Nadya bisa menarik nafas lega begitu dokter keluar dari kamar operasi dan mengatakan operasi yang dijalani Rosa berjalan lancar.
"Mbak akan menghubungi mbak Marisa." ucap Nadya berbisik pada Azam, takut Anjas mendengar ucapannya.
"Untuk apa?" tanya Azam.
"Untuk memberitahunya dan mengucapkan terimakasih. Berkat bantuan dia, nenek bisa segera di operasi." jawab Nadya.
Azam menarik Nadya untuk menjauh dari Anjas, "Mbak tidak perlu melakukan itu semua. Mbak harus ingat, semua ini Mbak bayar mahal dengan memberikan mereka anak." ucap Azam mengingatkan.
Nadya terdiam, mengapa dia lupa akan hal itu. Sekarang dia berhutang kewajiban untuk segera hamil dan menyelesaikan kontraknya dengan Marisa.
"Ada apa?" tanya Anjas mengejutkan Nadya dan Azam.
"Tidak ada, Azam hanya menanyakan pesan dokter setelah nenek operasi." jawab Azam yang sudah pasti berbohong.
"Nenek akan dipindahkan kekamar rawat inap." ucap Anjas memberitahu setelah mendapat jawaban dari Azam.
Anjas sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Kini saatnya Nadya yang pamit pada Azam, dia harus pulang ke kediaman Reno. Dia hanya izin satu hari pada suaminya itu. Tapi sebelumya, Nadya memastikan Rosa baik-baik saja pasca operasi.
Tiba Di kediaman Reno, Nadya dibuat terkejut karena suaminya sudah ada di rumah dan menunggu kepulangannya.
Terlihat wajah tidak suka yang Reno tunjukkan padanya, tapi Nadya tidak peduli dia segera menghampiri suaminya dan meraih tangan Reno untuk dia salimi.
"Maaf Mas, kalau saya pulangnya terlalu sore." ucap Nadya setelah dia mencium punggung tangan Reno.
Reno yang awalnya marah karena masih mengingat foto yang tadi pagi dia terima, terkejut dengan sikap Nadya. Selama menikah dengan Marisa, istri pertamanya itu tidak pernah melakukan seperti yang Nadya lakukan saat ini.
"Operasi nenek sudah dilakukan tadi pagi, tapi saya harus meyakinkan tidak ada masalah yang terjadi pasca operasi. Karena itu saya sampai sore." ucap Nadya menjelaskan pada Reno.
Reno hanya diam menanggapi ucapan Nadya. Tanpa perlu Nadya memberitahunya, Reno sudah tahu lebih dulu dari orang suruhannya. Tidak masalah bagi Reno jika Nadya di rumah sakit untuk mengurusi neneknya, yang membuat Reno tidak suka adanya Anjas yang menemani Nadya sejak pagi hingga petang.
Nadya berlalu dari hadapan Reno untuk masuk ke kamarnya setelah tidak mendapat tanggapan dari Reno penjelasannya. Nadya bisa apa, dia bukan istri sesungguhnya bagi Reno tapi hanya untuk melahirkan seorang anak.
Mengingat kenyataan itu, Nadya merasa sesak. Lagi-lagi semua masalah berawal dari sang ayah yang mendua hingga dia harus berkorban seperti saat ini. Bersiap menyerahkan kehormatannya pada pria yang tidak dia cintai.
Tiba di kamarnya, Nadya dibuat terkejut. Tempat tidurnya berantakan, bagaimana bisa? Nadya ingat sekali, dia sudah merapikan kamar ini sebelum dia pergi kemarin pagi. Karena khusus untuk kamar tidurnya, Nadya akan membersihkannya sendiri. Itu pesan yang Nadya samapaikan pada Ijah, karena itu tidak ada yang berani masuk untuk merapikan kamarnya yang semalam di tempati Reno.
"Apa mas Reno tidur dikamar ini?" tanya Nadya menduga-duga.
"Apa yang sebenarnya dia pikirkan tentang aku?" gumam Nadya.
Selesai membersihkan diri, Nadya kembali melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Dia menyiapkan makan malam untuk Reno dan dia juga menemani Reno makan malam. Tidak ada penolakan dari Reno, bahkan wajah Reno juga sudah tidak menunjukan kemarahan.
Baru saja Nadya dan Reno akan memulai makan malam mereka, Yuda datang dan menyapa . Tanpa menunggu dipersilakan tuan rumah untuk duduk, Yuda langsung menarik kursi dan duduk di samping Reno.
Nadya yang tidak mengenal Yuda terkejut, dia ingat pesan Marisa jika tidak ada yang tahu tentang pernikahannya dengan Reno selain mereka yang hadir di pernikahan itu dan asisten rumah tangga yang ada di kediaman Reno. Nadya hendak berdiri untuk meninggalkan meja makan, dia tidak ingin tamu Reno tahu tentang dirinya.
"Kamu pasti Nadya istri Reno." ucap Yuda, membuat Nadya mengurungkan niatnya untuk pergi dari meja makan.
"Aku Yuda, asisten bos Reno." ucap Yuda memperkenalkan diri pada Nadya.
Reno hanya diam saja meskipun dia merasa terganggu dengan kehadiran Yuda. Ketiganya makan dalam diam, Yuda yang biasanya berisik, ikut tidak banyak bicara. Dia sesekali memperhatikan Nadya, dan dia tahu mengapa Reno bersikap berbeda.
"Sepertinya kamu jatuh cinta pada istrimu, Reno." ucap Yuda di dalam hati.
Selesai makan malam, Reno mengajak Yuda keruang kerjanya. "Apa yang kamu dapatkan?" tanya Reno.
"Dia lebih cantik dari pada fotonya." ucap Yuda mengabaikan pertanyaan Reno.
"Tidak masalah aku menunggu jandanya." ucap Yuda lagi yang langsung mendapat bentakan dari Reno.
"Cepat katakan informasi apa yang kamu dapatkan, Yud." ucap Reno.
"Baiklah, pertama aku akan memberitahumu informasi tentang laki-laki yang menemani Nadya.
"Dia Anjas, manager restoran tempat Nadya bekerja dan juga cucu dari pemilik restoran itu. Anjas dan Nadya berteman sejak SMP dan bersahabat hingga saat ini." ucap yuda yang sudah mengantongi informasi seputar kehidupan Nadya.
"Anjas mencintai Nadya, seperti yang aku tahu, tidak ada persahabatan beda jenis itu murni karena persahabatan. Pasti ada cinta di hati salah satu dari mereka atau mungkin di hati keduanya." ucap Yuda lagi mengingatkan Reno yang terlalu percaya pada Marisa dan Kevin.
"Berita kedua, aku tidak tahu ini berita baik atau buruk untukmu Ren, karena aku juga tidak percaya dengan fakta yang aku temukan." ucap Yuda lagi melanjutkan laporannya.
Sementara itu, setelah membantu Ijah membersihkan meja makan, Nadya memilih duduk di teras belakang sambil berbincang dengan Azam melalui sambungan telepon. Nadya menanyakan kondisi Rosa pada Azam, dia harus yakin Rosa siap dengan berita pernikannya yang akan dia sampaikan pada neneknya itu.
Terlalu sibuk bicara dengan Azam, Nadya tidak menyadari jika Reno memperhatikan dan mendengar apa yang Nadya bicarakan bersama Azam.
"Iya, kamu juga istirahat. Titip nenek ya Zam." ucap Nadya mengakhiri panggilan teleponnya.
Tidak ingin ketahuan Nadya jika dia menguping, Reno segera pergi dari teras belakang. Bukan masuk kekamarnya untuk istirahat, Reno masuk ke kamar Nadya.
"Mas." panggil Nadya terkejut, melihat Reno ada di kamarnya.
"Apa yang Mas Reno lakukan?" tanya Nadya yang masih berdiri di pintu, dia tidak berani masuk kedalam kamarnya.
"Ini rumahku, aku mau berada dimana saja itu bebas terserah aku." jawab Reno.
"Maaf." ucap Nadya.
"Aku ingin tidur disini." ucap Reno.
"Silakan Mas ini rumahmu, kamu berhak untuk berada dimana saja." ucap Nadya seperti yang Reno tadi katakan.
"Biar saya tidur di kamar tamu." ucap Nadya lagi, lalu berbalik untuk keluar dari kamar.
Mendengar ucapan Nadya, Reno mendekati istrinya. Nadya yang masih berdiri dipintu ditarik Reno lalu menutup pintu itu dan menyandarkan Nadya disana.
"Apa kamu lupa, jika suami istri itu tidur bersama." ucap Reno.
Nadya terdiam dan menunduk, jantungnya berdegup kencang. Dia belum pernah sedekat ini dengan Reno, apa lagi wajah suaminya itu kembali terlihat marah padanya.
"Kenapa takut, ha." ucap Reno sabil mengusap wajah Nadya yang menunduk.
"Apa dia belum pernah menyentuhmu?" tanya Reno.
"Dia siapa?" tanya Nadya tidak mengerti.
"Sahabatmu, manager tempat kamu bekerja atau kekasihmu?" bukan menjawab Reno balik bertanya.
Dari semua yang ditanyakan Reno, Nadya mengerti jika dia yang dimaksud Reno adalah Anjas. Nadya pun memilih diam, dia tidak akan membawa Anjas kedalam masalahnya. Nadya tidak tahu jika diamnya semakin membuat Reno yang sejak pagi sudah menahan cemburu kini kembali terbakar oleh api cemburu.
"Mengapa diam, apakah sulit untuk menjelaskan perasaan yang kamu miliki untuknya dihadapan suami mu ini, Nadya?" tanya Reno sambil mengangkat dagu Nadya agar istrinya itu melihat padanya.
Mata mereka bertemu, Reno semakin ingin memiliki Nadya seutuhnya sementara Nadya semakin gugup dan takut.
"Lihat aku dan jangan lihat laki-laki lain lagi, mengerti." ucap Reno sambil menatap tajam Nadya.
"Sekarang kamu istriku, Nadya. Meskipun kamu diminta Marisa untuk menggantikan dia sebagai ibu dari anakku." ucap Reno melanjutkan ucapannya.
"Dan tugas istri adalah melayani suaminya, bukan hanya di meja makan tapi juga dikamar."
Jantung Nadya semakin berdebar kencang, ucapan Reno mengisyaratkan kalau tugasnya sebagai ibu pengganti harus dia jalani malam ini. Terlebih lagi, setelah bicara Reno langsung menciumnya.
Nadya terkejut saat tubuhnya tiba-tiba melayang. Reno membawa dan membaringkannya di tempat tidur. Nadya pasrah, Reno menyentuhnya untuk pertama kalinya.
...🌿🌿🌿...
...Menikah Jadi Istri Kedua...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sandisalbiah
laku² bisa bercinta walau tanpa cinta..
2024-12-04
0