Bab 4 - Diabaikan

BAB 4

Dewa berjalan mensejajarkan diri dengan istrinya, langkah kaki Dwyne begitu cepat. Sesekali Dewa menoleh ke samping, menatap istrinya yang begitu cantik hari ini tapi sikap angkuhnya begitu ketara pada wajah dan gerak tubuhnya.

Senyum tipis Dwyne menyapa kedua orangtua dan anggota keluarga yang hadir, lalu duduk tepat di samping Mama Nayla. “Wah ini dia pengantin baru kita”, goda Dariel dan Luke bersamaan.

Seketika kedua pria di meja lain itu mendapat lirikan tajam dari Dwyne, sedangkan Dewa mengikuti istrinya duduk tepat di sebelah Dwyne. Seperti biasa dokter tampan itu tersenyum hangat pada semua anggota keluarga Bradley.

“Seharusnya kalian cuti”, ucap Papa Rayden mulai menikmati sarapannya. “Biar papa urus, pergilah menikmati waktu berdua untuk lebih mengenal”, sarannya.

“Ada meeting penting pa”, sahut Dwyne.

“Ck, kau itu, biar papa yang handle”, kesal Rayden, putrinya ini begitu mengikuti sikapnya yang menggilai kerja dan kerja.

“Aku tidak mau”, ketus Dwyne saling beradu pandang dengan Papa Rayden. Dewa hanya diam sja tidak ingin terlibat dalam perbincangan ayah dan anak itu.

Setelah sarapan seluruh anggota disibukan dengan kegiatan masing-masing, Dwyne dan Dewa pun menuju basement. Dewa membuka pintu mobilnya mempersilahkan sang istri masuk namun Dwyne hanya diam di luar sembari memandang remeh ke depan. Tanpa kata Dwyne pergi melangkah menuju mobil mewahnya yang terparkir di tempat lain.

“Dwyne tunggu”, panggil Dewa namun diabaikan begitu saja. Dewa menatap nanar Dwyne yang sudah duduk manis dalam mobil kemudian berlalu dari hadapannya. “Hah, mana mungkin Dwyne mau naik mobil seperti ini”, gumam Dewa. Semangat yang membara kini sedikit padam, Dewa semakin menyadari dirinya memang bagai langit dan bumi dengan istriya itu.

Dewa memutuskan langsung pergi ke rumah sakit, karena sore nanti dirinya ada jadwal praktik di klinik pinggir kota. Seperti biasa untuk menemani perjalanannya ia menyalakan musik. Kedua netranya menyipit melihat sosok wanita di tepi jalan, seketika Dewa menghentikan mobilnya.

“Dayana?”, panggil Dewa.

“Ka?”, senyumnya.

“Tidak membawa mobil?”, tanya Dewa sedikit heran biasanya kakak sepupu istrinya ini akan mengendarai mobilnya ke rumah sakit.

“Tidak, boleh menumpang?”, Dayana tetap tersenyum.

“Silahkan, jangan terlambat karena itu menjadi salah satu poin kelulusanmu”, ucap Dewa kembali melajukan mobilnya.

“Siap ka”, dengan berani Dayana bertanya pada seniornya ini “ Dimana Dwyne?, bukankah kalian tadi berangkat bersama?”.

“Ah itu, iya tapi mendadak Dwyne harus ke tempat lain karena ada urusan penting”, jawab Dewa berbohong.

“Dia masih saja sama belum berubah, kakak yang sabar....”, ucap Dayana namun ucapannya terhenti karena Dewa menyelanya.

“Hari ini jadwalmu belajar praktik dengan dokter siapa?”, tanya Dewa.

“Ah, aku belum tahu ka yang jelas pagi ini aku dan teman-teman ditugaskan membantu dokter spesialis mata, dekat ruangan kakak bukan?”, ucap Dayana ceria.

“Selamat belajar, kau harus tetap fokus”, ucap Dewa memarkirkan mobilnya di area parkir rumah sakit. Keduanya menjadi perhatian perawat dan beberapa dokter yang ada di luar rumah sakit, memandang aneh pada Dewa, saling berbisik satu sama lain.

