Endless System
Suara nafas terengah-engah dari seorang laki-laki. Dirinya berdiri dengan satu mata yang hilang. Goresan yang membekas dengan darah bercucuran di sekujur pakaian menunjukan bagaimana dia telah menerima begitu banyak serangan.
“Haah … haah … haah.”
Satu lengannya berlumuran dengan darah. Seperti sudah di ambang kehancuran di mana satu gerakan lagi, akan berujung lumpuh sepenuhnya.
Tanah tandus dengan retakan di mana-mana. Puing-puing yang bertebaran dan pepohonan yang tumbang. Lelaki itu berdiri seperti sedang berada di antah berantah dengan tubuh yang penuh luka.
Jauh di depannya, terdapat seorang makhluk dengan beragam corak hitam layaknya garis yang menyatu di sekujur tubuhnya. Penampilan layaknya pria di umur 20-30 tahunan, namun memiliki kulit yang pucat.
Berbeda dengan lelaki di depannya, pria itu terlihat kehilangan hampir seluruh dada kiri hingga lengan kirinya. Namun, sebuah gumpalan layaknya daging mulai muncul dengan cepat.
Kemampuan regenerasi yang begitu cepat memulihkan tubuhnya. Seolah tak pernah mendapatkan luka berat tadi.
Pria itu berdiri kokoh dengan memiringkan sedikit kepalanya. Senyuman tipis di wajahnya seperti sedang memandang rendah lawannya yang terlihat terengah-engah.
“Lihat kan? Kemampuanmu terbatas karena tubuh lemah dari seorang manusia.”
Pria itu berkata padanya.
Namun, lelaki babak belur jauh di sana tetap berdiri tanpa memalingkan pandangannya. Walaupun sorot mata terlihat penuh dengan kelelahan, tetapi dia tak menunjukan akan mundur dari situasi tersebut.
Sampai tak lama kemudian, pria itu mulai mengangkat tangannya. Memberikan sebuah uluran tangan layaknya sebuah bantuan.
“Kemarilah. Ketika kau menggapai tanganku, kau akan bisa merasakan keindahan dari tubuh yang abadi.”
Tubuh yang lemah penuh dengan luka. Tanpa kemampuan regenerasi seperti lawannya, lelaki itu sudah terlihat tak sanggup bangkit lagi. Di lihat darimanapun, lelaki itu memiliki kemungkinan kecil untuk memenangi pertarungan.
Lelaki tersebut memejamkan matanya. Bayangan dari seorang anak kecil yang memanggilnya dari kejauhan. Langkah kecil layaknya seorang balita berusaha mendekat. Dengan suara kecilnya, dia memanggil ….
“Ayah!”
Satu tarikan nafas yang dia ambil membuat seluruh tubuhnya tenang untuk sesaat. Udara di sekitar terasa berubah drastis, hingga dari dalam tubuhnya mengeluarkan sebuah aura dahsyat yang meluap-luap.
Wush!
Pria di depannya tertegun diam melihat aura dahsyat tersebut. Dia yang sudah babak belur dan berada di ujung kematian, masih bersikeras untuk berdiri dan bertarung lagi.
“Kau …!”
Lelaki itu tersenyum lebar penuh dengan semangat. Dia menarik satu kakinya ke belakang, kedua tangannya mengepal erat membentuk sebuah kuda-kuda.
“Walaupun sampai tetes darah terakhirku menguap, aku tidak akan biarkan siapapun mati di sini!”
Aura yang meluap di sekujur tubuhnya itu di lepaskan secara meluas. Membentuk sebuah medan aura yang memberikan tekanan dahsyat.
Dum!
Pria di hadapannya tertawa terbahak-bahak melihat semangatnya.
“Hahaha. Menarik, benar-benar menarik. Selama ribuan tahun, baru pertama kali aku menemui manusia dengan kemampuan seunik kau. Bagus sekali, hibur aku. Hibur aku dengan seluruh kemampuan yang kau punya!”
Keduanya memusatkan kekuatan mereka. Pria itu membentuk sebuah sabit yang di genggam erat dengan lapisan energi. Sedangkan lelaki sebelumnya, mengumpulkan seluruh tenaga di dalam satu pukulan. Kobaran energi mengambuk dahsyat seperti beresonansi antar satu sama lain.
Grak!
Hentakan keras dari kedua kaki mereka mendorong tubuh untuk bergerak secepat kilat.
“Haha!”
“Hyah!"
Duar!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
XiaoYan
ini ada ucap jawab gak tiap percakapan gitu
2022-12-14
0
Ra dhiraemon
Hai Kk Aku Mampir Nih
2022-12-07
0
Taaku
mantap
2022-12-02
0