Kabar dari Mas Harsa

Ajeng menjemput Ayu di terminal, selama perjalanan ke kos, tak sepatah kata pun keluar dari mulut Ayu, Ajeng paham, mungkin teman satu kamarnya itu masih lelah. Ia berharap Ayu mau bercerita, tidak memendam sendiri masalahnya, khawatir nanti bisa mengganggu konsentrasi kuliah.

Sesampainya di kos, Ayu langsung merapikan barang-barang yang ia bawa, memberikan oleh-oleh untuk Ajeng setelah itu langsung mandi untuk menyegarkan badan.

Badan sudah segar, pikiran juga sudah fresh. Ayu menghampiri Ajeng yang tengah lahap memakan bakpia patok.

Ayu langsung saja bercerita jika kepulangannya kemarin karena khawatir dengan mas Harsa. Seperti ada firasat aneh yang ternyata memang benar adanya. Ayu memberitahu Ajeng jika mas Harsa sudah menikah dengan tetangganya.

Hal ini langsung membuat Ajeng terkejut. Ajeng mendekat di samping Ayu lalu memeluknya. Yang Ayu butuhkan saat ini hanyalah di dengarkan, pelukan ketenangan.

Ayu tidak meneteskan air mata, mungkin sudah kering karena sedari kemarin terus saja menangis. Ayu bertekad saat sudah sampai Bandung dirinya akan fokus belajar dan melupakan kenangan bersama mas Harsa. Jujur yang tidak bisa dilupakan bukan orangnya tapi kenangannya, apalagi sudah 4 tahun Ayu setia menjaga hatinya hanya untuk mas Harsa.

Menjalani hari-hari usai ditinggal nikah bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on.

Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mas Harsa bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun Ayu juga tak ingin terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa Ayu tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.

Mas Harsa sudah menghianatinya, dan penghianatan adalah hal yang tidak bisa diterima dalam suatu hubungan. Ayu akan terus mengingat hal itu.

Ayu mencoba move on dengan cara menyingkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberian mas Harsa, bahkan history percakapan di ponselnya. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuat Ayu susah melupakan mas Harsa.

"Semangat." Ajeng mengepalkan tangannya. Ayu mengikuti Ajeng sambil berucap semangat juga. Semangat untuk 2 semester lagi, 1 tahun adalah waktu yang singkat, harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Pulang harus membawa prestasi yang membanggakan untuk bapak dan ibu.

☘️☘️☘️

Siang harinya saat Ayu bangun dari tidurnya, ia melihat jam di ponselnya, tidak fokus melihat jam, ia malah melihat banyak notifikasi panggilan tak terjawab dari nomer mas Harsa. Selain itu juga ada beberapa pesan yang masuk dari mantan kekasihnya itu.

Ayu langsung membuka pesan dari mas Harsa, pesan pertama hanya mengucapkan salam, pesan yang kedua lalu meminta maaf karena seminggu ini tidak mengabari, lalu selanjutnya menanyakan kenapa telponnya tidak diangkat.

Dan pesan yang paling bawah, menanyakan perihal hadiah pernikahan yang dititipkan pada bu Lela. Mas Harsa kembali meminta maaf dan akan menjelaskan semuanya.

Aku menghela nafas lalu perlahan mengetik balasan untuk mas Harsa.

Waalaikumsallam, saya maafkan Mas, tidak perlu berulang meminta maaf, saya akan berusaha menerima keputusan apapun yang sudah menjadi jalan takdir hidup saya.

Terkirim beberapa detik, dan sepertinya langsung dibaca oleh mas Harsa karena seketika centang biru. Tak berapa lama kemudian mas Harsa kembali menelpon Ayu.

Ayu termangu melihat ponselnya terus berdering, biasanya ia langsung cepat tanggap jika ada pesan apalagi telpon dari kekasihnya, tapi kali ini tidak. Ayu harus mampu menahan diri. Telpon tidak diangkat, pesan dari mas Harsa masuk.

Kenapa tidak diangkat telpon dari Mas, Dek. Ayo sayang angkat, mas ingin bicara penting. Pasti kamu banyak mendengar yang tidak benar dari orang lain, jangan percaya, percayalah pada Mas, kamu satu-satunya.

Ayu menelan salivanya saat membaca pesan dari mantan kekasihnya. Masih saja memanggil sayang, apakah mas Harsa lupa jika dirinya sudah beristri. Bagaimana jika istrinya tahu dan salah paham. Ayu juga yang akan terkena dampaknya. Ayu kembali membalas pesan untuk memperingatkan mas Harsa agar jangan seolah-olah semuanya masih seperti dulu.

Jangan panggil sayang, kita sudah putus, mas sudah punya istri. Ingat mas. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.

Ponsel Ayu kembali berdering, seperti biasa, mas Harsa berusaha ingin berbicara dengan Ayu, namun Ayu tetap pada keputusannya untuk tidak ingin bicara lagi dengan mantan kekasihnya.

Dihati Mas cuma ada Ayu, hanya kamu yang mas cintai. Satu-satunya Dek. Apa kamu tega menghapus semua mimpi kita cita-cita kita selama empat tahun ini. Apa yang terjadi, tidak seperti yang kamu bayangkan Sayang, percayalah. Kita perlu bicara, apa mas besok ke Bandung, kita ketemu yah, kita bicara baik-baik, diantara kita belum ada kata putus. Ayu, mas mohon, beri kesempatan sekali lagi. Mas yakin tidak ada yang bisa lebih besar mencintai kamu selain mas.

Membaca kembali pesan dari mas Harsa, rasanya hati Ayu kembali tersayat. Ayu merasa kenapa jadi dirinya yang disalahkan saat ingin menjauh, bukankah mas Harsa yang sudah berhianat, saat ijab kabul kemarin sudah ia ucapkan, itu artinya hubungannya sudah putus seketika itu juga.

Namun pesan mas Harsa yang terakhir membuat hatinya pilu, apa iya cinta mas Harsa begitu besar, tapi kenapa menikah dengan orang lain. Ada rasa bahagia ketika mengetahui jika mas Harsa begitu mencintainya, tapi semua terasa percuma, karena sekarang mas Harsa sudah memiliki istri.

Ayu kembali meneteskan air matanya, ternyata melupakan kenangan selama empat tahun itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi mas Harsa mulai melontarkan kata-kata manis lagi. Ternyata begitu perih cinta tanpa memiliki itu.

Ajeng yang baru pulang dari kampus langsung menghampiri Ayu yang tengah menangis tersedu-sedu.

"Kenapa?"

Ayu langsung memberikan ponselnya pada Ajeng, menyuruhnya untuk membaca semua pesan yang mas Harsa kirim untuknya.

Ajeng begitu geram saat membacanya, menurutnya mantan kekasih Ayu adalah salah satu laki-laki yang tidak tahu malu, sudah salah malah menyalahkan. Laki-laki gila yang mungkin menganggap pernikahan hanyalah lelucon.

Ajeng merasa apa yang menimpa Ayu saat ini adalah yang terbaik. Ayu sudah diperlihatkan siapa sebenarnya mantan kekasihnya itu.

"Ini tidak benar Yu, jangan percaya dengan perkataannya. Ingat,  Satu-satunya pembuktian kalau dia memang benar-benar mencintai kamu ya dengan menikahimu. Memberikannya hadiah, pelukan sayang, kata manis cinta hingga sebanyak-banyak kekayaannya tetap tidak dapat menjadi bukti kalau dia mencintaimu. Karena seberharga apapun yang dia berikan padamu, dia masih bisa mencarinya dan bisa memberikan kepada siapa saja. Akan tetapi menikahi tidak bisa dia lakukan dengan siapa saja. Hanya boleh dilakukan dengan orang yang bersedia dia nikahi. Kalau kamu memang masih sayang Yu, doakan yang terbaik untuk rumah tangganya, percayalah aku sangat yakin, kamu pasti bisa mendapatkan yang terbaik. Hei, sadar, kamu cantik, rajin, pintar, siapa sih yang tidak mau sama kamu, Yu. Semangat," ucap Ajeng. Empat tahun menjalin hubungan asmara, pasti sudah melimpah kenangan yang ada, tangis, cinta dan tawa pasti sudah Ayu lalui bersama mas Harsa, Ajeng paham itu. Dirinya akan berusaha membantu Ayu agar secepatnya move on.

(Jangan lupa like komen dan Vote, makasih, lope lope sekebon)

Terpopuler

Comments

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

nggak usah dengerin rayuan gombal Harsa yu ....inget kenyataanya aj karena dia suami orang titik jngn pke koma LG 🤭

2023-09-30

0

Ummi Na Ssya

Ummi Na Ssya

bakpia jogja emang gak ada dua nya.....

2023-04-06

0

w⃠Amy ✰͜͡ṽ᭄

w⃠Amy ✰͜͡ṽ᭄

idih gak punya malu itu orang

2023-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!