Petualangan Dunia Zetherom

Petualangan Dunia Zetherom

Zays Rayswa

Zays Rayswa adalah pria berusia 22 Tahun berbadan tinggi, putih, bertubuh ramping, memiliki mata Phoenix . Zays  dianggap misterius oleh warga desa di daerah terpencil, ia tinggal di pondok bambu bersama sang Ayah Tomm Hereztarse dan Ibunya bernama Franeta Zardix, keluarga itu dianggap sangat tertutup oleh warga sekitar.

" Zays..., Persediaan kayu bakar sudah habis, kamu sekarang pergi ke hutan, cari kayu bakar buat persediaan dirumah Zays ".

Suara Franeta wanita berusia 40 tahun menggelegar dari dalam dapur.

"Iya Bu'... sebentar".

Zays bergegas sembari bersiap-siap.

" Sini, makan dulu buburnya " (sambil menyuapi Zays)

" Bu'... Zays kan sudah besar seharusnya suapinya yang "dulu" makannya yang "sekarang", eh... Sampai sekarang pun Ibu masih menyuapi Zays " (Zays tersenyum menatap Ibunya)

" Kamu ini, cepat sekali belajar dari Ayahmu". (Mencubit pipi Zays)

" Tapi kamu masih anak kecil bagi Ayah dan Ibu Zays.... "

Teriak Tomm menyahut Franeta dan Zays dari luar rumah sembari membelah kayu bakar dengan Badan  kekarnya meski terpaut 5 tahun lebih tua dari istrinya. Tak lama Tom pun masuk ke rumah menghampiri Zays dan Franeta.

" Ingat pesan Ayah Zays, kamu jangan menatap seseorang terlalu lama, jika bertemu seseorang sebaiknya cepat cepat kamu menghindar ".

" Kenapa Ayah selalu melarangku jika bertemu seseorang? Aku juga mau berkenalan dengan mereka, berinteraksi dengan mereka "

" Jangan banyak tanya Zays, kamu tidak tahu apa akibatnya jika melanggar perintah Ayah "

" Makanya Aku mau tahu Ayah... agar Aku bisa waspada ".

Mata Tomm yang tajam menatap Zays dan tentu saja Zays langsung mengerti.

" Iya Ayah ".

Tomm mengangguk mengiyakan perintah sang Ayah ,Zays bingung dan bertanya tanya dalam dirinya kenapa dilarang? apa masalahnya? jika aku melanggar apa yang akan terjadi? Semua itu hanya menjadi pertanyaan yang tak bertitik, tak berujung tanpa jawaban yang pasti.

Dalam keluarga itu Zays lah yang selalu diperintah keluar untuk mencari kayu bakar, sang Ayah dan Ibunya tak pernah keluar dari sekitaran rumah.

Sementara Zays pergi, Tomm bercocok tanam di sekitaran rumah dan Franeta memetik sayuran untuk sebagian dijual dan sebagian di konsumsi keluarganya.

...

Zays mencari satu persatu ranting kayu dan ditumpuknya hingga terkumpul satu bongkahan besar, setelah terikat kencang bongkahan itu, Zays duduk istirahat sambil menyandarkan tubuhnya ke pohon besar. Sambil menghela napas dalam - dalam, fikiran Zays melayang dan membatin

"( Bagaimana kalau tiba-tiba saja muncul harimau)

hemm.... Aku apakan ya??? apa Aku tinju saja? )". (Sambil membayangkan jadi superhero yang mengalahkan harimau).

"(Apa aku pukul saja??)"

(Khayalannya berganti menjadi Thor yang memukul dengan palu besarnya)

" (Tapi kalau semua itu tak mempan, berarti Aku harus mengeluarkan jurus andalan terakhirku, hemmm... langkah kaki seribu alias kabur kebirit birit, Hahahaha...)" tawa Zays dalam hati, pikiran itu membuat Zays tersenyum geli.

" Apasih pikiranku ini, mana ada harimau di sini??, Sudah bertahun tahun Aku ke hutan ini, nggak ada pun yang namanya harimau muncul, mana ada hewan buas di sini, hehh". (Gumam Zays sombong)

"Srekk... Sreek"

Tiba-tiba terdengar suara dari balik semak-semak, Zays yang penasaran maju mendekati semak.

