Kegundahan Hati Kenzo

Soreh harinya... 

"Papa"

"Yey Papa pulang"

Begitu teriakan dari bocah perempuan yang umurnya baru menginjak tiga tahun, semenjak kepergian sang Mama Neysa hanya mendapatkan kasih sayang Kenzo sebagai seorang Papa dan Ningrum sebagai Nenek..

Kenzo berjongkok kemudian merentangkan kedua tangannya, untuk menyambut Pelukan putrinya.

"Anak Papa udah wangi" ucap Kenzo selepas mencium pipi Neysa

"Ya dong Pa, kan Ney udah mandi" jawab Neysa sambil tersenyum

Kenzo hanya mampu tersenyum, kepergian sang istri masih menimbulkan luka terdalam di hidupnya, apalagi sang istri menitipkan seorang anak yang masih kecil membuat Kenzo harus menjabat sebagai ibu dan juga Ayah.

"Kau sudah pulang ternyata" tiba-tiba Ningrum mendekat.

Melihat sang Mama datang Kenzo berdiri, lalu mencium tangan sang Mama dengan sopan. "Barusan Ma" jawabnya kemudian.

"Sana mandi, Neysa biar sama Mama dulu"

"Baik Ma" Kenzo menurut namun sebelum pergi ia berpamitan kepada anaknya.

"Papa mau mandi dulu ya, Neysa sama nenek" pesannya kemudian.

"siap Papa"

 

Malam harinya setelah makan malam bersama Ningrum menemui Kenzo yang sedang dalam ruang kerjanya. Sementara Neysa sedang bermain di kamar nya.

"Ada apa Ma ?" Tanya Kenzo tanpa mengalihkan tatapannya pada layar komputer.

"Kau sangat sibuk ya ? Apa Mama mengganggu ?".

Mendengar hal itu Kenzo menghentikan kegiatannya "enggak juga Ma, memangnya kenapa ?"

"Ken, kamu ingat kan sama cerita Mama tadi ?"

Kening Kenzo mengkerut, pasalnya ia sama sekali tak pernah mengingat apapun kecuali pertumbuhan Neysa putrinya.

"Maaf Ma aku lupa" ucap Kenzo dengan jujur.

"Kamu ini gimana sih, tadi kan Mama cerita kalau Mama ketemu sama seorang gadis"

"Lalu ?" Tanya Kenzo bingung.

"Mama mau memperkerjakan dia sebagai pengasuh anak kamu" jelas Ningrum lagi.

"Ma kan Kenzo sudah bilang kalau Kenzo tak membutuhkan pengasuh, lagian Kenzo masih bisa kok menjaga Neysa"

"Kamu kan sibuk kerja kalau siang Ken, dan waktumu hanya ada saat malam saja. Itupun kalau Neysa belum tertidur. Ayolah Ken turunkan egomu"

Kenzo mendesah frustasi, memang benar adanya ia hanya ada waktu malam hari untuk bersama putrinya. Kenzo bukan tak ingin mencarikan pengasuh untuk anaknya hanya saja Kenzo takut kalau anaknya akan melupakan almarhum Allisya.

"Anak mu tidak akan melupakan Allisya, karena sampai kapanpun Allisya adalah ibu nya. Tapi kondisinya berbeda saat ini Ken, Mama sudah tua terkadang Mama butuh istirahat sebentar sementara anakmu sedang aktif-aktifnya"

Kenzo menatap sang Mama begitu dalam, ia paham kalau Ningrum begitu lelah, harus mengurus anaknya.

"Akan Kenzo pikirkan Ma"

"Mama tunggu besok jawabannya"

Kenzo mengangguk walau dalam hatinya begitu tak ingin kalau anaknya di asuh orang lain.

Setelah mengutarakan keinginannya Ningrum pamit, sementara Kenzo melanjutkan pekerjaan nya. Ia adalah seseorang yang sukses, ia mampu memimpin perusahaan dengan baik sampai berkembang pesat seperti ini. Tak jarang banyak wanita di luar sana yang ingin mendekati Kenzo bahkan ada yang dengan terang-terangan menawarkan diri untuk menjadi ibu sambung Neysa.

Namun Kenzo tak tertarik sedikitpun, karena baginya hanya Allisya istrinya sampai kapanpun. Cinta dan sayangnya pada Allisya begitu dalam.

"Seandainya kamu gak pergi, semua ini tidak akan terjadi" Kenzo kembali mengingat saat-saat kebersamaan nya dengan sang istri.

"Sudah 3 tahun kamu pergi, tapi sampai detik ini aku belum bisa melupakan kamu, Allisya sayang aku rindu"

Malam semakin larut, Kenzo akhirnya beranjak untuk meninggalkan ruang kerjanya. Namun sebelum pergi kekamar Kenzo mendatangi kamar putrinya.

