Jangan lupa koment ya. Bagi yang masih punya vote silahkan berikan buat momnya Selena dan Kevin. Like kemudian kembang. Kopi, kursi pijat, pisau, nonton iklan sangat disarankan.😘
🍰🍰🍰
Kejadian setelah Selena jatuh dari Kapal Pesiar Oasis of the Seas.
"Selena!" teriak Lilian, saat melihat Selena jatuh ke laut. Hal itu membuat fokus Lilian teralihkan. Lilian hampir terkalahkan. Beruntung dia kembali melawan para pria tersebut.
Anak buah yang di kirim oleh ayah Selena, bermunculan dan bisa mengalahkan gerombolan pria tersebut. Mereka melarikan diri.
"Jangan dikejar!" perintah Lilian. Dia lebih fokus untuk menyelamatkan Selena. Sayang kapal telah bergerak jauh dan meninggalkan Hong Kong menuju Shanghai. Lilian tidak bisa berbuat apa-apa.
"Paman, maaf." Begitu telepon diangkat di sebarang sana.
"Bagaimana Selena?" tanya Erick Young tidak sabar. Dia merasakan perasaan tidak enak.
"Selena jatuh ke laut. Aku tidak bisa menyelamatkannya karena kapal telah berjalan menuju Shanghai," jelas Lilian, gugup.
"Apa dia terluka? Aku akan memerintahkan orang-orang untuk mencarinya secara diam-diam," putus Erick.
"Lalu aku? Apa yang harus aku lakukan paman? Ini baru babak pertama pertandingan." ungkap Lilian kepada Erick.
"Biarkan saja, besok malam babak kedua, pasti Selena tidak akan bisa ikut. Keluar dari kamar kalian ... pindah ke kamar lain dan menyamarlah sebagai tamu kapal." Erick menutup telepon. Dia harus memerintahkan orang-orangnya untuk mencari Selena.
Lilian menuju kamar mereka, dia bertukar kamar dengan salah satu bodyguard yang di kirim oleh Erick Young. Lilian sengaja memindahkan barang-barang mereka ke kamar baru. Lilian menyamar sebagai tamu biasa di kapal tersebut.
Erick memerihtahkan kepada Lilian untuk turun di pelabuhan pertama kapal berhenti. Kemudian kembali ke Hong Kong untuk mencari Selena.
Lilian sempat ke desa Venetia. Tapi, tidak mendapatkan informasi tentang seseorang di selamatkan di sana. Selama satu bulan Lilian di Hong Kong. Dia diam-diam mencari tahu tentang wanita yang ditemukan, baik di rumah sakit dan kantor polisi. Namun, hasilnya nilil.
***
Kevin dan Feng menuju kantor. Kevin membuka laptop dan mengecek email. Baru saja membaca satu email, Kevin tiba-tiba kembali mual. Dia menuju kamar mandi yang berada dalam ruangannya.
Feng melihat dengan heran dari mejanya? Dari tadi menurut Feng tingkah Kevin sedikit aneh. Dan kenapa bosnya itu mendadak mual dan pucat?
Seperti orang sakit saja. Selama bekerja Feng belum pernah melihat Kevin sakit?
"Feng, coba kau carikan ice cream vanila!" perintah Kevin saat keluar dari kamar mandi.
"Apa bos? Ice cream?" ulang Feng heran, dia takut salah dengar.
Kevin tidak pernah memakan ice cream--kecuali saat dia masih anak-anak--lalu apa sekarang? Kenapa dia tiba-tiba ingin ice cream, di pagi hari lagi?
"Ya, dan harus rasa vanila," perintah Kevin dia kembali ke kursinya.
"Maaf, bos, tapi, ini masih pagi dan belum ada toko ice cream yang buka. Paling cepat mereka buka jam sembilan atau jam sepuluh pagi." Feng mencoba membujuk Kevin, agar melupakan keinginan anehnya tersebut.
"Aku tidak peduli, kau harus mendapatkan ice cream vanila ... jangan kembali sebelum mendapatkannya." Kevin bangkit dari kursi dan menarik Feng untuk keluar mencari ice cream vanila.
Feng keluar ruangan dengan hati dongkol. Ke mana dia harus mencari ice cream sepagi ini?
Baiklah coba kita cari di google maps toko ice cream terdekat.
Muncul beberapa pilihan toko ice cream. Feng memilih dengan lokasi terdekat. Alangkah kecewa Feng karena informasi jam buka toko adalah jam sepuluh.
Feng terus scroll mencari toko ice cream. Feng kecewa karena semua toko tersebut buka jam sembilan dan sepuluh pagi. Baiklah sebentar lagi mereka buka, perjalan ke sana memakan waktu.
Feng berkeliling mencari toko ice cream maupun penjual ice cream. Setelah cukup jauh mencari akhirnya Feng menemukan sebuah tempat yang menjual ice cream. Di desa Venetia.
"Pagi, Pak, apakah sudah bisa di pesan?" tanya Feng, melirik jam tangannya yang menunjukan pukul sepuluh.
"Maaf, tuan, ada sedikit keterlambatan dalam pembukaan toko kami ... jika anda tidak keberatan untuk menunggu, silahkan, " ujar penjual ice cream. Mau tidak mau Feng harus menunggu karena tidak mungkin dia mencari ke tempat lain.
Feng kembali ke kantor dengan ice cream vanila, strawberry dan coklat berjaga-jaga siapa tahu bosnya berubah pikiran.
"Ini Bos." Feng menyerahkan bungkusan yang berisi ice cream vanila.
Kevin menikmati ice cream dengan lahap. Sementara Feng hanya melihat dengan tatapan heran.
***
Sebulan telah berlalu sejak Selena mengetahui dirinya hamil. Su Yi dan Astrid menganggap Selena seperti keluarga sendiri. Tidak ada perlakuan yang berbeda dari Su Yi kepada Selena. Dia benar-benar menganggap Selena cucunya. Begitupun dengan Astrid, dia tidak merasa cemburu dengan Selena.
Selena diajak Astrid dan Su Yi keliling desa untuk menghirup udara segar sekaligus mencegah supaya Selena tak mengalami keram di perut yang bisa datang kapan pun dan dalam kondisi apapun.
Seorang pria pendek, gemuk berusia paruh baya memperhatikan mereka yang tengah berjalan di sepanjang pantai. Si pria berada di dalam mobil, memerintahkan sopirnya untuk berhenti di depan Astrid, Selena dan Su Yi. Dia keluar menghampiri mereka.
"Hei, nenek Su Yi, siapa wanita yang bersama kalian ini?" tanya pria gemuk tersebut.
Nenek Su Yi tidak merespon perkataan bos Alung, ya pria tersebut adalah bos Alung, bisa dibilang dia preman setempat. Dia orang kaya pertama di desa Venetia. Su Yi tahu dia pria genit, tidak bisa melihat wanita cantik.
Sebelumnya dia selalu mengganggu Astrid. Namun, sejak Colin meminta jangan menggangunya, bos Alung tidak lagi mengganggu Astrid. Alung menghormati Colin karena dia bekerja di City of Dreams Casino. Kasino nomor satu di Hong Kong.
"Hei, Astrid, siapa dia?" Alung yang merasa nenek Su Yi mengacuhkannya, akhirnya mengajak Astrid berbicara. Alung mengikuti langkah kaki mereka, anak buah Alung juga mengikutinya.
"Hah, bos, kau selalu tidak bisa melihat yang bening ya?" sindir Astrid.
"Apakah dia wanita yang kalian selamatkan?" Desas-desus tentang Su Yi dan Astrid menyelamatkan orang memang telah beredar di desa Venetia.
"Ya, pergilah." Usir nenek Su Yi, memelototkan mata kepada Alung.
"Saya baru tahu, ternyata wanita yang kalian selamatkan sangat cantik? Siapa namanya?" Alung masih tidak tahu diri, meskipun dicuekan.
"Nona, Siapa namamu?" Alung bertanya langsung kepada Selena.
"Sea," jawab Selena singkat, berharap jika dia memberi tahu namanya, maka pria gemuk ini akan segera pergi. Ternyata Selena salah.
"Wah, nama yang cantik seperti orangnya." Gombal Alung.
Astrid, Selena dan Su Yi semakin memperlebar langkah mereka. Namun, Alung pantang kalah, dia berusaha mensejajarkan langkah agar bisa mengikuti ketiga wanita tersebut.
"Kalian mau ke mana, saya bisa mengantar?" tawar Alung lagi.
"Tidak, kami hanya ingin berjalan menikmati cuaca pagi," jawab Astrid, dia masih menggandeng tangan Selena, sedangkan nenek Su Yi di sisi kiri, Selena di tengah.
Seorang wanita memperhatikan Alung yang menggoda para wanita itu. Dia tersenyum dengan licik.
🍒🍒🍒
Hi sambil nunggu karya ini update silahkan mampir ke karya author lainnya yang tidak kalah kerennya.
...UNEXPECTED MARRIAGE...
Viona Retwinata adalah seorang ibu tunggal berusia 25 tahun. Suaminya telah meninggal 7 tahun yang lalu. Dia memiliki anak laki - laki berusia 7 tahun, bernama Darrel Saputra. Karena keadaan Viona akhirnya menikah dengan Vino Welton.
Vino Welton adalah seorang pewaris tunggal Welton Group, berusia 30 tahun. Mencintai kebebasan dan tidak ingin terikat dengan yang namanya pernikahan. Baginya wanita hanya untuk teman tidur.
"Dengan siapa pun aku menikah, aku akan menjalankannya dengan baik dan sempurna, karena memang itulah takdirku,"
\= Viona Retwinata \=
"Bagaimana mungkin seorang janda yang telah memiliki seorang putra, namun masih virgin?"
\= Vino Welton \=
Pekanbaru
231022
09.49
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments