#2. Dewa Tanpa Bayangan

Bahri terhempas dan memuntahkan banyak darah. Organ dalamnya seperti bergeser dan terluka. Sebelum sempat bangun, serangan susulan Kalo Mantiko sudah sangat dekat. Sudah tidak mungkin lagi untuk menghindar ataupun menangkis.

"Hanya sampai disini umurku"

Bahri mendesah pasrah dalam hatinya. Lalu memejamkan kedua matanya. Ia mendengar bunyi benturan keras, tapi tidak merasakan apapun.

"Dug...!!"

Serangan Kalo Mantiko ditahan oleh pendekar Golok Bercagak.

Bahri membuka matanya, melihat Datuk Kayo Baso menghunus goloknya berhadapan dengan Kalo Mantiko.

Datuk Kayo Baso menyerang. Goloknya bergerak naik turun seperti ombak menghempas karang susul menyusul. Tapi semua serangan itu dengan mudah di mentahkan Kalo Mantiko. Bahkan...

Duugh...! Bugh !

serangan balasan Kalo Mantiko bersarang ke perut dan pundaknya dan Datuk Kayo Baso tersurut sampai tiga tombak.

Ia kembali menata kuda kuda menyerang. Menyalurkan tenaga mendalam ke goloknya. Golok bercagak itu mendengung dan menjadi putih berkilau. Itu menandakan golok bercagak adalah senjata pusaka kelas bumi tengah.

Senjata dibagi dalam empat kelas, yaitu :

- pusaka tingkat Fana

- pusaka tingkat Bumi

- pusaka tingkat Langit

- pusaka tingkat Nirwana

- pusaka tingkat Legenda

Setiap kelas itu dibedakan atas tiga tingkatan lagi yaitu awal, tengah dan puncak.

Datuk Kayo Baso menyerang dengan tiga serangan dilampiri tenaga mendalam besar. Tiga berkas siluet tajam melesat menuju arah kepala, leher dan perut Kalo Mantiko.

Melihat serangan kuat itu, Kalo Mantiko bergerak menyongsong serangan. Tubuhnya, diselimuti oleh kabut tipis sambil melepas pukulan.

Dung....

Dung....

Dung....

Plak..! Dess...!!

Serangan Datuk Kayo Baso tidak ditangkis tapi ditahan oleh kabut tipis yang menyelimuti Kalo Mantiko. Satu pukulan nya berhasil ditepis Datuk Kayo Baso, tapi pukulan yang lain tak berhasil dihindari dengan baik dan menghantam pundak nya. Ia jatuh terhempas bergulingan dan langsung menyerang lagi.

"Badai Beliung Bacagak"

Teriakan Datuk Kayo Baso, golok bercagak diputar kencang membentuk angin pu**** beliung dengan Datuk Kayo Baso sebagai pusatnya.

Serangan itu bergerak sangat cepat menerjang Kalo Mantiko. Serangan dibungkus angin pu**** beliung menderu mengaung menakutkan. Tidak mungkin menghindari lagi serangan itu, Kalo Mantiko menyambut nya dengan ajian Gampo Bumi.

Drrrtt...

Ddrrrtt...

Dhuuaarr...!!

Ledakan dahsyat terjadi ketika dua jurus tingkat tinggi bertemu. Datuk Kayo Baso terlempar sampai sepuluh tombak dan terbatuk mengeluarkan seteguk darah. Kalo Mantiko hanya terdorong dua tombak dengan kuda kuda yang masih kokoh.

"Tenaga mendalam nya satu tingkat lebih tinggi"

Datuk Kayo Baso mendesis dan mengeluh dalam hati.

Melihat kondisi itu, Bahri langsung menyerang Kalo Mantiko. Merasakan ada angin tajam menuju tengkuknya. Kalo Mantiko berputar menepis golok dan menyarangkan pukulan berisi ajian Gampo bumi ke dada Bahri.

Bugh...!!!

Kratak tak....!!!

Terdengar bunyi nyaring tulang dada patah. Bahri terhempas jauh dan tak mampu bangkit lagi. Tewas dengan dada remuk. Itulah efek yang ditimbulkan oleh ajian Gampo bumi karena energi yang sangat besar.

Disisi lain semua anggota pengawal sudah tergelimpang. Tak ada satupun yang kelihatan masih bernyawa. Anggota perampok hanya dua orang yang tewas. Sisanya semua menonton pertarungan pimpinan mereka dengan pendekar Golok Bercagak.

"Apa lagi yang kalian tunggu. Rebut semua pedati itu."

Kalo Mantiko memberi perintah ke anak buahnya. Mereka segera merapat menuju pedati.

Melihat itu Dewi Selendang Maut menyerang anggota perampok setelah menaruh anaknya dekat kusir pedati.

Ctar....!!

Ctar....!!

Dua anggota perampok terlempar dengan luka di mukanya. Perampok itu bangkit lagi dan menyerang.

"Mati kau ******...!"

Berbagai jenis senjata, golok, pedang dan tombak menuju titik lemah tubuh Mayang. Perempuan itu menyalurkan energi mendalam dan selendang menjadi lurus dan kaku. Keras bagai batang besi. Memutarnya bagai kintiran menangkis semua serangan yang datang.

Trang...!!

Trang... Tring...!!

Usai menangkis selendang kembali lentur menotok leher salah satu perampok.

Tuk..!! perampok itu langsung terhempas dan mati. Kematian satu dari mereka menjadikan para perampok itu makin menggila menyerang Mayang. Namun nama Dewi Selendang Maut memang tidak kaleng-kaleng.

Pertarungan terus berlangsung. Anggota perampok yang tewas sudah empat orang. Namun para perampok tetap menyerang dengan ganas. Lima anggota perampok yang ilmunya lebih tinggi dari yang lain, melakukan serangan jarak dekat. Mayang yang ahli bertarung dengan berjarak mulai keteteran dan terdesak.

Kalo Mantiko bergumam "membelah langit", jari tangannya membentuk capit leher Datuk Kayo Baso. Pendekar dari daerah pesisir mencoba menghindar. Akan tetapi kurang cepat, pundak kanannya terkoyak lebar. Darah mengucur deras dari luka itu.

Golok Bercagak mendengus, ia menyusun kuda kuda menyerang. Setelah mengempos energi mendalam, Golok Bercagak menyerang. Dua siluet tajam menderu ke Kalo Mantiko. Namun serangan itu luput, Kalo Mantiko tiba tiba menghilang dan muncul dibelakang Golok Bercagak. Satu tebasan kuat menghantam tengkuk Golok Bercagak. Disusul tendangan mencangkul menghantam ubun ubunnya.

Deezzz....!

Dugg....!!

Golok Bercagak tersentak dan jatuh terhempas. Darah meleleh dari telinga, hidung dan matanya. Saat ia mencoba bangkit, lehernya koyak oleh capit Kalo Mantiko.

Craakk....!!

Pendekar Golok Bercagak yang pernah malang melintang di daerah pesisir dan darek terkulai. Tewas ditangan Kalo Mantiko.

" Ajooo.....!!"

Mayang si Selendang Maut berteriak histeris. Ia mengamuk sejadi jadinya. Tiga perampok segera terhempas mati dengan tengkorak retak. Namun sebuah pukulan keras menghantam punggungnya.

Buacgh....!!

Dewi Selendang Maut terhempas menghantam tanah yang langsung retak retak membetuk jaring laba laba.

"Huek....!"

Mayang muntah darah. Ia bangkit namun sedikit gemetar. Ga tau dia gemetar karena amarah yang terlalu besar atau mulai lemas.

Kalo Mantiko kembali datang menyerang dengan kecepatan tinggi.

"Gampo Bumi" dia bergumam. Lapisan udara tiba tiba pecah dan dua pukulan menghantam dada dan kepala Mayang. Perempuan itu terpelanting, jatuh dekat pedati dimana anaknya berada.

Dewi Selendang Maut mengalami luka teramat parah. Tidak memungkinkan lagi untuk diselamatkan. Ia mencoba berdiri tapi sudah tidak mampu.