" Halooo..., Siapa disana?"

Dengan was-was Zays melangkah

"Auummm...." Harimau besar menampakkan dirinya pada Zays dan mengejar Zays

"Hoaaaaaa...."

Zays yang tersentak lari kebirit-birit tanpa berfikir panjang jadi Superhero.

Kicauan burung tiba-tiba terdengar oleh Zays yang sedang berlari, seakan akan mengikuti jejak Zays yang seolah-olah semakin terdengar jelas suaranya, tetapi Zays tidak mempedulikannya, yang terpenting sekarang Zays lari dengan sekuat tenaga menghindari harimau. Saat menoleh ke belakang harimau sudah tidak mengejarnya lagi, tapi Zays masih terus lari karena ketakutan hanya saja kecepatannya dikurangi.

Sesampainya di rumah Zays berteriak heboh

" Hoaaa..... Ayahhh... Ibuuuuu..."

" Kamu kenapa Zays??" Tanya sang Ibu.

" A...a.... Hah hah hah" (kehabisan nafas)

" Atur nafas dulu Zays, kamu kenapa lari sampai seperti ini?. Di mana kayu bakarnya? "

" A .... ada harimau besar Bu', Zays dikejar langsung Zays lari, jadi lupa kayu bakarnya ".

" Loh kenapa tiba-tiba ada harimau Zays? Selama ini kamu dihutan, tak pernah bertemu hewan buas dihutan ". (Tanya Ibu heran)

" Memangnya apa yang kamu fikirkan tadi Zays??"

(Tanya sang Ayah) seakan akan sudah menduga apa yang Zays fikirkan.

" Zays sedang duduk istirahat Ayah,... tiba-tiba Zays terlintas dibenak fikiran sambil membayangkan kalau seandainya muncul harimau, dan siapa sangka itu benar-benar terjadiii.... Harimau muncul dari semak-semak dan mengejar Zays ".

" Makanya Zays,, kalau berfikir jangan aneh-aneh, tidak usah membayangkan yang bahkan kamu sendiri tidak bisa atasi ".

(Tom duduk di sebuah kursi kayu)

" Sini Zays,,, duduk ".

Zays pun duduk di samping Ayahnya

" Zays,,, kamu sudah semakin besar, bukan anak kecil lagi, fikiranmu juga harus matang, harus berpikir bijak, segala sesuatu yang tidak penting, tidak perlu masuk dalam fikiran kita, jika memang fikiran itu menjadi beban berat bagi kita, jangan memaksakan untuk memikul beban berat itu, yang akan membuat fikiranmu menjadi tak tentu arah.

jika kita tidak bisa mengatasinya, maka lepas dulu. Bukan berarti kita membuangnya, tapi kita mengosongkan fikiran kita agar bisa berfikiran jernih untuk mencari solusinya.

Ibarat benang yang menggumpal,,, untuk menguraikanny,  kamu harus fokus pada satu titik hujung benang, lalu tetap pada satu alur cari jalan keluar, kamu uraikan sediki demi sedikit, pasti gumpalan rumit itu akan terurai ".

" Zays,, kalau Ibu daripada repot-repot menguraikan benang yang menggumpal, lebih baik ibu potong saja benangnya, dan ganti benang yang baru ". Jawab sang Ibu.

" Iya Ayah, Zays juga setuju dengan Ibu, kenapa harus repot-repot Yah, kan tinggal dipotong saja? ". (Tersenyum)

"Zays!!! (Bentak Tom Herez)

Suara menggelegar keluar dari mulut Tom, yang secara sekejap membekukan suasana, Zays dan Franeta langsung terdiam seribu bahasa.

" Apakah jika ada masalah, kamu tidak ingin menyelesaikannya??

Apakah kamu dengan mudahnya membuang masalah itu, dan menganggap tidak terjadi apa apa??, Ayah berbicara seperti itu agar kamu berfikir cara mengatasi masalah, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap suatu masalah dengan bijak Zays....

Apa yang kamu fikirkan Zays?? Ini bukan masalah tentang sebuah benang, kamu harus asah cara berfikirmu, jangan gegabah untuk memutuskan sesuatu".

"Iya Ayah,...

maafkan Zays....

Zays salah,, lain kali Zays akan berfikir dulu jika mau berbicara.

Emm, Ayah jangan marah"

(Zays menatap Tom dengan muka memelas)

Tom Herez langsung memeluk anaknya, menghela nafasnya sambil memejamkan matanya seakan akan memikirkan suatu rencana.

...

Keesokan harinya Tom Herez memanggil Zays untuk melihat apa yang Ayahnya buat

"Zays...."

"Zays...."

"Cepat kesini"

" Iya Ayah, kenapa pagi pagi memanggil Zays Ayah?"

" Sini, Ayah mau memperlihatkan kamu apa yang sedang Ayah buat ".

" Wah.... Panah dan busur ini untuk apa Yah?" (Sambil meraba anak panah dan busur)

" Ayah mau berburu? "

" Sudah selesai, ini pegang "

(Tom menyerahkannya pada Zays)

" Sekarang Ayah jelaskan, kamu lihat di ranting pohon itu Zays?"

Tom menunjuk ke arah ranting pohon besar yang berjarak ±40 meter)

" Iya Ayah, disana ada seekor burung tetapi dari jarak jauh seperti ini terlihat kecil Ayah ".

" Sekarang coba kamu panah Zays".

Zays tidak langsung memanah. Lagipula ini pertama kalinya bagi nya memegang anak panah dan busur, bagaimana caranya dia dapat memanah tepat sasaran dalam jarak jauh seperti itu? (fikir Zays dalam benaknya)

Tidak, Aku harus berfikir dulu sebelum bertindak, karena mungkin saja, ini jebakan dari Ayah untuk Aku berfikir (gumam Zays dalam hati), Zays menatap burung itu lama sembari berfikir.

" Apa yang kamu fikirkan Zays?

" Ayah, untuk apa aku memanah burung itu Ayah? Burung itu makhluk hidup, didekatnya ada sarang burung yang mungkin terdapat anaknya, dan burung itu mungkin keluar sedang mencari makan untuk anaknya, jika Aku memanahnya dan tepat sasaran, bukan berarti itu akan menambah kemampuanku Ayah, lagipula burung itu lebih berharga hidup untuk anaknya daripada mati karena keegoisanku ".

" Benar Zays, apa yang kamu fikirkan atas apa yang kamu lihat itu benar, tapi apa yang kamu lihat itu masih terbatas Zays, jadi Ayah tak bisa mengatakan salah hanya karena keterbatasan penglihatan mu"

(Tersenyum pada Zays)

" Ayah memberimu panah memang untuk menguji cara kamu berfikir sebelum melakukan sesuatu, itu yang terpenting.

Ayah tahu ini pertama kalinya kamu menggunakan busur dan anak panah, dan jika memang Ayah ingin melatihmu memanah, pasti akan Ayah ajarkan melalui jangkauan yang lebih dekat dulu, dan akan Ayah buatkan sasaran yang tidak perlu menyakiti siapapun.

Kamu memiliki dan memegang sesuatu, bukan berarti kamu harus selalu menggunakannya, yang terpenting kamu harus memikirkannya dulu, apakah lebih bermanfaat untuk kamu gunakan atau kamu simpan,

Tapi untuk memiliki pemikiran yang luas, kamu juga harus memiliki penglihatan dan pendengaran yang luas pula.

Sekarang fokuskan penglihatan mu Zays, kamu perhatikan burung itu pada satu titik tepat pada mata kanannya, mata burung itu dari luar terlihat putih, tapi jika kamu melihat lebih jelas lagi, pada lapisan  didalam mata putih itu kamu akan menjumpai warna kuning, jika kamu lebih dalam melihatnya, saraf mata burung itu kering kekurangan cairan, sehinggakan mengeringkan saraf saraf penglihatan  pada mata kanan burung itu, dia masih bisa melihat, tapi penglihatannya buram, tidak jelas. Kamu perhatikan pada mata kirinya, ada salah satu saraf yang terputus , jadi penglihatan pada mata kirinya tidak berfungsi.

