MUNCULNYA ISTRI PERTAMA

...3...

...🖤----------------❤...

Akhirnya kejadian nguntit menguntit pun selesai.

"Terimakasih yang mulia ratu," Ucap salah satu pelayan.

"Saya juga, saya benar-benar tidak sengaja," ucap pelayan satu lagi.

"Hmmm, jadi kalian datang kesini untuk???"

"Ahk kami Dayang yang di pilih oleh Ratu Diana," ungkap pelayan.

"Mohon saya memperkenalkan diri, nama saya Sofia saya berasal dari keluarga Marques Friza,"

Mata Aeris membelalak saat mendengar datang nya berasal dari bangsawan kelas tinggi.

"Saya juga, perkenalkan nama saya Lili, saya dari keluarga Marques Dona,"

"Oh astaga, kalian berasa dari bangsawan tinggi, suatu kehormatan bisa mengenal kalian,"

Apakah ini terlalu berlebihan, tapi ini pilihan dari ibu Alaric langsung, aku sangat ingin bertemu dengan nya, dia bahkan tak datang ke upacara pernikahan, tapi repot-repot memberi Dayang, apa mereka mata-mata???

"Justru saya yang merasa terhormat bisa bertemu langsung dengan anda yang mulia, anda orang yang sangat ramah," puji Sofia.

"Iya itu benar!!! Tidak seperti rumor yang katanya anda sangat menyeramkan, anda sangatlah rupawan yang mulia!!!" Ucap Lili dengan girang.

"Ahk terimakasih," ujar Aeris senang.

*Sofia adalah tipe orang yang kalem dan terlihat dewasa dari yang kulihat, lalu Lili dia seperti anak-anak, aku tidak punya celah mencurigainya, tapi kenapa ibu Alaric memberi kan ku Dayang yang bukan tugasnya.

Tapi aku harus berhati-hati*.

Dayang-dayang itu pun melakukan tugasnya pada majikan nya, pekerjaan seorang Dayang yaitu memandikan majikan nya, menyiapkan makanan, dan memilihkan baju juga hal-hal yang di suruh majikannya.

Aeris kini tengah mandi di bantu oleh dayang-dayang nya.

"Ahk saya tidak menyangka yang mulia raja bisa bersikap seperti itu," kekah Sofia.

Kenapa dia tertawa. Heran Aeris.

"Kenapa dengan yang mulia???" Tanya Aeris.

"Baru kali ini yang mulia membuat wajah tenang, biasanya wajah nya selalu kamu dan beringas, saya melihat wajah yang mulia raja tenang saat melihat ratu," ucap Sofia.

"Itu benar!!! Meskipun tadi kami di marahi, tapi aku sangat senang melihat adegan yang sedikit romantis, menurutku..." celetuk Lili.

"Haha kalian ini,"

Apakah itu benar, kalau di pikir-pikir Alaric tak sekejam orang-orang bilang. Pikir Aeris.

Aeris pun selesai mandi lalu bersiap untuk bertemu seorang yang akan membimbing nya bekerja, karena itu pesan Alaric sebelum pergi.

Aeris pun keluar dari kamarnya dan ternyata sudah ada seorang yang menunggu nya.

"Ahk baru saja saya mau menemui anda!" ucap pria bersurai coklat dengan mata hijau cerah.

"Ahk tuan Rigel!!!"

"Hallo nona sesuai yang di perintah kan yang mulia raja, saya akan menjadi pembimbing anda, saya akan menjadi patner atau bisa di bilang wakil ratu!" ujar Rigel senang.

"Woah mohon bimbingan nya!" ujar Aeris ikut senang.

Ahk aku sangat bersyukur pembimbing ku adalah tuan Rigel, dia sangat pintar menerangkan.

"Yang mulai ratu maaf, apa kalian sudah kenal sebelumnya," tanya Lili penasaran.

"Ahk ya, kami kenal baru-baru ini," Jawab Aeris.

"Woah!!!"

Aku sangat iri Rigel sudah kenal cukup lama dengan yang mulia ratu, melihat wajah Rigel yang menyambut dengan senang, kurasa yang mulia ratu Aeris memang sangat baik. Ungkap benak Lili kagum.

Dia benar-benar seperti anak kecil. Kekah Aeris melihat tingkah laku Lili.

Dayang-dayang Aeris pergi untuk melakukan tugas lain dan tersisa Aeris dan Rigel.

Saat akan menuju ruang kerja tiba-tiba ada seorang yang menggangu perjalanan mereka.

