Hasil Interview
Pagi yang indah
Rutinitas dipagi hari selalu aluna nikmati dengan suasana hati yang ceria,berkumpul bersama-sama diruang makan. saling membantu menyiapkan sarapan pagi hari di dapur.
Mereka berempat berkumpul di meja makan dan mang ujang memimpin doa sebelum makan.mereka makan dengan lahap masakan yang bibi buat sangat la enak.
“bibi..mang, aluna berangkat kerja dulu yah, Jaga rumah baik-baik mang didi jangan sampai orang jahat masuk,aluna gak mau kalian kenapa-napa" pamit dan pesan aluna yang tersampaikan.
"Siap dilaksanakan bos" serempak mereka bertiga.
Aluna pun terkekeh geli melihat tingkah kesayangan nya di pagi hari.
setelah berpamitan kepada bibi dan mamang nya, ia pun bergegas melangkah kearah pintu utama menuju depan garasi. sesampai ia di depan garasi, mengambil helm dan memakai helem berwana abu-abu dan menaiki kendaraannya sama seperti warna helm yang ia pakai.
Kendaraan aluna melaju dengan santai sambil mendengarkan lagu kesukaanya itu.
Ia bersenandung dengan lagu yang ia dengar dari hetsed kecil di selipkan telinganya
'Tenggelam, jiwaku dalam angan
tersesat hilang dan tak tau arah
Ku terjebak masalalu yang kelam
tak ku lihat lagi cahaya cinta
dan kamu hadir coba bawa bahagia
Ketika ku masih mati rasa' aluna menyanyikan lagu tersebut saat ia melajukan kendaraannya dengan cepat menju tempat dimana ia berkerja.
Tanpa sadarnya aluna, dari jarak jauh ada kendaraan yang mengikutinya. Seseorang itu tersenyum melihat gadis kecilnya bernyanyi saat berada di atas kendaraan yang sedang melaju cepat.
Pria ini sudah memasang cctv micro di dekat kaca spion kendaraan roda dua milik gadis kecilnya itu. Ia mendengarkan suara yang mengalun merdu di telinganya, yah pria ini memasang hetsed bloetoot di telinga kanan.
Beberapa bulan lalu ia kembali setelah ia menylesaikan studi kuliahnya di new york dan sekarang ia sedang brusaha membangkitkan serta mengelola prusahaan yang sudah ditutup lama milik mendiang papa daren selaku orang tua anggkat yang ia sayangi itu.
Sebelum ia berangkat kerja, ia selalu menunggu gadis kecilnya diperempatan jalan komplek rumah alunanya dan mengikutinya dari arah jauh seperti menggiring ayam untuk masuk kandangnya.
Sampai nya aluna di parkiran kantornya, ia langsung memarkirkan kendaraan roda dua nya di pakiran khusus karyawan.
Ia terburu-buru berjalan masuk keloby perusahaanya dengan cepat menuju lift yang sudah terbuka ,ia masuk ke dalam lift yang ternyata sudah ada banyak orang di sana.
Kamu pegawai baru diprusahaan ini yah ujar laki-laki berbaju kemeja kuning
Iya kak, aku pegaawai baru disini kak jawab aluna dengan tersenyum tulus
Kenal kan namaku Pandu Tirta bagian HRB 2 lelaki itu mengulurkan sebelah tangannya untuk memperkenalkan diirinya dengan gadis imut yang brada disampingnya
Aluna Ouzora Atalyan panggil saja aluna kak aluna yang menyebutkan nama lengkapnya dengan membalas jabatan tangan lelaki itu.
Deting pintu lift terbuka aluna dan pandu berjalan bersama karena tujuan mereka sama walau lain team di bagian hrd itu. ditengah jalan mereka berpisah pandu berjalan ke arah kiri dan aluna sendiri di arah kanan, aluna mengetuk pintu yang ada di depan nya saat ini.
Tok tok tok
masuk suara wanita yang tak asing bagi lian.
"Asalammuallaikum"
aluna mengucap salam menurut agamamu
Waallaikumsalam balasan salam dari buk sterbantahkan.
"oh.. nak aluna,masuk nak"
ajakan ibu sonya
"Terimakasih buk ujar aluna"
Aluna duduk di kursi putar yang berhadapan dengan meja buk sonya, ia mununggu buk sonya kembali masuk kedalam ruangan ini. Ia Memainkan telpon genggam nya sambil mengecek email yang masuk.
TUAN MISTERIUS : pagi bunga mawarku, apakah hari ini kamu merasa bahagia atau lagi buruk moodnya pesan dari seseorang yang tak dikenal oleh alun.
‘BULAN : pagi tuan, hari ini aku bahagia tuan seperti lumba-lumba yang sedang menari-nari dipermukaan laut biru tuan balas pesan dari aluna kepada pris tersebut.
Aluna pun menyimpan telpon genggam nya kedalam tas yang di sampingnya, ia melihat buk sonya yang masuk kedalam ruangan.
"Nak kamu tanda tangan surat kontrak kerja ini.aluna harus membacanya dahulu nak biar tidak ada kesalahan natinya pesan buk sonya kepada aluna.
Sontak saja aluna menganggukan dua kali dagu nya pertanda ia paham apa yang di bilang oleh atasan nya tersebut, ia membaca nya dan menandatangani kontrak tersebut dengan hati yang merasakan kebahagian berkali-kali lipat .
selesai menandatanganin surat prakerja itu langsung di beri ke buk sonya kembali.
"Nah kalo sudah menandatangani kontrak, ibu langsung mengantarkan kamu ke ruangan kerja yang akan ditempati kamu saat masuk bekerja nantinya" ajakan buk sonya.
Aluna pun berjalan mengikuti ibu soya dari belakang,sesampainya di depan pintu ruangan, buk sonya langsung membuka pintu dan masuk kedalam ruangan tersebut. Aluna pun mengikutinya kembali.
"Nah ini ruangan kerja kamu aluna" ujar buk sonya yang mempersilakan aluna masuk.
"Terimakasih bu sudah mengantarkan aluna sampai di ruangan kerja aluna, buk aluna berterimakasih karena buk karena buk sonya sangat baik kepadaku" ucapa aluna.
“Sama-sama aluna, kalau aluna perlu bantuan atau ada masalah yang lain, panggil saja ibu lewat telpon kantor tekan angka 5 langsung tersambung ke telpon ruangan ibu" kata bu sonya yang mengajarkan aluna.
"Baik bu,trimah kasih" aluna berterimakasih sambil membungkukkan tubuh.
Alunapun mengerjakan pekerjaan yang menumpuk, diatas meja sudah banyak tumpukan berkas yang harus di rekap untuk dimasukan dalam tabletnya. Dengan teliti aluna memeriksa data-data yang ada di berkas tersebut.
tok tok tok (Ketukan pintu terdengar nyaring dari dalam ruang kerja aluna).
Aluna yang sudah merapikan meja kerjanya, langsung menyuruh seseorang dibalik pintu itu masuk.
"Asalammuallaikum aluna"sapa pak daren sambil menenteng tumpukan berkas yang sudah ditanda tangan oleh ceo prusahaan untuk diserahkan kepada aluna.
"Waalaikumsalam pak sean" aluna yang menjawab salamnya.
Pak sean pun memberikan berkas-berkas tersebut kepada aluna. Ia segera duduk di kursi didepan meja kerja aluna, walau ia belum dipersialakan duduk, ia tetap duduk tanpa diajak. mereka berdua pun memulai berbicara tentang pekerjaan.
Tak terasa jam istirahat makan siang sangking keasikan mereka bicara.
"Hmmmm aluna mau makan siang bersama saya diluar kantor, Kalau aluna mau,saya akan mentraktir aluna makan siang ini, mau yah aluna?" pak sean yang membujuk aluna untuk makan bersama-sama ajakan pak sean pun diterima oleh aluna.
Mereka berdua pun melangkah pergi menuju pintu lift berapa, sesampainya di pintu lift tak sengaja aluna bertemu dengan pandu.
"Kak pandu mau kemana kak"tanya aluna kepada pandu
"Ehh..Aluna, kakak mau kekantin untuk makan siang dek" jawab pandu.
"Yah sudah gabung saja sama kita, kita mau cari makan diluar" ajakan dari pak sean kepada pandu, sebenernya pandu geregetan sama pak sean yang cepet melangkah mendekati aluna.
“Boleh juga pak" ujur pandu dengan gaya dingin nya kepada atasannya itu.
