Bab 5

Hari pertama bekerja, Binar menolak untuk diantar oleh supir pribadinya. Ia hanyalah karyawan biasa, akan sangat aneh jika pulang pergi diantar oleh supir.

Perintah dari sang Bunda agar Binar membawa mobil sendiri pun ia tolak, tidak banyak karyawan di perusahaan itu yang datang dengan membawa mobil, mungkin hanya jajaran petinggi perusahaan saja, sedangkan yang lain menggunakan motor atau bahkan transportasi umum. Binar pun memilih untuk menggunakan transportasi umum sementara waktu ini, meski sebelumnya mendapat penolakan keras dari ayah dan bunda. Namun bukan Binar namanya kalo tidak keras kepala.

Dan akibat dari keras kepalanya itu, Binar pagi ini harus telat datang ke kantor, Kemacetan kota Surabaya membuat taksi online yang ia tumpangi nyaris tidak bergerak selama lebih dari 30 menit lamanya. Mungkin besok Binar harus mencari transportasi lain agar bisa menghindari kemacetan.

"Baru pertama kerja aja uda telat, gimana kalo uda jadi karyawan lama?" seorang wanita menyambutnya dengan kata-kata pedas saat Binar baru memasuki ruang devisi pemasaran. Bahkan Binar pun belum sempat berkenalan dengan wanita itu, namun bendera perang sepertinya sudah lebih dulu dikibarkan.

"Maaf, saya terlambat." ucap Binar kepada teman-teman satu devisi yang tentu saja tidak ada satupun yang menanggapi.

"Di uda di tunggu sama Manager!" ucap wanita tadi penuh keangkuhan.

Binar menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskanya perlahan, di dalam hatinya selalu melantunkan sholawat agar semuanya berjalan lancar. Wanita tadi tersenyum metemehkan. "Kasian, baru pertama masuk tapi uda berpotensi di pecat." ucap wanita tadi dengan bersedakap dada, lalu berbalik pergi meninggalkan Binar menuju kubikelnya.

Dengan langkah gontai, Binar berjalan menuju ruang manager prmasaran.

Tok tok tok.

"Masuk!" terdengar sahutan dari dalam ruangan.

"Assalamualaikum Pak." ucap Binar ketika melihat seorang laki-laki yang duduk di belakang meja Manager. Dan ternyata pria itu adalah Dylan, meskipun cukup akrab, namun Binar tetap sersikap formal layaknya bawahan kepada atasanya.

"Duduk Binar!" ucap Dylan mempersilahkan Binar untuk duduk di hadapanya.

"Kamu terlambat ya?" tanya Dylan beberapa detik setelah Binar duduk.

"Iya Pak, maaf saya terlambat di hari pertama bekerja, tadi jalanan nya sangat macet."

"Iya, aku tau. aku juga sempat terjebak macet tadi, tolong jangan diulangi lagi ya."

"Iya Pak, Insyaallah saya akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak terlambat lagi."

Dylan mengangguk lalu tersenyum."Ini job desk kamu, dan ini ada beberapa materi yang bisa kamu pelajari. Kalo ada kesulitan kamu bisa bertanya kepada teman-teman kamu atau bisa juga bertanya langsung ke saya. Meja kerja kamu ada di urutan nomor dua, sebelah kirinya Siren." ucap Dylan seraya mengangsurkan beberapa map ke hadapan Binar.

"Trimakasih Pak, sekali lagi saya minta maaf atas keterlambatan saya hari ini. Saya izin kembali ke ruangan saya dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.."

Binar keluar dari ruangan Manager pemasaran lalu berjalan menuju kubikelnya yang tadi telah disebutkan oleh Dylan." Entah musibah atau kesialan, Binar harus duduk berdampingan dengan wanita yang telah mengibarkan bendera perang kepadanya, yang Binar ketahui wanita itu bernama Siren. Perempuan yang dari wajahnya saja sudah terlihat jelas betapa judesnya wanita itu.

"Astaghfirullah.." Binar beristigfar setelah menyadari kesalahanya. Tidak berhak dirinya menilai baik atau buruknya seseorang, cukup Allah saja yang akan menilainya, ia tidak perlu.

Siren melirik sinis ke arah Binar, namun Binar mengabaikan dan memilih untuk fokus ke materi yang harus ia pelajari.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat jam istirahat tiba, seluruh karyawan satu persatu keluar meninggalkan ruanganya, semua karyawan muslim diwajibkan untuk sholat berjamaah di masjid kantor, itulah peraturan yang dibuat oleh sang pemilik perusahaan.

Setelah selesai sholat jamaah di masjid, Binar memilih untuk kembali ke ruanganya, sebetulnya Binar ingin pergi ke kantin, namun ia lupa untuk membawa uang di sakunya, ahirnya terpaksa Binar harus kembali ke ruanganya di lantai 4.

Baru saja sampai di ruanganya, seorang OB datang dengan membawa dua kotak makanan.

"Permisi, apa benar ini dengan ibu Binar?" ucap OB itu begitu sopan.

"Iya Pak, saya Binar. Bapak bisa panggil saya Binar saja, tidak perlu embel-embel Bu." Binar tersenyum tidak kalah ramah.

"Baik Mba Binar, saya cuma mau ngantar makanan ini untuk mba Binar." ucap bapak itu sembari menyerahkan kotak yang ia bawa.

"Maaf Pak, ini dari siapa ya?"

"Ini dari sekretarisnya pak Surya Mbak."

"Oo.. yaudah terimakasih banyak ya Pak."

"Sami-sami Mbak."

Binar membuka dua kotak yang salah satunya ternyata berisi nasi padang, dengan lauk daging rendang lengkap dengan lalapan dan sambal ijonya. Sedangkan box yang satunya lagi berisi 12 pcs donat dengan ukuran jumbo.

"Alhamdulillah.. rezeki emang gak kemana."

Tidak lama kemudian beberapa teman Binar mulai berdatangan, Binar menawarkan donat kepada mereka yang tentu saja disambut dengan suka cita oleh anak-anak marketing.

"Kamu emang pinter ya ngambil hati kita-kita.. gini dong kalo mau kenalan tuh sambil bagi-bagi makanan juga." ucap seorang Gadis bernama Dilla. Gadis itu memang terlihat lain dari yang lain, jelas terlihat dari pembawaanya yang ceplas-ceplos dan apa adanya. Binar yakin Dilla adalah gadis yang asyik untuk dijadikan teman.

"Itu sih maunya kamu Dil. Kalo kita-kita sih enggak, asalkan dia baik ya kita juga pasti baik. Gak perlu harus dikasih makanan dulu." Tawa mereka pun pecah secara bersamaan. Ternyata anak-anak devisi pemasaran memang baik-baik sepertinya. Kecuali Shiren.

"Kamu tadi kena semprot mbak Shiren ya?" tanya Dilla dengan mulut penuh mengunyah donat.

"Kalo makan tuh di telen dulu baro ngomong!" sembur pria bernama Drio.

Dilla hanya mendengus kesal sedangkan Binar tersenyum tipis. "Iya.. emang salahku juga sih, baru pertama kerja uda telat aja." ucap Binar.

"Jangan diambil hati ya, dia emang suka gitu. Tapi sebenernya baik kok orangnya."

Binar pun mengangguk mengiyakan.

Terpopuler

Comments

Dewi Fuzi

Dewi Fuzi

bagus saya suka alur ceritanya 👍

2022-12-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!