Mayang memaksakan diri untuk bertumpu dengan lututnya. Air mata mengucur di pipinya, merah bercampur darah. Perempuan itu menatap putranya dengan hati penuh perasaan duka.

Mulutnya bergerak gerak seakan berkata,

"maafkan mandeh nak, semoga surga menjaga mu"...

Tapi suara nya tak pernah keluar. Hanya sedikit erangan. Sesaat kemudian ia jatuh tengkurap. Nyawanya berpisah sudah dengan jasad nya.

Lindu Alam tiba tiba tersentak dan meraung pilu.

" Mandeeeeh.....!!!"

Bocah itu melayang kearah mandeh nya. Ia menggoncang tubuh mandeh nya berkali kali. Tapi tubuh mandeh nya sudah tidak merespon lagi.

Lindu Alam berdiri dengan kaki terpentang. Ia menatap ke Kalo Mantiko. Matanya mencorong amat tajam, Kalo Mantiko tergugu dan merinding.

"Aku akan membunuh mu sampai linyak" dengan suara anak anak yang sedikit cadel.

"Anak setan, ku bunuh kau..."

Kalo Mantiko bergumam sambil menyerang Lindu Alam. Bocah itu tidak bergeming melihat serangan Kalo Mantiko.

Kalo Mantiko kaget, karena tiba tiba Lindu menghilang hanya sejengkal sebelum serangan nya menemui sasaran. Ia segera memutar badannya dan melihat Lindu berjarak sepuluh tombak darinya.

Bocah itu tetap menatapnya dengan mata mencorong. Seorang pria setengah baya berdiri disampingnya. Kalo Mantiko merasakan hawa mantagi teramat besar dan kuat menekannya. Punggung langsung basah oleh keringat dingin.

Pria setengah baya itu menatap Kalo Mantiko dengan tenang. Tapi Kalo Mantiko bergetar hebat jiwanya. Dadanya bergemuruh oleh detak jantung yang tidak teratur. Kalo Mantiko menarik nafas dalam dan berusaha menenangkan hati nya. Ketika ia mau berkata, pria setengah baya itu lebih dulu berucap...

"Cukup Mantiko, karma atas perbuatan mu pasti akan kau terima."

Zleepp....

Pria itu menghilang bersama Lindu. Kalo Mantiko melihat itu bergumam pelan agak mendesis...

"Dewa Tapa Bayangan" Punggungnya basah oleh keringat dingin.

Ya, pria itu adalah Dewa Tanpa Bayangan. Ia seorang manusia super sakti dan sangat terkenal di seantaro dunia. Meski penampakan nya tampak setengah baya, usia dari Dewa Tanpa Bayangan sudah sangat tua. Mungkin lebih dari lima ratus tahun. Sepanjang catatan sejarah rimba persilatan, tak pernah ada yang mampu melawan bahkan mengimbangi Dewa Tanpa Bayangan.

Kalo Mantiko masih menatap ketempat menghilang nya Dewa Tanpa Bayangan dan Lindu. Punggung nya kuyup dan di pelipisnya menetes keringat dingin.

\=\=\=***\=\=\=

Note :

- Mandeh \= Ibu, dari bahasa Minang.

- Abak \= Ayah

- Linyak \= Hancur seperti bubur

Terpopuler

Comments

Zainal Tyre

Zainal Tyre

tambo ciak....

2023-04-06

0

Wak Jon

Wak Jon

👌👌👌👌👌👌👌👌

2022-12-26

1

anggita

anggita

dewi selendang maut.