Di bukanya dengan pelan pintu kamar tersebut, hingga menampakan warna pink dimana putrinya sudah tertidur sang pulas.

Kenzo mendekat, lalu menarik selimut yang sudah melorot tersebut.

"Maafkan Papa ya nak, kalau Papa tak punya banyak waktu untuk Neysa, Papa melakukan ini supaya masa depan kamu terjamin"

"Papa begitu menyayangi Neysa" tak terasa air mata Kenzo menetes, ia pandangi wajah polos Neysa, yang sangat mirip dengan Allisya membuat Kenzo seperti menatap sang istri.

Tak perlu lama, Kenzo sudah meninggalkan kamar itu, lalu berjalan menuju kamarnya.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Pagi kembali datang, seperti biasa Kenzo sudah siap dengan pakaian kerjanya. Saat ia sedang memasang dasi tiba-tiba pintu kamarnya terbuka membuat Kenzo menghentikan kegiatan nya lalu menoleh.

"Ada apa nak ?" Tanyanya pada Neysa yang saat itu mendatangi kamar Kenzo

"Papa mau kelja lagi ya ?" suara cadal Neysa membuat Kenzo semakin gemas.

"Iya sayang, kenapa memangnya ? apa Papa tidak boleh kerja ?"

Neysa menggeleng kemudian kembali berkata.

"Coba kalau ada Mama, pasti Mama yang nemenin Neysa main. Teman-teman Neysa selalu di jagain Mama nya"

Kenzo mengelus kepala Neysa dengan lembut "sayang, kan Mama sudah di syurga jadi Neysa jangan bicara seperti itu"

"Kenapa Mama betah sekali di syurga Pa, apa Mama tidak rindu pada Neysa ?"

Hati Kenzo terasa tercabik-cabik mendengar ucapan putri nya itu, jika saja ia bisa mungkin Kenzo akan menarik sang istri kembali untuk menemani dirinya dan Neysa.

"Mama disana rindu kok sama Neysa"

"Tapi kenapa Mama tidak mau pulang"

Entah bagaimana caranya Kenzo menjelaskan semuanya, yang jelas ini terlalu menyakitkan. Bukan hanya sekali ini saja Neysa menanyakan keberadaan sang Mama.

"Ney, Ayo sarapan dulu nak" tiba-tiba Ningrum datang membuat Kenzo dan Neysa menoleh.

"Yuk sama Papa, nanti Papa suapin" ajak Arya.

"Iya Pa" jawab Neysa dengan lesu.

Saat sedang sarapan pagi, Ningrum kembali menanyakan keputusan Kenzo, ia berharap Kenzo akan menyetujui permintaan nya.

"Bagaimana dengan permintaan Mama semalam Ken ?" Tanya Ningrum.

"Aku belum punya jawabannya Ma, tolong kasih aku waktu Ma, semua ini gak mudah untuk Kenzo"

Ningrum menarik nafas panjang, ia tahu kegundahan putranya itu, dan itu membuat Ningrum ingin mencarikan sosok perempuan untuk ia hadirkan di kehidupan Kenzo.

Bukan karena ia sudah melupakan Allisya sebagai menantu, hanya saja Ningrum kasihan dengan kehidupan putranya yang seperti tak ada semangat lagi. Waktu Kenzo habis bekerja dan juga mengurus Neysa anaknya. Ningrum ingin Kenzo kembali ceria dan kalau bisa ia ingin Kenzo kembali membina rumah tangga.

Umur Kenzo masih terbilang mudah, yaitu tiga lima tahun masih pantas jika menikah lagi. Semoga saja nanti ada perempuan yang bisa menerima kekurangan Kenzo dan menyayangi anak Kenzo.

"Mau sampai kapan begini terus nak ? Mama ingin keadaan rumah ini berbeda" gumam Ningrum lirih, tapi masih bisa di dengar jelas oleh Kenzo.

"Huh" Kenzo menarik napas dalam-dalam, "Bisakah aku bertemu dulu dengan wanita itu Ma, aku mau lihat wanita seperti apa yang akan mengasuh putriku"

Mendengar hal itu Ningrum langsung tersenyum "Baik nak, hari ini Mama akan mempertemukan kamu dengan dia" jawab Ningrum semangat.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

jangan lupa mampir di AraDea ya

2023-03-12

1

Olla Tulandi Jom

Olla Tulandi Jom

koq neysaanak dan cucu satu2nya tapi dikatakan "kalian" atau "mereka" ?? membingungkan

2022-10-21

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!