BHUMI AYU

BHUMI AYU

Kecewa

Pergi ke sungai memancing ikan

Ikan kecil ikan arwana

Salam sapa saya ucapkan

Assalamu'alaikum pembaca semua.

(Apa kabar pembaca semua? akhirnya emak san bisa balik lagi menulis di sini setelah sekian purnama hamidun dan melahirkan yang penuh suka cinta, ada nyidam, ada mabok, ada begadang, pokoknya warna warni kaya urab. Insyaallah emak san akan konsisten lagi nulis di sini, dukung emak selalu yah, doain juga biar bisa sehat selalu)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kenapa Yu?" tanya Ajeng yang tengah melihat Ayu sahabatnya tampak gelisah. Ayu juga entahlah kenapa demikian, hanya saja tiba-tiba ia ingin pulang ke rumahnya karena kekasihnya Harsa sudah seminggu ini ponselnya tidak aktif. Ayu khawatir jika terjadi sesuatu dengan kekasihnya yang sudah menjalin hubungan selama hampir 4 tahun sejak Ayu duduk di bangku SMA kelas 3.

Kini Ayu sedang menjalani pendidikan di kota Bandung, sudah memasuki semester 6, yang artinya 3 tahun sudah Ayu jauh dari orangtua dan menjalani LDR dengan kekasihnya.

"Besok pagi antar aku ke terminal ya Jeng," pinta Ayu pada Ajeng teman sekamarnya. Ajeng langsung mengiyakan, ia memahami untuk saat ini mungkin Ayu tidak ingin bercerita sesuatu padanya.

Ajeng akhirnya tidur terlebih dulu, sementara Ayu masih saja gelisah hingga. akhirnya memutuskan untuk mengambil air wudlu. Lalu melanjutkan membaca Alquran, ia berharap bisa membuat hatinya tenang.

Setelah membaca berlembar-lembar akhirnya Ayu mulai mengantuk, ia mengakhiri tilawahnya. Matanya mulai sedikit terpejam, namun hatinya terus saja memanjatkan doa, semoga tidak terjadi hal buruk padanya ataupun pada orang yang ia cintai.

***

Keesokan paginya selesai salat subuh, Ayu menyiapkan keperluannya pulang ke Jogja, sedangkan Ajeng tengah memasak sarapan untuk dirinya juga Ayu, biasanya keduanya masak bersama, tapi karena sejak semalam Ayu tampak murung, Ajeng tidak berani mengajak Ayu masak bersama.

"Yu, sebelum ke terminal sarapan dulu yah." Ajeng menyiapkan dua piring yang sudah ada nasi di dalamnya. Ia sengaja meletakan nasi ke piring sedari tadi agar saat dimakan sudah tidak panas lagi. Pesan dari ibunya tidak boleh meniup makanan karena tidak baik untuk kesehatan.

Selesai makan Ajeng mengantar Ayu ke terminal. Andaikan sedang libur, ingin sekali ia menemani Ayu pulang ke Jogja, rasanya tidak tega melihat Ayu tampak lesu, tidak seperti biasanya selalu enerjik dan ceria.

Sesampainya di terminal, Ayu bergegas membeli tiket di loket, rasanya ia sudah tidak sabar ingin sampai ke Jogja, biarlah kepulangannya saat ini menjadi kejutan untuk keluarga dan juga kekasihnya.

"Makasih ya Jeng, nanti sepulang dari Jogja pasti aku cerita, sekarang rasanya lemas sekali, tidak bersemangat," ucap Ayu. Ajeng mengangguk tanda mengerti, sebagai sahabat yang sudah 3 tahun tinggal bersama Ayu, ia faham Ayu seperti apa. Nanti juga pasti akan bercerita dengan sendirinya tanpa harus ditanya-tanya.

"Hati-hati lhoo yah di jalan, jangan banyak ngelamun, kalau sudah sampai langsung kabari aku."

"Oke."

Ayu bergegas naik ke dalam bus, semalam tidak nyenyak tidur rasanya ingin segera istirahat di bus. Ajeng masih menunggu di terminal, ia akan pulang jika bus yang Ayu tumpangi sudah berangkat meninggalkan terminal.

Ayu menatap Ajeng dari kaca jendela bus. Ia merasa bersyukur mendapatkan sahabat yang baik saat tinggal di kota orang. Rejeki tidak mesti berupa uang, dipertemukan dengan teman yang baik juga itu merupakan rejeki yang patut disyukuri. Selama ini Ayu merasa sangat bahagia dengan kehidupannya, kuliah lancar, memiliki teman yang baik, keluarga rukun serta kekasih yang setia menunggunya hingga sarjana.

Namun dalam menjalani fase kehidupan, tidak mungkin selalu menjalani hidup yang bahagia dan hati yang selalu gembira. Kadang kala, memang harus dihadapkan dengan ujian hidup yang membuat risau, sedih, galau, khawatir, gundah gulana.

Dalam hati Ayu tak hentinya melafalkan doa agar hati dan pikirannya tentram dan tenang.

Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.

Bus perlahan mulai berjalan meninggalkan terminal. Ajeng sedikit lega, ia bergegas berangkat ke kampus, hari ini ada kuliah pagi, kebetulan juga sudah membawa perlengkapan ke kampus.

