NovelToon NovelToon

Petualangan Dunia Zetherom

Zays Rayswa

Zays Rayswa adalah pria berusia 22 Tahun berbadan tinggi, putih, bertubuh ramping, memiliki mata Phoenix . Zays  dianggap misterius oleh warga desa di daerah terpencil, ia tinggal di pondok bambu bersama sang Ayah Tomm Hereztarse dan Ibunya bernama Franeta Zardix, keluarga itu dianggap sangat tertutup oleh warga sekitar.

" Zays..., Persediaan kayu bakar sudah habis, kamu sekarang pergi ke hutan, cari kayu bakar buat persediaan dirumah Zays ".

Suara Franeta wanita berusia 40 tahun menggelegar dari dalam dapur.

"Iya Bu'... sebentar".

Zays bergegas sembari bersiap-siap.

" Sini, makan dulu buburnya " (sambil menyuapi Zays)

" Bu'... Zays kan sudah besar seharusnya suapinya yang "dulu" makannya yang "sekarang", eh... Sampai sekarang pun Ibu masih menyuapi Zays " (Zays tersenyum menatap Ibunya)

" Kamu ini, cepat sekali belajar dari Ayahmu". (Mencubit pipi Zays)

" Tapi kamu masih anak kecil bagi Ayah dan Ibu Zays.... "

Teriak Tomm menyahut Franeta dan Zays dari luar rumah sembari membelah kayu bakar dengan Badan  kekarnya meski terpaut 5 tahun lebih tua dari istrinya. Tak lama Tom pun masuk ke rumah menghampiri Zays dan Franeta.

" Ingat pesan Ayah Zays, kamu jangan menatap seseorang terlalu lama, jika bertemu seseorang sebaiknya cepat cepat kamu menghindar ".

" Kenapa Ayah selalu melarangku jika bertemu seseorang? Aku juga mau berkenalan dengan mereka, berinteraksi dengan mereka "

" Jangan banyak tanya Zays, kamu tidak tahu apa akibatnya jika melanggar perintah Ayah "

" Makanya Aku mau tahu Ayah... agar Aku bisa waspada ".

Mata Tomm yang tajam menatap Zays dan tentu saja Zays langsung mengerti.

" Iya Ayah ".

Tomm mengangguk mengiyakan perintah sang Ayah ,Zays bingung dan bertanya tanya dalam dirinya kenapa dilarang? apa masalahnya? jika aku melanggar apa yang akan terjadi? Semua itu hanya menjadi pertanyaan yang tak bertitik, tak berujung tanpa jawaban yang pasti.

Dalam keluarga itu Zays lah yang selalu diperintah keluar untuk mencari kayu bakar, sang Ayah dan Ibunya tak pernah keluar dari sekitaran rumah.

Sementara Zays pergi, Tomm bercocok tanam di sekitaran rumah dan Franeta memetik sayuran untuk sebagian dijual dan sebagian di konsumsi keluarganya.

...

Zays mencari satu persatu ranting kayu dan ditumpuknya hingga terkumpul satu bongkahan besar, setelah terikat kencang bongkahan itu, Zays duduk istirahat sambil menyandarkan tubuhnya ke pohon besar. Sambil menghela napas dalam - dalam, fikiran Zays melayang dan membatin

"( Bagaimana kalau tiba-tiba saja muncul harimau)

hemm.... Aku apakan ya??? apa Aku tinju saja? )". (Sambil membayangkan jadi superhero yang mengalahkan harimau).

"(Apa aku pukul saja??)"

(Khayalannya berganti menjadi Thor yang memukul dengan palu besarnya)

" (Tapi kalau semua itu tak mempan, berarti Aku harus mengeluarkan jurus andalan terakhirku, hemmm... langkah kaki seribu alias kabur kebirit birit, Hahahaha...)" tawa Zays dalam hati, pikiran itu membuat Zays tersenyum geli.

" Apasih pikiranku ini, mana ada harimau di sini??, Sudah bertahun tahun Aku ke hutan ini, nggak ada pun yang namanya harimau muncul, mana ada hewan buas di sini, hehh". (Gumam Zays sombong)

"Srekk... Sreek"

Tiba-tiba terdengar suara dari balik semak-semak, Zays yang penasaran maju mendekati semak.

" Halooo..., Siapa disana?"

Dengan was-was Zays melangkah

"Auummm...." Harimau besar menampakkan dirinya pada Zays dan mengejar Zays

"Hoaaaaaa...."

