Obsesi Sang Gadis Kecil
Interview
Suara burung-burung bekicau terdengar merdu, terbang tinggi dilangit yang biru dan angin sepoi-sepoi masuk dari cela pentelasi berbaur sinar mentari menerpa raga.
Seorang gadis perlahan-lahan membuka matanya, mata elang yang begitu indah kini memandang seluruh ruangan dari tempat ia berbaring. perlahan-lahan kaki jenjang itu menyentuh lantai ia berdiri lalu berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang sudah lengket oleh keringat.
"Non ayo makan, non sarapannya sudah tersedia,non selagi masih panas makanannya non" bibi setia memanggilku.
Rutinitas panggilan cempreng bibi berkumandang bukan saat azan tapi pagi pun bibi begitu, yah sampe hapal kata-katanya.
"iya bik." seru aluna yang bersiap-siap setelah dandananya selesai.ia segera keluar kamar melangkahkan kaki ke arah ruang makan.
"pagi bik, ayo bik sarapan bersama bik,mana mang ujang dan mang didi,bik" tanya gadis itu kepada bibi.
"suruh mereka makan bersama dengan ku bik..!" perintah aluna kepada bibi,bibi pun segera memanggil mereka berdua.
kami pun makan bersama-sama sesekali mengobrol,bercanda tawa saat dimeja makan berukuran besar itu. Semua makanan sudah tersedia banyak dimeja makan, mereka tinggal memilih mau makan apa yang mereka inginkan.
Mereka berempat pun sudah berhadap-hadapan, ia yang memulai dahulu memakan nasi goreng seafood buatan bibi dengan lahap menurutnya masakan bibi setia sangat enak dan lezat.
"Dek hati-hati makannya ntar tersedak" terdengar suara dari microphone milik aluna.
"Non hati-hati pelan-pelan aja atuh non makannya,nanti tersedak makanan gimana?" kata bibi yang kahwatir dengannya juga.
Mang ujang dan mang didi mereka hanya bisa tersenyum melihat kelakuan nonanya , mereka seperti sudah terbiasa akan melihat kelakuan nona nya yang setiap pagi yah seperti itu.
"iya loh bik ini udah pelan-pelan makannya, habisnya masakan bibi tiada duanya" jawab aluna memang benar adanya masakan bibi dari dulu sampe sekarang enak banget.
"Iya kak, aluna makan pelan-pelan nih! Mungkin setaun gak habis-habis nasinya" jawab aluna kepada kakak angkatnya, dante emerald adijaya dialah kakak angkat yang selalu ada dan siaga untuk adik tercintanya.
Setelah kepergian kedua orang tuanya, ia sering meyendiri sampai ia menginjak umur 17tahun pun tetap menyendiri kerena kesedihannya begitu mendalam ia tak mempunyai teman akan tetapi lama kelamaan ia sudah tak bersedih lagi sebab bibi serta mamang selalu ada dan kedua kakak angkatnya pun selalu sibuk menjahilinya.
Ritual menghabiskan makanan dimulai dengan lahap dan tak tersisa,sambil bercerita dan bercanda ria suara tawa kami berlima memenuhi ruang makan tersebut walau mang ujang, mang didi dan bik setia tak mendengarkan suara dante tetapi mereka tetap menjawab kata-kata dante.
selesai dari ruang makan ini aluna beranjak ke kamarnya untuk mengambil tas dan berkas interview yang terjadwal hari ini.
"bik aku duluan masuk kekamar yah bik"pamit aluna kepada bibik.
aluna pun beranjak dari kursi dan melangkahkan kakinya menuju kamar kesayangannya, ia mengambil tas dan barang-brang yang diperlukan saat interview dikantor.
beberapa menit berlalu aluna melangkahkan kaki ini kearah dapur, ia ingin berpamitan sama bibi setia bahwa ia akan berangkat pagi ini karena ada jadwal interview diperusahaan
AAG (Adi Gawa Groub) impian kecilnya.
"Kak, aluna tutup telfonnya yah ntar kita sambung lagi" ujar aluna kepada dante.
"Baiklah adikku yang manis, kamu hati-hati dijalan dan kamu harus taatin peraturan lalu lintas yah! Asalamualaikum" ucap dante kepada aluna.
"Waalaikumusalam kak" jawab salam dari aluna.
Hari ini aluna memang ada jadwal interview dengan prusahaan ternama AAG di kota tempat tinggalnya di kota xxxx.