☘️☘️☘️

Benar saja kedatangan Ayu mengejutkan keluarganya, mereka merasa heran tumben sekali Ayu pulang tanpa memberi kabar terlebih dulu.

"Bagaimana ini Pak," ucap Bu Fatimah pada suaminya. Ayu menghampiri ibunya, "Kenapa Bu?"

Bu Fatimah menggeleng sambil tersenyum lalu memeluk anak gadisnya.

"Letakan dulu tasmu, nanti ke meja makan yah, ibu kebetulan masak semur ayam, firasat saja hari ini ibu tiba-tiba ingin semur ayam." Ayu mengangguk, ia bergegas ke kamarnya, berganti pakaian lalu makan bersama keluarga.

Selesai makan Bu Fatimah mengantar Ayu ke kamarnya, menyuruhnya istirahat sambil bertanya sedikit perihal kepulangan Ayu yang tanpa kabar. Apakah ada libur mendadak, atau uang saku nya habis, tapi sebelumnya Ayu tidak pernah seperti ini.

"Ada masalah di kampus?" tanya Bu Fatimah sambil duduk di tepi ranjang. Ayu menggeleng.

"Dari raut wajahmu sepertinya sedang ada masalah, ibu merasakannya," ucap Bu Fatimah. Ayu memang tidak akan bisa bohong ketika di hadapan ibunya. Seorang ibu juga pasti memiliki firasat yang kuat perihal anaknya.

"Mas Harsa Bu, sudah seminggu ini tidak ada kabar, mau meminta bantuan ibu, tapi tidak enak hati, ini masalah Ayu," jawab Ayu jujur. Bu Fatimah langsung memeluk putrinya, ia tahu apa yang akan terjadi nanti dengan Ayu, bu Fatimah juga tahu yang sebenarnya tentang Harsa, tapi tidak memberi kabar pada Ayu agar Ayu fokus kuliah saja.

Pelukan ibu membuat Ayu tenang. Tidak ada yang lebih menenangkan selain berpelukan dengan ibu.

Pelukan seorang ibu kepada anaknya ibarat obat paling ampuh atas semua peluh yang Ayu sembunyikan, kata-kata yang lelah yang terucap, dan segala perkara kehidupan yang sedang Tuhan ajarkan.

"Sudah ya, istirahat dulu, besok baru ke rumah Harsa." Ayu mengangguk. Bu Fatimah keluar dari kamar Ayu dengan perasaan cemas. Esok pasti perasaan anaknya akan hancur. Namun bu Fatimah berharap semoga anaknya bisa memetik Hikmah dari apa yang terjadi esok.

☘️☘️☘️

Keesokan harinya Ayu sudah tidak sabar ingin ke rumah mas Harsa, bapak sudah menawarkan untuk mengantar Ayu, tapi Ayu menolak, ia sudah biasa bertamu ke rumah mas Harsa, keluarga mas Harsa juga sudah sangat mengenal Ayu.

Ayu bergegas ke rumah mas Harsa menggunakan motor. Sesampainya di gang rumah mas Harsa di sepanjang jalan terlihat begitu ramai, sepertinya ada hajatan. Mungkin saja tetangga mas Harsa.

Semakin mendekati rumah kekasihnya, Ayu terkejut karena di depan rumah mas Harsa juga ada tenda dan janur kuning, tersambung dengan rumah tetangga sebelahnya. Ayu masih berfikir positif, mungkin saja tetangga mas Harsa meminjam halaman rumah agar panggung hajatan lebih besar.

Ayu turun dari motor, sorot matanya langsung tertuju pada lelaki yang selama ini sangat ia cintai tengah mengenakan baju manten. Digiring menuju rumah sebelah. Karena Ayu masih penasaran, ia masih berdiri di belakang tenda untuk memastikan lagi bahwa yang ia lihat tidak salah.

Hingga akhirnya, lafadz ijab kabul terdengar di telinganya. Hatinya hancur, ternyata seminggu tidak memberi kabar karena sedang menyiapkan pernikahan dengan mbak Mira. Ayu terdiam kaku, ia lalu berlari meninggalkan tenda biru sambil terisak. Ia masih tidak menyangka jika mas Harsa akan mematahkan hatinya hingga berkeping-keping.

(Jangan lupa like komen dan share, eh kaya YouTube aje. Kalau lagu mah bojomu semangatku, kalau bagi author mah komenmu semangatku😁😁)

Terpopuler

Comments

mbak i

mbak i

nggak tahu kalau Mak San ada nopel baru,,,nggak ada notif😥

2024-03-18

0

𝗖𝗲𝗹𝗼

𝗖𝗲𝗹𝗼

Astagaa, banyak novel baru thor. Tapi gak ada notif, untung iseng buka profil loh. Jadinya sadar banyak yang terlewatkan

2023-03-17

1

w⃠Amy ✰͜͡ṽ᭄

w⃠Amy ✰͜͡ṽ᭄

padahal kalau ayu kemarin pulang langsung ke rumah harsa kayaknya masih bisa bicara dulu ya

2023-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!