"kalau bukan karena pekerjaan, aku pun tak sudih dekat dengan seorang bajingan seperti dia karena nona aluna aku turun ke lapangan untuk menjaganya" gumam pandu dalam hatinya.
"Hhhhuuuhh tambah berat pekerjaan ini karena masalah satu belom kluar ini ada lagi masalah yang sangat besar dan resikonya nyawaku yang melayang.. Aduh nona-nona" gumaman pandu lagi di dalam hatinya.
Detingan pintu lift berbunyi menandakan pintu lift akan terbuka,mereka berjalan menuju keparkiran dimana kendaraan pak sean terpakir.
Sampainya di parkiran mereka bergegas masuk kedalam mobil dan mobil sean pun melaju cepat melewati parkiran mobil yang lainnya. sesampainya di depan Cafe Vloid mereka bertiga masuk dan duduk di meja nomor 2.
"Mbak, kesini..?"panggil sean kepada pelannya.
"Aluna mau pesan makanan dan minuman apa?"tanya sean yang sedang melihat buku menu dari playan tersebut.
"Aluna mau nasi goreng seafood dan ice lemon tea manis saja pak" jawab aluna.
"Kak pandu mau makan apa kak?" tanya aluna kepada pandu.
"Sama kan saja pesanannya sama seperti aluna" jawab pandu dengan senyum kikuk nya.
Tanpa mereka sadari , tangan sean sudah mengepal di dalam sakunya. Ia tidak terima pandu mendekati sasaran nya Tetapi pandu sudah tau bahwa sean tidak suka dengan caranya sebab itu ia menjadikan kedekatannya ke aluna untuk memancing emosi yang berlebihan sean kepadanya.
tunggu sebentar yak pak dan ibu ujar pelayan tersebut di balas senyuman oleh aluna.
Mereka bertiga sedang berbincang-bincang saling melemparkan canda tawanya, aluna tak sadar bahwa dari arah kasir cafe seseorang memperhatikannya. Seseorang itu tersenyum tipis kepada pandu yang tak sengaja melihatnya disana. Pandu pun mengerjapkan mata nya satu kali pertanda ia mengerti.
"Permisi tuan dan nona, ini pesanannya ujar pramusaji dicafe itu.
Mereka pun menganggukan dan aluna.
berterimakasih kepada pramusajinya dan memberi tips kepada pramusajinya. Aluna sudah biasa seperti itu sampai-sampai aluna banyak tau nama yang berkerja di cafe itu.
Mereka bertiga menikmati pesanan yang mereka pesan dengan lahapnya, aluna menyantap makanannya dengan mata yang berbinar karena nasi goreng seafood nya enak sekali.
"Pelan-pelan dong dek,nanti keselek makanannya" ujar pandu yang perhatian
Sedangkan sean menyodorkan minumannya kepada aluna.
"pelan-pelan saja aluna"seruan pak sean dengan sendu.
Pandu melihat ke arah meja 15 yang berada disudut ruangan yang ada di cafe itu, pandu melihat si bungsu anak dari bosnya itu duduk sambil sesekali memperatikan nona aluna nya. Ia memberikan kode pada bos nya itu dan ditanggapi sibungsu dengan gerakan tangan yang tak terbaca sehingga orang-orang yang di sekitar tak menyadarinya.
"Aluna, kak pandu permisi ke toilet dulu yah? pamit pandu kepada aluna
iya kak" jawab aluna
Kini sean mempunyai kesempatan untuk meminta nomor ponsel aluna. Ada niat jahat terbesit di kepala sean. Ia ingin mengetahui rumah aluna dan mencoba bermain-main dengan aluna karena ia sudah tak tahan ingin mencicipi aluna.
"Aluna, apa boleh saya tau nomor hp aluna atau nomor wa aluna" tanya sean.
"Boleh pak sean"jawab aluna yang polos
Sean pun memberikan telpon genggamnya ke pada aluna, aluna pun segera mengetik nomor telpon nya di kotak telpon genggam sean. Sean pun tersenyum misterius.
Di dalam ruangan kerja dante sudah ada pandu serta orang yang ada di kasir dan meja no.15 mereka membahas kedekatan aluna dengan pembunuh kedua orang tua aluna itu sendiri.
"Sejauh ini nona aman bos, mereka tidak tau keberadaan nona aluna sampai sekarang " ujar pandu kepada dante.
"Pandu kamu sudah mendapatkan kelemehan seorang adi gawa itu?" tanya dewa.
“ohh ini berkasnya bos,data-data lengkap ada di amplop ini bos" jawab pandu.
"Aku menitipkan aluna kepada kamu,awasi aluna jangan sampai aluna dalam bahanya pandu" perintah dante kepada pandu.
"Perketat penjagaan aluna dewa,turunkan bodyguard pemerintahan 6orang untuk menjaga aluna dari jarak kejauhan" perintah dante terhadap adik semata wayang nya tersebut.
"Siap misi dilaksanakan"jawab pandu dan dewa serempak dan mereka pun meninggalkan dante seorang di dalam ruangan itu.
Pandu pun kembali kearah meja makan nya, dan bergegas memanggilkan pelayan untuk membayar tagihan pesanan mereka.
Dan disinilah pandu, ia berdiri di depan meja kasir untuk membayar tagihan mereka tetapi dihalang oleh dante.
"Jangan dihitung,masukan pengeluaran ini kedalam catatan pengeluaran cash" perintah dante kepada nobi sang asisten cafenya
"Baik bos"ujar nobi
"kembalilah"seru dante kepada pandu.
"heee makasih yah bos" pandu berterimakasih dengan mulut yang di muncungkan seperti hendak mencium perempuan lantas ciuman itu menghasilkan suara(muah..muah..muah) yang mengarahkan kepada dante, sikap pandu memang seperti itu karena dia sudah lama bersama-sama dengan anak bosnya itu.
"Aaisshh pergi"seru dante dengan rasa kesal terhadap pandu
Pandu pun berjalan mendekati meja dimana aluna sudah menunggu kedatangannya. Ia pun segerah duduk dan memberi struknya kepada aluna.
"Aluna sudah kakak bayar pesanannya,ayo kita pulang ke kantor" seru pandu dan pandu berpura-pura tidak melihat adanya sean disana.
"Ooh ya ini ada bekal sore untuk aluna, isinya steak original serta kentang goreng dan minuman dinginnya"ujar pandu sembari memberi kantung plastik merk cafe vloid tersebut.
'sialan kau pandu,cari muka kamu sama aluna rupanya. kau tak tau siapa sebenarnya aku, tunggulah aku pasti akan memberi hukumanmu nanti,sialan kau pandu' gumam sean dalam hatinya.
"Lok kok jadi pandu yang traktir saya dan aluna , jadi gak enaklah saya ujar sean dengen senyuman lebar terlihat tulus tapi dibalik itu palsu.
"Tidak apa-apa pak sean,saya teraktir karena bertepatan dengan gajih saya yang keluar hari ini" jawab pandu dengan tangan dilambay-lambaykannya seraya tersenyum manis.
"Terima kasih kak pandu yah,sudah teraktir kita disini" seru aluna dengan bangganya
"Ayo pak sean dan kak pandu, kita pulang ke kantor sekarang juga karena waktu kita hanya sedikit" seru aluna.
Mereka bertiga pun pergi dari cafe menuju kearah parkiran di sekitar cafe tersebut. Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai kekantornya.
Sesampainya disana ia membukakan pintu buat aluna dan itu menarik perhatian pandu, tanpa sadar pandu melotot kepada sean karena sudah berlebihan menurutnya. Sean pun membalas tatapan pandu dengan senyum sinisnya.
Dari arah jauh dewa melihat interaksi aluna kepada sean, ia menggenggam tangannya dengan erat karena amarahnya sudah di ubun-ubun. ia masih menatapi aluna dengan tatapan intens itu.
Pandu yang tanpa sengaja melihat bos kecilnya dari balik mobil pun, langsung mengirim pesan kepada bos kecilnya itu.
"Bos tahan amarahmu, saranku malam ini kalian harus muncul di hadapan nona lagi karena nona dalam bahanya besar bos" pandu yang mengirim pesanya kepada bos kecilnya itu.
"Awasi gerak-gerik sibangsat itu dan suruh penjagaan ketat dari anak buah papa" balasan pesan dewa untuk pandu
baik bos isi pesan pandu terakhir.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Fatih Fatih
hai thor aku ingin memberi hadiah padamu
2023-09-05
0
anggui darmus
mata jelalatan juga sean nya
2022-11-25
0
Regina Tania
lanjut
2022-11-20
0