...2...
...🖤----------------❤...
Setelah pernikahan selesai aku langsung pergi ke kerajaan utara, dan itu hari terburuk dimana aku ternyata di sambut oleh rakyat kerajaan utara.
Aku mendapat sorakan cacian dari mereka dan aku tidak tahu alasan nya apa. Aku masih bisa mendengar kata-kata mereka di benakku.
"Ratu sangat menakutkan!!!"
"Ratu seperti Burung gagak hitam dan hantu!!!"
"Bisa apa dia yang dari Kerajaan lain!!!"
Aku sangat kecewa karena rakyat kerajaan utara melihat seseorang dari penampilan, walau tidak semuanya.
Apa aku terlihat seperti burung gagak???Mungkin karena kemarin aku berpakaian sedikit gelap, nantinya aku sesekali akan berpakaian yang cerah.
Hari mulai larut, dari pada aku terus menerus memikirkan hal yang tidak perlu, aku pun memutuskan untuk beristirahat tapi. Saking lelahnya Aeris tidak menyadari ada seseorang yang masuk ke kamarnya.
CLAK~
Dia sudah tidur, padahal aku ingin berterimakasih, mungkin dia lelah...
Alaric mendekati Aeris yang tengah tertidur.
Apa yang sedang kau lakukan, padahal niat mu hanya untuk berterima kasih, ayo pergi lagi.
Tapi Alaric di tahan oleh Aeris. Baju mereka sedikit saling terkait dan saat Alaric akan membenarkan nya, Alaric di tarik oleh Aeris ke ranjang.
Oh astaga, apa dia sadar dia tengah melakukan apa. Keluh Alaric yang di tarik ke ranjang.
Dia memelukku, aku takut di sadar, saat pagi buta aku akan bangun. Ujar Alaric tidak ingin membangunkan Aeris.
Saat aku terlelap aku sempat berpikir. Kenapa aku sangat hati-hati pada wanita ini. Tidak biasanya aku begini, seperti ada dorongan. Apalagi karena aku tidak ingin membangunkannya aku dengan suka rela tidur dengan nya, alasan konyol apa itu.
🌻🌻🌻
Hari mulai pagi Aeris pun segera bangun dari tidurnya, sebenarnya bukan itu alasan nya, Aeris merasa ada seseorang menindih nya.
"Oh astaga, siapa dia!" Lirih Aeris.
Padahal aku tidur sendiri, aku sadar itu tapi, siapa ini???
Aeris pun mengecek siapa yang tengah berbaring pulas dengan nya.
Alaric!!! Dia Alaric!!!
Bagaimana aku membangunkannya ya???
PLANG!!!
Tiba-tiba seperti ada suara benda terjatuh.
"OH ASTAGA MAAF KAN SAYA YANG MULIA!!!"
Seorang wanita berbaju seperti pelayan tiba-tiba sudah ada di depan pintu dan membuat keributan karena telah menjatuhkan nampan yang berisi air.
"Oh astaga," lirih Aeris.
Aeris mendekati pelayanan itu agar tidak terlalu panik dan menenangkan nya agar tidak berteriak.
"Ah siapa namamu??? Tolong jangan berteriak ya, Yang mulia masih tertidur," ujar Aeris secara halus membuat sangat pelayan terlihat terharu.
Oh astaga ini yang mulia ratu, suaranya sangat lembut, kenapa kesan pertama kami sangat buruk. Ujar pelayan itu.
"Ahk sekali lagi maaf yang mulia , saya pelayan anda,"
"Ahk iya, bereskan kekacauan ini ya, kamu bisa datang lagi," ujar Aeris.
"Siap yang mulia," jawab pelayanan itu.
Aeris pun kembali ke ranjang untuk membangunkan Alaric yang entah masih tidur atau sudah bangun.
Apa dia terbangun???
Aeris menggoyang-goyangkan badan Alaric agar terbangun.
"Ahk yang mulia apa anda bisa bangun ini sudah pagi," ujar Aeris berhati-hati.
"Emmm,,, Apa..."
Ahk dia terbangun.
Perlahan Alaric membuka matanya, Alaric kaget ternyata yang membangunkannya ternyata adalah Aeris.
"Apa yang kau lakukan!" Teriak Alaric kaget.
Loh ko jadi dia yang kaget, seharusnya aku yang kaget melihat nya tiba-tiba ada di ranjang saat pagi hari. Gerutu Aeris.
"Yang mulia justru saya yang harus kaget, anda kenapa tidur di kamar saya," lirih Aeris berusaha tidak mengeluarkan emosian nya.
Alaric membelakan matanya dia sadar kalau dia lah yang salah.
"Ahk maaf," ungkap Alaric. "Kenapa anda tiba-tiba ada di ranjang saya? Apa kemarin anda mabuk??" tanya Aeris.