Zays yang tersentak lari kebirit-birit tanpa berfikir panjang jadi Superhero.

Kicauan burung tiba-tiba terdengar oleh Zays yang sedang berlari, seakan akan mengikuti jejak Zays yang seolah-olah semakin terdengar jelas suaranya, tetapi Zays tidak mempedulikannya, yang terpenting sekarang Zays lari dengan sekuat tenaga menghindari harimau. Saat menoleh ke belakang harimau sudah tidak mengejarnya lagi, tapi Zays masih terus lari karena ketakutan hanya saja kecepatannya dikurangi.

Sesampainya di rumah Zays berteriak heboh

" Hoaaa..... Ayahhh... Ibuuuuu..."

" Kamu kenapa Zays??" Tanya sang Ibu.

" A...a.... Hah hah hah" (kehabisan nafas)

" Atur nafas dulu Zays, kamu kenapa lari sampai seperti ini?. Di mana kayu bakarnya? "

" A .... ada harimau besar Bu', Zays dikejar langsung Zays lari, jadi lupa kayu bakarnya ".

" Loh kenapa tiba-tiba ada harimau Zays? Selama ini kamu dihutan, tak pernah bertemu hewan buas dihutan ". (Tanya Ibu heran)

" Memangnya apa yang kamu fikirkan tadi Zays??"

(Tanya sang Ayah) seakan akan sudah menduga apa yang Zays fikirkan.

" Zays sedang duduk istirahat Ayah,... tiba-tiba Zays terlintas dibenak fikiran sambil membayangkan kalau seandainya muncul harimau, dan siapa sangka itu benar-benar terjadiii.... Harimau muncul dari semak-semak dan mengejar Zays ".

" Makanya Zays,, kalau berfikir jangan aneh-aneh, tidak usah membayangkan yang bahkan kamu sendiri tidak bisa atasi ".

(Tom duduk di sebuah kursi kayu)

" Sini Zays,,, duduk ".

Zays pun duduk di samping Ayahnya

" Zays,,, kamu sudah semakin besar, bukan anak kecil lagi, fikiranmu juga harus matang, harus berpikir bijak, segala sesuatu yang tidak penting, tidak perlu masuk dalam fikiran kita, jika memang fikiran itu menjadi beban berat bagi kita, jangan memaksakan untuk memikul beban berat itu, yang akan membuat fikiranmu menjadi tak tentu arah.

jika kita tidak bisa mengatasinya, maka lepas dulu. Bukan berarti kita membuangnya, tapi kita mengosongkan fikiran kita agar bisa berfikiran jernih untuk mencari solusinya.

Ibarat benang yang menggumpal,,, untuk menguraikanny,  kamu harus fokus pada satu titik hujung benang, lalu tetap pada satu alur cari jalan keluar, kamu uraikan sediki demi sedikit, pasti gumpalan rumit itu akan terurai ".

" Zays,, kalau Ibu daripada repot-repot menguraikan benang yang menggumpal, lebih baik ibu potong saja benangnya, dan ganti benang yang baru ". Jawab sang Ibu.

" Iya Ayah, Zays juga setuju dengan Ibu, kenapa harus repot-repot Yah, kan tinggal dipotong saja? ". (Tersenyum)

"Zays!!! (Bentak Tom Herez)

Suara menggelegar keluar dari mulut Tom, yang secara sekejap membekukan suasana, Zays dan Franeta langsung terdiam seribu bahasa.

" Apakah jika ada masalah, kamu tidak ingin menyelesaikannya??

Apakah kamu dengan mudahnya membuang masalah itu, dan menganggap tidak terjadi apa apa??, Ayah berbicara seperti itu agar kamu berfikir cara mengatasi masalah, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap suatu masalah dengan bijak Zays....

Apa yang kamu fikirkan Zays?? Ini bukan masalah tentang sebuah benang, kamu harus asah cara berfikirmu, jangan gegabah untuk memutuskan sesuatu".

"Iya Ayah,...

maafkan Zays....

Zays salah,, lain kali Zays akan berfikir dulu jika mau berbicara.

Emm, Ayah jangan marah"

(Zays menatap Tom dengan muka memelas)

Tom Herez langsung memeluk anaknya, menghela nafasnya sambil memejamkan matanya seakan akan memikirkan suatu rencana.

...

Keesokan harinya Tom Herez memanggil Zays untuk melihat apa yang Ayahnya buat

"Zays...."

"Zays...."

"Cepat kesini"

" Iya Ayah, kenapa pagi pagi memanggil Zays Ayah?"

" Sini, Ayah mau memperlihatkan kamu apa yang sedang Ayah buat ".

" Wah.... Panah dan busur ini untuk apa Yah?" (Sambil meraba anak panah dan busur)

" Ayah mau berburu? "

" Sudah selesai, ini pegang "

(Tom menyerahkannya pada Zays)

" Sekarang Ayah jelaskan, kamu lihat di ranting pohon itu Zays?"

Tom menunjuk ke arah ranting pohon besar yang berjarak ±40 meter)

" Iya Ayah, disana ada seekor burung tetapi dari jarak jauh seperti ini terlihat kecil Ayah ".

" Sekarang coba kamu panah Zays".

Zays tidak langsung memanah. Lagipula ini pertama kalinya bagi nya memegang anak panah dan busur, bagaimana caranya dia dapat memanah tepat sasaran dalam jarak jauh seperti itu? (fikir Zays dalam benaknya)

Tidak, Aku harus berfikir dulu sebelum bertindak, karena mungkin saja, ini jebakan dari Ayah untuk Aku berfikir (gumam Zays dalam hati), Zays menatap burung itu lama sembari berfikir.

" Apa yang kamu fikirkan Zays?

" Ayah, untuk apa aku memanah burung itu Ayah? Burung itu makhluk hidup, didekatnya ada sarang burung yang mungkin terdapat anaknya, dan burung itu mungkin keluar sedang mencari makan untuk anaknya, jika Aku memanahnya dan tepat sasaran, bukan berarti itu akan menambah kemampuanku Ayah, lagipula burung itu lebih berharga hidup untuk anaknya daripada mati karena keegoisanku ".

" Benar Zays, apa yang kamu fikirkan atas apa yang kamu lihat itu benar, tapi apa yang kamu lihat itu masih terbatas Zays, jadi Ayah tak bisa mengatakan salah hanya karena keterbatasan penglihatan mu"

(Tersenyum pada Zays)

" Ayah memberimu panah memang untuk menguji cara kamu berfikir sebelum melakukan sesuatu, itu yang terpenting.

Ayah tahu ini pertama kalinya kamu menggunakan busur dan anak panah, dan jika memang Ayah ingin melatihmu memanah, pasti akan Ayah ajarkan melalui jangkauan yang lebih dekat dulu, dan akan Ayah buatkan sasaran yang tidak perlu menyakiti siapapun.

Kamu memiliki dan memegang sesuatu, bukan berarti kamu harus selalu menggunakannya, yang terpenting kamu harus memikirkannya dulu, apakah lebih bermanfaat untuk kamu gunakan atau kamu simpan,

Tapi untuk memiliki pemikiran yang luas, kamu juga harus memiliki penglihatan dan pendengaran yang luas pula.

Sekarang fokuskan penglihatan mu Zays, kamu perhatikan burung itu pada satu titik tepat pada mata kanannya, mata burung itu dari luar terlihat putih, tapi jika kamu melihat lebih jelas lagi, pada lapisan  didalam mata putih itu kamu akan menjumpai warna kuning, jika kamu lebih dalam melihatnya, saraf mata burung itu kering kekurangan cairan, sehinggakan mengeringkan saraf saraf penglihatan  pada mata kanan burung itu, dia masih bisa melihat, tapi penglihatannya buram, tidak jelas. Kamu perhatikan pada mata kirinya, ada salah satu saraf yang terputus , jadi penglihatan pada mata kirinya tidak berfungsi.

Kamu juga lihat pada bulu-bulu sayap burung itu,  fokus pada satu titik bulu itu, disana terlihat bulu-bulu berjarak renggang, dikarenakan sebagian bulu itu rontok. Jika kamu lihat lebih dalam lagi pada kulit burung itu, pori pori kulit burung itu tidak mengeluarkan sedikitpun cairan, karena cairan terhalang keluar, akibatnya menghambat sistem organ dalam pada burung itu.

Coba kamu tajamkan pendengaranmu, memang disarang burung itu ada anaknya, suara ciutan kecil berbeda nada sekitar 4 anak burung sahut menyahut, dan dengarkan pula ada suara ciutan besar, burung itulah yang menggantikan induk merawat Anak burung itu, ya, Induk burung itu di luar sarang, tapi apakah kamu tahu apa yang induk katakan dan rasakan? Induk itu menunggu akan kematiannya sembari menahan kesakitannya. Tidak mau anak-anaknya melihatnya dalam keadaan seperti itu.

Semua yang Ayah lihat ini bukan berdasar ilmu yang Ayah pelajari Zays, melainkan melalui penglihatan Ayah terhadap burung itu sendiri ".

Tomm Hereztarse mengambil panah dari tangan Zays dan memanahnya tepat mengenai sasaran.

"Burung itu sudah sembuh dari masa sakitnya Zays" Ucap Tom

" Ayah Aku mau jadi murid Ayah agar bisa belajar lebih banyak lagi dari Ayah"

" Hemmm... Tidak bisa Zays, selama Ayah menjadikan diri Ayah sebagai Ayahmu itu akan berbeda dengan Ayah menjadikan diri Ayah sebagai Master mu".

" Maksud Ayah??"

" Kelak kamu akan tahu Zays ".

" Zays!!"

Suara Franeta mengagetkan Tom dan Zays.

" Kalian berdua kemana saja di sekitar rumah tidak ada, ternyata kalian di belakang rumah ".

"ayo masuk rumah, kita makan dulu ".

Seperti biasa Franeta sudah menyiapkan makanan untuk Zays terlebih dahulu.

"Aku kan bisa ambil sendiri Bu', Ibu tidak usah mengambilkan untuk Zays, Ibu menyiapkan makanan dimeja saja sudah cukup untuk Zays"

" Tidak apa-apa Zays",(senyum sambil mencubit pipinya)

Selesai makan Zays langsung bergegas ke kamar.

" Ada apa Zays? Kamu pusing lagi? ".Tanya Tom.

" Iya Ayah, Zays istirahat dulu ya Ayah, Ibu."

Tom terdiam sembari berfikir kenapa anaknya sering merasakan pusing, bahkan hampir setiap hari.

"Tom??" Franeta memanggilnya.

" Kamu memikirkan apa? Soal Zays? "

" mungkin dia terlalu menekankan fikirannya, jadi selalu pusing ".

" Oh tidak apa, cuma aku takut saja jika sesuatu yang buruk mengganggu fikirannya".

Tomm Hereztarse memiliki kemampuan sistem kendali Fikiran. Ia mampu membaca fikiran seseorang, bahkan hewan dan tumbuhan, dia pun mampu mengendalikan fikiran seseorang, dan mampu mengubahnya dengan fokus yang tinggi, jangkauan penglihatan dan pendengarannya luas dan tajam, Tomm juga mampu mewujudkan apa yang dia fikirkan, hanya saja Tom tak mampu menggunakan kekuatannya pada orang yang melekat di hatinya, seperti Zays dan Franeta.

Tom pun harus berfikir penuh dengan logika, apa penyebab dari penyakit Zays, memikirkan kemungkinan - kemungkinan yang terjadi, karena Tom tidak mau apa yang di takutkan terjadi, mengingat Zays adalah anak kandung Tom, pastinya kekuatan Tom pun akan melekat pada Zays, dan jika Ada pengaruh buruk di dalam fikirannya, pasti akan mewujudkan sesuatu yang buruk pula. Itulah alasan mengapa Zays dilarang menatap dan bertemu seseorang terlalu lama, karena Zays belum sepenuhnya mengontrol fikirannya.

Sari Bunga Xrazin

" Zays, bangun Zays...."

Franeta membuka jendela dikamar Zays.

"Kenapa Bu'? Tanya Zays sambil menutupi wajah karena pancaran sinar matahari.

" Ibu tadi sudah memanen sayuran Zays, nanti kamu jual di pasar ya Zays, nanti uangnya untuk beli telur".

" Iya Bu', Zays siap-siap dulu"

Setelah Zays hendak berangkat, seperti biasa, sebelum melakukan kegiatan, Zays disuapi bubur  oleh Franeta sebagai sarapan Zays, Zays disuapi pada suapan pertama, selebihnya, Zays makan sendiri, itu sudah menjadi kebiasaan Zays dan Ibunya selama Franeta menjadi istri Tom.

" Tunggu Zays, ini makan buburnya, harus isi tenaga dulu Zays, kalau nanti ketemu dengan harimau kan bisa melawan, tidak harus lari ". (Senyum Franeta meledek)

" Ah Ibu ini, cepat sekali belajar dari Aku dan Ayah ".

(Tom dan Zays tertawa)

Zays buru buru pergi, karena tidak mau kesiangan dan kesulitan mencari pembeli.

" Zays sudah cukup Bu', maaf hari ini Zays tidak menghabiskan bubur enak buatan ibu, Zays harus cepat cepat mencari pembeli ".

Zays meninggalkan Tom dan Franeta di rumah dan segera berangkat ke pasar, Franeta menuju dapur menaruh mangkuk bubur, lalu ke luar rumah menyirami tanaman.

"Tom..., Makan buburnya selagi hangat, sudah aku siapkan di meja, kamu tinggal mengambilnya". (Teriak Franeta dari halaman rumah)

Tom pergi ke dapur mengambil sarapannya sendiri, mengambil mangkuk, lalu mengambil beberapa sendok bubur, saat Tom melihat sisa bubur Zays, Tom bergumam

" Jika bukan karena terburu-buru pasti Zays menghabiskan buburnya"

Zays selalu menjaga hati Ibunya, tidak mau membuat Ibunya marah ataupun kecewa dengannya.

Tak sengaja Tom melihat perbedaan warna antara kedua bubur itu, penglihatan Tom sangat tajam, sehingga Tom menyadari jika warna bubur sisa Zays dan bubur yang diambilnya berbeda 0.9%. langsung Tom mengambil mangkuk sisa Zays dan mencium aroma bubur itu, dengan indera penciumannya yang tajam, Tom tahu apa yang ada dalam bubur itu.

" Sari bunga Xrazin?( Tebak Tom sambil mengerutkan wajah)

" Andai saja jika aku memusatkan indera penciumanku pada bubur Zays setiap kali ia memakannya, pasti aku akan segera menyadarinya sedari awal"

Dari mana Franeta mendapatkan sari bunga itu?, Bagaimana dia mendapatkannya?, Lalu mengapa dia memberinya kepada Zays?, Apa tujuannya sebenarnya? (Banyak pertanyaan di benak fikiran Tom yang dia sendiri tak habis fikir memikirkannya)

" Tak ada waktu memikirkan semua ini, ini bukan waktu yang tepat untuk aku memikirkannya, yang terpenting sekarang, Aku harus membawa Zays jauh dari Franeta ".

" Franeta..."

Tom mencoba mengendalikan segala emosi di dalam dirinya

" Kenapa Tom?, Apa yang kamu butuhkan? Aku masih menyirami sayuran di halaman ".

Tom menghampiri Franeta di halaman

" Aku mau mencari kayu bakar, persediaan di rumah kan habis, kemarin Zays tidak sempat membawa kayu bakar, Aku kasihan dengan Zays, jika sehabis dari pasar masih lagi harus ke hutan, jadi biarkan Aku membantu Zays di luar mencari kayu bakar ".

" Tapi...., Bagaimana kal,,

" Tak apa Franeta, aku bisa mengatasinya, kamu di rumah saja jangan kemana mana ".

Belum sempat Franeta bicara, Tom langsung memotong, meyakinkan Franeta.

Tom bergegas pergi meninggalkan Franeta  dalam kemarahan, tetapi Tom menyembunyikannya agar Franeta tak curiga.

Setelah 22 tahun Tom menyembunyikan kekuatannya, kini Tom mengeluarkan kekuatannya, membuat pelindung Blazart dengan sistem fikirannya untuk menahan Franeta keluar selama beberapa hari.

" Fraxio Humoura "

Tom membuat pelindung Blazart dengan kedua telapak tangannya.

Tom pergi menuju pasar, dia mengerahkan penglihatan, pendengaran, dan membaca rekaman orang-orang di sekitar pasar untuk mencari Zays, Tom mengaktifkan gelombang setruman dalam dirinya untuk menariknya kepada Zays.

" Birdeva Phryzard"

Tom memanggil burung Birdeva, dan melakukan telepati dengan mentransferkan setruman energinya dalam fikiran burung itu, burung itu langsung melacak keberadaan aura Zays.

Tom tahu betul setruman nya itu tak berpengaruh kepada Zays, walaupun sesudah di transfer ke burung Birdeva pun, burung itu tak mampu menemukan sosok Zays, melainkan hanya aura Zays pada orang-orang di pasar yang pernah melihat Zays dengan rekaman fikiran mereka.

Tom terus mengamati seseorang dengan mencari aura Zays pada rekaman fikiran orang orang sekitar, melalui penglihatan burung Birdeva.

Beberapa orang merekam Zays hanya saat mereka berpapasan dengan Zays, sewaktu Zays berjalan menuju pasar, sehinggakan dengan waktu rekaman yang singkat, tak mampu mengetahui keberadaan Zays dengan jelas.