“Bukankah itu Dayana?”

“Berani sekali dokter muda itu berangkat bersama suami nona Dwyne”

“Perempuan agresif”

“Luar biasa beraninya”

Dayana yang berjalan mengekor Dewa tak menghiraukan semua ocehan tak penting di pagi ini, ia akan fokus belajar tanpa peduli pada perkataan orang lain. Begitulah Dayana yang selalu acuh apa yang dikatakan orang tentangnya.

Hari ini Dewa bertugas di IGD membantu dokter lainnya, ia lebih senang memiliki kesibukan di IGD padahal telah memiliki ruangan sendiri di lantai 2, tetapi jam praktik dokter umum hanya beberapa jam saja.

“Akhirnya dokter datang, “, ucap yang lainnya merasa terbantu dengan kehadiran Dewa.

**

G&B Pharmacy

Dwyne tengah sibuk mencermati materi rapat yang akan dipimpinnya hari ini, wanita ini bertugas maintenance klien yang berkerja sama dengan perusahaan papanya. Dwyne mengangguk pelan pada layar laptopnya. Lalu berdiri dan beranjak dari ruangan, seketika membuka pintu namun seorang pria yang ingin masuk ke ruangan itu mendadak limbung sembari membawa berkas.

“Ck, sarapan sana”, kesal Dwyne.

“Maaf nona, ini”, memberi salah satu proposal yang diajukan mitranya. “Apa anda akan pergi sekarang juga?”.

“Memangnya kau tidak lihat”, sentak Dwyne kemudian berjalan diikuti asisten pribadinya yang tertawa pelan.

Wanita ini memang setiap harinya menghabiskan banyak waktu di luar perusahaan, menghandle pertemuan bisnis sesuai permintaan Papa Rayden. Maka dari itu banyak pria dari kalangan eksekutif muda bahkan pengusaha muda mendekatinya tapi tak ada yang berhasil satu pun.

Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya bukan hal aneh bagi Dwyne, dalam satu hari ia bisa berkunjung ke banyak lokasi tidak jarang ke luar kota dan kembali pulang setelah urusannya selesai. Seperti siang ini, dirinya berada di Bogor memantau kerja sama dengan salah satu pemasok bahan herbal. Suasana pegunungan menjadi daya tarik bagi Dwyne, untuk itu ia senang berkerja di lapangan karena banyak menjumpai beragam kepribadian orang serta mengunjungi tempat baru.

“Nona, Tuan Rayden meminta anda menggantikan untuk menghadiri rapat di rumah sakit”, ucap asisten pribadi yang selalu setiap menemani Dwyne.

“Ck, papa itu kebiasaan. Memang kemana Papa?”

“Asisten Tuan Rayden hanya menyampaikan perintahnya saja”

“Baiklah, siapkan mobil sekarang”, Dwyne yang memakai pakaian informal berdecak kesal karena harus menghadiri pertemuan di rumah sakit.

Dua jam berlalu mobil mewah milik Dwyne telah terparkir sempurna di area parkir khusus petinggi rumah sakit, wakil direktur pun sudah menyambutnya di pintu masuk.

“Nona anda tidak mengganti pakaian dan sepatu ?”, bisik asistennya.

“Tidak ada waktu”, seru Dwyne.

“Selamat siang nona Bradley”, sambut wakil direktur.

Dwyne hanya menganggukkan kepalanya saja tanpa berkata, semua mata memandang kagum pada salah satu putri keluarga Bradley. Dwyne berjalan diikuti wakil direktur dan asistennya serta dua orang pengawal pribadi.

“Dokter Dewa sangat beruntung bisa menikahi Nona Dwyne”

Sedangkan dalam IGD, Dewa mendapat informasi dari rekannya sesama dokter jika sang istri mengunjungi rumah sakit. Dengan cepat Dewa keluar dari ruang IGD hanya untuk melihat istrinya, senyum pun melengkung lebar di bibirnya kala memandang Dwyne yang berjalan ke arahnya, namun senyum itu menghilang karena Dwyne meliriknya sekilas tanpa menyapa atau tersenyum kemudian langsung memasuki lift.

“Sabar bro, cinta butuh perjuangan”, ucap Cakra salah satu rekan dokter yang dekat dengan Dewa.

“Apa hari ini ada rapat? Kenapa tidak ramai seperti biasanya?”, tanya Dewa.

“Oh, dari yang aku dengar ini hanya rapat tentang pelayanan rumah sakit, lihat saja Dokter Samantha pun ikut”, tunjuknya pada Dokter Kandungan yang juga menjabat sebagai ketua komite medik.

Dewa memutuskan kembali ke IGD dan akan menemui istrinya setelah rapat selesai, hati Dewa sedikit sakit karena Dwyne mengabaikannya. Ia pun hanya bisa tersenyum miris mengingat kejadian beberapa saat lalu.

Tbc

Terpopuler

Comments

kasma murtiasih

kasma murtiasih

semangat dokter Dewa..... perjuangan pasti membuahkan hasil ......❤️❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍

2023-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan
2 Bab 2 - Malam Pertama?
3 Bab 3 - Godaan
4 Bab 4 - Diabaikan
5 Bab 5 - Makan Siang
6 Bab 6 - Oleh-oleh
7 Bab 7 - Asinan
8 Bab 8 - Bersama
9 Bab 9 - Kagum
10 Bab 10 - Hujan
11 Bab 11 - Salah paham
12 Bab 12 - Jangan Pergi
13 Bab 13 - Tamu
14 Bab 14 - Berusaha
15 Bab 15 - Pertemuan
16 Bab 16 - Hadiah
17 Bab 17 - Bantuan
18 Bab 18 - Rumah Baru
19 Bab 19 - Nonton
20 Bab 20 - Milikmu Juga
21 Bab 21 - Kecewa
22 Bab 22 - Pergi
23 Bab 23 - Mengantar
24 Bab 24 - Telepon
25 Bab 25 - Pingsan
26 Bab 26 - Khawatir
27 Bab 27 - Genggaman
28 Bab 28 - Negosiasi
29 Bab 29 - Tidur Bersama
30 Bab 30 - Tak Akan Berhenti
31 Bab 31 - Menepati Janji
32 Bab 32 - Menunggu
33 Bab 33 - Perhatian
34 Bab 34 - Pertama dan Kedua
35 Bab 35 - Menerima
36 Bab 36 Untukmu
37 Bab 37 - Meluluhkan
38 Bab 38 - Relawan
39 Bab 39 - Bersitegang
40 Bab 40 - Ego
41 Bab 41 - Akhirnya
42 Bab 42 - Tunggu Aku
43 Bab 43 - Hilang
44 Bab 44 - Berubah
45 Bab 45 - Bertemu Bobby
46 Bab 46 - Oma Kangen
47 Bab 47 - Karena Tendangan
48 Bab 48 - Alasan Menghilang
49 Bab 49 - Karena mu
50 Bab 50 - Karena Buah
51 Bab 51 - Rumah Oma
52 Bab 52 - Cemburu
53 Bab 53 - Hampir
54 Bab 54 - Menjadi Dingin
55 Bab 55 - Karena Ide Memalukan
56 Bab 56 - Kejadian buruk
57 Bab 57 - Datang
58 Bab 58 - Pembuktian
59 Bab 59 - Kencan
60 Bab 60 - Mesra Di Rumah Oma
61 Bab 61 - Semakin Dekat
62 Bab 62 - Liburan
63 Bab 63 - Boomerang
64 Bab 64 - Pergi Dari Rumah
65 Bab 65 - Aku Kangen Kamu
66 Bab 66 - Memenuhi Pikiran
67 Bab 67 - Barra dan Brady
68 Bab 68 - Dubai
69 Bab 69 - Dubai 2
70 Bab 70 - Sakit ?
71 Bab 71 - Saputangan
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Lalai Menjagamu
74 Bab 74 - Menjagamu
75 Bab 75 - Terkejut akan kebenaran
76 Bab 76 - Kabar Bahagia
77 Bab 77 - Tanda Cinta Dari Dewa
78 Bab 78 - Sejuta Perhatian
79 Novel - Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
80 Bab 79 - Isi Hati
81 Bab 80 - Inikah Rasanya?
82 Bab 81 - Maaf
83 Bab 82 - Terbalas
84 Bab 83 - Gara-gara Mie
85 Bab 84 - Berlebihan
86 Bab 85 - Sidang
87 Bab 86 - Tidur
88 Bab 87 - TTTS
89 Bab 88 - Menyampaikan
90 Bab 89 - Menangis Di Pelukan Mama
91 Bab 90 - Kepekaan Dayana
92 Bab 91 - Tegang
93 Bab 92 - Selamat Jalan
94 Bab 93 - Menjenguk
95 Bab 94 - Menjemput
96 Bab 95 - Pulang
97 Bab 96 - Tak Ingin Berhenti
98 Bab 97 - Aku membutuhkanmu
99 Bab 98 - Tidak Ada Kata Sayang
100 Bab 99 - Cemburu
101 Bab 100 - Dalam Pikiran Masing-masing
102 Bab 101 - Gagal
103 Bab 102 - Gagal Lagi
104 Bab 103 - Sia-sia
105 Bab 104 - Tidak Beruntung
106 Bab 105 - Sibuk
107 Bab 106 - Singa Betina
108 Bab 107 - Harapan dan Mimpi Menjadi Nyata
109 Bab 108 - Posesif
110 Bab 109 - Dering Cinta
111 Bab 110 - Kejutan yang Gagal
112 Bab 111 - Malas Keluar Kamar
113 Bab 112 - Adik?
114 Bab 113 - Semakin Tua Semakin Suka
115 Bab 114 - Swiss
116 Bab 115 - Bersama Wanita
117 Bab 116 - Mengganggu Orang
118 Bab 117 - Tuduhan Selingkuh
119 Bab 118 - Aku Mencintaimu
120 Bab 119 - Ini Milikku
121 Bab 120 - Last Ending
122 TANTE, I LOVE YOU
123 My Enemy Is My King
124 Imperfect Marriage by Maciba
125 My Fierce Sugar Baby
126 I'm A Billionaire
127 TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
128 SUAMI KECIL MILIK BU GURU
129 AKU BUKAN WANITA CACAT
130 Istri Terlupakan Mr Casanova
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan
2
Bab 2 - Malam Pertama?
3
Bab 3 - Godaan
4
Bab 4 - Diabaikan
5
Bab 5 - Makan Siang
6
Bab 6 - Oleh-oleh
7
Bab 7 - Asinan
8
Bab 8 - Bersama
9
Bab 9 - Kagum
10
Bab 10 - Hujan
11
Bab 11 - Salah paham
12
Bab 12 - Jangan Pergi
13
Bab 13 - Tamu
14
Bab 14 - Berusaha
15
Bab 15 - Pertemuan
16
Bab 16 - Hadiah
17
Bab 17 - Bantuan
18
Bab 18 - Rumah Baru
19
Bab 19 - Nonton
20
Bab 20 - Milikmu Juga
21
Bab 21 - Kecewa
22
Bab 22 - Pergi
23
Bab 23 - Mengantar
24
Bab 24 - Telepon
25
Bab 25 - Pingsan
26
Bab 26 - Khawatir
27
Bab 27 - Genggaman
28
Bab 28 - Negosiasi
29
Bab 29 - Tidur Bersama
30
Bab 30 - Tak Akan Berhenti
31
Bab 31 - Menepati Janji
32
Bab 32 - Menunggu
33
Bab 33 - Perhatian
34
Bab 34 - Pertama dan Kedua
35
Bab 35 - Menerima
36
Bab 36 Untukmu
37
Bab 37 - Meluluhkan
38
Bab 38 - Relawan
39
Bab 39 - Bersitegang
40
Bab 40 - Ego
41
Bab 41 - Akhirnya
42
Bab 42 - Tunggu Aku
43
Bab 43 - Hilang
44
Bab 44 - Berubah
45
Bab 45 - Bertemu Bobby
46
Bab 46 - Oma Kangen
47
Bab 47 - Karena Tendangan
48
Bab 48 - Alasan Menghilang
49
Bab 49 - Karena mu
50
Bab 50 - Karena Buah
51
Bab 51 - Rumah Oma
52
Bab 52 - Cemburu
53
Bab 53 - Hampir
54
Bab 54 - Menjadi Dingin
55
Bab 55 - Karena Ide Memalukan
56
Bab 56 - Kejadian buruk
57
Bab 57 - Datang
58
Bab 58 - Pembuktian
59
Bab 59 - Kencan
60
Bab 60 - Mesra Di Rumah Oma
61
Bab 61 - Semakin Dekat
62
Bab 62 - Liburan
63
Bab 63 - Boomerang
64
Bab 64 - Pergi Dari Rumah
65
Bab 65 - Aku Kangen Kamu
66
Bab 66 - Memenuhi Pikiran
67
Bab 67 - Barra dan Brady
68
Bab 68 - Dubai
69
Bab 69 - Dubai 2
70
Bab 70 - Sakit ?
71
Bab 71 - Saputangan
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Lalai Menjagamu
74
Bab 74 - Menjagamu
75
Bab 75 - Terkejut akan kebenaran
76
Bab 76 - Kabar Bahagia
77
Bab 77 - Tanda Cinta Dari Dewa
78
Bab 78 - Sejuta Perhatian
79
Novel - Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
80
Bab 79 - Isi Hati
81
Bab 80 - Inikah Rasanya?
82
Bab 81 - Maaf
83
Bab 82 - Terbalas
84
Bab 83 - Gara-gara Mie
85
Bab 84 - Berlebihan
86
Bab 85 - Sidang
87
Bab 86 - Tidur
88
Bab 87 - TTTS
89
Bab 88 - Menyampaikan
90
Bab 89 - Menangis Di Pelukan Mama
91
Bab 90 - Kepekaan Dayana
92
Bab 91 - Tegang
93
Bab 92 - Selamat Jalan
94
Bab 93 - Menjenguk
95
Bab 94 - Menjemput
96
Bab 95 - Pulang
97
Bab 96 - Tak Ingin Berhenti
98
Bab 97 - Aku membutuhkanmu
99
Bab 98 - Tidak Ada Kata Sayang
100
Bab 99 - Cemburu
101
Bab 100 - Dalam Pikiran Masing-masing
102
Bab 101 - Gagal
103
Bab 102 - Gagal Lagi
104
Bab 103 - Sia-sia
105
Bab 104 - Tidak Beruntung
106
Bab 105 - Sibuk
107
Bab 106 - Singa Betina
108
Bab 107 - Harapan dan Mimpi Menjadi Nyata
109
Bab 108 - Posesif
110
Bab 109 - Dering Cinta
111
Bab 110 - Kejutan yang Gagal
112
Bab 111 - Malas Keluar Kamar
113
Bab 112 - Adik?
114
Bab 113 - Semakin Tua Semakin Suka
115
Bab 114 - Swiss
116
Bab 115 - Bersama Wanita
117
Bab 116 - Mengganggu Orang
118
Bab 117 - Tuduhan Selingkuh
119
Bab 118 - Aku Mencintaimu
120
Bab 119 - Ini Milikku
121
Bab 120 - Last Ending
122
TANTE, I LOVE YOU
123
My Enemy Is My King
124
Imperfect Marriage by Maciba
125
My Fierce Sugar Baby
126
I'm A Billionaire
127
TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
128
SUAMI KECIL MILIK BU GURU
129
AKU BUKAN WANITA CACAT
130
Istri Terlupakan Mr Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!