Sesosok wanita berambut panjang keriting ke abuan dan mata yang menyorot tajam tengah menatap Aeris dengan tatapan mengejek.

"Ahk benarkah ini sosok ratu itu! Woah kulitnya pucat wajahnya nya menyeramkan seperti vampir," Ucap wanita itu dengan angkuh.

Huh, akan ku hancurkan mental nya. Timpal wanita itu.

"Nona Edana apa yang anda lakukan disini!" Tanya Rigel dengan raut wajah sedikit tidak suka.

Edana??? Apakah dia istri pertama Alaric???

"Aku? Tentu saja aku ingin menyambut istri baru Alaric!" Ucap Edana.

"Jangan lancang memanggilnya yang mulia raja sembarangan, anda juga harus meminta maaf karena anda baru saja menghina yang mulia ratu, apa anda tidak malu!!!" Geretak Rigel.

"Kenapa aku harus memanggilnya seperti itu, bukankah rakyat juga tak menerima keberadaan ratu," Timpal Edana.

"Kau ini!!!" kesal Rigel hampir ingin melawan tapi di hentikan oleh Aeris. "Sudah tuan Rigel, biarkan saja, saya tidak merasa terganggu, ayo kembali ke tujuan kita," pinta Aeris.

Ini perintah yang mulia ratu, tapi jika dia terus dibiarkan, aku akan laporkan dia pada Alaric!!!. Kesal Rigel.

"Baik yang mulia mari."

"Terimakasih pengertian nya," ucap Rigel.

Bohong jika aku tidak merasa terganggu, tapi aku tidak boleh terbawa emosi, tujuan ku disini untuk menjadi ratu yang di akui oleh rakyat negara ini, dan bisa menjadi ratu yang baik.

"Huh dasar, kau ini!!!"

"Oh astaga!!!"

Rambut Aeris tiba-tiba dijambak oleh Edana.

"Nona Edana hentikan itu, apa anda tidak malu!!!"

*Astaga apa dia tidak saya dengan reputasinya, aku kan ratu, kalau rumor seperti ini menyebar harga diri nya akan tercoreng.

Basi lah, dia kan tidak punya etika*.

Aeris pun tak tinggal diam, Aeris mengigit tangan Edana.

"AAAAAAA SAKIT, "

Lihat dia, dia berteriak seperti orang bodoh.

"Berani nya kau mengigit ku, aku akan laporkan pada Alaric," Teriak nya.

Edana kembali lancang dan melayangkan nya tangannya ke arah Edana.

Tapi Aeris berhasil menghindarinya, Aeris menggenggam tangan Edana yang hendak memukulnya dengan kuat.

"HEI LEPASKAN AAAA AW!!!" Teriak Edana.

"AAA SAKIT AW TOLONG-TOLONG RIGEL KAU HARUS MENOLONG KU DIA LANCANG PADA KU!!!"

Rigel tetap terdiam saat Edana meminta tolong, Rigel berusaha menahan emosi nya sedari tadi.

"Hei dengarkan aku baik-baik, aku tidak peduli kau merendahkan ku bagaimana pun, tapi... Ingat aku adalah RATU disini! Dan kau harus tahu batasan mu!" Ancam Aeris.

Mata yang mulia ratu bercahaya.

Rigel melihat Aeris yang menatap tajam ke arah Edana.

"Hah!!!"

Dasar wanita tidak tahu diri, kau menyalahgunakan kekuasaan mu untuk mengancam ku berani sekali dia!!! Aku harus memohon padanya!!!

"Baiklah maaf kan aku, lepaskan aku!!!" Rengek Edana.

Aeris pun melepaskan tangan Edana.

"Beruntung aku melepaskan mu, pergilah dari hadapanku!"

Edana pun pergi dengan perasaan kesal dan pasti merasa malu.

"Yang mulia kenapa anda melepaskan???" Kesal Rigel.

"Bagaimana kalau sesuatu yang tidak di inginkan terjadi, dia punya sifat yang buruk!" ujar Rigel khawatir.

"Aku sudah mempersiapkan itu, tuan Rigel anda tenang saja, saya tidak semudah itu melepaskan nya," Jawab Aeris sambil menunjukan seringai senyum nya.

Dari sana Rigel tahu kalau Aeris bukan sembarang orang, Rigel jadi semakin menyakini kalau Aeris memiliki kepintaran yang melebihi perkiraan nya.

Aeris dan Rigel pun kembali ke tujuannya untuk pergi ke ruang kerja.

"Woah menarik!!!" ucap seorang pria dengan siluet mata kuning terang yang sedari tadi memata-matai Aeris.

Siapakah dia???

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!