Hasna setengah berlari memasuki gedung tempatnya bekerja.Pak satpam yang menjaga didepan pintu lift menahan pintu lift supaya Hasna bisa masuk.
Hasna sengaja datang lebih awal sebelum jam kerja dimulai,dia berniat meminjam uang perusahaan untuk keperluan operasi ibunya.
Hasna telah bekerja selama tiga tahun di Kusuma Company,dia sangat bangga bisa bekerja di perusahaan multinasional milik pak Hamdan Kusuma yang berdarah asli Sunda,sementara istrinya bu Fatma adalah keturunan Turki.
Dulu Kusuma Company hanyalah sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang konstruksi,berkat kerja keras pak Hamdan dan istrinya sekarang berkembang pesat,ditambah lagi sepasang suami istri itu amat dermawan terutama pada anak yatim.Tidak heran kalau Kusuma Company menjadi perusahaan raksasa yang menggurita.
Bahkan bukan hanya bidang konstruksi tapi melebar ke bidang properti,perhotelan, meubel dan kuliner.
Dulu gedung tempat bernaungnya Kusuma Company hanya lima lantai,sekarang menjulang jadi dua puluh lantai dengan ribuan karyawan.
Tadi malam setelah mendengar keterangan tim dokter yang menangani penyakit ibunya,bahwa harus segera dilakukan operasi transplantasi ginjal,yang membutuhkan biaya 250 sampai 300 juta.
Sakit gagal ginjal kronis stadium akhir yang dialami ibunya hampir dua tahun ini mengakibatkan ginjal ibunya rusak,Hemodialisa tiga kali seminggu tidak banyak membantu,dan harus segera dilakukan transplantasi ginjal.
Biaya yang dibutuhkan sangat besar dan Hasna tidak punya uang sebanyak itu.
Sampai dilantai tempat divisinya bekerja,Hasna langsung menuju ruang manager keuangan.
Beruntung sang manager keuangan nona Shinta sudah ready ditempat kebesarannya.Nona Shinta adalah karyawan yang paling lama bekerja di Kusuma company.Sejak perusahaan berdiri dari dua puluh tahun yang lalu.Dia juga jadi orang kepercayaan tuannya.Di usianya yang matang yaitu empat puluh lima tahun nona Shinta belum menikah,hidupnya dihabiskan hanya untuk kerja dan kerja.Apalagi dengan gaji fantastis yang diterimanya,nikah bukan prioritas lagi baginya.
Hasna mengetuk pintu,dan langsung dipersilahkan oleh nona Shinta untuk masuk."Silahkan duduk Hasna,ada keperluan apa pagi pagi sudah menemui saya"kata nona Shinta halus.
"Saya ada keperluan bu Shinta...saya...mau mengajukan pinjaman..."Jawab Hasna cemas dengan suara bergetar.
"Ibu saya sakit ginjal kronis stadium akhir dan harus menjalani transplantasi ginjal...dan saya memerlukan uang sebesar 300 juta untuk biaya operasinya,saya harap bu Shinta bisa membantu saya...hanya ibu saya yang saya punya di dunia ini...saya mohon bu Shinta"Entah kekuatan dari mana Hasna bisa menyampaikannya dengan lancar.
Nona Shinta tau bagaimana kinerja Hasna selama bekerja satu divisi dengannya.Hasna adalah karyawan yang rajin,disiplin dan pekerja keras.Dan tidak ada catatan yang memberatkannya selama bekerja di Kusuma Company.
"Saya akan mencicilnya setiap bulan dari gaji saya,dan saya juga menyertakan sertifikat rumah saya sebagai jaminan"Hasna menyerahkan sertifikat rumahnya dengan perasaan gugup.
"Baik Hasna,akan saya bicarakan dahulu dengan pak David,kamu tunggu sampai besok...saya akan usahakan supaya pak David mempertimbangkannya"Nona Shinta tersenyum hingga dapat menghilangkan kecemasan Hasna.
David wijaya kusuma adalah anak pak Hamdan kusuma dan bu Fatma,menjabat sebagai direktur,pak Hamdan sendiri menjabat sebagai seorang CEO.
"Baik bu Shinta,terimakasih...saya izin kembali keruangan saya"Hasna kembali bekerja dengan bernafas lega.
Saat David memasuki ruangannya bersama sekretarisnya yaitu Haris,nona Shinta langsung menyapa dan mengatakan ada keperluan yang mendesak.
Untung saja pak David tidak keberatan dan menyuruh nona Shinta untuk masuk ke ruangannya.
"Begini pak David,ada karyawan kita yang bernama Hasna cantika putri membutuhkan bantuan perusahaan"Nona Shinta memberikan catatan resmi perihal peminjaman uang oleh Hasna.
"Baik nona Shinta,akan saya baca dulu kemudian baru saya pertimbangkan"Jawab David.
"Sebaiknya memang harus bapak pertimbangkan,karna menurut saya mba Hasna ini orangnya sangat loyal terhadap perusahaan,dan dia juga menyertakan sertifikat rumahnya sebagai jaminan"Nona Shinta berusaha meyakinkan pak David.
"Baik nona Shinta,terimakasih"David mengangguk mendengar penjelasan nona Shinta.
David segera menyalakan laptopnya dan membuka file data data karyawannya.Dan mengetik nama Hasna cantika putri.
David tersenyum tipis melihat photo profil Hasna.Menurutnya Hasna begitu imut,cantik seperti boneka barbie."Usianya dua puluh empat tahun,hmm...masih muda"David tersenyum penuh arti.
"Pak Haris,apa anda mengenal karyawan bernama Hasna?"Tanya David pada Haris.
"Oh Hasna..kalau yang bapak maksud Hasna cantika putri,saya kenal pak...dia sahabat teman dekat saya"Jawab Haris.
"Maksud kamu,teman dekat..."
"Iya pak...Renata teman dekat saya bersahabat dengan Hasna"Haris menunduk malu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hasna itu anaknya selain cantik,baik,pemalu,pendiam tapi ramah pak makanya banyak yang suka sama dia...tapi kayanya dia tidak tertarik satupun sama yang coba mendekatinya"Haris seakan mempromosikan Hasna pada bosnya.
"Oh begitu...nanti sore sepulang kerja pak Haris tolong suruh Hasna menemui saya"David tersenyum licik atau jahat mungkin.
**********
Sore harinya Hasna datang menemui David seperti pesan Haris.
Didepan pintu ruangan David,Hasna mondar mandir dengan kedua tangannya ******* ***** tali tasnya.
Belum ketemu David saja Hasna sudah susah bernafas,jantungnya terasa berdetak lebih cepat,wajahnya terasa panas.Hasna memang sudah sering ketemu sama David tapi bukan untuk urusan pribadi.
Ternyata David memperhatikan tingkah Hasna dari kaca pintunya yang berwarna hitam.Kalau dari luar tidak tembus pandang tapi dari dalam dapat melihat jelas keluar.David tersenyum tipis.
Setelah beberapa menit akhirnya Hasna memberanikan diri untuk masuk dan mengetuk pintu.
David mempersilahkan Hasna masuk dan duduk,tapi dia pura pura sibuk dengan catatan di depannya tanpa melihat Hasna dan suruh menunggu.
Hasna langsung duduk di bangku yang paling pojok .Dengan kedua tangannya yang saling bertautan kencang dan berkeringat.Kepalanya selalu menunduk memandang kedua ujung sepatunya.
Nafasnya seakan melambat,tenggorokannya terasa kering,terlihat dari lehernya yang bergerak menelan salivanya.