"Ahk tidak, kau tidak perlu tahu," ujar Alaric.
Kenapa dia berpikir begitu, padahal aku tidur di ranjang juga gara-gara dia. Gerutu Alaric.
"Kenapa saya perlu tahu, supaya lebih berhati-hati lagi," ujar Aeris.
"Dan saya juga adalah istri anda, saya berhak tahu tentang anda," ungkap Aeris dengan wajah percaya diri tanpa rasa malu.
Berbeda dengan Alaric saat mendengar kata-kata yang belum terbiasa di dengar itu, Alaric tiba-tiba salah tingkah dan merasa malu.
Ahk kenapa aku merasa malu begini. Ucap Alaric.
"Saya tidur di sini buka karena saya mabuk, tapi ratu tiba-tiba menarik saya, karena takut membangun ratu, saya tidur saja di sana, saya tadi nya akan bangun di pagi buta, tapi tiba-tiba saya kebablasan," ungkap Alaric dengan nada canggung.
Alasan macam apa itu, tapi melihat dia berbicara seperti itu kurasa itu memang benar.
"Kalau begitu, anda bisa keluar saya mau mandi," seru Aeris seperti biasa mengatakan hal-hal yang ambigu dengan nada percaya diri.
Membuat Alaric yang belum terbiasa mendengar bahkan belum terbiasa dengan kehadiran wanita merasa malu dan tidak penuh percaya diri.
Kepribadian Alaric dan Aeris sangat lah berbeda. Alaric adalah seorang yang relatif pendiam dan bicara sebutuh nya, Alaric bisa saja bersosialisasi tapi tidak semua orang bisa akrab dengan nya terutama perempuan, Aeris bisa di bilang adalah perempuan pertama yang bisa berbicara santai dengan Alaric saat pertemuan pertama.
Sedangkan Aeris, Aeris adalah orang yang percaya diri dan bisa bergaul dengan mudah dengan siapa pun mau itu laki-laki atau perempuan, Aeris sangat mudah akrab dengan orang apalagi jika orang itu kepribadian nya mirip seperti Aeris atau sama-sama ekstrovert, Aeris juga punya banyak teman yang relatif pendiam, tapi setelah mengenalnya Aeris bisa akrab maupun dengan seorang yang pribadi nya pendiam, walaupun memang butuh waktu yang lama untuk akrab.
🍀🍀🍀
"Atau anda ingin mandi bersama, mau bagaimana pun kita sudah menghabiskan malam pertama kita," Goda Aeris.
"Hah!!!"
"Ahk suara siapa itu," tanya Aeris yang tiba-tiba mendengar suara seorang yang terkejut.
Aeris pun mengecek arah sumber suara.
"Ahk Kau ini kenapa kau harus mengeluarkan suara!!!" bisik seorang yang tengah bersembunyi dan dalang.
"Maaf kan aku, aku terlalu bersemangat, Sofia!" jawabnya.
"Ahk siapa ini!!!"
"Oh astaga," Dua orang yang tengah bersembunyi di balik pintu itu kaget melihat siapa yang tengah memergokinya.
Yang mulia Ratu!!!!
"Berani nya ada orang yang menguping," kesal Alaric ikut memergoki.
Juga yang mulia raja!!! . Teriak batin kedua orang yang tadi menguping.
"Apa yang kalian lakukan???" Bentak Alaric.
"Ahk,". "MAAF YANG MULIA RAJA, MAAF YANG MULIA RATU, MAAF! MAAF! KAMI TIDAK SENGAJA KAMI TIDAK BERMAKSUD,"
Dua orang perempuan berpakaian pelayan itu menunduk-nunduk meminta maaf.
"Mau bagaimana kalian akan di hukum!" Bentak Alaric.
"Eits, sabar~~~" Aeris menghentikan amarah Alaric.
"Apa yang anda lakukan???" Tanya Alaric dengan nada sedikit rendah.
Yang tadinya nada Alaric menjulang tinggi di tambah raut wajah yang kesal, tiba-tiba berubah dengan menurunkan nada suara nya juga wajahnya semakin tenang saat di hentikan oleh Aeris.
"Ahk yang mulia, mungkin mereka benar, tadi saya sempat melihat orang ini," Tunjuk Aeris pada salah satu perempuan dari mereka.
"Ahk apa anda seorang pelayan???" Tanya Aeris dengan nada lembut.
"Yah, yah yang mulia ratu, saya adalah datang yang akan bekerja untuk ratu, dan ini dayang satunya lagi," ucap wanita yang di tunjuk Aeris tadi.
Untunglah aku sempat bertemu dengan yang mulia ratu, aku juga tak menyangka raja Alaric yang di kenal tegas bisa luluh terdiam dan ini berkat yang mulia ratu, ratu Aeris...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments