Dino dan Poni tidak kembali

Au....Mira mengaduh, jarinya tidak sengaja tertusuk jarum. Ia menggigit jarinya yang terluka, lalu memencet jarinya agar darah keluar.

Mira menatap jarum jam, sudah jam lima sore...Mira gelisah....

Mas Dino belum kembali.

" Mungkin nanti malam," gumam Mira dalam hati.

Mira bangkit dari duduknya, ia membereskan pakaian Dino yang baru ia jahit karena ada kancingnya yang terlepas.

Ia lalu menyimpan jarum, benang, dan gunting ke dalam kaleng tempatnya menyimpan peralatan menjahitnya.

Mira berjalan menuju kamar untuk mengambil ponselnya. Ia memeriksa notifikasi pesan masuk.

Mira melihat ada dua pesan masuk dari Dinda dan Minah, isteri dari Andi dan Wendi teman berburu dari Dino.

Isinya hampir sama, menanyakan tentang suami mereka yang belum kembali.

Pesan dari Dinda:

" Sore Mir."

" Kamu udah dapat kabar dari Dino? mereka kok belum balik ya?"

Pesan dari Minah:

"Selamat sore Mir, kamu lagi apa?"

" Suami kita kok sampai sekarang ga ada kabar ya? biasanya hari ketiga siang hari mereka udah nyampe ke rumah."

" Dino udah ngabarin belum?"

" Telepon Mas Wendi masih belum bisa dihubungi."

Mira lalu membalas pesan Dinda dan Minah satu- persatu.

Bukan hanya Mira yang merasa khawatir, tapi Dinda dan Minah juga.

" Mungkin mereka belum mendapat hasil buruan yang banyak, jadi pulangnya agak telat," begitu Mira membalas pesan buat menghibur Dinda dan Minah.

Padahal Mira sendiri tak kalah khawatirnya ditambah firasat buruk dalam hati kecilnya.

Tapi Mira berusaha tetap tenang dan berpikiran positif, sambil terus berdoa agar Tuhan melindungi suami dan kedua orang temannya itu.

***********

Andi dan Wendi terus berjalan mengikuti jejak darah.

Mereka berhenti sampai ke jejak darah yang terakhir, Dino dan Poni tidak terlihat batang hidungnya.

Mereka seperti lenyap tanpa bekas...

Andi dan Wendi hanya melihat kesunyian dan tidak terdengar suara apapun.

Tidak ada jejak kaki bekas diinjak seseorang lagi, hanya ada jejak injakan kaki sampai di tempat itu.

Di depan mereka tampak semak belukar yang seperti tidak pernah tersentuh kaki manusia ataupun hewan.

Andi dan Wendi kebingungan, kemana lagi mereka akan mencari Dino dan Poni? mereka seperti menghilang tanpa bekas.

" Gimana ini bro? kita harus bagaimana?" Andi menatap Wendi meminta pendapat.

" Kita balik aja ke tenda kita dulu. Kita tunggu di sana sampai besok siang....kalau sampai besok siang Dino dan Poni belum kembali... kita pulang, lapor dan cari bantuan bro..," jawab Wendi.

" Mudah- mudahan Dino dan Poni tidak apa- apa dan cepat kembali ke tenda."

" Iya bro.... hanya itu jalan satu- satunya, kita tidak mungkin mencari lagi karena hari sudah sore dan sebentar lagi malam tiba."

" Ya udah bro, kita balik ke tenda dulu."

Wendi dan Andi lalu segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke tenda mereka.

***********

Dino dan Poni berjalan mengikuti jejak darah dan tiba- tiba Dino kakinya menabrak akar pohon. Dino tersandung lalu jatuh menimbulkan suara keras.

Gubrak....

Kepalanya terbentur batu, sesuatu yang basah mengalir dari pelipisnya.

Poni menggonggong keras....

Ia tau tuannya terluka...

Dino mencoba untuk duduk, ia meraba pelipisnya yang berdarah. Darah mulai mengalir turun memenuhi pipinya.

Dino panik, ia menyeka darahnya dengan ujung jaket yang dipakainya.

Kepalanya terasa pening, seperti berputar. Dino berusaha untuk menjaga kesadarannya.

Ia menekan lukanya yang terbuka dengan telapak kirinya.

Kepalanya serasa berputar, matanya mulai berkunang- kunang.

Ia berusaha menyandarkan punggungnya di salah satu pohon besar yang ada di belakangnya.

Poni terus menggonggong, ia mendekati tubuh tuannya. Hewan itu panik...

Dino mengatur napasnya yang tersengal, ia mulai kehilangan kesadarannya. Tubuhnya terkulai....

Sementara Poni hanya bisa menggonggong berusaha menyadarkan tuannya dari pingsannya.

Langit semakin gelap...menyambut malam yang mulai datang menjelang.

*********

Andi dan Wendi menunggu dengan gelisah, hari sudah semakin siang.

Belum ada tanda- tanda kembalinya Dino dan Poni, mereka masih menunggu di depan tenda.

Kemana Dino dan Poni? apakah mereka tersesat di dalam hutan atau Dino terluka?

Andi dan Wendi terus bertanya- tanya dalam hati.

Atau Dino dan Poni dimakan hewan buas? tapi tidak ada bekas potongan tubuh yang dikoyak- koyak.

Andi dan Wendi asyik dalam lamunan pikiran masing- masing. Mereka berpikir keras, apa yang terjadi dengan Dino atau Poni?

" Gimana bro apa yang harus kita lakukan?" Andi mulai kehilangan akal.

" Kita balik lagi ke tempat kemarin atau sebaiknya kita langsung kembali cari bantuan?" Wendi balik bertanya.

Mereka berdua bingung mengambil keputusan.

" Hari sudah siang begini bro, aku justru takut sudah terjadi sesuatu sama Dino," ucap Andi.

" Iya kalau tersesat, selama ini ada Poni yang nemenin Dino. Poni anjing pintar yang selama ini ikut kita berburu, ga mungkin tersesat," sambung Wendi.

" Jadi baiknya gimana bro? kita pulang cari bantuan?"

" Sebaiknya begitu bro, kita tulis pesan aja di pohon itu," kata Wendi sambil menunjuk ke arah pohon tempat mereka mengikat tali tambang untuk menggantung pakaian mereka.

Andi mengangguk setuju.

Wendi lalu mengeluarkan pisau lipat dari kantong celananya. Ia mulai mengukir tulisan untuk meninggalkan pesan buat Dino, seandainya Dino kembali ke situ nantinya.

Andi mulai membongkar tenda dan melipatnya, juga membereskan barang- barang yang mereka bawa dari rumah.

Setelah selesai, mereka berdua kembali ke arah jalan keluar hutan, menuju ke arah awal mereka masuk tadinya.

Setelah melewati jalan setapak yang penuh semak belukar, Andi dan Wendi berhasil keluar.

Mereka menuju ke tempat dua sepeda motor yang mereka tinggalkan.

Andi dan Wendi datang dengan berboncengan, sedangkan Dino membawa motor sendiri.

Di belakang motor Dino ada keranjang besar kiri kanan tempat mereka biasanya membawa hasil buruan.

Andi dan Wendi naik ke salah satu motor, motor milik Andi.

Sementara motor Dino masih tergeletak di situ karena pemiliknya masih belum kembali.

Dengan berboncengan mereka ke arah jalan besar yang terlihat sepi. Jalan dengan tanah merah tanpa aspal.

Jalan itu memang sepi, dan merupakan satu- satunya akses menuju ke arah hutan belantara tanpa nama yang baru mereka masuki.

Andi dan Wendi segera mencari bantuan. Melapor ke kepala desa dan ke dinas pencarian orang hilang.

Tim SAR mengirimkan puluhan orang petugasnya dan dengan bantuan beberapa penduduk desa mereka melakukan pencarian ke dalam hutan, dengan petunjuk dari Andi dan Wendi di mana lokasi awal hilangnya Dino dan Wendi.

Mira pun sudah mendapat kabar hilangnya Dino dan Poni dari Dinda dan Minah.

Mira juga mengabarkan hal ini pada mertuanya, mertuanya bukannya menghibur Mira dengan hilangnya Dino tetapi malah menyalahkan Mira.

Orang tua Dino malah menuduh Mira sebagai isteri pembawa sial.

Mira hanya bisa menangis, ia shock....

Firasat buruknya terjawab sudah, dimulai dari mimpi buruknya, foto Dino yang jatuh, kejatuhan cicak, dan terakhir jari tangannya yang tertusuk jarum.

"Mas Dino.... kemanakah kamu sebenarnya? aku takut....jangan tinggalkan aku Mas..." Mira menangis histeris.

Terpopuler

Comments

Mie Siau

Mie Siau

udah up bab ke 6 tadi pagi, tapi masih proses review, biasanya cepat prosesnya.

2022-10-28

4

Agatha Caulie

Agatha Caulie

lanjut semakin seruh nih

2022-10-28

3

naga langit

naga langit

keren Thor horor ...

2022-10-28

3

lihat semua
Episodes
1 Mimpi buruk
2 Kejatuhan cicak
3 Di hutan berantara
4 Mengejar....
5 Dino dan Poni tidak kembali
6 Di manakah aku?
7 Masih belum ditemukan
8 Jelmaan rusa
9 Menakutkan
10 Minta bantuan
11 Anum dan Arum
12 Di Masa Tempo Dulu
13 Dendam membara
14 Memilih dan melepaskan
15 Kapan ini berakhir
16 Masa Lampau
17 Perjanjian dengan setan
18 Persembahan Di Malam Bulan Purnama
19 Karena Sumpah?
20 Pembalasan dimulai
21 Masalah baru
22 Meminta kejelasan
23 Ada Yang Aneh
24 Hi....
25 Ketegangan yang berlanjut
26 Pembalasan?
27 Buah dari dendam
28 Kerasukan lagi
29 Mimpi atau nyata
30 Tangisan kecil
31 Bertemu Dino
32 Berbuat dosa
33 Aneh
34 Dendam yang belum selesai
35 Dino kembali
36 Gangguan
37 Flashback: sebelum Dino pulang
38 Lagi dan lagi
39 Apakah pertanda?
40 Mencari kesempatan
41 Tragedi Ningrum
42 Anum kesepian
43 Anum pergi.
44 Mencari kebenaran
45 Mira diusir
46 Arum jatuh cinta
47 Antara Arum dan Anum
48 Mira melawan
49 Melihat sosok menyeramkan
50 Yang satu bahagia, yang satu resah
51 Permintaan Arum
52 Dimas berterus terang
53 Amarah Raden Bondo
54 Termakan sumpah
55 Dunia memang sempit
56 Memanen akibat dosa
57 Pertemuan
58 Gangguan dalam perjalanan
59 Hasutan Anum
60 Menjadi tumbal
61 Arum melahirkan
62 Malam Purnama terakhir
63 Saat- saat terakhir
64 Ikatan karma
65 Bisikan
66 Bantuan Nandar
67 Foto
68 Bisikan lagi
69 Pembebasan
70 Sepasang
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Mimpi buruk
2
Kejatuhan cicak
3
Di hutan berantara
4
Mengejar....
5
Dino dan Poni tidak kembali
6
Di manakah aku?
7
Masih belum ditemukan
8
Jelmaan rusa
9
Menakutkan
10
Minta bantuan
11
Anum dan Arum
12
Di Masa Tempo Dulu
13
Dendam membara
14
Memilih dan melepaskan
15
Kapan ini berakhir
16
Masa Lampau
17
Perjanjian dengan setan
18
Persembahan Di Malam Bulan Purnama
19
Karena Sumpah?
20
Pembalasan dimulai
21
Masalah baru
22
Meminta kejelasan
23
Ada Yang Aneh
24
Hi....
25
Ketegangan yang berlanjut
26
Pembalasan?
27
Buah dari dendam
28
Kerasukan lagi
29
Mimpi atau nyata
30
Tangisan kecil
31
Bertemu Dino
32
Berbuat dosa
33
Aneh
34
Dendam yang belum selesai
35
Dino kembali
36
Gangguan
37
Flashback: sebelum Dino pulang
38
Lagi dan lagi
39
Apakah pertanda?
40
Mencari kesempatan
41
Tragedi Ningrum
42
Anum kesepian
43
Anum pergi.
44
Mencari kebenaran
45
Mira diusir
46
Arum jatuh cinta
47
Antara Arum dan Anum
48
Mira melawan
49
Melihat sosok menyeramkan
50
Yang satu bahagia, yang satu resah
51
Permintaan Arum
52
Dimas berterus terang
53
Amarah Raden Bondo
54
Termakan sumpah
55
Dunia memang sempit
56
Memanen akibat dosa
57
Pertemuan
58
Gangguan dalam perjalanan
59
Hasutan Anum
60
Menjadi tumbal
61
Arum melahirkan
62
Malam Purnama terakhir
63
Saat- saat terakhir
64
Ikatan karma
65
Bisikan
66
Bantuan Nandar
67
Foto
68
Bisikan lagi
69
Pembebasan
70
Sepasang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!