China, Beijing
Malam hari yang di sinari oleh rembulan dan bintang-bintang indah di langit.
Jauh di dataran tinggi dapat melihat langsung indahnya cahaya kota Beijing yang terlihat ramai dan tentram. Dan di dataran tinggi yang tepat di ujung tebing jalan raya, terdapat seorang laki-laki yang sedang menyalakan sebatang rokok dan bersandar santai di belakang mobil hitam mewahnya itu.
“Fuuhh….”
Asap yang terhisap di hembuskan keluar setelah melalui paru-parunya.
Laki-laki tersebut mengangkat tangannya dan menarik rambut coklatnya ke belakang untuk di ikat ponytail. Rambut panjang dengan wajah tampan, mata sehitam gemerlapnya langit malam, serta tubuh ideal layaknya tokoh model pria di majalah bulanan.
Di kala sedang menghisap sebatang rokok itu, tiba-tiba saja terdapat suara handphone yang bergetar di kantung celana panjangnya.
Bzzz bzzz
Tangannya segera menyelinap masuk dan mengambil ponselnya untuk segera menjawab panggilan itu.
“Ada apa, Ling?”
“Shan, ada pekerjaan untukmu.”
“Katakan.”
Xiao Shan adalah nama lelaki tersebut. Dia berdiri di bawah langit malam seorang diri itu melempar rokoknya ke tanah dan di injak hingga mati sepenuhnya.
“Perusahaan X terlihat bergerak mencurigakan. Kepala perusahaan, Dong Qian baru saja selesai melakukan konferensi pers tentang kemajuan teknologi mereka dalam mengembangkan manusia robot.”
“Lalu? Bukankah menciptakan manusia robot itu sangat bermanfaat dan membuat kemajuan besar?”
“Iya, kalau penelitiannya aman.”
Kata-kata Ling dari panggilan tersebut membuatnya tertegun diam. Seolah ada suatu hal di balik ucapannya yang mencurigakan.
“Apa maksudmu?”
“Akan kuberikan datanya padamu. Coba lihat sendiri.”
Di tengah panggilannya itu, sebuah notifikasi terdengar dari ponselnya. Xiao Shan segera membuka ponselnya dan membuka data yang di berikan oleh Ling. Baru saja membaca sebentar, dan Xiao Shan sudah tertegun diam dengan kedua mata yang terbuka lebar.
“I … ini-!”
“Seperti yang kau lihat sendiri, mereka menggunakan manusia nyata untuk menjadi tes subjek dan menggunakan otak mereka sebagai pengganti mesin pengetahuan untuk setiap robot.”
Kenyataan kejam di mana perlakuan tidak manusiawi itu di lakukan secara besar-besaran. Emosi Xiao Shan terpancing hingga titik ingin meledak layaknya erupsi gunung merapi. Projek serahasia dan sekejam ini, akan sangat berbahaya jika sampai di berikan dukungan oleh pemerintah dan bahkan negara-negara lain.
“Kau tahu apa yang harus kau lakukan?”
“Ya, serahkan saja padaku.”
Xiao Shan mematikan panggilan tersebut. Dan tak lama baginya untuk masuk ke dalam mobil untuk segera pergi ke gedung perusahaan X. Berbeda dengan yang lain, Xiao Shan menggunakan jas hitam formal yang begitu rapih. Membuat penampilannya menjadi semakin tampan dan gagah selagi berjalan masuk ke pintu utama.
Ketika dia ingin berjalan masuk, tentu saja penjagaan di sana sangatlah ketat. Sudah ada dua orang bertubuh besar yang menghadangnya masuk dengan mudah.
“Berhenti di sana. Nama, tujuan dan asal anda sekarang juga.”
“Bagus sekali. Baru mau masuk saja sudah di hadang seperti ini,” keluh Xiao Shan.
“Bagaimanapun juga ini sudah menjadi tugas. Kami perlu memeriksa siapapun yang masuk ke dalam gedung, atau kami akan kehilangan pekerjaan ini.”
“Benarkah? Bagaimana kalau aku menelpon bos kalian sekarang juga? Bisa saja kalian langsung di pecat detik ini.”
“Apa, kau menggertakku?!”
“Terserah.”
Xiao Shan menggunakan ponselnya untuk menelpon seseorang. Kemudian, tak sampai beberapa detik sudah di jawab oleh lawan bicaranya. Xiao Shan dengan sengaja menggunakan mode speaker agar kedua penjaga itu mendengar langsung percakapannya.
“Halo.”
“Tuan Dong Qiao. Apa ini perlakuanmu untuk sesama teman bisnis? Aku sudah di hadang di pintu masuk utama saat ingin masuk ke dalam.”
“Di hadang? Siapa yang berani melakukannya?!”
“Dua penjaga yang berkata setia dan sedang melakukan pekerjaannya.”
