"Heh ngapain kalian?" Ucap beberapa warga yang tiba-tiba datang dan menggerebek Alvin dan Aliya yang saat ini sedang dalam posisi intim.
Alvin ada di atas tubuh Aliya dengan keadaan tidak menggunakan baju. Karna Alvin sudah membuka bajunya yang basah karna air hujan beberapa saat yang lalu
Entah kenapa malam ini seakan mendukung rencana Alvin untuk membuat Aliya menjadi miliknya.
Aliya dan Alvin yang belum menyadari kedatangan warga masih tetap terdiam dengan saling tatap
"Heh. kalian ngapain berbuat mesum seperti ini" Ucap Mereka lagi
Mendengar suara itu membuat Aliya langsung mendorong keras tubuh Alvin agar segera menjauh dari atas tubuhnya.
"Pak. Ini tidak seperti yang bapak-bapak lihat. Tadi saya hanya mau" Ucapan Alvin terpotong saat mereka tiba-tiba menimpali omongannya
"Mau apa, Mau berbuat mesum maksudnya. Sudah pak kita arak saja mereka. Mereka harus di nikahkan. Kalau tidak ini akan merusak citra desa kita" Ucap salah satu dari mereka
"Tapi kita tidak melakukan apapun pak. Kalian salah paham" Ujar Aliya yang mencoba membela diri
"Alah. Mana ada maling ngaku. Kalian memang belum melakukan apa-apa karna keburu kepergok sama kami kan! Coba kalau tidak, Mungkin kalian sudah melakukan hal itu"
"Tapi kita benar-benar tidak melakukan apa-apa pak. Kalian hanya salah paham" Ucap Alvin lagi
"Sudah pak. Mending sekarang kita arak mereka ke rumah pak Usman. Biar pak Usman dan Bu Dewi tau bagaimana kelakuan anaknya diluar saat hujan-hujan seperti ini" Ucap salah satu orang yang menjadi suruhan Justin
"Malam ini kamu benar-benar akan menjadi milikku Aliya" Ucap Alvin dalam batinnya
Flashback off
Mendengar semua cerita Alvin membuat Aliya terlihat begitu marah. "Kenapa kamu tega menghancurkan nama baikku Alvin! Kenapa kamu harus melakukan semua itu" Ucap Aliya sambil memukul Alvin.
Melihat Aliya seperti itu membuat Alvin merasa sangat bersalah dan langsung membawa Aliya dalam dekapannya.
"Maafkan aku. Aku tau apa yang aku lakukan itu salah besar. Tapi itu semua aku rencanakan karna aku tidak mau kamu menjadi milik orang lain Aliya. Aku benar-benar sudah jatuh hati padamu sejak awal pertemuan kita" Ucap Alvin sambil membelai rambut Aliya
"Tapi kenapa kamu harus membuat malu keluargaku. Apa kamu sadar kamu sudah merusak nama baik papa dan mama. Kami jahat Alvin, Kamu jahat" Ujar Aliya di sela isak tangisnya
"Aki benar-benar minta maaf Aliya. Aku melakukan itu juga karna tidak sengaja. Aku hanya ingin mengambil ulat yang menempel di bajumu. Kan kamu sendiri yang meminta bantuan ku"
"Iya tapi kenapa kamu harus mendorong tubuhku hingga jatuh seperti itu Alvin. Aku benar-benar malu dan seperti tidak punya muka"
"Malam itu semesta seperti sedang ada di pihak ku. hujan turun secara tiba-tiba dan membuat kita harus berteduh di bawah pos ronda. Dan membuat status kita saat ini menjadi sah"
"Mungkin kita memang di takdir kan untuk berjodoh. Sudahlah, Terima saja apa yang saat ini sudah terjadi. Aku akan berusaha menjadi suami terbaik buat kamu" Ucap Alvin lagi
"Tapi aku benci sama kamu Alvin. Aku tidak suka memiliki suami tengil kayak kamu"
Mendengar ucapan Aliya membuat Alvin mengulum bibir menahan tawa. Sungguh di saat melihat Aliya seperti itu membuat Alvin semakin merasa gemas.
Setelah merasa sudah cukup lelah. Aliya melepaskan tubuhnya dari pelukan Alvin. Wanita itu keluar dari kamarnya untuk mengisi perutnya yang memang sejak pagi belum di isi sama sekali.
"Aku lapar mau ke bawah dulu. Kalau kamu mau makan ayo turun kebawah" Ucap Aliya dingin
Alvin yang mendengar suara dingin Aliya langsung mengambil nafas berat sambil mengekor di belakang istrinya.
"Aliya Alvin. Akhirnya kalian turun juga. Mama sudah siapkan makanan untuk kalian. Makan yang banyak ya. Nak Alvin jangan sungkan-sungkan. Anggap ini rumah sendiri ya nak" Ucap Dewi lembut
"Iya ma. Terimakasih mama sudah memperlakukan Alvin dengan baik. Maafkan Alvin atas kejadian malam itu yang membuat mama dan papa harus menahan malu"
"Sudah tidak usah di pikirkan. Ini semua mungkin sudah takdir yang di garis kan untuk kalian berdua. Mama hanya berharap semoga kalian bisa menjadi pasangan yang sakinah, Mawadah, Warohmah. Amin"
"Amin ma. Alvin juga berharap seperti itu. Semoga Alvin dan Aliya bisa menjadi pasangan dunia akhirat"
Aliya yang mendengar itu hanya sedikit melirik ke arah Alvin tanpa mau ikut menjawab. Tapi yang pasti wanita itu sudah benar-benar membenci Alvin yang sengaja melakukan rencana seperti itu untuk mendapatkan nya
30 Menit kemudian. Aliya yang sudah selesai makan langsung pergi dari meja makan meninggalkan Alvin yang belum menghabiskan makanannya.
Dewi yang menyadari raut wajah Aliya hanya bisa mengambil nafas berat. Kalau sudah marah memang seperti itulah sifat Aliya. Sangat keras kepala dan susah untuk di kendalikan. Namun biarpun seperti itu, Aliya adalah anak yang baik
"Aliya ke kamar dulu ma. Capek mau istirahat" Pamit Aliya pada Dewi tanpa memperdulikan keberadaan Alvin
"Maaf ya nak Alvin. Aliya orangnya memang begitu. Mulai sekarang kamu harus banyak mengenal Aliya, Agar suatu saat nanti kalian tidak selalu bertengkar hanya karna sikap Aliya yang suka berubah-berubah"
Mendengar ucapan sang mama mertua membuat Alvin menghentikan makannya. Ini saat yang tepat untuk lebih mengenal Aliya lewat mamanya.
"Maksudnya bagaimana ma. Alvin tidak paham?"
"Iya nak. Kamu barus bisa mengerti Aliya yang terkadang suka keras kepala. ada satu hal yang perlu nak Alvin tau. tapi jangan sampai Aliya mengetahui tentang hal ini. Jangan biarkan dia mengingat bagaimana masa lalunya"
Alvin mengerutkan keningnya. Pria itu penasaran dengan apa yang akan sang mertua katakan pada Alvin, Hingga memintanya untuk tidak memberitahu Aliya soal ini.
"Tentang apa ma?" Tanya Alvin penasaran
"Karna kamu suaminya, Jadi menurut mama kamu berhak tau bagaimana masa lalu Aliya"
"Jadi sebenarnya Aliya bukan anak kandung kami" ucap Dewi sambil melirik ke arah Alvin
"Apa! Aliya bukan anak kandung mama dan papa?"
"Iya nak Alvin. Jadi 12 tahun yang lalu. Mama dan papa menemukan Aliya di pinggir jalan dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Menurut kami Aliya adalah korban penculikan anak. Tapi hingga 1 bulan berlalu tidak ada 1 orang pun yang datang untuk menjemput Aliya."
"Iya nak Alvin. sejak saat itu kami memutuskan untuk mengangkat Aliya menjadi anak kami. Karna kebetulan kami tidak bisa memiliki keturunan"
"Bukan hanya itu nak. Menurut kami, Aliya bukan anak orang sembarangan. Karna saat kami menemukan Aliya, Dia menggunakan sebuah kalung yang begitu Elegan dengan inisial S-C. Dengan ukiran yang sangat bagus"
"Boleh Alvin lihat kalungnya ma?"
"Boleh nak. Sebentar ya mama ambil dulu"
Dewi berjalan ke arah kamarnya dan mengambil sebuah kalung dengan liontin yang memang di buat khas keluarga Smith.
"Ini nak" Ucap Dewi dan memberikan kalung itu lada Alvin
Mata Alvin membulat saat melihat ukuran di dalam liontin nya. "Ini kan lambang keluarga Smith. Musuh besar keluargaku. apa jangan-jangan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
12 tahun yang lalu, Sekarang Aliya berumur 17 tahun, berarti saat kejadian Aliya di tinggalkan atau di culik umur Aliya 5 tahunan ya.. Kasian banget..
2024-10-24
0
Qaisaa Nazarudin
Nah loe gimana tuh..??🤔🤔
2024-10-24
0
Qaisaa Nazarudin
Suatu saat kamu akan bersyukur deh Aliya atas apa yg telah Alvin lakukan,Apa kamu mau nikah sama Teh Celup gitu,Mending Dicintai dari Mencintai..
2024-10-24
0