"Hallo Marni.. assalamualaikum". jawab Danil saat menerima telfon dari pacarnya marni.
"Waalaikumussalam bang. Abang dimana, bisa kita bicara". ucap marni.
"Abang masih di kantor. nanti pas makan siang kita bertemu. abang jemput nanti". ucap Danil.
"Kalau boleh, abang izin tidak masuk selepas sholat zuhur. karena ada yang akan dibicarakan takutnya lama". jawab marni.
"Hm.. abang tanya atasan dulu ya Mar. nanti abang kabarkan lagi sekitar sepuluh menit lagi". ucap danil.
"Iya, aku tunggu, sebab aku juga sudah minta izin pulang cepat pada atasanku". ucap marni.
"Ya, aku kabarkan secepatnya. Assalamualaikum".
"Waalaikummussalam..".
Danil termenung memandang hp yang baru dia tutup obrolan dengan marni. pacarnya.
Ini sudah empat hari semenjak danil datang kerumah orang tua marni untuk membicarakan kalau dia ingin menikahi marni.
Tapi orang tua marni menentang maksud baik danil. Mengatakan kalau mereka tidak akan memberi restu pada danil dan marni. Bahkan mereka mengatakan kalau marni sudah dijodohkan dengan kerabat dari kampung bapaknya.
Perkataan ayahnya itu membuat marni menangis histeris. Mengatakan kalau selama ini papa dan mama marni tidak ada penolakan kepada danil, bahkan tidak melarang mereka untuk berpacaran.
Marni tidak terima kalau dia dijodohkan, dia tetap memilih danil. karena mereka sudah berpacaran dengan danil hampir tujuh tahun.
Papa marni marah besar, karena marni menentang keinginan orang tua. hingga marni di tampar ayahnya, karena bersikukuh mempertahankan hubungannya dengan danil. Dan akan keluar dari rumah jika masih memaksa.
Danil membantu marni untuk menjelaskan pada orang tuanya secara baik-baik. kalau dia dan marni sudah sepakat akan menikah. Dan mereka hanya minta untuk direstui.
Tapi papa marni malah mengusir danil. yang sedang membantu marni yang sedang menangis karena di tampar ayahnya.
Dan danil diusir orang tua marni secara tidak hormat. bahkan sampai ditarik satpam perumahan untuk keluar dari rumah orang tua marni. sampai digiring untuk menaiki mobilnya dan keluar dari perumahan orang tua marni.
Hingga danil pulang dengan iringan tangis dari marni. bahkan marni langsung ditarik ibunya masuk kearah ruangan di rumahnya bagian dalam. Dan tidak bisa dihubungi sampai tadi pagi.
Padahal danil sangat khawatir dengan marni, takut akan diapa- apain orang tuanya. Menampar marni saja papanya berani. apalagi akan berbuat kasar yang lebih.
Danil mengusap wajahya. dan menarik nafas pelan.
Dia harus menemui marni. karena dia khawatir dengan keadaan marni. yang tidak bisa dihubungi bahkan tidak bisa ditemui.
Danil menemui atasan yang memimpinnya. kepala bagian yang memimpin bidang yang Danil kerjakan.
Danil meminta izin sekretaris pimpinan agar dia bisa bertemu pimbinan bagiannya. Dan diizinkan menemuinya.
"Assalamualaikum pak.. bisa...".
Dengan izin kepala bagian yang memimpin, Danil bisa keluar menemui marni. pacarnya yang sudah empat hari tidak dia temui.
Bukan tidak mau bertemu. tapi tidak bisa. bahkan ponsel marnipun tidak bisa di hubungi.
Danil mengabarkan pacarnya, akan menjemputnya ke kantornya. Dan dia sudah menuju kantot marni.
Saat mobil Danil memasuki lobi kantor pemerintahan tempat marni bekerja. marni sudah menunggunya.
Belum ramai karyawan yang akan beristirahat, karena masih pukul sebelas. dan belum waktunya istirahat karyawan.
Marni menaiki mobil yang di kemudikan Danil keluar halaman kantor pemerintahan kota.
"Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?!". ucap danil sambil mengenggam tangan marni sebelah tangan.
"Ponselku pecah, dibanting papa waktu aku mau menelfon kamu malam itu.
Aku menolak perjodohan yang papa ucapkan. hingga papa dan mama marah padaku". ucap marni menangis.
"Kita akan berjuang bersama. aku tidak mau kehilangan kamu". ucap danil mengecup tangan Marni.
"Makanya aku mengajak bertemu. aku ingin kita kabur saja. aku..".
"Jangan membuat orang tuamu bertambah marah. Jika kita kabur, masalah tidak akan selesai.
Kita harus meyakinkan kedua orang tuamu. kita tidak boleh terbawa emosi. itu akan merugikan kita saat berjuang meyakinkan orang tuamu". ucap Danil meyemangati marni.
"Aku akan dinikahkan bulan depan bang. bagaimana cara meyakinkan orang tuaku". ucap marni lemas.
Danil hanya terdiam, dan mencari jalan yang agak lapang untuk menepi. Tapi tidak ada.
jalanan ramai, dan tidak mungkin akan berhenti di pinggir jalan.
Akhirnya Danil masuk saja ke sebuah mall besar yang ada di jalan yang danil lalui. Langsung menuju parkiran yang berada di gedung bertingkat tinggi itu.
Karena hanya ingin berbicara dari hati ke hati, danil menuju parkiran yang ada di lantai dua.
"Aku akan datang kerumahmu nanti malam. mencoba membujuk orang tuamu". ucap danil sambil menghadap marni yang menangis.
Danil merapikan rambut marni, mendekap dan mencium ubun- ubun marni.
"Kita akan menghadap orang tuamu, meminta mereka merestui hubungan kita". ucap Danil memeluk Marni erat, dan dibalas marni memeluk danil.
Lama mereka berpelukan didalam mobil. Lalu danil menjarakkan tubuhnya dari marni. Mengusap air mata kekasihnya itu sambil mencium kening marni.
"Kita akan berjuang, do'a kan aku agar bisa memperjuangkan cinta kita. agar kita bisa bersama. Insha allah nanti malam aku akan datang kerumahmu". ucap danil.
Marni menganggukan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments