Aku menatap tak percaya kearah Michael, dia asik mencium kekasihnya atau siapa pun itu aku tahu. Aku sempat melihat tangannya yang nakal menyusup ke balik pakaian wanita yang sangat minim.
Oh my goodness, why did I have to see this? Pertunjukan dewasa secara live? Disini, ditempat umum?
(Ya Tuhan, kenapa aku harus melihat ini?)
Aku tahu hal itu sangat wajar terjadi di sini. Tidak ada aturan yang menyebutkan dilarang mencium pasangan dimuka umum!
But, come on … banyak anak-anak juga disini, setidaknya tanganmu tidak menjelajah ke puncak gunung yang menyembul sempurna begitu Mike!
Uuuh, it's so disgusting! ( uuuh, itu sangat menjijikkan!)
Aku sampai malu melihatnya, untung saja Zack segera menarikku ke meja yang sudah dipesan. Mengalihkan pandanganku dan hanya terfokus padanya dan tentu saja kedua putraku.
"Aku sudah memesan menu, apa ada yang mau kamu tambahkan sayang?" Zack menyodorkan daftar menu padaku.
Aku membacanya dengan teliti, ada menu sehat untuk anak-anak dan juga dewasa, ada pula menu diet dan menu reguler. Aku akui restoran ini benar-benar sempurna, menyediakan tempat yang nyaman dengan berbagai variasi menu.
Suara-suara lain menggelitik telingaku saat aku hendak memilih menu. Itu suara Michael dan kekasihnya. Aku mendengar sedikit rayuannya, entah mengapa aku kesal sekali. Mungkin aku terbawa perasaan saat melihat adegan panas mereka.
"Sayang?" Zack menyadarkan ku, "Ada masalah? Kamu masih pusing or something wrong?" Ia memperhatikan perubahan ekspresi wajahku.
"Ah, tidak. Aku cuma … bingung memilih menu tambahan, aku rasa pilihanmu sudah tepat sayang," jawabku mengelak pertanyaan Zack yang menyelidik.
Sialnya meja kami ada dihadapan Michael, jadi aku dengan jelas bisa melihat apa yang dilakukannya sekarang. Aku mengerjap tak percaya, dia bahkan tak menyadari aku ada dihadapannya! Aku melihatnya dengan jelas tangan kekarnya mengusap paha wanita cantik itu!
Damn, to be honest I hate this situation!
(sial, sejujurnya aku benci situasi ini!)
Zack rupanya memperhatikan ku, ia menoleh ke arah Michael. Zack tersenyum lalu menatapku, tangannya membingkai wajahku. Menghadapkan wajahnya persis ke wajahnya.
"Jangan lihat mereka, itu privasi sayang! Kau juga ingin melakukannya? Aku bisa memberikan lebih,"
Aku pun tergelak menyadari kekonyolanku mengurusi privasi seseorang. Zack benar, untuk apa aku kesal padanya. Itu hak Michael, ada hal lain yang lebih penting sekarang. Celebrating promosi Zack.
Aku segera mengalihkan pandanganku dan mencari keberadaan dua putraku. Mereka asyik bermain di salah satu sudut ruangan khusus untuk anak-anak. Ken dan Rey asik bermain foosball (permainan sepak bola di atas meja), mereka sangat bergembira.
"Lihatlah mereka, tumbuh dewasa dengan cepat. Sebentar lagi kita akan kehilangan keduanya." ujar Zack yang kini duduk di sebelahku.
"Hhm, kau benar. Tak ada lagi rengekan dalam tiga tahun kedepan." Aku tiba-tiba saja sedih membayangkan hal itu, apalagi Ken begitu dekat denganku.
"Bagaimana jika kita memiliki bayi lagi?" Zack mengerling padaku, aku tertawa kecil.
"Apa, no?! Zack, aku terlalu tua untuk hamil lagi!" protesku sembari memukul lengannya ringan.
"Sayang, kamu baru berumur 35 masih sanggup dan masih diperbolehkan dokter!" Zack mulai berargumen macam-macam membuatku semakin tertawa.
"No, aku tidak ingin direpotkan lagi dengan bayi sayang. Waktunya kita menata hidup lebih baik, fokus kita adalah bisnis sekarang!" Aku menutup argumen kami dengan tegas.
Ya, aku memang tak ingin punya bayi lagi! Aku menikmati hidupku yang sekarang, sungguh memiliki bayi itu sangat melelahkan.
Kami berhenti berdebat karena pesanan sudah datang, aku pun memanggil kedua putraku. Ken dan Rey, sangat antusias melihat makanan kesukaan mereka di meja.
"Thanks Dad, aku suka sekali pasta ini! You're the best Daddy, aku berdoa semoga mom and dad selalu diberi kesehatan so we can go on vacation in summer, have a lot of money and I have a new iPad!" Ken berdoa dengan ekspresi lucu membuat Zack tertawa dan mengacak kasar rambut coklat nya.
"Rey?" Aku bertanya pada putra pertamaku, ia tampak sedih. Tak biasanya Rey begitu.
"Ada apa dengan wajahmu sayang?" tanyaku lagi dengan khawatir, aku takut dia sakit.
"Aku hanya sedih Mom, sepertinya dad akan sangat sibuk setelah ini. Aku akan merindukannya dirumah." Ia menjawab dengan wajah ditekuk, matanya merebak aku tahu dia pasti siap menangis.
"Oh Rey, Daddy tidak akan sesibuk itu. Kita bisa bermain saat weekend dan liburan musim panas? Bagaimana kalau kita pergi ke Korea or Tokyo?"
Mata Rey membulat seketika, ia menyeka air mata yang hampir jatuh. "Are you serious? Korea, Japan?! Can we go to Disney?"
Aku dan Zack saling berpandangan, Zack mengerutkan keningnya pura -pura berpikir lalu ia menjawab, "Tentu, asal kau menjadi putraku yang baik."
Wajah bahagia nampak tercetak jelas di mata kedua putraku, Zack menjanjikan apa yang mereka idamkan selama ini. Semenjak putri Samantha menceritakan tentang liburan menyenangkannya disana.
Kami menghabiskan quality time bersama kedua putra kami. Sore yang indah meski hujan mengguyur kota kami. Aku melupakan kehadiran Michael disana, aku tidak lagi peduli dengan apa yang dia lakukan.
Yah, tidak sepenuhnya teralihkan memang apalagi meja kami saling berhadapan. Sesekali mataku melirik ke arahnya dan selalu mendapati hal yang membuatku panas.
Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku!
Aku sungguh tak mengerti dengan otak, mata dan hatiku yang tidak sinkron. Otakku memerintahkan untuk mematuhi Zack, mataku dengan nakal memperhatikan Michael dan kekasihnya, lalu hatiku?
Entah apa yang terjadi di dalam sana, aku seperti merasakan … cemburu? Ah tidak, itu tidak mungkin!
God, please help me!
Aku menelan makanan dengan susah payah, suara Michael benar-benar menyiksaku. Mungkin itu lebih kepada rasa penasaran dengan sedikit bumbu berlebih.
Michael dan kekasih seksinya itu akhirnya beranjak dari tempat duduknya, aku melihat dia mengangguk samar padaku dengan seulas senyum saat dirinya melewati Zack. Aku merasa seperti orang bodoh, aku juga tak tahu apa motifnya tersenyum seperti itu padaku.
Apa dia juga malu padaku? Karena aku memergokinya bersama kekasihnya yang seksi bsk model majalah dewasa?
Entahlah, tapi yang aku tahu sesuatu yang aneh tengah terjadi padaku setelah pertemuanku dengannya. Pesona Michael membuatku sedikit goyah, meski aku tetap menganggap hal itu hanya karena kekaguman semata. Kelemahanku ada pada pria pintar dan tampan.
Michael jelas memiliki kriteria itu, dia orang kedua setelah Zack yang aku anggap sebagai pria berkualitas. Ekor mataku masih menangkap sosoknya berjalan menuju parkiran mobil. Ia memeluk kekasih seksinya itu dengan sangat posesif.
Aku pura-pura berpaling untuk bisa menatapnya jelas. Tangan kekasihnya dengan berani meraba perabotan belakang Mike yang sangat … seksi, astaga! Mataku ternoda dengan pemandangan itu.
Sial! Aku membayangkan panasnya kegiatan mereka setelah ini!
Wajahku merona membayangkan, aku bahkan menelan saliva ku dengan susah payah. Apa yang aku lakukan? Kenapa aku malah membayangkan hal tabu itu? Aku butuh air, segera!
Zack, please alihkan perhatianku dari pasangan itu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nikodemus Yudho Sulistyo
PDA
2022-11-08
1
irva 😍
dibikin penasaran
2022-10-28
4
Rafa Retha
ndramuzzzz
2022-10-27
5