Bab 3. Hinaan Reno

Selepas nikah Reno langsung kembali ke perusahaanya, dia meninggalkan istri sirihnya begitu saja karena belum bisa menerima kehadiran Nadya. Dari sikap Reno Nadya bisa tahu, jika Reno sebenarnya terpaksa dengan pernikahan ini. Lalu bagaimana dia bisa menyelesaikan kontraknya dengan Marisa jika Reno melihatnya saja tidak mau.

"Dia sedang banyak pekerjaan." ucap Marisa memberitahu Nadya dengan sikap dingin Reno.

"Iya tidak apa-apa Mbak, aku mengerti."

Nadya pamit pada Azam, karena dia akan ikut Marisa pulang ke kediaman Reno untuk menetap disana.

"Sabar Mbak, mas Reno sepertinya terpaksa dengan pernikahan ini. Tapi Mbak sudah menjadi istrinya, lakukan yang terbaik. Ini demi nenek." ucap Azam menguatkan Nadya.

Tiba di kediaman Reno, Marisa hanya menunjukkan kamar untuk Nadya dan memberitahu asisten rumah tangganya jika Nadya juga istri Reno. Setelahnya Nadya pergi bersama Kevin.

"Aku seharusnya dari kemarin ke Bali, karena hari ini kamu dan Reno menikah maka aku menundanya." ucap Marisa memberitahu Nadya.

"Aku harus berangkat sekarang, selama kamu jadi istri Reno kamu bisa menganggap rumah ini seperti rumahmu sendiri." ucap Marisa lagi menjelaskan pada Nadya.

"Iya Mbak, hati-hati di jalan." jawab Nadya.

"Hai cantik, aku pergi dulu." ucap Kevin sambil mengedipkan matanya pada Nadya.

Sejak awal Nadya dikenalkan Marisa dengan Kevin, Nadya merasa risih dengan cara Kevin menatap dan memandangnya. Entah mengapa Nadya merasa takut dengan tatapan mata Kevin, tatapan yang menurut Nadya tatapan yang tidak biasa.

"Iya Kak, hati-hati." jawab Nadya hanya untuk menghormati Kevin sebagai manager dan juga sahabat Marisa.

Setelah melepas kepergian Marisa, Nadya masuk kedalam rumah yang cukup besar jika hanya di tempati hanya untuk dua orang saja. Dia langsung menemui Ijah, kepala asisten rumah tangga yang tadi dikenalkan Marisa. Nadya ingin menanyakan kebiasaan dan aktifitas orang-orang dirumah ini termasuk Reno agar dia bisa menyesuaikan diri.

"Bi, bapak biasanya makan malam di rumah atau tidak?" tanya Nadya.

"Biasanya makan malam dirumah, Mbak."

"Meskipun ibu Marisa tidak di rumah?" tanya Nadya lagi.

"Iya." jawab bi Ijah.

"Bapak sukanya makanan apa?" tanya Nadya lagi.

Setelah tahu makanan kesukaan Reno, Nadya di bantu bi Ijah membuatkan makan malam untuk Reno.

Nadya ingat pesan neneknya, "Untuk menyenangkan suami, kamu harus pintar dalam tiga hal. Pertama kamu harus pintar menyenangkan dia ditempat tidur, kedua kamu harus pintar memijat dan ketiga kamu harus pintar memasak untuk menyenangkan perutnya."

Nadya tersenyum sendiri mengingat pesan neneknya. Untuk urusan memasak, Nadya tidak meragukan kemampuannya. Bekerja di restoran bisa menambah ilmunya dalam urusan memasak. Untuk memijat, Nadya sempat belajar dengan ibunya yang seorang fisiotrapi untuk penderita stroke. Tapi untuk menyenangkan ditempat tidur, Nadya tidak mengerti sama sekali caranya meskipun usianya sudah duapuluh lima tahun.

"Hemm" suara Reno mengejutkan Nadya.

Nadya tidak tahu kapan Reno pulang, suami sirihnya itu sudah berganti pakaian rumah dan siap untuk menyantap makan malam.

Reno duduk di kursi yang biasa dia duduki, lalu dia membuka piring nya.

"Biar saya ambilkan Mas." ucap Nadya saat Reno akan mengambil nasi kepiringnya.

"Saya bisa ambil sendiri." ucap Reno mencegah Nadya.

"Saya tidak suka dilayani wanita murahan seperti kamu." ucap Reno lagi.

Nadya memundurkan tangannya dari wadah nasi, dia tidak jadi mengambilkan nasi untuk Reno. Kata-kata Reno yang menghina Nadya sebagai wanita murahan sangat menyakitkan untuk Nadya.

Nadya mencoba bersabar, tanganya gemetar dan matanya berkaca-kaca. Reno melihatnya, ada perasaan bersalah telah berkata kasar. Tapi Reno menepisnya, lagi-lagi dia menganggap Nadya tetaplah wanita yang ingin menggunakan jalan pintas untuk mendapatkan kemewahan.

Nadya yang tadinya ingin menemani Reno makan malam meninggalkan meja makan lalu pergi ke kamarnya. Dikamar Nadya mencoba menenangkan diri, dia yang belum melaksanakan sholat isya pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Selepas sholat, Nadya menangis dan mengadu pada sang pencipta.

Wajah Rosa yang tergeletak lemah dirumah sakit membuat Nadya kembali semangat. "Aku tidak boleh bersedih, ini semua demi kesembuhan nenek. Bersabarlah Nadya." gumam Nadya menyemangati dirinya sendiri.

Nadya tidak juga beranjak dari tempatnya beribadah, dia masih betah berbicara dan mengadu pada yang maha kuasa, mengungkapkan semua perasaannya di tempat ternyaman bagi Nadya untuk berkeluh kesah tentang masalahnya sampai dia tertidur diatas sajadah masih lengkap dengan mukena yang dia kenakan.

Pintu kamar Nadya yang tidak tertutup rapat saat Reno melewatinya, membuat Reno ingin tahu apa yang dikerjakan istri sirihnya itu setelah meninggalkannya di meja makan.

Ada perasaan bersalah pada diri Reno begitu melihat mata sembab Nadya, jejak sisa airmata juga masih terlihat disana. Reno yang tidak bisa melihat wanita menangis kembali menyesali hinaan yang tadi dia ucapkan pada Nadya.

"Kenapa tubuh mu ringan sekali?" ucap Reno yang menggendong Nadya untuk dia pindahkan ke tempat tidur.

"Maaf atas ucapan kasarku." ucap Reno lalu pergi meninggalkan Nadya setelah dia menyelimuti istri sirihnya itu.

Di kamar pribadinya, Reno tidak bisa memejamkan mata, bayangan wajah Nadya yang menangis terus melintas di kepalanya.

Keesokan harinya, Nadya terkejut saat dia membuka mata dia sudah berada di atas kasur empuk lengkap dengan mukena yang semalam dia kenakan. Nadya mecoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam.

"Siapa yang memindahkan aku ke tempat tidur?" tanya Nadya heran.

"Apa mas Reno?" tanya Nadya lagi.

"Tidak mungkin. Mungkin saja aku berjalan sendiri." jawab Nadya pertanyaannya sendiri.

Selesai sholat subuh Nadya pergi ke dapur. Sudah ada bi Ijah dan satu asisten yang lain disana.

"Mbak Nadya mau apa?" tanya bi Ijah.

"Mau bantu buat sarapan, Bi." jawab Nadya.

"Tadi bapak bilang, saya disuruh kirim makanan ke kamar Mbak Nadya. Kata bapak Mbak Nadya sakit." ucap bi Ijah memberitahu pesan Reno padanya.

Nadya tersenyum mendengar penjelasan bi Ijah, kini dia tahu siapa yang memindahkan dia ke tempat tidur.

"Saya sudah agak enakan kok Bi." jawab Nadya yang tidak ingin mempermalukan Reno dihadapan asisten rumah tangganya.

Selesai menyiapkan sarapan untuk Reno, Nadya hendak kembali ke kamarnya. Tapi Nadya dibuat terkejut saat dia berbalik dan menemukan Reno sudah berada dibelakngnya. Melihat penampilan Reno, suaminya itu sepertinya baru selesai olah raga.

"Maaf kalau aku lancang menyiapkan sarapan untuk kamu, Mas. Karena aku merasa bukan wanita murahan seperti yang kamu tuduhkan." ucap Nadya memberanikan diri.

Reno mengambil susu yang baru saja dituangkan Nadya sebelum istrinya itu berbalik untuk meninggalkan meja makan. Dia tidak menjawab ucapan Nadya tapi Nadya tahu laki-laki itu mendengarkan ucapannya dengan menghabiskan susu yang dia tuangkan itu berarti Reno sudah tidak lagi menganggap dia wanita murahan.

"Aku menerima tawaran Mbak Marisa bukan ingin mendapatkan hidup mewah sebagai Istrimu, tapi karena aku butuh biaya yang tidak sedikit untuk operasi nenekku." ucap Nadya lagi saat Reno akan berlalu dari hadapannya.

Reno menghentikan langkahnya lalu melihat pada Nadya.

"Ini jalan terakhir yang aku pilih, setelah aku tidak tahu harus kemana mencari uang yang jumlahnya ratusan juta." Nadya melanjutkan penjelasannya.

"Hari ini aku izin untuk bekerja dan kerumah sakit. Mungkin aku tidak akan pulang malam ini, karena besok pagi-pagi sekali nenek ku akan melakukan operasi. Menggunakan uang yang dibayarkan mbak Marisa padaku sebagai ibu penganti."

...🌿🌿🌿...

...Menikah Jadi Istri Kedua...

Episodes
1 Bab1. Menjadi Ibu Penganti
2 Bab 2. Menikah
3 Bab 3. Hinaan Reno
4 Bab 4. Mencari Tahu
5 Bab 5. Cemburu
6 Bab 6. Malam Pertama
7 Bab 7. Kepulangan Marisa
8 Bab 8. Perubahan Sikap Marisa
9 Bab 9. Ada Apa Dengan Kamu, Mas?
10 Bab 10. Aku Jatuh Cinta
11 Bab 11. Salah Menduga
12 Bab 12. Menemui Rosa
13 Bab 13. Hatiku Mulai Jatuh
14 Bab 14. Ajakan Makan Siang
15 Bab 15. Bertemu Surya
16 Bab 16. Ikut Ke Perusahaan
17 Bab 17. Berita Menyudutkan
18 Bab 18. Bukan Saudara Tiri
19 Bab 19. Kenyataan
20 Bab 20. Anak Kita?
21 Bab 21. Cerai
22 Bab 22. Penyesalan Surya
23 Bab 23. Menyelesaikan Masalah
24 Bab 24. Memaafkan
25 Bab 25. Kedatangan Wulan
26 Bab 26. Semakin Mencintai
27 Bab 27. Makan Malam
28 Bab 28. Menjadi Sempurna
29 Bab 29. Ke Butik
30 Bab 30. Istri Saya
31 Bab 31. Acara Malam Amal
32 Bab 32. Musuh Bebuyutan
33 Bab 33. Salah Memilih Lawan
34 Bab 34. Serangan Balik
35 Bab 35. Kemarahan Azam
36 Bab 36. Resepsi
37 Bab 37. Terungkap
38 Bab 38. Penangkapan
39 Bab 39. Bukti Kuat
40 Bab 40. Menemui Pelaku
41 Bab 41. Harus Istirahat
42 Bab 42. Perbuatan Mas Reno
43 Bab 43. Tatapan Dua Pria
44 Bab 44. Masih Trauma
45 Bab 45. Kediaman Baru
46 Bab 46. Teman Azam
47 Bab 47. Hanya Nadya
48 Bab 48. Menyerah
49 Bab 49. Bertemu
50 Bab 50. Obsesi
51 Bab 51. Menerima Takdir
52 Bab 52. Dugaan Kita Benar
53 Bab 53. Perdebatan
54 Bab 54. Memanfaatkan
55 Bab 55. Ditangkap
56 Bab 56. Kania
57 Bab 57. Ketahuan
58 Bab 58. Masih Dendam
59 Bab 59. Memutuskan Ikatan Pertunangan
60 Bab 60. Kecemasan Surya
61 Bab 61. Mencari Tahu
62 Bab 62. Pengganggu
63 Bab 63. Kesal
64 Bab 64. Emosi
65 Bab 65. Kegelisahan Nadya
66 Bab 66. Kepergian Surya
67 Bab 67. Ribut
68 Bab 68. Menemui Marisa
69 Bab 69. Sudah Jelas
70 Bab 70. Rahasia Besar?
71 Bab 71. Kemarahan Azam
72 Bab 72. Tak Akan Tergangti
73 Bab 73. Berbalik Arah
74 Bab 74. Keputusan Keluarga
75 Bab 75. Nadya Bertemu Yusi dan Aurora
76 Bab 76. Call Me Daddy
77 Bab 77. Waktu Terus Berlalu
78 Bab 78. Seno Adipati Bagaskara
79 Bab 79. Permintaan Maaf
80 Bab 80. Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab1. Menjadi Ibu Penganti
2
Bab 2. Menikah
3
Bab 3. Hinaan Reno
4
Bab 4. Mencari Tahu
5
Bab 5. Cemburu
6
Bab 6. Malam Pertama
7
Bab 7. Kepulangan Marisa
8
Bab 8. Perubahan Sikap Marisa
9
Bab 9. Ada Apa Dengan Kamu, Mas?
10
Bab 10. Aku Jatuh Cinta
11
Bab 11. Salah Menduga
12
Bab 12. Menemui Rosa
13
Bab 13. Hatiku Mulai Jatuh
14
Bab 14. Ajakan Makan Siang
15
Bab 15. Bertemu Surya
16
Bab 16. Ikut Ke Perusahaan
17
Bab 17. Berita Menyudutkan
18
Bab 18. Bukan Saudara Tiri
19
Bab 19. Kenyataan
20
Bab 20. Anak Kita?
21
Bab 21. Cerai
22
Bab 22. Penyesalan Surya
23
Bab 23. Menyelesaikan Masalah
24
Bab 24. Memaafkan
25
Bab 25. Kedatangan Wulan
26
Bab 26. Semakin Mencintai
27
Bab 27. Makan Malam
28
Bab 28. Menjadi Sempurna
29
Bab 29. Ke Butik
30
Bab 30. Istri Saya
31
Bab 31. Acara Malam Amal
32
Bab 32. Musuh Bebuyutan
33
Bab 33. Salah Memilih Lawan
34
Bab 34. Serangan Balik
35
Bab 35. Kemarahan Azam
36
Bab 36. Resepsi
37
Bab 37. Terungkap
38
Bab 38. Penangkapan
39
Bab 39. Bukti Kuat
40
Bab 40. Menemui Pelaku
41
Bab 41. Harus Istirahat
42
Bab 42. Perbuatan Mas Reno
43
Bab 43. Tatapan Dua Pria
44
Bab 44. Masih Trauma
45
Bab 45. Kediaman Baru
46
Bab 46. Teman Azam
47
Bab 47. Hanya Nadya
48
Bab 48. Menyerah
49
Bab 49. Bertemu
50
Bab 50. Obsesi
51
Bab 51. Menerima Takdir
52
Bab 52. Dugaan Kita Benar
53
Bab 53. Perdebatan
54
Bab 54. Memanfaatkan
55
Bab 55. Ditangkap
56
Bab 56. Kania
57
Bab 57. Ketahuan
58
Bab 58. Masih Dendam
59
Bab 59. Memutuskan Ikatan Pertunangan
60
Bab 60. Kecemasan Surya
61
Bab 61. Mencari Tahu
62
Bab 62. Pengganggu
63
Bab 63. Kesal
64
Bab 64. Emosi
65
Bab 65. Kegelisahan Nadya
66
Bab 66. Kepergian Surya
67
Bab 67. Ribut
68
Bab 68. Menemui Marisa
69
Bab 69. Sudah Jelas
70
Bab 70. Rahasia Besar?
71
Bab 71. Kemarahan Azam
72
Bab 72. Tak Akan Tergangti
73
Bab 73. Berbalik Arah
74
Bab 74. Keputusan Keluarga
75
Bab 75. Nadya Bertemu Yusi dan Aurora
76
Bab 76. Call Me Daddy
77
Bab 77. Waktu Terus Berlalu
78
Bab 78. Seno Adipati Bagaskara
79
Bab 79. Permintaan Maaf
80
Bab 80. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!