02. Tidak Terjadi

Malam semakin sunyi, hembusan angin semakin kencang dan dingin suasana canggung dan bingung. Mereka berdua berdiri di pinggir jalan tanpa berbicara sepatah kata apapun, membuat Briana bingung apa dia pulang saja tapi dia lupa membawa dompet dan hpnya. Apa dia kembali ke Rs mengambil tasnya dan langsung ke rumahnya atau dia pulang ke rumah sahabatnya?.

‘ Jika aku pulang bagaimana pria ini sepertinya dia sama denganku tak membawa sepeserpun uang, tapi sedari tadi dia diam seribu bahasa hanya menangis tersedu saja setelah itu hanya diam lagi‘ Briana yang bingung akan pikirannya harus berbuat apa, dan akhirnya Briana pergi meninggalkan pria misterius itu menjauh sembari mencari taxi, tapi seketika langkah kakinya terhenti menoleh ke belakang melihat kembali pria itu rasa empati mulai muncul dalam benak hatinya, Membuat Briana kembali menghampiri pria misterius itu.

‘ aaaakh menyebalkan kenapa aku kembali kenapa aku tidak tinggalkan saja dia kenapa aku malah berempati pada orang yang sama sekali belum aku kenal ‘. Berjalan perlahan mendekat pria itu

“ Hei kamu pulang kemana? Punya uang untuk pulang, atau ada yang menjemput kamu disini?”

Pria itu yang sedaritadi menundukkan kepala seketika mendengar suara Briana bertanya langsung menaikan pandangannya melihat ke arah Briana sambil menggelengkan kepalanya tanpa berbicara apapun.

“ terus bagaimana kamu pulang? Apa mau saya carikan taxi ”. ‘tapi bagaimana bayarnya ya sedangkan aku saja tidak bawa apa apa, haduh aku jadi pusing bagaimana jadinya ini?‘.

“ kamu bawa dompet dan uang untuk bayar taxi, untuk pulang ?“ pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya tetap tidak menjawab pertanyaan Briana.

Tangan Briana yang hanya bisa menepok jidatnya bingung, mondar mandir, menghela napas panjang. ‘ Tenang Briana tarik napas pelan pelan berpikir jernih ‘ kedua tangan Briana naik turun mengatur napasnya pelan pelan.

“ yasudah kalo begitu kamu ikut saya saja ya, saya tidak tau kamu pulang kemana, mau saya pesankan taxi saya juga tidak tau alamat rumahmu dimana, kamu juga sedari tadi hanya bisa diam tidak berbicara apa apa dan kita berdua sama sama tidak membawa uang okey”.

Pria itu hanya bisa menganggukkan kepalanya, Briana yang paham akan maksud anggukan kepala itu langsung menggenggam tangan pria itu dan menarik berjalan kedepan mencari taxi, seketika membuat terkejut pria itu karena tangannya lansung di genggam oleh Briana, seketika pria itupun langsung memandangi Briana dari belakang dan terpaku akan tangan Briana, ia merasa telah diselamatkan oleh Briana.

“ Oh itu taxinya, taxi taxi “ Briana yang melihat taxi langsung melambaikan tangannya dan berteriak, mereka berduapun langsung masuk ke dalam taxi tersebut. “

Pak ke RS sehat Jaya dulu ya, setelah itu baru ke apartemen Permata indah ya “.

“ Baik bu, mau pelan atau ngebut bu?, dan mohon memakai sabuk pengamannya ya “

“ Oh saya tidak buru buru pak, jadi santai saja ya menyetirnya”.

Taxipun melaju dengan kecepatan sedang mengarah ke RS tempat dimana Briana bekerja sebagai perawat, mereka berdua duduk dibangku penumpang rupanya Briana sangat lelah membuatnya tertidur dengan kepala menunduk kebawah, pria itu seketika menggeser badannya mendekati Briana perlahan kepala Briana di papah pelan oleh pria itu kebahunya untuk bersandar.