2022-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 #1. Lembah Anai
2 #2. Dewa Tanpa Bayangan
3 #3. Menjadi Murid
4 #4. Turun Gunung
5 #5. Pertarungan Pertama
6 #6. Seriti Merah
7 #7. Seriti Merah (2)
8 #8. Menunggu Sekte Iblis Tambun Tulang
9 #9. Menerobos
10 #10. Lindu vs Dewi Kematian
11 #11. Bertemu Duo Baruak
12 #12. Pertarungan di Hutan Bambu
13 #13. Pertarungan di Hutan Bambu (2)
14 #14. Kematian Duo Baruak
15 #15. Menerobos Pendekar Bumi
16 #16. Sekte Iblis Tambun Tulang
17 #17. Bentrok dengan Cingauak Bangkai
18 #18. Cingauak Bangkai Melarikan Diri
19 #19. Dapat Teman Baru
20 #20. Gerombolan Tengkorak Merah
21 #21. Hancurnya Markas Cabang Tengkorak Merah
22 #22. Hidangan Kaisar ?
23 #23. Nirmala
24 #24. Menjual Hasil Buruan
25 #25. Mengikuti Acara Lelang
26 #26. Bunga Wijaya Kusuma Ungu
27 #27. Bertemu Raja Alkhemis
28 #28. Bermalam di Istana Penguasa Kota
29 #29. Menuju Sekte Alang Barat
30 #30. Kematian Kelabang Iblis
31 #31. Kematian Ular Hitam dan Biso Pati
32 #32. Sampai di Sekte Alang Barat
33 #33. Menuju Pusara Abak jo Amak
34 #34. Lereng Kupu-kupu
35 #35. Terbang
36 #36. Hari Pertama Kompetisi
37 #37. Guru....!!
38 #38. Ikatan Perjodohan
39 #39. Meningkatkan Kemampuan Berpedang
40 #40. Menuju Tano Niha
41 #41. Menuju Tano Niha 2
42 #42. Membuang Segel Jiwa
43 #43. Kembali Berlatih
44 #44. Berita Kale Lepak Sakti
45 #45. Kembali ke Sekte
46 #46. Menuju Istana Bunian
47 #47. Menuju Istana Bunian 2
48 #48. Bertemu Ratu Sijundai
49 #49. Badak Mantagi Kepergok
50 #50. Badak Mantagi dan Iblis Cantik Tambun Tulang Melarikan Diri
51 #51. Ide Menyerang Markas Rawa Hitam
52 #52. Rencana Penyerangan Markas Rawa Hitam
53 #53. Menyerang Markas Rawa Hitam
54 #54. Pertempuran di Markas Rawa Hitam
55 #55. Kematian Datuk Hitam Parigi
56 #56. Menuju Istana Kaisar Suvarnabhumi 1
57 #57. Menuju Istana Kaisar Suvarnabhumi 2
58 #58. Restu Kaisar Dharma Andaleh
59 #59. Mengajar Kaisar Dharma Andaleh
60 #60. Berjumpa Mangaraja Tohir
61 #61. Kedatangan Ang Mo Ong (Raja Iblis Merah)
62 #62. Ang Coa Mosin
63 #63. Huru Hara Dimulai
64 #64. Cingauak Bangkai Terluka Parah
65 #65. Menumpas Tengkorak Merah di Banyu Lincia
66 #66. Menghancurkan Markas di Hutan Kepayang
67 #67. Menghancurkan Markas di Hutan Kepayang 2
68 #68. Masalah di Desa Semak
69 #69. Masalah di Desa Semak 2
70 #70. Pertarungan Dikediaman Kepala Desa 1
71 #71. Pertarungan Dikediaman Kepala Desa 2
72 #72. Kematian Tungka Bulian
73 #73. Hancurnya sekte Kala Hitam
74 #74. Hancurnya Sekte Kala Hitam 2
75 #75. Diselamatkan Dewa Tanpa Bayangan
76 #76. Kembali ke Talago Dewi
77 #77. Menuju Sekte Iblis Tambun Tulang
78 #78. Menyerang Markas Iblis Tambun Tulang.
79 #79. Menyerang Markas Iblis Tambun Tulang 2
80 #80. Berita Kehancuran sekte Buayo Lalok
81 #81. Kemarahan Siampa Hitam
82 #82. Menghancurkan Penyamun Limo Badak
83 #83. Bertemu Sahabat
84 #84. Kerambit Maut
85 #85. Kerambit Maut 2
86 #86. Bertarung dengan Gerombolan Srigala Spirit
87 #87. Memasuki Hutan Purba Gunung Tua
88 #88. Hutan Purba Gunung Tua
89 #89. Menolong Rombongan Manusia Harimau
90 #90. Makan Buah Lontar
91 #91. Membuat Pil Tangka Sagalo Biso
92 #92. Bersiap Menanti kedatangan Tengkorak Merah
93 #93. Ular Emas
94 #94. Nirmala vs Ang Coa Mosin
95 #95. Nirmala Terluka
96 #96. Kematian Nirmala
97 #97. Bertemu Ratu Shima
98 #98. Bersiap Menuju Tano Niha
99 #99. Kota Babilang Kaum
100 #100. Bertemu Sabai
101 #101. Posko Laskar Gabungan
102 #102. Pertemuan di Laskar Gabungan
103 #103. Bantuan dari Sekte Dubilih Enggano
104 #104. Bentrokan dengan Sekte Darah Hitam.
105 #105.Bentrokan dengan Sekte Darah Hitam 2
106 #106. Menghadang Rombongan sekte Darah Hitam
107 #107. Menghadang Sekte Darah Hitam
108 #108. Bertempur dengan Sekte Darah Hitam
109 #109. Keberangkatan Laskar Gabungan
110 #110. Keberangkatan Laskar Gabungan
111 #111. Keberangkatan Laskar Gabungan 3
112 Pengumuman
113 #112. Kisruh di Pelabuhan Luwahaziwara
114 #113. Kekacauan di Luwahaziwara
115 #114. Bidadari Suvarnabhumi vs Mo Sin Xianseng
116 #115. Kematian Mo Sin Xianseng
117 #116. Pertarungan Malin
118 #117. Tungka Terbunuh
119 #118. Pertemuan Markas Tengkorak Merah
120 #119. Pertemuan di Markas Tengkorak Merah 2
121 #120. Pertemuan di Markas Tengkorak Merah 3
122 #121. Pertempuran Besar
Episodes

Updated 122 Episodes

1
#1. Lembah Anai
2
#2. Dewa Tanpa Bayangan
3
#3. Menjadi Murid
4
#4. Turun Gunung
5
#5. Pertarungan Pertama
6
#6. Seriti Merah
7
#7. Seriti Merah (2)
8
#8. Menunggu Sekte Iblis Tambun Tulang
9
#9. Menerobos
10
#10. Lindu vs Dewi Kematian
11
#11. Bertemu Duo Baruak
12
#12. Pertarungan di Hutan Bambu
13
#13. Pertarungan di Hutan Bambu (2)
14
#14. Kematian Duo Baruak
15
#15. Menerobos Pendekar Bumi
16
#16. Sekte Iblis Tambun Tulang
17
#17. Bentrok dengan Cingauak Bangkai
18
#18. Cingauak Bangkai Melarikan Diri
19
#19. Dapat Teman Baru
20
#20. Gerombolan Tengkorak Merah
21
#21. Hancurnya Markas Cabang Tengkorak Merah
22
#22. Hidangan Kaisar ?
23
#23. Nirmala
24
#24. Menjual Hasil Buruan
25
#25. Mengikuti Acara Lelang
26
#26. Bunga Wijaya Kusuma Ungu
27
#27. Bertemu Raja Alkhemis
28
#28. Bermalam di Istana Penguasa Kota
29
#29. Menuju Sekte Alang Barat
30
#30. Kematian Kelabang Iblis
31
#31. Kematian Ular Hitam dan Biso Pati
32
#32. Sampai di Sekte Alang Barat
33
#33. Menuju Pusara Abak jo Amak
34
#34. Lereng Kupu-kupu
35
#35. Terbang
36
#36. Hari Pertama Kompetisi
37
#37. Guru....!!
38
#38. Ikatan Perjodohan
39
#39. Meningkatkan Kemampuan Berpedang
40
#40. Menuju Tano Niha
41
#41. Menuju Tano Niha 2
42
#42. Membuang Segel Jiwa
43
#43. Kembali Berlatih
44
#44. Berita Kale Lepak Sakti
45
#45. Kembali ke Sekte
46
#46. Menuju Istana Bunian
47
#47. Menuju Istana Bunian 2
48
#48. Bertemu Ratu Sijundai
49
#49. Badak Mantagi Kepergok
50
#50. Badak Mantagi dan Iblis Cantik Tambun Tulang Melarikan Diri
51
#51. Ide Menyerang Markas Rawa Hitam
52
#52. Rencana Penyerangan Markas Rawa Hitam
53
#53. Menyerang Markas Rawa Hitam
54
#54. Pertempuran di Markas Rawa Hitam
55
#55. Kematian Datuk Hitam Parigi
56
#56. Menuju Istana Kaisar Suvarnabhumi 1
57
#57. Menuju Istana Kaisar Suvarnabhumi 2
58
#58. Restu Kaisar Dharma Andaleh
59
#59. Mengajar Kaisar Dharma Andaleh
60
#60. Berjumpa Mangaraja Tohir
61
#61. Kedatangan Ang Mo Ong (Raja Iblis Merah)
62
#62. Ang Coa Mosin
63
#63. Huru Hara Dimulai
64
#64. Cingauak Bangkai Terluka Parah
65
#65. Menumpas Tengkorak Merah di Banyu Lincia
66
#66. Menghancurkan Markas di Hutan Kepayang
67
#67. Menghancurkan Markas di Hutan Kepayang 2
68
#68. Masalah di Desa Semak
69
#69. Masalah di Desa Semak 2
70
#70. Pertarungan Dikediaman Kepala Desa 1
71
#71. Pertarungan Dikediaman Kepala Desa 2
72
#72. Kematian Tungka Bulian
73
#73. Hancurnya sekte Kala Hitam
74
#74. Hancurnya Sekte Kala Hitam 2
75
#75. Diselamatkan Dewa Tanpa Bayangan
76
#76. Kembali ke Talago Dewi
77
#77. Menuju Sekte Iblis Tambun Tulang
78
#78. Menyerang Markas Iblis Tambun Tulang.
79
#79. Menyerang Markas Iblis Tambun Tulang 2
80
#80. Berita Kehancuran sekte Buayo Lalok
81
#81. Kemarahan Siampa Hitam
82
#82. Menghancurkan Penyamun Limo Badak
83
#83. Bertemu Sahabat
84
#84. Kerambit Maut
85
#85. Kerambit Maut 2
86
#86. Bertarung dengan Gerombolan Srigala Spirit
87
#87. Memasuki Hutan Purba Gunung Tua
88
#88. Hutan Purba Gunung Tua
89
#89. Menolong Rombongan Manusia Harimau
90
#90. Makan Buah Lontar
91
#91. Membuat Pil Tangka Sagalo Biso
92
#92. Bersiap Menanti kedatangan Tengkorak Merah
93
#93. Ular Emas
94
#94. Nirmala vs Ang Coa Mosin
95
#95. Nirmala Terluka
96
#96. Kematian Nirmala
97
#97. Bertemu Ratu Shima
98
#98. Bersiap Menuju Tano Niha
99
#99. Kota Babilang Kaum
100
#100. Bertemu Sabai
101
#101. Posko Laskar Gabungan
102
#102. Pertemuan di Laskar Gabungan
103
#103. Bantuan dari Sekte Dubilih Enggano
104
#104. Bentrokan dengan Sekte Darah Hitam.
105
#105.Bentrokan dengan Sekte Darah Hitam 2
106
#106. Menghadang Rombongan sekte Darah Hitam
107
#107. Menghadang Sekte Darah Hitam
108
#108. Bertempur dengan Sekte Darah Hitam
109
#109. Keberangkatan Laskar Gabungan
110
#110. Keberangkatan Laskar Gabungan
111
#111. Keberangkatan Laskar Gabungan 3
112
Pengumuman
113
#112. Kisruh di Pelabuhan Luwahaziwara
114
#113. Kekacauan di Luwahaziwara
115
#114. Bidadari Suvarnabhumi vs Mo Sin Xianseng
116
#115. Kematian Mo Sin Xianseng
117
#116. Pertarungan Malin
118
#117. Tungka Terbunuh
119
#118. Pertemuan Markas Tengkorak Merah
120
#119. Pertemuan di Markas Tengkorak Merah 2
121
#120. Pertemuan di Markas Tengkorak Merah 3
122
#121. Pertempuran Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!