Makhluk ciptaan Allah

Harapan itu ada, tapi ketika teringat dosaku selama ini, aku sadar diri, aku gak sepadan dengannya. Dia pria baik dan saleh, sementara aku? Aku hanya wanita hina dan banyak dosa yang pernah terbuai dalam nikmatnya dunia. Mungkin benar peribahasa bahwa pria yang baik hanya untuk wanita baik-baik.

Aku yang gak baik ini terlalu berharap mendapatkan imam yang saleh yang akan menerimaku apa adanya. Nyatanya, kehadiran Mas Haris hanya untuk singgah, sebagai jembatan untuk diriku lebih mengenal Allah.

Amara yang tengah melamun mendapatkan tepukan di bahu. Membuatnya menoleh dan tersenyum menatap ibunya.

“Ada apa, Bu?” Raisa sudah tampak rapi dengan gamis panjang dan hijab syar’i berwarna biru yang membuatnya semakin terlihat begitu lembut.

“Ibu mau ngantar ayah ke bandara. Kamu mau ikut gak?”

Amara menatap ibunya. “Memangnya ibu gak mau ikut sama ayah?” tanyanya. Tumben sekali, pikirnya.

“Ibu mau temani kamu saja, biar ayah ditemani Rizal dan Jasmine.” Raisa mana mungkin tega meninggalkan sang anak yang tengah dalam keadaan terluka hati dan pikirannya. Dia takut Amara kehilangan arah dan kembali pada sesuatu yang tidak baik seperti dulu.

Raisa dan Adnan pernah begitu sangat marah ketika mengetahui apa yang dilakukan Amara di luar sana saat jauh dari mereka. Namun, mereka menjadi orang pertama yang tampak bahagia ketika Amara kembali ke jalan yang benar. Memang tidak mudah dan prosesnya begitu panjang, tetapi mereka tetap bersyukur bahwa Amara masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi muslimah yang baik.

Berubah itu sulit dan banyak ujiannya. Bisa datang dari mana saja dan kapan saja.

“Ayo aku ikut antar ayah ke bandara, Bu. Aku ganti baju dulu.”

Amara segera berganti pakaian dengan gamis panjang dan hijab lalu menyusul kedua orang tuanya yang sudah masuk ke mobil.

Cuaca Surabaya siang ini tampak begitu panas, matahari begitu terik. Jalanan lumayan lengang di waktu seperti ini, tetapi saat pagi atau sore hari hampir sepenuhnya sama dengan Jakarta yang identik dengan kemacetan.

Satu jam kemudian mobil telah sampai di Bandara Juanda. Mereka duduk di ruang tunggu sambil menunggu waktu cek-in yang masih ada dua puluh menit lagi.

“Mara, kalau ada apa-apa langsung kabari ayah, ya.”

Amara mengangguk. “Iya, Ayah.”

Adnan mengusap kepalanya lembut dengan mata berkaca-kaca. “Sudahi kecewamu, daripada kamu sibuk meratap, lebih baik kamu sibuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Allah mungkin gak memberi apa yang kamu mau, bisa jadi Allah tengah mempersiapkan apa yang kamu butuhkan. Sosok pembimbing yang bisa menuntun kamu sampai ke janah.”

“Ketika Allah belum mengabulkan doa-doa umatnya, bukan berarti Allah gak sayang atau gak memperhatikan. Itu karena Allah menyimpan rencana lebih baik yang masih menjadi rahasia,” sambung Raisa dengan senyum hangat di wajahnya. “Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya bukanlah sekadar kesenangan, terkadang nikmat bisa juga menjadi sebuah ujian.”

Amara tersenyum dan mengangguk. “Hati-hati di jalan, Ayah.”

Setelah melempas kepergian Adnan, Raisa berniat mengajak putrinya menghabiskan waktu bersama. Namun, Amara menolaknya karena ingin kembali ke rumah dan segera tidur.

Bruk!

“Ahh ....”

Amara yang tak sengaja menabrak seseorang tubuhnya menghempas ke lantai. Dia seperti menabrak sebuah dinding yang begitu kokoh.

“Astagfirullah. Maafkan saya, Mbak. Saya gak sengaja karena buru-buru,” kata seseorang pria dengan suara berat.

Amara mendongak untuk melihat dengan jelas apa yang tadi ditabrak. Saat matanya bersitatap dengan pria itu, dia segera menunduk. Masya Allah ... tampan sekali ciptaan Allah di depannya ini.

“Mbak, kamu gak apa-apa, kan?” tanya pria itu kembali memastikan.

“Ya saya gak apa.”

Amara bangkit dan membersihkan gamis yang dipakai. Kebetulan memang ini salahnya sendiri yang melamun saat berjalan.

“Sekali lagi saya minta maaf, Mbak.” Pria itu meletakkan tangannya di dada sambil menunduk.

“Sama-sama, saya juga. Permisi ....”

Pria itu mengangguk dengan senyum sopan. Senyuman yang membuat wajahnya begitu tampan dengan mata yang begitu jernih.

“Assalamu’alaikum.”

Namun, sudah pasti Amara tak mampu mendengar suara salam pria itu. Sebab dirinya sudah menjauh dengan cepat.

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

wah . ga sengaja nabrak cowo tampan .. semoga ada pertemuan lagi di lain waktu ya

2024-11-19

1

Istia Akhtar ❤️

Istia Akhtar ❤️

kenapa lu keburu-buru, mara? Kan lumayan ada cogan, buat cuci mata🤣🤣

2022-11-04

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi jodoh amara tuh

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Batalnya pernikahan
2 Tentang masa lalu
3 Makhluk ciptaan Allah
4 Selalu ada timbal balik
5 Bilal Hasby
6 Keputusan Adnan
7 Pondok yatim piatu
8 Sisi lain kehidupan
9 Sabar dan ikhlas
10 Terus belajar
11 Getaran asing
12 Hanif Akram Arsalan
13 Pelajaran hidup
14 Rumah
15 Bertemu kembali
16 Tidak ada rasa
17 Dilamar?
18 Penjelasan dan pelajaran
19 Arti menundukkan pandangan
20 Istimewanya seorang wanita dan ibu
21 Berpisah
22 Dunia baru, hari baru
23 Bertemu kembali
24 Tanggung jawab
25 Pertemuan ataukah takdir
26 Getar-getar cinta
27 Bertemu dr. Nufa Azizah
28 Cinta yang bermekaran
29 Melangitkan doa yang sama
30 Lamaran
31 Pertanyaan calon suami
32 Ujian cinta
33 Ujian menuju pernikahan
34 Godaan pernikahan
35 Nasihat orang tua
36 SAH!!!
37 Takdir yang indah
38 Pengantin baru
39 Seperti api yang membara
40 Romansa halal
41 Nasihat mertua
42 Ayah
43 ART baru
44 Siapa sebenarnya dia
45 Rahasia apalagi
46 Sakit
47 Asisten multitalent
48 Aneh
49 Prediksi Azizah
50 Kabar bahagia
51 Perasaan Fatimah
52 Ujian dalam hidup
53 Bahagiamu dukanya
54 Suamimu bukan urusanku
55 Teman lama
56 Luka hati Fatimah
57 Ada hubungan apa
58 Pertengkaran
59 Ayah Ibra
60 Cerita masa lalu
61 Sebuah janji
62 Terungkap
63 Fakta
64 Kebenaran terungkap
65 Penebusan dosa
66 Kehidupan Fatimah
67 Rencana Zainudin
68 Hilal jodoh
69 Godaan
70 Tidak nyaman
71 Tertarik
72 Pengganggu
73 Rencana Claudia
74 Jebakan
75 Kontraksi
76 Kelahiran
77 Nama yang cantik
78 Masalah dimulai
79 Dijebak
80 Hamil?
81 Mencari tahu
82 Amarah
83 Kecewanya wanita
84 Pikiran buruk
85 Kondisi Amara
86 Usaha Claudia
87 Melarikan diri
88 Pria yang mencinta
89 Psikolog
90 Baby blues
91 Semakin dipermalukan
92 Kecelakaan
93 Pengkhianat
94 Depresi
95 Kedatangan adik ipar
96 Tertangkap
97 Dukungan
98 Kejutan
99 Menolak poligami
100 Di ujung penantian
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Batalnya pernikahan
2
Tentang masa lalu
3
Makhluk ciptaan Allah
4
Selalu ada timbal balik
5
Bilal Hasby
6
Keputusan Adnan
7
Pondok yatim piatu
8
Sisi lain kehidupan
9
Sabar dan ikhlas
10
Terus belajar
11
Getaran asing
12
Hanif Akram Arsalan
13
Pelajaran hidup
14
Rumah
15
Bertemu kembali
16
Tidak ada rasa
17
Dilamar?
18
Penjelasan dan pelajaran
19
Arti menundukkan pandangan
20
Istimewanya seorang wanita dan ibu
21
Berpisah
22
Dunia baru, hari baru
23
Bertemu kembali
24
Tanggung jawab
25
Pertemuan ataukah takdir
26
Getar-getar cinta
27
Bertemu dr. Nufa Azizah
28
Cinta yang bermekaran
29
Melangitkan doa yang sama
30
Lamaran
31
Pertanyaan calon suami
32
Ujian cinta
33
Ujian menuju pernikahan
34
Godaan pernikahan
35
Nasihat orang tua
36
SAH!!!
37
Takdir yang indah
38
Pengantin baru
39
Seperti api yang membara
40
Romansa halal
41
Nasihat mertua
42
Ayah
43
ART baru
44
Siapa sebenarnya dia
45
Rahasia apalagi
46
Sakit
47
Asisten multitalent
48
Aneh
49
Prediksi Azizah
50
Kabar bahagia
51
Perasaan Fatimah
52
Ujian dalam hidup
53
Bahagiamu dukanya
54
Suamimu bukan urusanku
55
Teman lama
56
Luka hati Fatimah
57
Ada hubungan apa
58
Pertengkaran
59
Ayah Ibra
60
Cerita masa lalu
61
Sebuah janji
62
Terungkap
63
Fakta
64
Kebenaran terungkap
65
Penebusan dosa
66
Kehidupan Fatimah
67
Rencana Zainudin
68
Hilal jodoh
69
Godaan
70
Tidak nyaman
71
Tertarik
72
Pengganggu
73
Rencana Claudia
74
Jebakan
75
Kontraksi
76
Kelahiran
77
Nama yang cantik
78
Masalah dimulai
79
Dijebak
80
Hamil?
81
Mencari tahu
82
Amarah
83
Kecewanya wanita
84
Pikiran buruk
85
Kondisi Amara
86
Usaha Claudia
87
Melarikan diri
88
Pria yang mencinta
89
Psikolog
90
Baby blues
91
Semakin dipermalukan
92
Kecelakaan
93
Pengkhianat
94
Depresi
95
Kedatangan adik ipar
96
Tertangkap
97
Dukungan
98
Kejutan
99
Menolak poligami
100
Di ujung penantian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!