Sudah tiga hari ini kehidupan Ayu berjalan seperti biasanya, walaupun setiap waktu mas Harsa selalu berusaha menghubunginya, namun Ayu sudah bertekad untuk tidak menggubris pesan-pesan yang mas Harsa kirimkan.
Mau tidak mau Ayu memang harus terbiasa dengan kebiasaan baru yang tiba-tiba ini. Sebelumnya sehari bisa berapa kali saling berbalas pesan dengan mas Harsa, malamnya jika mantan kekasihnya sudah pulang, mereka akan saling bercerita lewat telpon. Sekarang takdir sudah memisahkan cita-cita keduanya. Namun takdir itu juga terjadi karena ulah mas Harsa.
Mas Harsa akan memblokir nomer Ayu jika ia sudah pulang kerja, membuka blokirannya kembali serta mengirim berbagai pesan saat sudah kembali masuk kerja. Ayu kesal dengan sikap mantan kekasihnya itu, saat ini malah dirinya yang seperti selingkuhan.
Seandainya saja Ayu terus berbalas pesan dengan mas Harsa, apa bedanya dia dengan lelaki itu. Sama saja dengan selingkuh juga. Ayu tidak ingin dicap sebagai pelakor, apalagi zaman sekarang ini begitu marak wanita yang mendapat julukan pelakor.
Ayu mengajak Ajeng ke kantin, cuaca siang ini sangat panas, ditambah lagi rasa kantuk tak tertahankan, tahu sendirilah mahasiswa semester 6 akan disibukan dengan seabreg tugas, apalagi dengan segudang masalah pribadi yang menimpa, Ayu berharap semoga tetap waras sampai nanti.
"Es kopi ya Mbak, dua," ucap Ayu pada salah satu pegawai kantin. Ayu kembali duduk bersama Ajeng yang tengah sibuk memandang layar leptopnya.
Saat sedang menunggu es kopi datang, ponsel Ayu berdering, ada panggilan masuk dari mas Harsa. Ayu menonaktifkan ponselnya, Ajeng melirik Ayu sambil memberikan acungan jempol.
"Mau ngapain dia, nggak kasihan apa sama istrinya, beruntung kamu Yu, nggak sampai menikah sama dia," ceplos Ajeng. Geram dengan sikap mantan Ayu yang terus saja mengganggu, bukannya sibuk dengan istri dan calon buah hatinya, malah sibuk mengganggu mantan.
"Ya biasa, ngomong terus kalau dia cintanya sama aku, dia akan segera ceraikan istrinya katanya kalau aku mau kembali lagi sama dia," jawab Ayu yang langsung membuat mata Ajeng melotot.
"Sudah gila ya dia." Ajeng malah jadi emosi sendiri.
"Hati-hati Yu, sebagian pria memiliki obsesi tertentu, yaitu ingin memiliki banyak wanita. Hal ini karena mungkin dia menganggap kalau memiliki banyak wanita itu termasuk pencapaian yang unik karena tidak semua pria bisa dan mampu untuk melakukannya. Nah, biasanya salah satu alasan pria beristri ingin selingkuh dengan mantan pacarnya adalah karena mungkin dia merasa tidak cukup hanya dengan satu wanita saja sehingga ingin menambah lagi. Mau memang jadi nomer dua?" ucap Ajeng.
"Mas Harsa dulunya baik kok Jeng," ucap Ayu. Ia berkata demikian karena memang mas Harsa selalu memperlakukan dirinya dengan baik, sopan, tidak pernah kurang ajar.
Ajeng menghela nafasnya, tidak mengerti dengan pemikiran sahabatnya itu, sudah diselingkuhi, bahkan sampai ditinggal nikah, masih saja menilai baik.
"Kalau baik tidak akan selingkuh Ayu, apalagi sampai tekdung begitu, hih, benar yah kata pepatah, secerdas apapun manusia, akan bodoh karena cinta."
"Dulu tidak pernah selingkuh."
"Bukan tidak pernah, tapi karena tidak ketahuan, hih polos banget sih, gemes deh. Ya Allah semoga Ayu mendapat jodoh yang baik, soalnya anaknya begini, polos sekali," ucap Ajeng. Ayu terkekeh mendengar doa Ajeng, tapi dalam hati tetap mengaminkan. Begitulah dirinya, gampang dibutakan cinta.
"Aku kurang apa ya Jeng? aku setia di sini, aku juga berusaha terus bertukar kabar dengannya setiap hari, ada untuknya walaupun ya jauh seperti ini, tapi kan ini juga untuk masa depan kelak," tanya Ayu pada Ajeng sambil mengaduk es kopi yang ia pandang sedari tadi. Keruh, sama seperti kisah cintanya.
"Ya menurutku nih, salah satu penyebab pria selingkuh adalah karena pria yang tidak mudah puas dengan satu orang wanita. Meskipun istrinya sudah melakukan apa yang dia butuhkan dan apa yang dia mau. Namun faktanya beberapa pria masih saja tidak mudah puas. Biasanya sudah watak dan pemikiran pria tersebut. Dia kadang bosan dengan satu wanita. Inilah yang sangat berbahaya, makanya kamu harus banyak-banyak bersyukur, sudah dikasih tahu sama Allah seperti apa mantan kekasihmu yang sebenarnya," jawab Ajeng. Ayu mengangguk lalu meminum es kopinya, lumayan membuat pikirannya fresh kembali.
Menurut Ajeng, pria yang masih terikat pernikahan dan menjalin hubungan dengan wanita lain bisa juga disebut sebagai pria serakah. Ia ingin memiliki segalanya tanpa memikirkan perasaan orang lain. Hal itu merupakan tanda bahwa ia tidak menghargai lembaga pernikahan.
"Apa kamu masih percaya dengan ucapannya yang akan memperjuangkan kamu? apa kamu percaya dengan apa yang dikatakan mantanmu itu kalau dia tidak mencintai istrinya?" tanya Ajeng. Ayu mengangguk, ia masih belum bisa membedakan antara kesungguhan dan kebohongan mas Harsa karena takdir berubah secepat kilat.
Ajeng menghela nafas, gemas juga dengan kebaikan Ayu. Terkadang baik dan bodoh sedikit beda tipis. Terlalu baik tanpa melihat situasi dan kondisi.
"Yu, Ketika pernikahan sedang tidak dalam keadaan baik dan dia mengatasinya dengan mendekati kamu. Seharusnya kamu bisa melihat caranya menangani masalah. Yaitu, bukan dengan menyelesaikan masalah tetapi malah mencari masalah baru. Jadi, jika sewaktu-waktu hubungan kamu sedang bermasalah bukan tidak mungkin ia mengatasinya dengan berselingkuh juga. Pria bisa saja berkata ia tidak pernah merasakan kebahagian dalam pernikahannya, namun merasakan kebahagiaan hanya saat bersama kamu. Kata-katanya bisa saja sangat membuai dan menjanjikan komitmen yang lebih baik. Tetapi apakah kamu bisa mempercayai seseorang yang telah mengkhianati istrinya ? Cobalah untuk lebih berpikir panjang," ucap Ajeng panjang lebar, sepertinya siang ini ia begitu banyak bicara, mungkin jika ditulis di kertas polio akan penuh.
"Dan satu lagi, kan sebentar lagi dia memiliki anak, hubungan kamu dengannya bisa merusak perkembangan anak-anaknya. Ia bisa kehilangan penghormatan dari anak-anaknya, dan anaknya pun bisa kehilangan sosok ayah. Seperti aku ini." Ayu memegang bahu Ajeng, ia meminta maaf karena dirinya mudah terpengaruh dengan suasana hatinya.
"Terimakasih Jeng, sudah membukakan pikiranku. Aku memang harus lebih tegas, jangan lelah menasehati yah," ucap Ayu. Ajeng mengangguk, ia begitu pada Ayu karena kepeduliannya, Ajeng tidak ingin ada wanita baik yang menjadi korban laki-laki serakah.
"Ya sudah ayo kita ke masjid kampus, setelah salat langsung pulang kan? nggak beli apa-apa kan hari ini?" ajak Ajeng. Ayu menggeleng. Hari ini cukup lelah dan menguras pikiran, inginnya langsung pulang rebahan di ranjang. Mereka berdua langsung menuju masjid menunaikan kewajiban.
Setelah selesai salat, keduanya bergegas pulang ke kos-kosan yang keberadaannya tidak jauh dari kampus. Namun baru saja sampai depan gerbang kos-kosan, Ayu dikejutkan dengan sosok mas Harsa yang sedang duduk di depan kamar kos nya. Waktu masih berpacaran, entah berapa bulan sekali, mas Harsa memang suka mengunjungi Ayu, lalu mengajak Ayu dan Ajeng berkeliling kota Bandung.
"Yu, kok dia bisa ada di sini?" tanya Ajeng. Ayu mengendikan bahunya. Ia juga tidak tahu kenapa mas Harsa sudah sampai di depan kosannya.
(Pernah nggak ketemu lelaki model mas Harsa yang manipulatif? Dia mau ngapain tuh kira-kira?)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
imhe devangana
blokir aja nomornya ayu, itu lbh baik dr pd di teror terus sm si mantan.
2024-02-11
0
M͓̽a͓̽r͓̽y͓̽a͓̽m͓̽🥀
Baguuusss 👍🏻👍🏻
Blokir Aja Ayu...
2023-02-01
1
Enje Priatin
pasti harsa mau lebaran.. jgn goyah yu,inget kata kata Ajeng
2022-12-18
0