"buat apa dia menunggu warisan dari bapak?!. Orang tua danil saja lebih kaya dari bapak?!". ucap mario.
Karena mario tahu, orang tua danil itu mempunyai toko bangunan besar dikotanya, juga ada beberapa cabang di beberapa kota di provinsinya.
"Kaya dari mana?!. Marni pernah diajak kokotanya waktu itu. dan marni bilang, orang tuanya hanya punya toko bangunan.
Diprovinsi dia mungkin kaya, tapi tidak bisa dibawa ke sini. tidak ada apa-apanya". ucapnya merendahkan danil dan keluarganya.
"Tapi bukan berarti bapak bisa semena-mana menghina begitu. Kalau cuma kaya, bisa dibilang orang tua danil lebih kaya dari bapak. dan lebih terpandang dari bapak". ucap mario kesal.
"Tidak akan sebanding dengan keluargaku untuk berbesan!. juga nanti cucuku tidak akan mendapat nama marga dari keluarganya.
Jangankan marga, warisan saja entah dapat entah tidak. karena di keluarga....".
"Oooo begitu... aku paham. jadi bapak ingin punya besan kaya dari suku bapak. Ingin anaknya mendapat warisan sebagai menantu orang kaya dan punya marga.
Sangat berfikiran kecil seorang yang katanya bernama besar. memalukan". potong Mario sinis menjawab ucapan papa marni.
"Tahu apa kamu!!. keluarga calon menantuku lebih kaya dan lebih terpandang dari dia dan orang tuanya.
Kalian pasti tahu keluarga Gemilang Sejahtera!!. Dia yang akan menjadi besanku. tidak akan tertandingi oleh keluarga dia". ucap papa marni menunjuk Danil.
"Sudah Mario. tidak ada gunanya berbicara". ucap danil yang masih membersihkan darah di mulutnya dengan tisu.
Danil jadi malu di tonton oleh pengunjung restoran, mendengar perdebatan mario dan papa marni.
"Tapi ini tidak benar Niel!". ucap mario yang tidak terima kalau temannya di hina. cuma karena diangap bukan orang kaya. versi orang tua Marni.
"Biarkan saja Yo. Aku sudah malas untuk memperjuangkan marni untuk menjadi istriku. bukan aku tidak cinta. tapi penghinaan dia sangat membuatku sakit hati". ucap danil menunjuk papa marni kesal.
"Akupun tidak sudi kamu jadi menantuku!". ucapnya.
"Terimakasih atas penolakannya. Sampaikan maafku pada marni yang berhenti memperjuangkan cinta kami!". ucap Danil menatap papa marni.
Mereka saling menatap tajam. Papa marni menatap marah, dan danil menatap kesal.
"Anakku tidak butuh perjuangan dan cinta kamu, yang tidak akan membuat kaya dan terpandang". jawabnya sinis.
Mario melihat wajah danil yang memerah, karena sangat kesal.
"Sebaiknya bapak pergi dari sini. dan ucapkan selamat untuk marni". usir Danil.
"Satu lagi, jangan pernah menyesali apa yang telah bapak perbuat". ucap danil.
Lalu berbalik menuju arah toilet restoran. untuk mencuci muka.
Mario melihat danil berjalan kebelakang, tahu kalau danil akan mencuci mukanya.
"Niel... jangan cuci mukanya. nanti infeksi. kita ke klinik saja". ucap mario.
Dia memberikan uang dikasir restoran saat melewati kasir, dan membawa Danil menaiki sepeda motornya.
Mario membawa danil ke klinik perusahaan saja. karena danil tidak mau dibawa keklinik terdekat dari restoran tadi.
"Kamu mau melapaskan marni Niel?!. kan kasihan dia?!". tanya mario setelah luka di bibirnya di obati petugas klinik.
Danil tidak menanggapinya. dia sebenarnya teringat marni. dia juga kasihan melihat marni yang memohon padanya tadi. Apalagi marni yang menangis saat dibawa orang suruhan papanya.
Tapi danil bisa apa. dia sudah malas menghadapi papanya marni. yang menyinggung perasaan dan juga mennyungung suku asalnya.
"Danil.. apa yang akan kamu rencanakan". ucap mario membuyarkan lamunan Danil.
"Entahlah.. kalau masih bertahan untuk bersama marni, tidak mungkin. karena banyak perkataan orang tua marni yang tidak pantas untuk di dengar.
Aku sudah malas untuk bertemu orang tua marni. Sakit hati rasanya dia menghina keluarga dan sukuku. Rasial, seperti dia saja yang terbaik.
Padahal indonesia bersatu karena suku bangsa. tapi dia.. terlalu". jawab Danil tanpa melihat Mario.
"Iya. aku mendengar saja sangat kesal. apalagi kamu". geram Mario.
"Tapi sebaiknya kamu bertemu marni, untuk memutuskan hubungan kamu secara baik-baik. agar kamu tidak terikat lagi. itu usulku!". ucap mario.
Danil menarik nafasnya.
"Aku tidak bisa lagi menemuinya. aku tidak tega melihatnya sedih". jawab danil.
"Paling tidak kamu harus saling melepaskan. biar Marni tidak merasa meningalkanmu. Kamupun tenang tidak akan merasa tersakiti". ucap Mario.
Danil diam menyerapi perkataan mario.
"Hhmm.. aku akan menelfon marni. minta supaya tidak usah memikir kanku lagi. aku iklas dia menikah". ucap danil akhirnya. setelah beberapa saat terdiam.
"Tapi Mario, mungkin nomorku di blokir. atau marni tukar nomor ponsel.
Tiga minggu kemaren aku berusaha menelfonnya. tapi tidak pernah terhubung. Aku sudah beberapa kali mencari tahu, dengan cara menelfon teman dekatnya. tapi tidak ada hasilnya". jawab Danil.
"Hmm. Kalau memang dia menganti nomor ponsel atau kamu di blokir. kamu bisa minta tolong pekerja dirumahnya. supaya bisa berbicara langsung, intuk
Aku tahu kamu dan marni saling cinta. tapi kamu harus putus secara baik-baik. Biar tidak ada beban diantara kalian kedepannya". ucap mario bijak.
"Iya. akan aku putuskan secepatnya". jawab Danil.
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments