MENDADAK LAMARAN

Mendadak Lamaran

Tak tak tak ...

(pintu mobil sport mewah berwarna putih terbuka secara bersamaan)

Pintu mobil sport mewah berwarna putih itu terbuka,mereka berdua keluar dari dalam mobil dengan gaya sok cool mereka.

Dua pemuda yang tingginya hampir sama bersamaan kluar dari balik pintu mobil mewahnya itu.

"Aluna tidak menyambut kakak-kakak cakep nya ini" deep voice keluar dari dua pemuda

yang baru saja keluar dari dalam mobil.

aluna menoleh karna suara yang ditimbulkan dua pemuda,ia mengeriyitkan alisnya tanda ia bingung karna aluna lupa siapa mereka sebenarnya, 5menit kemudian aluna mengingat 2 saudara angkatnya yang telah lama tak berjumpa.

Aluna pangling tapi dengan senyuman yang manisnya, ia merentangkan tangannya lalu berlari menuju kedua kakak angkatnya yang tak pernah melihatnya lagi.

"Kak dante dan kak dewa,, aluna rindu kalian" jerit histeris aluna dengan wajah yang menyedihkan menurut dua pemuda itu.

Mereka bertiga berpelukan seperti toko kartun anak-anak Teletubies, dengan rasa rindu dan geram yang bercampur aduk aluna langsung menggigit daun telinga kiri dua pemuda itu sampai mengeluarkan darah sedikit karna luka gigitanya,,,

"Adooooooooohh,,,adohhh, sakit telinga kami gadis nakal" teriak mereka berdua sambil berlari mengejar gadis kecil mereka.

"Gadis nakal ,awas kau jangan lari, kami hukum nanti kalau dapat, lihat saja" Ucap dua pemuda itu sqmbil berlari menangkap gadisnya.

"Mau kemana, tidak bisa lari" ujar dante dengan tekanan ,

Dante Emerald Adijaya adalah kakak angkat pertama aluna yang ketampanan diancungi jempol dari balik wajah tampan itu ada misteri yang ia simpan rapi dan Dante juga kakak kandung dari Dewa Emerald Adijaya yang notabennya pemilik seluruh perusahaa n Adijaya dari dalam kota maupun luar kota.

"Tidak bisa lari, hayo" ujar dewa sambil terkekeh geli melihat wajah cengo gadis kecilnya itu.

Dewa Emerald Adijaya adalah kakak angkat kedua dari aluna dan jodoh aluna dimasawaktu yangkan datang, ia juga seorang pembisnis properti terkenal dikotanya.

"Hap dapat" seru mereka berdua sambil menggelitiki gadis kecilnya.

"Ampun kakak, ampun... aluna nyerah" jerit aluna yang menghirup udara karna sesak nafas habis lari-larian.

mereka bertiga tertawa bersama dan semuanya berkumpul di ruang tamu yang ada di rumah aluna, satu persatu mereka duduk sambil berbincang-bincang soal kepelungan mereka kembali ke tanah kembalinya mereka diindonesia ini.

"Bik buatin teh hangat bi dan cemilannya bawa kesini biar ngobrol santai ditemani yang hangat dan juga manis-manis bi" ucap aluna kepada bibi yang duduk berhadapan denganya.

"Baik non, mari semuanya" seru bibi dengan suara yang ayunya.

Aluna yang sedang duduk ditengah-tengah kakaknya berceloteh dengan panjang lebar tentang hari-hari yang sepi dilaluinya, ia mencurahkan segala keluh kesahnya kepada kedua kakak angkat dan kedua orang tua penggantinya.

"Ulu-uluh adeknya kk, jangan sedih lagi yah karna kita berempat sudah kembali kesini untuk menjaga kamunya" ucap gemes dante kepada gadis kecilnya itu.

"Yang beneran kak ,kalian udah menetap disini" tanya aluna dengan raut wajah yang teramat senang.

"Serius dah dek, kami berdua jaga adek disini walau tak serumqh tapi kami tetap main kerumah ini dengan suka hati" jawab dewa.

Dewa yang menahan geramnya karna raut wajah alunya yang sangat menggemaskan.

langsung saja mencupit kedua pipi bakpao putih itu dan dibqrangi dante mencubit gemas hidung gadis kecilnya itu.

"Gemeeesssnya gadis kecilku" seru mereka berdua.

"Idih sakit tau, bisa-bisa copot wajah aluna" ujar aluna dengan rasa dongkolnya.

"Biar copot sekalian hahahah" seru kakak dan adik cakep itu.

Mereka yang ada diruang tamu terbahak-bahak karna tingkah aluna serta kedua kakak laki-lakinya yang kocak habis. gadis mereka merengek seperti anak kecil yang mau minta dibelikan permen.

"Sayangnya kakak jangan cemberut gitu dong, sinilqh peluk kami berdua karna kami rindu sama gadis kecil kami" ujar dewa dengan wajah dinginnya.

Aluna hanya memeluk tubuh kekar kakak keduanya , mereka berangkulan seperti boneka kartun versi lala dan poh Teletubies.

tanpa mereka sadari jantung aluna dan dewa berpacu cepat.

"Kenapa jantungku seperti ini lagi" ucap dalam hatinya

mereka bertiga saling bercanda dan saling melempar bantal sangking rindunya karna sudah lama tak bersama-sama.

khemmmm

Suara barinton keluar dari hadapan mereka bertiga, dante-aluna dan dewa pun menoleh kearah sumber suara, mereka bertiga melihat papa danu yang ekspresi wajah yang seakan-akan merajuk.

"Ada apa pa, kok muka nya ditekuk begitu malah bibirnya hampir bisa dikuncit sama karet merah" ketus dewa yang menahan tawa

"Gak ada apa-apa, aluna bisa om bicara dengan serius dengan aluna " tanya papa danu kepada gadis kecilnya.

"Iya om bisa dong, kenapa gak bisa pasti aluna bisa bicara dengan serius" jawab aluna dengan mata yang berbinar seperti didalam karun inuyasha.

"Idih guumess nya ini wajah" ujar dante sambil cubit pipi alunya.

mereka yang ada didalam ruang tamu itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anak-anak mereka, papa danu dan mama sinta hanya menggeleng-geleng kepala melihat tingkah bereka yang tak berubah sedari mereka kecil.

"Iiiiihh kakak sakit pipi aluna ini orang bukan boneka tauh" seru aluna dengan wajah kesal dan ketusnya.

"Om dan tante ingin menyampaikan dua kabar dan aluna harus menyikapinya dengan ikhlas dan tabah yah nak, apakah aluna bersedia mendengarkan cerita om dengan baik dan harus tepati janji tidak boleh histeris menanggapi alasannya" ujar papa dunu yang juga tegang dengan tangan yang begetar karna menahan tangisnya sendiri.

Aluna mengerjapkan matanya melihat wajah om danunya dan beralih menatap semua orang yang ada didalam ruangan itu, terakhir ia memandang wajah tante sintanya yang menatapnya sambil tersenyum seolah-olah ingin menenangkan perasaannya disaat ini. aluna mengangukan dagunya dua kali seakan dia menyetujui syarat dari oom nya itu.

"Aluna janji tidak akan menangis dan menjerit" jawab aluna dengan senyum manisnya. tanpa mereka sadari dewa sudah mepet dengan alunanya karna ia ingin menjadi sandaran untuk alunanya.

"Mencari kesempatan dalam kesempitan" ujar dante tersenyum miring karna melihat tingkah adik semata wayangnya itu.

"Apa " jawab dewa dengan menampilkan raut wajah yangan dingin dan angkuh terhadap kakaknya.

"Dasar posesif" ujar dante sekali lagi.

"Biarin, urusanku dan dia adikku" jawab dewa sambil menunjuk aluna yang ada dismapingnya.

Mereka yang ada didalam ruangan tamu sekarang sedang berbicara serius dengan gadis kecil milik mereka itu.2

Om dan tante berbicara dengan serius, aluna punmendengarkan dengan baik walaupun mata elang yang kecil itu sudah berembun dan akhirnya hujan air mata mengalir deras melewati pipi putih aluna saat papa danu memberi tahu hal yang sama dengan firasaat mamanya.

"Om mau ngasi tau dua hal yang pertama hal yang menyebabkan kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orang tua aluna yang notabennya sahabat sekaligus saudara angkat dari papa dan mama aluna sendiri, om sudah menyelidiki kasus ini secara pribadi dan hasil serta bukti yang ada pada penegak hukum hasilnya menyatakan sama bahwa dalam pristiwa kecelakaan maut yang menimpa kedua orang tua aluna dan merenggut nyawa keluarga lainnya itu sama-sama sudah direncanakan oleh seseorang yang menginginkan kematian pihak keluarga Atalyan yaitu Nara dalam bukti yang ada mobil yang dikendaraan daren dan nara atalyan itu sudah disabotase oleh orang lain yang menginginkan kematian mama nara dan papa daren kalian. om sudah menyelidiki kasus ini lebih dalam dan om sudah menargetkan seseorang dibalik kejadian ini semua, om harap aluna kuat dalam hal ini karna akan berdampak berbahaya kalau aluna terpukul karna dalam masalah balas dendam itu tidak lah mudah nak" ucap panjang lebar papa danu.

Aluna mengangguk dagunya tanda ia mengerti dengan linangan air mata yang mengaliri pipi putihnya.

Dewa mendekat dan merangkul bahu gadis kecilnya, ia menenangkan aluna dalam pelukannya. jauh didalam hati dewa, ia mendapatkan ketenangan dan kenyamanan memeluk sang gadis kecilnya.

Om danu melihat aluna menangis terisak-isak pedih, rasa-rasanya hatinya seperti teriris oleh belatih yang sangat tajam.

'Oh tuhan, hamba harus bagai mana dalam kondisi ini, hamba tak kuasa melihat gadis kecilku menangis, hamba harus bagai mana lagi menutupi sakit hati ini tuhan'

kata papa danu didalam hatinya.

Disaat itulah dewa mencoba mendekatkanya kedalam pelukannya dan mengelus lengan kecil sang gadis kecilnya.

"Semoga hari-hari yang terkuras oleh air mata ini segerah digantikan dengan hari-hari yang membahagiakan dan aku akan melindungimu dengan ragaku ini, adikku" ucap dewa dengan mata yang senduh.

"Jangan menangis lagi sayang, aluna harus tegar dan kuat melewatinya disini ada kami yang mendukungmu" ucap mama sinta yang berdiri ingin memeluk alunanya.

Mama sinta menenangkan gadis kecilnya dan menyemangatinya supaya gadis kecilnya tegar berdiri tegak menghadapi masalah kedepannya. dante setuju dengan kata-kata mamanya itu, ia hanya menganggukan dagunya lalu tersenyum kearah alunanya.

"Aluna liat kakak dan tatap mata kakak aluna" seru dewa dengan lembut.

dewa manatap mata alunanya dengan senduh seakan mata itu yang berbicara kepada aluna, aluna menoleh kearah dewa dan memandang mata dewa dengan intens walau air mata turun deras dari pipi, entah kenapa jantungnya berdetak kencang lagi.

'Ada apa dengan jantung ini, rasa berdebar tak karuan dan rasa apa yang menjalar ketubuhku' gumam aluna dalam hati.

"Aluna sayang, walaupun ada hal menyakitkan yang bakal aluna dapatkan saat hari esoknya yakinlah dengan diri aluna sendiri dan percayalah dengan hadirnya kedua kakak disampingmu, kami menjagamu selalu" ujar dewa

dewapun menatap mata aluna dengan senduh dan memeluknya dengan erat, mereka hanyut dalam pelukan hangat. banyak pasang mata melihat adegan menggelengkan kepala serentak karna mereka berdua tak tau tempat.

"Aluna sudah siap mendengarkan 1hal lagi" seru papa danu

"Aluna sudah siap om mendengarkannya lagi" ucap aluna yang yakin

"Gini aluna maksud om dan tante kesini juga bertujuan untuk mengabulkan permintaan dari dewa dan om sama tante sudah berembukan soal kakak kamu yang ingin melamar kamu, om mau meminang aluna untuk anak om dewa karna dewa menginginkan aluna sejak remaja" ucap panjang lebar om danu sontak aluna menoleh ke arah dewa.

"Maksudnya om apa, aluna jadi bingung om" tanya aluna balik.

"Om mau melamar aluna menjadi pendamping hidup sebagai istri dewa yah kakak angkat kamu sendiri" ujar danu dengan senyam-senyumnya.

Aluna kaget dengan ucapan yang dilontarkan om danunya itu, ia melihat mama sinta yang menganggukan dagunya dua kali dan aluna melihat kak dewanya dengan mata yang memicing sontak saja dewa juga memandang mata aluna dan dewa mengedipkan satu mata kanan nya ke arah gadis kecilnya, aluna hanya memandang malas kak dewanya.

"Apa gak salah denger alunanya om" ujar aluna yang kebingungan, aluna yang raut wajahnya berekspresi seperti orang kebingungan membuat orang-orang yang ada di dalam ruang tamu itu tertawa gemeuus melihat wajah cengo sang gadis kecilnya.

"Iya alunaku sayang, apa aluna menerima lamaran kakak buat hubungan yang lebih serius untuk masa depan kita" ucap dewa tanpa rasa kaku lagi.

Melihat aluna yang begitu polosnya, tante sinta berdiri berjalan menuju aluna duduk, ia duduk disamping alunanya dan membiarkan dewa menjauh dulu dari sang gadis kecilnya itu.

Tante sinta memeluk erat gadis kecil yang ada dihadapannya, ia sangatlah menyayangi gadis ini sama seperti anak kandung sendiri.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Fatih Fatih

Fatih Fatih

mantap kak

2023-09-05

0

anggui darmus

anggui darmus

udah kebelet nikah dewa nya.

2022-11-25

0

anggui darmus

anggui darmus

lanjut tor

2022-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!