Selagi tersenyum tipis dan mengangkat alisnya, Xiao Shan memberikan ponselnya kepada kedua penjaga itu yang sudah berdiri gemetar tiada henti.
“Nih, silahkan bicara sendiri dengan mereka.”
“Ma-maafkan kami, tuan Dong Qiao. Kami tidak tahu apa-apa, ini kesalahan penuh dari kami!”
“Kalian berdua ini … sudahlah. Lain kali, aku tidak akan memberikan kesempatan lagi!”
“Te-terima kasih, tuan Dong Qiao!”
Perubahan sikap dari kedua penjaga itu sangat drastis terhadap Xiao Shan. Mereka sontak memberikan jalan kepada Xiao Shan untuk masuk ke dalam layaknya seorang tamu kelas VIP. Setelah dia masuk ke dalam lift, Xiao Shan tersenyum tipis selagi berterima kasih pada orang yang dia telepon.
“Terima kasih, Ling.”
“Huh, bukan masalah besar.”
Saat pintu lift terbuka, lorong yang luas dan sepi itu datang menyambutnya. Shan sendiri juga sudah mengganti pakaiannya dari sebuah jas, menjadi kaus hitam biasa agar tidak menghambat pergerakannya.
“Ling, ruang yang mana?”
“Ikuti jalur lorong hingga menemui pertigaan lorong. Dan belok ke kiri, ada satu pintu ruangan yang berdiri sendirian di sana.”
“Ketemu!”
Panduan dari Ling membuatnya bergerak jauh lebih cepat untuk menemukan ruang kerja kepala perusahaan X, yaitu Dong Qiao. Lampu yang mati dengan ruangan dingin nan gelap menandakan tidak ada orang dan jejak sama sekali dalam jeda waktu yang cukup lama.
“Aku sudah di ruangannya. Apa selanjutnya?” tanya Xiao Shan selagi berjalan mendekat ke meja kerja yang berantakan.
“Apakah ada ponsel, komputer atau bahkan laptop di sana?”
Xiao Shan memutar pandangannya untuk mencari salah satu dari ketiga hal tersebut. Dan di ujung ruangan, ada sebuah laptop kecil yang tertinggal di atas meja tambahan.
“Ada.”
“Bagus. Hubungkan laptop itu dengan ponselmu secepatnya!”
“Sabar dulu. Kau pikir semua bisa di buat cepat seperti mie instan?!”
“Mie instan saja butuh proses, dasar aneh! Sudah cepat, lakukan saja!”
“Iya, berisik!”
Laptop itu menyala normal dan langsung terbuka ke halaman utama dokumen yang tertera begitu banyak. Kemudian, Xiao Shan mencari-cari ke seluruh berkas yang tertera sedetil mungkin. Hingga akhirnya, dia sontak terkejut membuka salah satu berkas yang berisi tentang rekaman dan foto uji coba pemindahan otak manusia ke dalam robot.
Amarahnya terpancing dengan jelas. Dapat terasa dari gertakan gigi dan kepalan tangan yang bahkan dapat meremukkan meja.
“Benar-benar sampah!” gerutu Xiao Shan.
“Kau mendapatkannya?”
“Ya. Lengkap dan kuat!”
“Bagus. Segera pindahkan filenya dan kirimkan padaku.”
“Sedang kulakukan.”
Proses pemindahan data tersebut berhasil sepenuhnya ke dalam ponsel Xiao Shan. Dia segera beranjak bangun dan menata kembali ruangan agar tidak terlihat ada jejak yang tertinggal.
“Dapat!”
“Bagus, sekarang kirim padaku!”
“masih 30% dalam proses pengiriman. Tunggu dulu.”
Di kala Xiao Shan berjalan di tengah lorong untuk menuju kembali ke lift, tiba-tiba saja Ling memberikan kabar buruk padanya. Dengan melihat cctv yang berhasil dia retas, banyak sekali orang-orang mengerikan yang berlari menaiki tangga seolah mengejar sesuatu.
“Um … Shan, kita kedatangan tamu!”
“Apa?!”
“Cepat pergi dari sana. Kelihatannya ada keamanan yang melacak pergerakanmu!”
“Mungkin laptop tadi. Ada sebuah alarm otomatis di dalamnya.”
“Pikirkan itu nanti, cepat lari keluar!”
Ketika dia sedang berlari di tengah lorong untuk mencari jalan keluar lain, Xiao Shan telah di hadang oleh sekumpulan orang yang datang membawa senjata api dan lainnya jauh di depan.
“Itu dia. Tangkap orang itu!”
“Sialan. Ling, jalan yang mana?!” tanya Xiao Shan.
“Um … belok kiri!”
Sesuai dengan arah Ling yang memantau dari segala cctv yang berhasil dia retas, dia memberikan Xiao Shan jalan yang paling aman dan cepat untuk segera kabur dari dalam gedung itu. Bahkan sampai masuk ke dalam ventilasi udara yang menuntun Xiao Shan ke atap gedung tersebut.