Dari balik catatan yang di pegangnya,David sesekali memperhatikan Hasna diam diam."Cantik,dengan bola matanya yang bulat,bibirnya yang mungil tapi penuh,benar benar seperti boneka... kelihatan mungil,mungkin tingginya ga lebih dari 160 cm,jauh dibanding dengan Amanda yang menjulang tinggi...tapi ada sesuatu yang membuat dia kelihatan istimewa...auranya...iya auranya"David sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Baik mba Hasna,maaf menunggu...oiya saya sudah baca berkas pengajuan peminjaman dana perusahaan oleh mba Hasna"David menatap Hasna sambil memutar mutar kursi kerjanya.
"Iya pak David...saya sangat membutuhkan uang itu...dan...saya akan mencicilnya tiap bulan dari gaji saya...dan...saya juga menyertakan sertifikat rumah sebagai jaminan"Hasna bicara tapi tak menatap David kepalanya terus menunduk.
"Menyicilnya tiap bulan?...bisa berapa tahun baru lunas...bisa ajakan mba Hasna meninggal kapan saja...atau bisa ajakan mba Hasna kabur,siapa nanti yang akan tanggung jawab sama utang utang mba Hasna,karna ini bukan uang yang sedikit tapi ratusan juta".
"Sedangkan rumah mba Hasna yang sebagai jaminan,lokasinya ada di pinggir kota,di gang sempit...itu akan sangat sulit untuk dijual karna saya tau betul lokasi rumah mba Hasna'Kata David sambil menelisik sertifikat rumah Hasna.
"Pak,tolong pertimbangkan...dalam minggu ini ibu saya harus dioperasi"Hasna menatap David sekilas tapi menunduk lagi seakan takut.
"Ya...akan saya pertimbangkan...paling bisa sebulan atau dua bulan baru cair"David mengetuk ngetuk pulpennya di meja.
"Pak,saya mohon...saya akan mengabdikan diri saya,seumur hidup saya di perusahaan ini"Hasna mulai cemas.
"Itu tidak cukup meyakinkan saya..."David mulai melancarkan niatnya.
"Apa yang harus saya lakukan supaya bapak percaya sama saya...?Tanya Hasna mulai cemas jika David tidak bisa meminjamkan uang.
David diam,tapi kemudian dia yakin akan niatnya untuk memiliki anak dari ibu pengganti yaitu Hasna.
David memandang wajah Hasna yang,mata bulat itu mulai berkaca kaca,pipinya memerah,sungguh David mulai tidak tega,tapi dia menepis rasa itu.
"Saya punya penawaran buat mba Hasna...kalau mba Hasna mau membantu saya...saya juga akan membantu anda,bagaimana...?Tanya David hati hati.
"Apa pak yang bisa saya bantu,akan saya bantu...asal bapak benar benar bantu saya"Hasna menahan air matanya jangan sampai jatuh.
"Mba Hasna yakin?"
"Yakin pak"Jawab Hasna cepat dan tegas.
"Ok...kalau begitu mba Hasna nikah sama saya"David melihat ekspresi wajah Hasna yang terkejut sungguh dia sangat menyukainya.
"Apa pak!...menikah!...tapi...maaf pak...saya bukan orang seperti yang bapak bayangkan...saya rasa...untuk menikah itu...maaf pak saya tidak bisa dengan alasan apa pun...maaf pak saya permisi dulu"Hasna meninggalkan ruangan David tanpa mau mendengarkan penjelasan David lebih lanjut.
Hasna kembali ke ruangannya dan menidurkan kepalanya yang terasa pusing di meja kerjanya dan menumpahkan air matanya yang dari tadi di tahan.Setelah merasa agak baikan Hasna mengambil tasnya dan pulang dengan perasaan putus asa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Erinda Dwi Wulandari
suka...tapi namanya kenapa 'Hasna Cantika Putri' ma'af Thor....🙏🙏😁 mirip kyk 'hasna Humaira Putri'....hehee pasti tau kan ..
2022-12-16
1
Desnisa Sitorus
Sudah thor☺️
2022-12-15
0