Aluna keluar dari pintu utama rumahnya dan ia buru-buru langsung mengendarai motor metik kesayangannya, aluna melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi membela jalanan kota xxxx dimana ia dilahirkan.
sampai di depan parkiran prusahaan Adi gawa groub ia langsung menitipkan kendaraannya kepada satpam di prusahaan itu, ia berjalan masuk kedalam lobi perusahaan besar itu tanpa sengaja menabrak seseorang pemuda.
(cie ..cie)
Aluna pun meminta maaf kepada seseorang tersebut ternyata yang ditabrak oleh aluna itu adalah seorang pemuda tampan,tinggi dan hidung mancung.
(dududduuuuuhhh... mimpi apa aluna ketemu cowok cakep).
"Eehh Saya juga meminta maaf atas keteledoran saya menabrak anda" kata pemuda itu kepada aluna,aluna pun tersenyum dikala pemuda itu ingin memperkenalkan dirinya kepada aluna.
"perkenalkan saya sean renal copra panggil saja pak sean" kata pemuda itu kepada aluna.
"iya pak sean, kenalkan namaku aluna ouzora atalyan panggil saja aku aluna pak" jawab aluna pun menjabat tangan pak sean dengan wajah yang memerah malu. (cie..cie aluna malu nih )
aluna dan pak sean pun memulai obrolannya di pagi hari ini,tanpa terasa jam pun berganti untuk memasuki jadwal jam perkumpulan pihak bagian marketing untuk interview.
"kamu anak baru kah,
saya melihat pakain mu dan wajah mu gak familiar dikantor ini" pertanyaan itu mengundang senyuman aluna aduh ini anak kok imut sekali ,cantik pula..(dalam hati sean memuji paras aluna).
"ohh iya pak hampir lupa,iya pak aku anak baru disini mau interview disini pak mohon bantuan nya pak" kata-kata memohon bantuan dari bibir aluna pun menarik hati sean untuk tak berpaling dan ingin deket-deket dengan aluna.
"ayok mari ikuti saya.."pak sean pun melangkah santai diiringi aluna yang berjalan tepat di belakangnya pak sean.
'wah seneng sekali aku mendapat teman seperti pak sean mana cakep dan beribawa lagi semoga pak sean jadi atasanku nanti,amin' gumam dalam hati aluna dan doa gak muluk-muluk ingin itu saja.
Mereka pun berjalan beriringan sesampainya di depan ruangan pak sean berhenti didepan pintu ruangan yang bertuliskan Ruang Hrd1
tok tok tok..
pak sean pun mengetuk pintunya dan masuk kedalam ruangan tersebut dan lian pun masih tetap berjalan diblakang pak sean dengan jarak hampir dekat.
permisi...
"Asalammualaikum" buk Deep voice yang serak mengucapkan salam dari pak sean kepada wanita paruh baya itu.
“Waalaikumusalam pak sean, silakan masuk pak" sapa wanita paruh baya dengan senyuman yang lebarnya.
"begini buk, tadi saya gak sengaja nabrak orang karena terlalu fokus dengan telpon genggam saya,ternyata orang yang saya tabrak itu seorang gadis kalau dilihat dari pakaiannya sih dia seperti anak baru dan sekarang saya membawa gadis itu kesini buk! memangnya hari ini ada interview berapa orang buk?" tanya pak sean kepada wanita paruh baya itu.
"Sebentar pak, saya melihat jadwalnya dicatatan buku saya pak" jawab wanita paruh baya itu, disamping arah kanan bajunya terlihat jelas lambang Nametag (Sonya Parita) dipapan kayu kecil bertuliskan nama wanita paru baya itu.
"Oh ya ada pak, hari ini kita ada interview satu orang pak"jawab buk sonya.
"Berarti benar dia orangnya buk, kalo gitu kita langsung saja buk mulai intrviewnya, soalnya jam.11 nanti saya ikut rapat sama bos adi gawa" kata pak sean.
Didepan pintu ruangan HRD terlihat seseorang wanita paruh baya berjalan keluar ruangan menuju kearah gadis yang sedang duduk, Ia mengamati penampilan gadis yang ada di depannya.
"Lumayan juga" gumam wanita itu.
Hmmm..Ia mengambil data didalam amplop besar berwarna coklat.Ia langsung memanggil nama tersebut dengan nada suara yang tegas.
"Dengan saudara Aluna Ouzora Atalyan"
panggilan wanita paruh bayah itu
"Saya buk, saya yang bernama aluna ouzora atalyan"Jawab aluna dengan antusias nya.
"Perkenalkan nama saya ibu Sonya Parita, panggil saya buk sonya saja" ucap deep voice nya.
Buk sonya memperkenalkan dirinya sambil membungkukan punggungnya dan salam buk sonya di balas oleh aluna dengan membungkukan punggungnya juga.
"Masuk" ajakan buk sonya.
"Baik buk" jawab aluna.
aluna pun masuk mengikuti langakah ibu sonya, setelah berada didalam ruangan ia di persilakan duduk di sofa berwana coklat tua itu.
"saudara aluna ouzora atalyan nama belakang ini sama dengan nama blakang pak daren, setau aku pak deren tak punya anak perempuan mungkin kebetulan saja nama belakang nya sama" gumam sean dalam hati.
Ia tidak tau saja tentang data aluna yang disembunyikan oleh pihak adijaya, seluru data-data tentang kelahiran dan biodata lengkap aluna sudah disembunyikan dengan baik sehingga tidak ada yang tau keberadaan aluna.
Interview yang di ikuti aluna pun dimulai, dimulai dari pak sean mulai berbagai pertanyaan yang di ajukan oleh pak sean dan buk sonya pun di jawab dengan baik oleh aluna. seiiring waktu berjalan pak sean terlihat akrab seperti teman lama yang baru bertemu lagi.
Begitulah aluna, anak yang cerdas dan periang membuat orang-orang yang berada di sekitarnya merasa nyaman saat berada di dekatnya.
Waktu interview sudah berakhir terlihat dari jauh buk sonya dan pak daren berdiskusi tentang hasil iterview yang di ikuti oleh aluna.
Aluna pun merasa tak tenang takut hasil interview nya jelek dan membawa namanya kedalam lubang kegagalan.
Detik berubah menjadi menit buk sonya dan pak daren kini bersiap untuk mengummumkan hasil interview yang diikuti aluna hari ini.
Aluna mendengarkan hasil interview dengan baik sehingga ia tak salah mendengar hasil interview yang akan di umumkan beberapa detik lagi.
Terdengar suara buk sonya yang memanggil namanya.
"hasil interview dengan saudara Aluna Ouzora Atalyan hari ini sangat memuaskan sekali kami suka dengan jawaban saudara aluna dan kami menyatakan bahwa hasil interview nya aluna kami terima" deep voice yang sangat dingin dan tegas keluar dari mulut pak sean.
"Selamat bergabung dengan prusahaan AAG (Adi Gawa Groub) aluna" ibu sonya memberi selamat kepada aluna dan berjabat tangan dengan aluna.
Aluna mendengarkan nya dengan jelas pun merasa senang sekali,tanpa sadar ia melompat-lompat kegirangan seperti anak kecil yang di beri eskrim oleh orang tuanya.
Aluna berlari kearah buk sonya sambil memeluk buk sonya dengan erat sangking girangnya ia.
Hhhmm.. hhmmm..
"saya tidak dipeluk juga" suara barinton pak sean yang masih berdiri dari arah belakang aluna.
Aluna pun baru tersadar bahwa ia memeluk buk sonya tanpa sengaja, wajahnya merah seperti tomat karena menahan malu yang sangat luar biasa sontak ia melepaskan pelukannya dgn kasar.
"Maaf buk,saya tidak sengaja memeluk ibu" permintaan maaf dari aluna.
Ia lupa sangking senengnya karena diterima di perusahaan besar seperti perusahaan Aag ini.
"oh tidak apa-apa nak aluna! ibu senang juga bisa mendapatkan teman baru dalam pekerjaan, apa lagi ibu bisa akrab dengan nak aluna pun sudah sangat bersyukur karena nak aluna itu orang nya cerdas dan sopan" ujar buk sonya.
"Semoga betah bekerja bersaama kami nantinya lun, mulai besok kamu sudah mulai masuk kerja yah?" seru pak sean dengan gembira.
"Saya juga sama buk,saya senang juga seteam dengan gadis cantik seperti aluna" gumaman pak sean sambil mengedipkan mata sebelahnya ke arah aluna.
Buk sonya pun memberih arahan nya buat besok apa saja yang akan di lakukan oleh aluna.
"Aluna besok kamu mulai masuk kerja pagi sampai sore hari,buk sonya yang akan mengantarkan kamu keruangan kerjamu dan buk sonya akan mengajarimu untuk pengecekan data prusahaan dan pengecekan data yang telah ditanda tangan oleh ceo kantor kita. Itu saja yang saya sampaikan" kata pak sean yang memberi pengarahan serta ia memberi selamat dengan uluran tanganya untuk berjabat tangan dengan aluna.
Aluna mengucapkan terima kasihnya kepada buk sonya dan pak sean. Ia pun berpamitan untuk pulang dan kembali esok pagi.
“Permisih buk sonya dan pak sean, asalamuallaikum"salam dari aluna.
"waalaikumusalam" jawab mereka serepak.
Aluna berjalan melewati loby kantor menuju parkiran dimana kendaraannya diparkirkan, sesampainya diparkiran ia langsung mengendarai kendaraannya melaju cepat membelah jalanan kota xxx menuju rumahnya.
Sesampai ia didepan gerbang rumahnya, mang didi membuka pintu gerbang yang berukiran emas itu dan menyapa nona nya.
"sore non aluna cantik" suara khas mang didi yang menyapa nona cantiknya.
“Sore juga mang didi, bik setianya ada dirumah mang" jawabanku dan aku mempertanyakan keberadaan bibi nya itu.
"Ada didalam rumah non,bibi lagi masak di dapur non" jawab mang didi yang beralih memegang motor aluna dan mang didi berjalan menuju garasi yang terbuka.
Aluna pun berjalan menyusuri taman kecilnya untuk sampai kedepan pintu utama dirumah mendiang orang tuanya, sesampainya di depan pintu utama ia menekan bel yang ada di samping pintu rumahnya.
Tak.. pintu terbuka memperlihatkan wanita paru baya kesayangan nya itu, aluna langsung memeluk tubuh wanita paruh baya yang sudah tua dimakan usia dengan rasa bahagia ia menceritakan tentang interview yang berjalan lancar dan sudah menerima hasil dari interview nya itu.
‘Mama..Papa, aluna diterima dalam prusahaan yang aluna impikan pa memang gajih yang aluna dapatkan sangat la besar pa., semoga aluna bisa mengumpulkan uang buat membuka prusahaan papa lagi yang lama tertutup semoga saja aluna bisa pa' gumam aluna dalam hatinya.
Bibi dan aluna melangkah masuk kedalam rumah menuju keruang tamu disana sudah ada mang ujang dan mang didi, ia duduk disofa kesayangan mamanya itu sambil memakan buah apel yang sudah di kupas oleh bibi setia.
"Mang ujang dan Mang didi, ayo duduk atuh jangan berdiri disitu nanti kakinya pegel-pegel gimana" panggil aluna kepada kedua mamang nya.
"Dimakan buah nya ,tuh teh nya juga diminum selagi anget mang" perintah aluna kepada mereka
Mereka berdua pun menurutkan perintah nonanya, ia pun menceritakan jalan nya interview yang ia ikuti tadi serta hasilnya pun diberi tahu kepada mang ujang,mang didi dan bibi setia nya.
Mereka berempat pun asik mengobrol di ruang tamu tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat interaksi mereka berempat dari balik layar telpon genggam nya. seseorang itu sudah menanamkan cctv di beberapa titik sudut rumah kecuali kamar mandi gadis kecilnya itu.
Pria itu tersenyum melihat tingkah aluna nya ,ia merasa gemes sekali.
"doa kalianlah aluna bisa sampai di titik ini,aluna bisa menjadi pribadi yang sangat baik dari tangan kalian aluna bisa sebesar ini. Semoga aluna bisa mengumpulkan uang untuk mengaktifkan lagi perusahaan papa yang hancur ,semoga saja aluna bisa mengempulkan uangnya dalam 2tahun kedepan nya mang.semoga tuhan memberi jalannya untuk aluna bangkit" amin kata aluna dengan air mata yang tumpah dipipi putihnya.
"amin non ,semoga terkabul lebih cepat. Semangat atuh non harus optimis kan ada kami bertiga mendukung non aluna sampai akhir hayat" kata mang ujang yang di anggukin sama mang didi serta bibi.
Air mata aluna mengalir deras membasahi pipi putihnya,ia terharu mendengar kata-kata orang yg sayang dan peduli dengan aluna. ia bersyukur sampai detik ini bibi dan mang ujang masih menjaganya seperti layaknya seorang anak kandung mereka sendiri.
"Non jangan menangis ,bibi jadi sedih juga non jadinya, bibi dan mamang disini sayang atuh sama non nya malah sayang banget bibi mah" bibi menenangkanku dalam pelukan nya ,sambil menangis keras aluna malah mempererat peluknya.
"Aku janji bik,ak- akuuu gak cengeng lagi janji" aluna sambil sesugukan menangis .
bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
malaika embun
aku suka bab nya diperpanjang thor
2023-06-01
0
uti
salam kenal thor
2023-01-21
0
Randi rindi
mantab
2023-01-15
0