HARI PERTAMA KERJA

Kerja Pertama

Aluna sudah berada di ruang kerjanya, ia kembali memeriksa berkas-berkas yang sudah di tanda tangani oleh ceo prusahaannya. tanda tangan ceo tersebut mencuri perhatian aluna kenapa tidak ,nama dibawah tanda tangan itu seperti ia kenali.

Aluna pun memotret tanda tangan terus disimpannya ke dalam konsep emailnya, kebetulan sekali ada email masuk dari tuan misteriusnya. Ia pun membukanya dan membacanya tanpa ia sadari ia terkekeh kecil karena mendapatkan pesan berisi seseorang yang mengaguminya.

Tuan misterius : baca dan resapi bunga mawarku..!

"Dari bening bola matamu,Ku temukan yang ku damba..Ku damba begitu terasa, Saat dekat dengan mu kasih"

isi pesan dari orang misterius itu.

Bulan : so sweet banget tuan" balas aluna yang sudah memasang wajah sumringah.

Aluna pun kembali berkerja dengan giat, ia mengerjakan dengan teliti. waktu cepat berputar kini jam pulang kantor pun tiba. aluna pun bergegas membereskan berkas-berkasnya lalu pulang.

tanpa terasa ia sudah ada di depan gerbang tinggi. yah Ia sudah sampai di pintu gerbang rumahnya sendiri.

Saat bersamaan dari arah jauh ada sosok begitu cakep bak dewa yunani sosok yang begitu sempurna di mata kaum hawa. Tinggi pria itu sekitar 180cm,hidung yang begitu mancung,bibir dan dagunya terbelah sempurna,kulit putih bersih seperti kapas. Pria itu tersenyum tipis saat memandangi tingkah laku sang pujaan hatinya dari jauh.

'Aluna sayang, tolong jaga hatimu untuk ku. biarlah sifat lugu mu mendarah daging karena aku tak ingin kamu sempurna untuk orang lain karena aku tak mau milik ku jadi milik orang lain juga. tahanlah laku mu seperti anak kecil biar semua orang tak memandang mu dengan sempurna  karena aku tak ingin berbagi dengan orang lain, tunggu aku sayang' gumam dewa sendiri tanpa ada yang mendengarkan

Saat aluna ingin memberikan kunci motor nya kepada mang ujang tanpa sengaja aluna melihat seseorang misterius itu kembali,sewaktu aluna sma laki-laki itu sepat kepergok aluna tapi saat aluna mendekatinya,laki-laki itu malah pergi dengan motor sport yang melaju dengan cepat.

"Orang itu,orang yang sama kah?"gumam aluna yang didengar oleh mang ujang.

Deg deg deg

Sebenernya mang ujang tau siapa yang dibalik motor besar itu tetapi mang ujang di suruh diam saja karena orang tua pemuda itu sudah melarangnya dan menceritakan semuanya tentang kematian sepupunya sekaligus bosnya.

mang ujang pun mengalihkan perhatian non aluna dengan cara menakut-nakutinya.

“Non aluna, ayok masuk non takutnya orang itu berniat jahat non"ucap asal mang ujang.

Aluna pun pergi dari sana, sesampainya aluna di dalam kamar ia bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri setelah seharian melakukan aktifitas berkerja.

Setelah aluna membersihkan diri,ia segera melangkahkan kaki menuju lemari pakaian untuk memilih baju kaos oblongnya dan kulot jins miliknya.

Aluna merebahkan diri diatas ranjang yang empuk miliknya itu, fikiran berkelana kembali memikirkan seseorang misterius yang ia temui..

"Gayanya,postur tubuhnya,dan cara orang itu memandang seperti kak dewa, apa jangan-jangan selama ini aku diintai dari kejauhan yah ? apa ada mata-mata kak dante yang menjagaku dari jauh?" fikirannya berkelana entah apa saja yang ia pikirkan sampai kelelahan berfikir dan tertidur dengan tubuh menelungkup.

***

jam 7 malam bibi setia membangunkan aluna dari tidur panjangnya, bibi memanggil untuk membangunkan aluna karna makan malam sudah siap.

"Non bangun,non ayok bangun ini udah jam 7 malam non" seruan keras bibi yang menggelegar membangunkan aluna dari mimpi indahnya.

Aluna pun beranjak bangun dan berjalan menuju kearah kamar mandi untuk mencuci wajahnya, 2menit selesai mencuci wajanya.

Aluna berjalan menuruni anak tangga satu persatu sambil bersenandung, ia sampai diruang makan sudah melihat batang hidung nya mang ujang dan mang didi yang duduk di depan meja makan.

"Malam mang ,malam bibi" sapa aluna kepada 3 orang yang ia sayangngi itu.

"Malam nona kecil kami" seru mereka bertiga.

Mereka berempat selalu berbincang sambil makan serasa mereka adalah keluarga yang lengkap dan sangat romantis.

'Semoga kalian sehat selalu dan selalu ada disamping aluna' doa aluna dalam hatinya.

"bibi selesai kita makan ini, aluna minta tolong buatin teh hangat dan potongin bolu pandan buatan bibi biar saja mang didi yang anter kegazebo depan bi, aluna mau nikmatin angin malam digazebo depan bibi" ucap aluna panjang lebar karna keinginannya itu.

"Mang kita duluan kegazebo depan mang" ajakan aluna.

aluna yang sudah ada digazebo pun menghadap kearah kolam ikan diarah samping gazebo, mang ujang ikut duduk disamping aluna berada.

"Non ada apa ?" tanya mang ujang.

"Aluna kangen sama mama dan papa mang ?" jawab aluna yang sudah menangis.

"Non, gok boleh nangis mending non kirim doa alfateha buat papa dan mama, mang ujang juga rindu sama papa non karna dia sepupu yang mang ujang punya non tapi kita harus tabah jalanin ini semua non, jadi non harus kuat !" seru mang ujang yang memeluk erat alunya ,ia juga sedih melihat keponakan nya hidup sendiri di dunia ini.

'Aku sudah menganggapmu anak jadi aku akan menjagamu dan mengujutkan mimpi daren yang belom ia beri kepada alunanya, kau anakku dan aku jaga sampai mati non karna nyawaku untuk melindungimu' gumam aluna dalam hatinya.

Mereka berdua menghibur diri satu sama lainnya, dari kejauhan bibi dan mang didi berjalan beriringan dengan membawakan tatakan minuman dan makanan untuk mereka cemil bersama-sama.

jeng jeng jeng

"Cemilan dan minuman hangatnya sudah datang" seru mang didi.

Mereka berempat pun saling tertawa dan berbicang-bicang hal kecil sehari-harinya sambil menikmati cemilan dan minuman hangat.

Udara malam ini sangat dingin tapi mereka berempat enggan untuk pulang kerumah,

canda tawa memenuhi gazebo kecil itu.

tin tin tin..

Mereka yang ada digazbo depan kaget dan rasa bingung mejalar antara mereka berempat,mobil siapalah yang mereka pikirkan yang ada di depan sana.

"mang ujang coba lihat siapa yang yang bertamu malam-malam begini" ujar aluna kepada mang ujang.

Mereka yang ada digazebo hanya melihat dari kejauhan siapa yang ada didalam 2 mobil mewah tersebut. mang ujang pun berlari menuju gerbang tinggi untuk melihat siapa yang ada di dalam mobil.

Mobil itu masih memberi tanda orang yang ada didalam untuk membukakan pintu gerbang untuk mereka.

Mang ujang pun berlari mendekati 2 mobil mewah tersebut untuk memeriksa siapa yang akan mauk.

Kaca mobil pun terbuka, memperlihatkan wajah pria paruh baya di dalam mobil itu,

"mang ujang bukakan pintu gerbangnya" ucap seseorang di balik muka nya.

"Tu tuan danu datang, tunggu sebentar tuan " ujar mang ujang dengan nada suara terbata-bata.

Pria baru baya itu tersenyum saja lalu mang ujang berlari kearah pintu gerbang dan membukakan pintu gerbang lebar-lebar.

Dari kejahuan aluna memandangi 2mobil tersebut dengan alis yang mengkerut tanda ia tak mengigat mobil siapa yang ada di depannya.

Aluna yang berdiri dekat bik setia langsung menoleh kearah bik setia, ia ingin mempertayakan siapa yang datang malam-malam begini.

"Bi siapa yang datang berkunjung malam-malam begini" tanya aluna dengan rasa kebingungan karna saat ia merasakan debaran jantung yang tak normal.

"Nanti juga tau non nya, hayo siapa yah yang datang" ujar bibi dengan senyuman karna bibi tau siapa yang datang malam-malqm kerumah besar ini.

"Loh bibi kok malah balik nanya,malahan bibi main teka-teki si bi" ucap aluna yang ekspresi wajahnya merenggut.

Dua mobil sport berwarna hitam dan putih itu masuk kedalam pekarangan rumah aluna. derit pintu mobil pun terbuka menampilkan laki-laki paruh baya yang sangat berkarisma dari pintu mobil dari arah kanan pun turun seorang wanita yang parasnya cantik nan tinggi.

Aluna pun melihatnya lansung saja berlari sangat cepqt kearah kedua paruh baya yang sudah lama ia rindukan.

"Om danu, tante sinta" aluna pun berlari dan merentangkan tanganya lebar-lebar untuk memeluk om dan tantenya.

" Om danu,tante sinta" teriakan aluna yang didengar juga oleh seseorang di dalam mobil sport putih sontak para pemuda di dalam sana saling menoleh dan terkekeh kecil karna melihat langsung tingkah gadis kecilnya.

"Sayang, gadis kecil kami" jerit mama sinta kepada aluna.

"Tante rindu sama aluna" seru tante sinta dengan suara kencang.

"Aluna juga rindu banget sama om dan tante, aluna kecewa karna om sama tante tinggalin aluna nya lama" Rengutan khas aluna pun terlihat.

Danu dan Sinta pun langsung gemes lihat wajah lucu aluna, mereka langsung mencubit pipi cabi aluna dan memeluknya dengan erat.

"Om dan tante menyelesaikan masalah nak disana, kan aluna sudah tau alasan nya" ucap danu dengan senyumannya.

Danu Adijaya adalah sahabat dekat mendiang papa aluna dan Sinta Anjali Adijaya juga teman akrab dari mendiang mama aluna mereka memang sudah seperti keluarga sendiri karna sedari kecil bersama-sama sampai detik ini hati mereka terasa dekat dengan mendiang papa dan mama aluna.

tak tak tak..

pintu mobil sport berwarna putih terbuka.

Bersambung

Terpopuler

Comments

anggui darmus

anggui darmus

tor agak panjang cerita y tor, atau bikin 2bab 1harinya tor

2022-11-25

0

anggui darmus

anggui darmus

boleh tor harper pasti hari pertama singkatan kata yg bagus

2022-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!