤...

"Yang mulia ini adalah ruangan kerja anda,"

"Woah!!!" Aeris terlihat takjub melihat ruangannya.

"Ahk tuan Rigel bukan kah ini terlalu luas, ini seperti kamar," ujar Aeris.

"Ini pilihan Ratu Diana, saya harap anda suka," jawab Rigel.

"Ahk benarkah?" Aeris kaget.

Rigel mengangguk menjawab pertanyaan Aeris.

Kemarin Ratu Diana memilihkan Dayang yang adalah tugasku dan sekarang, dia memilih kan ku ruangan kantor, aku ingin berterima kasih kalau aku bertemu dengan nya.

"Yang mulia apa yang mulia baik-baik saja? Anda memikirkan sesuatu???"

"Ahk tidak... Hanya saja perasaan ku jauh lebih baik dari kemarin," ujar Aeris.

Ahk aku melupakan sesuatu, Yang mulia Ratu Aeris kan di hujat oleh rakyat kerajaan sini, tapi dia masih bisa setenang ini, aku tidak tahu kenapa rakyat kerajaan tempat ku tinggal tidak menerima nya. Gumam Rigel.

"Baiklah mohon bantuannya tuan Rigel!" Pinta Aeris yang mulai bersemangat memulai pekerjaan barunya.

"Ahk sebelumnya, yang mulia panggil saya Rigel saja, saya tidak enak dipanggil tuan, aneh rasanya, anda kan sudah menjadi Ratu..." ujar Rigel gugup.

"Oh baiklah," ucap Aeris.

Di kediaman Alaric...

Alaric tengah mengerjakan tugas negara, dan temannya tiba-tiba mengaggunya.

"Hei kenapa kau sudah kembali," tanya Alaric melihat teman nya yang masuk ke ruang kerjanya melalui jendela.

"Ohk ayolah kenapa aku harus mengamati Ratu itu sama saja dengan menguntit!" Gerutu pria berciri khas rambut berwarna kulit kepirangan dengan mata hitam keemasan.

Pria itu memiliki central hetrocromonia, dimana matanya memiliki iris yang warnanya lebih dari satu warna.

"Kenapa kau menentang tugas raja," tegas Alaric.

Meskipun dengan teman nya Alaric selalu serius saat memberi perintah.

"Huh... Kenapa tidak kau saja, bagaimana jika aku ketahuan, bagaimana kata yang mulia Ratu nanti, pasti dia akan menyebut ku pria mesum!"

Benar juga kata Kane tapi...

"Dasar pemalu!" celetuk Kane.

Sebelum Alaric mengakuinya sendiri temanya Kane sudah memberi tahu kalau Alaric adalah orang yang pemalu.

"..."

Mendengar hujatan dari Kane Alaric terdiam karena apa yang di katakan Kane benar.

"Hah kau ini, setidaknya kau berbincang sedikit dengan Ratu, kau ini sudah kalah dengan Rigel!" ujar Kane blak-blakan.

"Hah apa maksudmu! Apa Ratu selingkuh??!" Tanya Alaric kaget.

"Wow... Wow... Wow... tenang jangan salah paham!"

Yang benar saja, Ratu Aeris berbeda dengan si Edana. Gerutu Kane.

"Begini, di banding dengan mu, yang mulia Ratu lebih dekat dengan Rigel, apa kau tidak cemburu!!!"

"Rigel juga terlihat menyukai yang mulia Ratu, jang marah loh!" tambah Kane.

Mendengar itu Alaric hanya menunduk muram.

"Aku tidak ingin me mata-matai Ratu lagi, aku ingin menjaga citra ku di depan yang mulia Ratu, aku juga tidak mau kalah dengan Rigel!" Gerutu Kane berbicara panjang lebar dengan nada yang cepat seperti anak kecil.

Sementara Alaric meratapi nasib karena terhalang gengsi.

"Baiklah, kalau begitu, selama tadi menjalankan perintah ku, bagaimana keadaan ratu???" Tanya Alaric pasrah.

"Ahk iya, tadi ada sesuatu yang menegangkan,"

Alaric menaikan alis nya penasaran.

"Dia bertemu dengan Edana, dan terjadi pertengkaran," ujar Kane serius.

"Apa! Ratu bagaimana!!" Panik Alaric.

Fufufu... Baru kali ini aku melihat Alaric mengkhawatirkan seseorang.

"Ratu tidak apa-apa, dia melawan Edana karena itu aku sangat mengidolakan ratu dan ingin punya citra bagus di hadapan nya." Girang Kane.