“ Sepertinya ibu sangat lelah ya pak sampai tertidur pulas? “ tanya pak supir ke pria itu

“ iya pak walau dia kelihatannya baik baik saja tetapi dia ternyata letih sampai tertidur begini “ jawab pria itu dengan nada pelan supaya Briana tak terbangun dari tidurnya sembari memperhatikan wajab Briana

Dalam hati pria itu berkata

‘ Ternyata masih banyak wanita sebaik ini, kenapa dia mau membantuku padahal dia tidak mengenalku bahkan tidak takut bisa saja aku menipunya dan bahkan berniat jahat padanya tapi ia tetap mau membantuku yang terpuruk ini ‘ pria itu hanya bisa termenung dan hanya bisa memandangi tangan dan wajah Briana dan berkata dalam hatinya ‘ ternyata wanita ini cantik sekali manis dan bahkan paling penting hatinya baik sekali bagaikan malaikat ‘ ternyata tak terasa sudah sampai di RS.

“Pak, pak sudah sampai”

“ oiya pak tunggu sebentar saya bangunkan dulu ya“.

“ iya pak, sepertinya bapak banyak pikirannya dari tadi saya panggil pak pak sudah sampai tapi bapak sepertinya tidak mendengar sampai saya harus tiga kali memanggil “.

“ iya pak maaf” Pria itupun dengan lembut membangunkan Briana, mengusap tangannya

“ Hei bangun kita sudah sampai di RS” akhirnya Brianapun bangun, betapa kagetnya ia disampingnya ada pria yang tidak dikenalinya bahkan sampai mendorong badan pria itu tanpa sengaja

“ eh siapa ?” ucap Briana kebingungan, Pria itu hanya bisa menatap Briana dan tetap dengan diamnya tak sepatah katapun terucap dari mulutnya.

“ Oh Tuhan aku lupa, maaf maaf. Oiya pak supir sebentar saya masuk dulu ya, mau mengambil barang yang tertinggal”.

“ baik bu “ jawab pak supir

“ kamu diam saja di mobil, saya mau masuk ke dalam dulu mau ngambil tas dan hp yang tertinggal, jangan kemana mana inget! “ ancam Briana ke pria itu, Briana langsung keluar dari mobil dan langsung menutup kembali pintu mobil, ia langsung bergegas berlari ke dalam.

Pria itupun langsung tersenyum kecil melihat ancaman Briana yang menurutnya begitu lucu. Pria itu langsung bergeser ke dekat pintu mobil melihat kembali Briana yang berlari ke dalam RS dari balik pintu kaca mobil.

Helaan napas panjang pria itu duduk menyenderkan kepalanya kepintu kaca mobil tampaknya ia begitu kelelahan dan mengalami hal yang buruk untungnya pria itu bertemu dengan wanita yang baik hati itu ialah Briana.

Beberapa saat kemudian Brianapun keluar dari RS lengkap dengan tas yang diselempangkan dan hp yang sudah dikantonginya di saku celana, berlari lari kecil menuju mobil yang terparkir.

Tok tok bunyi kaca mobil yang diketuknya dari luar, membuat pak supir dan pria itu kaget, pria itu langsung membuka pintu mobil mempersilahkan Briana masuk, sembari tersenyum kecil ke arah Briana, tetapi rupanya senyuman itu tak dibalas oleh Briana karena gelap tak terlihat sehingga Briana langsung masuk ke dalam mobil, membuat pria itu langsung terdiam kembali.

“ Maaf pak sudah membuat menunggu lama ya, jadi kita langsung ke apartemen saya saja ya pak “.

”Iya bu tidak apa apa lagian tidak begitu lama menunggu kok”. Pak supir menjawab ucapan Briana sembari melihat dari kaca spion depan memastikan jika Briana sudah masuk dan memastikan lagi jika penumpangnya sudah memakai sabuk pengaman, sebelum pergi.

Perlahan bunyi stater mobil menyala dan melaju meninggalkan RS menjauh menuju ke apartemennya Briana. Rupa rupanya sewaktu Briana meninggalkan RS ternyata ada seseorang yang melihat dari kejauhan Briana pergi meninggalkan RS menggunakan taxi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!