Jangan lupa koment ya. Bagi yang masih punya vote silahkan berikan buat momnya Selena dan Kevin. Like kemudian kembang. Kopi, kursi pijat, pisau, nonton iklan sangat disarankan.😘
🍰🍰🍰
Kevin mencoba berpikir, di mana dia bisa menemukan wanita itu. Kevin tahu wanita tersebut orang Asia. Semalam saat mereka bercinta, si wanita menggunakan bahasa Inggris dengan logat mandarin. Apalagi wajahnya yang Asia sekali. Kevin memutuskan untuk mencoba ke tempat wisata yang ada di Dubai.
Kevin menuju Platinum Heritage, pengunjung sangat ramai. Bagaimana cara agar dia bisa bertemu wanita itu lagi? Sore hari Kevin memutuskan naik balon udara. Saat di atas, dia melihat wanita tersebut. Perasaan membuncah keluar dari dalam diri Kevin.
"Nona!" teriak Kevin, mencoba menggunakan bahasa mandarin, dia berharap wanita itu adalah orang China, syukur-syukur jika dia juga tinggal di Hong Kong. Sekaligus untuk memastikan bahwa wanita tersebut benar-benar orang China.
"Aku?" jawab wanita lain, sepertinya teman wanita yang semalam bersamanya. Wanita tersebut membalas dengan bahasa Mandarin. Semakin meyakinkan Kevin bahwa wanita yang bersamanya semalam adalah orang China.
"Bukan, temanmu, wanita berbaju peach." Tunjuk Kevin kepada Selena, teman wanita itu menepuk pundak Selena dan membisikan sesuatu.
Wanitanya membalikan badan dan kaget memandang Kevin. Dia mencoba memalingkan wajahnya yang memerah. Entah karena panas gurun atau karena malu?
"Hi, aku Kevin Kwok." Kevin memperkenalkan dirinya, berharap wanita itu juga memberikan namanya.
"Aku Lilian dan dia Selena." jawab Lilian.
"Apa yang kau lakukan, sembarangan memberikan nama kita." Selena memelototi Lilian.
"Dia tampan, sayang sekali jika diabaikan." Cuek Lilian.
"Apakah kalian orang Chines, aku dari Hongkong, dari mana asal kalian?" tanya Kevin lagi. Kevin tahu Selena enggan berkenalan dengannya. Makanya dia bertanya kepada Lilian.
"Kami dari Macau." Beritahu Lilian.
"Aku akan segera turun, aku ingin ke toilet." Selena memerintahkan petugas untuk segera turun.
Kevin kaget, dia juga meminta petugas untuk menurunkannya. Sayang petugas yang bersamanya adalah anak baru, dia menjadi kikuk karena diminta terburu-buru untuk turun.
Selena langsung berlari menjauhi si pria bernama Kevin Kwok. Lilian heran dengan tingkah Selena.
"Selena, ada apa?" tanya Lilian berlari mengikuti Selena. Selena memasuki mobil mereka secepat kilat. Begitu Lilian masuk, dia memerintahkan supir untuk segera berangkat.
"Selena!" Nada suara Lilian semakin tinggi. Dia merasa bingung dengan tingkah Selena.
"Apa?" Selena balas berteriak.
"Kenapa kita lari, apa kau kenal dengan pria tadi?" Selidik Lilian.
"Tidak." jawab Selena gugup, dia memang tidak kenal hanya saja pernah menghabiskan malam gila bersama pria itu.
"Lalu, kenapa kita lari?"
"Aku takut dia gerombolan penculik wanita internasional." jawab Selena asal.
"Yang benar saja, Selena?" Lilian tidak percaya dengan ketakutan Selena.
"Apa kau tidak tahu? Jika modus mereka adalah mendekati wanita asing di negara asing? Atau bisa jadi dia mata-mata untuk pertandingan judi nanti." jelas Selena.
"Terserah kau saja. Sekarang kita mau ke mana?" tanya Lilian kesal.
"Bagaimana, jika shopping? Besok kita pulang jadi harus shopping dulu." Mata Lilian kembali bersinar.
Mereka menuju Dubai Mall, tempat perbelanjaan terluas di Dubai dan termasuk salah satu Mall terbesar di dunia. Berada di lantai paling bawah menara Burj Khalifa. Berbagai butik dan toko terkenal dari seluruh Dunia bisa ditemukan di sana.
Di sana bisa melakukan belanja hemat dengan memanfaatkan Dubai shopping festival yang diadakan setiap tahun sehingga bisa mendapatkan berbagai macam promo dan diskon. Mall ini juga didesign dengan interior yang sangat megah dengan sebuah akuarium yang berukuran sangat besar.
Mereka juga mengunjungi toko permen terbesar di dunia yang ada di Dubai Mall tersebut. Mereka memilih permen dan coklat. Selena sangat menyukai coklat. Tidak heran jika kantong belanjaannya diisi dengan coklat, bebagai varian.
"Apa kau gila?" tanya Lilian, begitu mereka membayar belanjaan.
"Apa?" Cuek Selena.
Selena memang wanita yang tidak banyak bicara bahkan cendrung pendiam. Selena juga orang yang sangat serius.
"Apa kau yakin dengan yang kau beli?" Lilian memastikan lagi.
"Ya, coklat membuatku tenang, apa lagi seminggu lagi aku harus bertanding." Selena mengingatkan Lilian jika Lilian lupa.
***
Kevin kesal dengan petugas balon udaranya. Membuat Kevin kehilangan wanita yang menarik baginya. Bisa dikatakan Kevin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Selena. Petugas berkali-kali meminta maaf. Sekalipun kesal, Kevin tidak bisa berbuat banyak.
Kevin kembali ke hotel, makan malam sendiri di restoran hotel. Biasanya jika ke mana saja Kevin selalu ditemani asistennya, Feng Li. Feng Li tidak bisa ikut karena saudarinya menikah.
***
Selena dan teman-teman sekarang berada di bandara internasional Dubai. Mereka menunggu untuk masuk ke pesawat.
"Kemarin ke mana kalian?" tanya Stephen, teman Selena, dia menyukai Selena. Stephen penasaran dengan kejadian pesta ulang tahun Vivian. Stephen telah merencanakan menjebak Selena dengan obat perangsang, agar bisa meniduri Selena. Namun, setelah meminumnya, Selena justru menghilang, Stephen yang ingin mengikuti Selena keluar dari ruang acara yang telah dibooking Vivian, terhenti karena Vivian memanggilnya.
Bukan rahasia umum lagi, jika Vivian menyukai Stephen. Namun, Stephen memberikan perhatian lebih kepada Selena. Sebenarnya Vivian kesal karena Stephen lebih mementingkan Selena. Dia juga sebenarnya tidak ingin Selena ikut, hanya saja Stephen tidak mau ikut jika Selena tidak ikut bersama mereka.
Makanya selama di Dubai, gerak-gerik Stephen selalu dipantau Vivian. Dan Vivian selalu memepet Stephen, agar selalu berada di dalam jangkauannya.
Stephen bertanya-tanya apakah Selena tidur dengan pria lain? Dia tidak rela, rencananya gagal.
"Hanya mengikuti kalian." jawab Lilian.
"Malam pesta ulang tahun Vivian, kau ke mana Selena?" tanya Stephen, dia ingin memastikan sesuatu. Selena sadar ke mana arah pembicaraan Stephen. Selena tahu jika Stephen menyukainya. Apakah Stephen yang memberikan obat diminuman Selena?
"Hanya ingin menenangkan diri." jawab Selena singkat.
"Kenapa kau bertanya?" Selidik Lilian. Lilian memang tidak menyukai Stephen.
"Tidak, karena aku tidak melihat Selena diakhir acara." jawab Stephen sedikit gugup dengan tatapan Lilian yang mencurigainya.
"Hanya itu, kau yakin? Tidak merencanakan sesuatu?" Gertak Lilian, hanya gertakan saja. Lilian sendiri tidak tahu rencana Stephen.
Panggilan untuk menaiki pesawat memotong pembicaraan mereka. Stephen merasa lega. Teman-teman Selena tidak tahu jika Selena adalah queen of gambler, hanya Lilian yang tahu.
Mereka hanya mengetahui jika Selena adalah gadis normal dengan kehidupan normal. Mereka juga tahu Selena adalah anak pemilik toko kelontong yang cukup makmur.
***
Dua hari berlalu sejak terakhir Kevin melihat Selena. Kevin tidak bertemu lagi dengan wanita tersebut. Feng telah memintanya untuk kembali karena akan ada rapat pemegang saham di Hong Kong. Mau tidak mau Kevin harus kembali ke Hong Kong.
Kevin memakai jamnya, pandangannya menyapu benda yang berkilau yang terletak di meja. Dia melihat kalung emas putih berisial SY. Kevin yakin itu milik Selena, rasanya dua hari yang lalu dia tidak melihat kalung tersebut. Apakah petugas kebersihan kamar yang menemukannya?
Kevin menyimpan kalung tersebut, menjadikannya kenangan. Kevin menatap kembali kamar tersebut. Kamar yang menjadi saksi malam panas yang mereka lalui. Berharap suatu saat nanti dia akan bertemu lagi dengan Selena. Setidaknya Kevin tahu Selena tinggal di Macau.
Handphone Kevin berbunyi.
"Ya." jawab Kevin datar.
"Apa anda telah bersiap-siap untuk kembali, Bos?" Tanya Feng di seberang sana. Dia takut Kevin membatalkan tiketnya lagi.
"Ya, aku menuju Bandara." Balas Kevin. Masuk ke dalam mobil yang telah dipesannya. Sopir membantu memasukan koper Kevin ke mobil.
"Maaf, apakah ada yang lain, Tuan? Atau bisa kita langsung berangkat?" tanya sopir kepada Kevin.
"Tidak ada, silahkan berangkat." jawab Kevin.
"Baiklah, semoga perjalanan anda menyenangkan, Bos." ujar Feng yang mendengar Kevin berbicara dengan sopir.
"Tunggu, aku ingin kau mencari seseorang?" perintah Kevin.
"Siapa, Bos. Pria atau wanita?"
"Wanita, namanya Selena, dia tinggal di Macau." Beritahu Kevin.
"Apakah wanita ini menipu anda, Bos?" Tanya Feng lagi.
"Tutup mulutmu." teriak Kevin.
"Maaf, bos. Apa nama belakang wanita ini?"
"Aku tidak tahu." Kevin tidak sempat menanyakan nama belakang Selena.
"Apa anda memiliki fotonya?" Feng berharap ada sedikit tambah informasi tentang wanita yang ingin dicari bosnya. Yang benar saja jika Kevin menyuruhnya mencari seorang wanita yang hanya nama depannya saja, akan sangat repot sekali.
"Tidak, hanya info tadi yang aku tahu. Cobalah kau cari seseorang bernama Selena. Kumpulkan semua wanita muda bernama Selena." perintah Kevin, dia menyesal tidak memfoto Selena.
"Siap. Bos." jawab Feng. Sekalipun bingung, setidaknya dia punya kenalan petugas sipil pembuat identitas di Macau.
🍒🍒🍒
Hi, karya ini saya publish ulang. Jadi akan ada perbedaan dengan babnya. Sebelumnya saya telah up sampai dengan bab 5. Tapi, dua bab saja di publish baru ini sama dengan 4 bab pada sebelumnya.
Pekanbaru
201022
12.20
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sita Sit
ayo Kevin cari Selena
2024-08-06
0
👑Ria_rr🍁
tips iklan meluncur KK, semangat buat ceritanya jangan kasih kendur
2022-12-01
1
Imamah Nur
Dasar wanita mendengar kata shopping aja udah senang apalagi dapat yang gratis, tis, tis.
2022-10-22
1