Kamu juga lihat pada bulu-bulu sayap burung itu,  fokus pada satu titik bulu itu, disana terlihat bulu-bulu berjarak renggang, dikarenakan sebagian bulu itu rontok. Jika kamu lihat lebih dalam lagi pada kulit burung itu, pori pori kulit burung itu tidak mengeluarkan sedikitpun cairan, karena cairan terhalang keluar, akibatnya menghambat sistem organ dalam pada burung itu.

Coba kamu tajamkan pendengaranmu, memang disarang burung itu ada anaknya, suara ciutan kecil berbeda nada sekitar 4 anak burung sahut menyahut, dan dengarkan pula ada suara ciutan besar, burung itulah yang menggantikan induk merawat Anak burung itu, ya, Induk burung itu di luar sarang, tapi apakah kamu tahu apa yang induk katakan dan rasakan? Induk itu menunggu akan kematiannya sembari menahan kesakitannya. Tidak mau anak-anaknya melihatnya dalam keadaan seperti itu.

Semua yang Ayah lihat ini bukan berdasar ilmu yang Ayah pelajari Zays, melainkan melalui penglihatan Ayah terhadap burung itu sendiri ".

Tomm Hereztarse mengambil panah dari tangan Zays dan memanahnya tepat mengenai sasaran.

"Burung itu sudah sembuh dari masa sakitnya Zays" Ucap Tom

" Ayah Aku mau jadi murid Ayah agar bisa belajar lebih banyak lagi dari Ayah"

" Hemmm... Tidak bisa Zays, selama Ayah menjadikan diri Ayah sebagai Ayahmu itu akan berbeda dengan Ayah menjadikan diri Ayah sebagai Master mu".

" Maksud Ayah??"

" Kelak kamu akan tahu Zays ".

" Zays!!"

Suara Franeta mengagetkan Tom dan Zays.

" Kalian berdua kemana saja di sekitar rumah tidak ada, ternyata kalian di belakang rumah ".

"ayo masuk rumah, kita makan dulu ".

Seperti biasa Franeta sudah menyiapkan makanan untuk Zays terlebih dahulu.

"Aku kan bisa ambil sendiri Bu', Ibu tidak usah mengambilkan untuk Zays, Ibu menyiapkan makanan dimeja saja sudah cukup untuk Zays"

" Tidak apa-apa Zays",(senyum sambil mencubit pipinya)

Selesai makan Zays langsung bergegas ke kamar.

" Ada apa Zays? Kamu pusing lagi? ".Tanya Tom.

" Iya Ayah, Zays istirahat dulu ya Ayah, Ibu."

Tom terdiam sembari berfikir kenapa anaknya sering merasakan pusing, bahkan hampir setiap hari.

"Tom??" Franeta memanggilnya.

" Kamu memikirkan apa? Soal Zays? "

" mungkin dia terlalu menekankan fikirannya, jadi selalu pusing ".

" Oh tidak apa, cuma aku takut saja jika sesuatu yang buruk mengganggu fikirannya".

Tomm Hereztarse memiliki kemampuan sistem kendali Fikiran. Ia mampu membaca fikiran seseorang, bahkan hewan dan tumbuhan, dia pun mampu mengendalikan fikiran seseorang, dan mampu mengubahnya dengan fokus yang tinggi, jangkauan penglihatan dan pendengarannya luas dan tajam, Tomm juga mampu mewujudkan apa yang dia fikirkan, hanya saja Tom tak mampu menggunakan kekuatannya pada orang yang melekat di hatinya, seperti Zays dan Franeta.

Tom pun harus berfikir penuh dengan logika, apa penyebab dari penyakit Zays, memikirkan kemungkinan - kemungkinan yang terjadi, karena Tom tidak mau apa yang di takutkan terjadi, mengingat Zays adalah anak kandung Tom, pastinya kekuatan Tom pun akan melekat pada Zays, dan jika Ada pengaruh buruk di dalam fikirannya, pasti akan mewujudkan sesuatu yang buruk pula. Itulah alasan mengapa Zays dilarang menatap dan bertemu seseorang terlalu lama, karena Zays belum sepenuhnya mengontrol fikirannya.

Terpopuler

Comments

AdindaRa

AdindaRa

Untuk pemula karyanya udah kereeen banget kaaak. Semangat berkarya 😍

2022-10-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!