Ayuna

"Papa!!" Aliyah terkejut, ia melihat laki-laki yang sedang berjalan menghampiri mereka.

Sorot mata Aliyah membulat tajam, ia mencermati dari bawah sampai atas hingga dia ternganga melihat laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.

"Papa," pekiknya kaget. Aliyah masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini.

"Yuna, kamu kok main keluar tidak bilang pada papa," tanya laki-laki itu seraya mengusap pipi Yuna dengan lembut.

"Papa, Yuna bermain dengan kakak cantik ini, Yuna bosan di rumah, sedangkan papa terus sibuk bekerja," jelasnya dengan nada agak candel, bicara Yuna memang belum terlalu jelas tapi bisa di mengerti oleh Abimana Surya Pratama yang tidak lain adalah papanya Ayuna.

"Baiklah papa mengerti, maafkan papa karena terlalu sibuk, tapi Yuna kalau mau pergi bermain harus izin pada papa," ujarnya dengan nada lembut.

Aliyah masih tak bergeming, ia masih tidak percaya. Jika laki-laki ini adalah papa dari anak kecil ini, maka tandanya laki-laki dambaan hatiku sudah punya seorang istri, haruskah aku menjadi pelakor? Buru-buru Aliyah menepis pikirannya gilanya, lagian dimana-mana yang namanya pelakor itu murahan. Fix pelakor itu perempuan yang tidak punya hati.

Abimana laki-laki yang tampan, tinggi, berkulit putih, hidungnya mancung, dadanya bidang, nyaris sempurna, hidupnya juga sudah mapan, punya semuanya, tapi sayangnya dia di tinggal oleh istrinya, karena istrinya memilih meninggalkan dirinya dan satu anaknya demi menikah dengan saudara sepupunya. Dan hingga saat ini Abimana yang biasa di panggil Bima, ia belum juga membuka hatinya untuk wanita lain, selama kurang lebih 4 tahun menduda, ia hanya fokus dengan pekerjaannya dan yang paling utama fokus merawat Ayuna Abimana Pratama dari Ayuna masih bayi hingga kini Ayuna sudah menginjak usia hampir 4 tahun.

Bukan perjuangan yang mudah untuk merawat anak semata wayangnya sendirian, lalu ibunya juga tidak pernah datang melihat putrinya itu, ia lebih fokus dengan keluarga barunya dan kedua anaknya dari hasil pernikahannya dengan sepupuku.

Saat mengingat hal yang terjadi beberapa tahun lalu, rasanya hati ini seperti di cabik-cabik, sakitnya bagikan teriris pisau tajam.

"Papa, ini kakak cantik, kakak ini teman Yuna," ujar Yuna dengan nada cadel, mengemaskan sekali gadis cilik ini.

Aliyah melirik gadis kecil itu, lah teman, sejak kapan aku berteman dengan kamu anak kecil? Tapi biarlah, biarpun hatiku ini telah di patahkan oleh harapanku, aku ikhlas. Ternyata laki-laki dambaanku sudah punya istri dan berekor satu.

Bima menoleh ia menatap Aliyah, Aliyah menyunggingkan senyum tipis namun Bima malah menatapnya dengan tatapan dingin.

"Terimakasih," ujarnya dengan nada dingin.

"Sama-sama," sahut Aliyah singkat.

Ini manusia apa kulkas dua pintu sih? Dingin sekali, apa aku perlu lelehkan dulu, iya aku lelehkan hatinya nanti. Otak Aliyah traveling jauh membayang dada bidang laki-laki yang ada di hadapannya, itu membuat jiwanya meronta-ronta. Dasar Aliyah, dia memang tidak bisa melihat laki-laki tampan sedikit saja. "Hey Aliyah bodoh, ingat laki-laki itu beristri," batinnya dalam hati.

"Kami permisi dulu," pamitnya dengan nada dingin lagi.

"Silahkan!" sahut Aliyah singkat lagi.

Bima mengendong putri kecilnya dan berlalu pergi dari hadapan Aliyah yang masih mematung di tempat itu.

Tubuh aku tiba-tiba merasa lemas, ternyata laki-laki idaman hatiku itu sudah punya ekor satu, dan pastinya istri laki-laki itu pasti cantik. Apa kabar dengan aku yang biasa saja? Mau jadi pelakor juga tidak mungkin, wajahku yang imut, manis seperti gula ini, yang tentunya bisa menaklukkan hati banyak para laki-laki, tidak akan aku menjadi pelakor.

Aliyah melangkah kakinya masuk ke dalam rumah, ia duduk di sofa ruang tengah sambil memakan cemilan yang ada di toples di atas meja.

Di nikmatilah cemilan itu biarpun sebenarnya tidak nafsu.

"Ternyata dia sudah punya istri."

"Aliyah, pupuslah sudah harapanmu."

Aliyah tersenyum kecil, dalam senyumnya itu terlihat tidak bahagia.

"Tok,tok,"

Mendengar suara pintu rumahnya ada yang mengetuknya, Aliyah beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu rumahnya. Entahlah siapa lagi yang datang?

"Ceklek,"

Bersambung

Terimakasih para pembaca setia

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Belum juga, beraksi sudah di buat patah hati y, Al...
Siaoa yg ketok pintu y???

2022-12-10

1

Eka ELissa

Eka ELissa

crita nya bguss...
maak...😘💐😘💐😘💐💐💐😘

2022-10-29

1

herni

herni

lanjuuut

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!