"Apa maksudmu aku tidak mengerti!" Tanya Alaric.

"Singkatnya, Edana datang tiba-tiba ke hadapan ratu dan memakinya, Rigel menghentikannya tapi Edana tetap ngeyel, tapi sangat tidak terduga ratu Aeris tidak marah oleh perkataan Edana, dia terlihat sangat tenang..." ujar Kane sambil memuji Aeris.

"Ratu pergi setelah mendengar ocehan menyebalkan Edana, mungkin karena Edana ingin ocehanya di dengar dan di jawab karena tidak terima di abaikan, Edana... Menjambak rambut ratu," . Kata-kata Kane sontak terpotong oleh kemarahan Alaric.

"Apa! Benari sekali wanita itu!!!" Geram Alaric mengepalkan tangannya.

"Yah tapi hal yang terduga kemabli terjadi, aku pikir Ratu akan balik menjambak ternyata tidak, Ratu menggigit Edana agar tangannya lepas, dan mencengkram nya."

"Dan setelah itu kurasa Ratu memberi sedikit geretakan yang membuat Edana pergi, tapi sebalnya dia tidak meminta maaf," Tukas Kane.

Dia bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuanku, apa guna ku ya! Bagaimana cara aku dekat dengan Ratu...

"Itu yang membuat aku kagum, dia sangat kuat, dia tidak lemah menerima cacian dan hinaan selain dari Edana," Ungkap Kane memasang wajah antusiasme.

Sementara Alaric hanya terdiam...

Hari pun mulia malam, semua orang menghentikan pekerjaan nya lalu beristirahat untuk bersiap di malam hari.

"Rigel ayo hentikan dulu pekerjaan ini sudah cukup, " pintar Aeris.

"Yah ini sudah larut malam,"

"Anda bisa pulang, jika anda sudah tidak ada urusan lagi, terimakasih untuk hari ini," ucap Aeris sambil tersenyum.

"Yah, kalau begitu saya pamit, anda juga selamat beristirahat," ucap Rigel.

"Yah..."

Rigel pun keluar menutup pintu kantor dan meninggalkan Aeris.

"Ahk waktunya istirahat, hari ini sangat menyenangkan!"

"Apa yang menyenangkan!!"

Seorang pria menghentikan langkah Rigel yang baru saja melangkah beberapa jarak dan menatap Rigel dengan mata tajam.

"Yang mulia apa aku melakukan kesalahan???" Tanya Rigel.

"..."

Hah dia ini tidak mau mengaku kalau dia cemburu dengan Kane... Gumam Kane sedikit kesal dengan sikap Alaric.

"Ahk Rigel apa kau tidak peka!!! Yang mulia raja cemburu karena kau menghabiskan waktu yang sangat lama dengan yang mulia ratu itulah penyebabnya..." Celetuk Kane.

"Oh astaga benarkah itu, tapi kan itu juga perintah yang mulia," Ejek Rigel.

Sontak wajah Alaric memerah dan kedua bawahan nya menikmati momen untuk mengejek rajanya.

"Oh astaga apa sebaiknya yang mulia yang bekerja dengan ratu setiap hari~" Goda Rigel.

"Ya.. Ya.. Ya.. itu ide yang bagus," tukas Kane.

"Itu memang ide yang bagus." ujar Rigel dengan angkuh.

"DIAM!!!"

Alaric yang sudah kesal dengan dua keroconya langsung mengeluarkan emosi yang sedari tadi di tahan-tahan, seketika Kane dan Rigel pun terdiam membeku.

"huupt,"

*Asataga kita terlalu keterlaluan...

Benar, gimana nih*....

Dua keroco yang diam membeku hanya bisa saling bicara dengan telepati.

"Ahk Rigel, belum pulang, kalian sedang apa malam-malam begini???"

"YANG MULIA RATU!!!" Serempak ketiga pria itu kaget melihat kehadiran Aeris.

"Ahk ada apa! Kenapa kalian berteriak begitu!!!" Aeris kebingungan.

"Saya mau pulang, aku berpapasan dengan yang mulia raja karena itu aku memberi salam dan berbicara sebentar, " ujar Rigel ramah dan sopan.

Dasar si paling pandai pencitraan....

Ujar seorang yang mengetahui kebenarannya.

Ahk apa yang di katakan Rigel benar, mereka terlihat tidak akur, pikir Aeris dengan kepekaan nya.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!