“Hei, ini malah jadi terjebak di atas atap. Kau mau aku melakukan hal gila apa agar bisa kabur?!”
“Maaf, Shan. Tetapi, mereka semua telah mengepung lantai gedung. Jumlah mereka terlalu banyak!”
Xiao Shan berjalan ke tepi atap gedung tersebut. Dia melihat ke bawah di mana langsung jalan besar yang ramai akan kendaraan berlalu lalang. Tak hanya itu dengan jarak setinggi 15 lantai atap gedung dari permukaan, hanya akan menimbulkan perasaan cemas padanya memikirkan hal aneh.
Dan di kala Xiao Shan terpojok seperti itu, situasi menjadi semakin parah ketika ada suara kokangan senjata berbunyi di belakangnya.
Clack!
“Ah, sial!”
“Aneh ya, sudah lebih dari 3 tahun lebih aku mengurus projek ini. Dan aku sudah sangat waspada kalau akan ada sesuatu yang terjadi lambat laun. Tak kusangka kalau orang yang terlibat adalah salah satu agen rahasia dari pemerintahan China, Xiao Shan.”
Xiao Shan berbalik secara perlahan. Di sana dia melihat pria paruh baya yang berdiri menodongnya dengan sebuah senjata api. Tidaklah lain dari siapa orang itu, bahwa kepala perusahaan X sendiri, Dong Qian datang untuk menangkap basah Xiao Shan.
“Dong Qian,” gerutu Xiao Shan.
“Nah nah, ada apa dengan tatapan tajam itu? Kau yang mengambil barangku, seharusnya aku yang marah kan?” sahut Dong Qian.
Dor!
“Ugh!”
Pelatuk tersebut di tariknya tanpa ragu dan menembus paha kanan Xiao Shan. Membuatnya terjatuh pada satu lututnya selagi menahan rasa sakit dari darah yang mengalir tiada henti.
“Shan!”
“Duh duh, sakit ya? Sudah pasti sih.”
Xiao Shan berusaha untuk bangkit berdiri lagi. Dia menahan rasa sakit itu dengan sebuah senyuman meledek pada Dong Qian.
“Aku menjalani misi yang jauh lebih mengerikan di bandingkan tertembak satu peluru. Ini … bukan apa-apa,” gumam Xiao Shan.
“Wah, aku terkesan! Begitukah aku harus bereaksi?”
“Mungkin.”
“Aku tidak punya waktu untuk bergurau denganmu. Kembalikan apa yang sudah kau ambil dariku, dan aku akan membiarkan kau hidup.”
Ancaman tersebut benar-benar memojokkan Xiao Shan dari segala arah. Terutama dari begitu banyaknya orang-orang Dong Qian yang datang menyusulnya dari dalam gedung. Sehebat apapun reputasi Xiao Shan sebagai agen rahasia, tidak akan mungkin dia bisa lolos melawan lebih dari belasan orang dengan senjata api di tangan mereka.
Dia terdiam tak harus apa. Hanya saja, dia masih paham akan misi yang dia harus lakukan.
“Ling, bagaimana datanya?” bisik Xiao Shan.
“Sebentar lagi ….”
98 … 99 … 100%
Data tersebut berhasil di terima oleh Ling. Seluruh bukti terhadap projek ilegal yang Dong Qian telah aman sepenuhnya.
“Sudah. Kita mendapatkan semua buktinya, aku juga sudah membuat duplikatnya untuk jaga-jaga. Sekarang, aku akan mencari bantuan dari pihak pemerintah untuk-!”
“Tidak perlu, Ling.”
“Hah?!”
Ling tertegun diam mendengar ucapan Xiao Shan yang menolak bantuannya.
“Shan, apa yang kau katakan barusan?!”
“Yang terpenting adalah datanya. Apapun yang terjadi padaku ke depannya, data itu tidak akan hilang.”
“Xiao Shan. Jangan mencoba hal gila. Kau akan keluar dari situasi itu. Tidak ada yang aku tidak bisa lakukan untuk-!”
Xiao Shan mematikan telepon tersebut. Karena dari sisi manapun, dia tahu kalai Ling takkan menerima kenyataan pahit itu. Sedangkan Dong Qian masih menodong senjatanya selagi menunggunya menyerahkan data tersebut.
“Xiao Shan. Serahkan … datanya!” ancam Dong Qian selagi bersiap menarik pelatuk.
Namun, Xiao Shan hanya tersenyum tipis seolah tak memiliki penyesalan.
“Ya, sudah kok. Ke pemerintahan China.”
Dor!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Nino Ndut
agen tp kok kurang canggih y thor..wkwkwkwk
2024-01-27
0
Ra dhiraemon
next
2022-12-09
0
Taaku
ok
2022-12-02
0