"Kreek... Kreek..."

Suara sepeda tua kakek-kakek penjual roti kukus terdengar dan terlihat oleh burung Birdeva.

Melalui penglihatan burung Birdeva, Tom memperoleh signal tentang aura keberadaan Zays, melalui rekaman kakek penjual roti kukus.

Untuk mengetahui keberadaan Zays, Tom perlu menatap mata kakek itu untuk mengetahui lokasi Zays sepenuhnya, segera Tom bergegas menyusul burung Birdeva dan kakek itu.

Tom segera menemukan kakek penjual roti kukus itu melalui bantuan burung Birdeva.

Tom menatap fokus kedua mata kekek itu, setelah Tom mendapatkan apa yang ia butuhkan dari rekaman kakek itu, yang merekam Zays saat beliau menawari roti kukus pada Zays, dan disaat itu, Zays tengah berada di toko kecil yang ada di ujung pasar.

Tom mengeluarkan Fluch.

" Aloe Morfi Zambarda"

Sebenarnya untuk mengeluarkan Fluch tidak harus mengeluarkan mantra. Lagipula mantra itu milik individual dan tidak sama satu dengan yang lain. Cukup dengan keinginan saja ingin mengeluarkan Fluch apa.

Tangan yang disembunyikan Tom menggenggam sekantung uang.

" Ini untuk kakek"  (menaruh kantung itu di keranjang kakek).

" Ini roti kukusnya nak...."

(Sambil menjulurkan tangannya)

Tapi kakek itu sudah tidak mendapati Tom di hadapannya.

Tom segera pergi mencari Zays dan meninggalkan kakek itu.

" Zays!!" Teriak Tom

"Ayah? Kenapa menyusulku ke sini? Apa ada hal penting?"

" Sekarang jangan banyak tanya, ikut Ayah sekarang ". (Sambil menarik tangan Tom).

Sesudah keluar jauh dari pasar dan tidak ada orang satupun kecuali mereka berdua dan burung Birdeva yang terbang mengikuti mereka, Tom mengeluarkan Fluch nya.

" Fraxio Humoura "

Mendengar bahasa yang tak terlalu jelas yang di ucapkan sang Ayah, Zays menanyakan Tom

" Apa yang ingin Ayah katakan pada Zays?"

" Dengar Zays , itu namanya mantra Fluch, Fluch itu sejenis bentuk kekuatan yang keluar dari diri kita. tetapi bedanya jika mantra Fluch tidak bisa diucapkan oleh sembarang orang, dan mantra Fluch juga tidak harus diucapkan. Setiap orang yang mempunyai kekuatan, mempunyai Fluch nya masing-masing ".

" Apa aku punya Fluch ayah? ".

" Untuk mendapatkan Fluch tidaklah mudah, seorang Master harus mengubah Dark Fluch menjadi Light Fluch, dengan kata lain mengalahkan kejahatan Dark Fluch Iblis dengan mengubah aura hitam kejahatan musuh menjadi putih, hitam dan putihnya aura itu bisa dilihat langsung dengan penglihatan dasar tingkat III, jika sudah memasuki tingkat itu maka akan mempunyai kemampuan melihat kristal Zero dalam diri Master ataupun Iblis, apakah hitam atau putih. Jika belum memasuki tingkat itu, maka dapat melihat aura melalui bantuan batu kristal Zero buatan.

Jika kita mampu mengalahkan dark Fluch Iblis dengan memurnikan kristal zero, barulah terbentuk light Fluch di dalam diri kita, dan Fluch itu akan menjadikan kita sebagai pemiliknya yang dikenal sebagai Master Light fluch, tetapi jika seorang Master mengalahkan Dark Fluch Iblis tanpa memurnikan Kristal Zero, maka Master itu akan mendapatkan Dark Fluch di dalam dirinya, atau disebut Master Dark Fluch.

" Zays tahu maksud Ayah, berarti singkatnya, jika kita mengalahkan kejahatan seseorang, maka akan terbentuk Fluch di dalam diri kita ".

" Hemm... Betul, tapi kurang tepat Zays. Dark Fluch itu dimiliki oleh para Iblis Jahat untuk mengganggu  manusia, baik hati, fikiran, dan perbuatan manusia dapat di pengaruhi oleh para Iblis, Iblis itu dapat menghancurkan manusia dengan menyusup ke dalamnya, jadi bagi seseorang yang mempunyai Fluch "Master", tugas mereka adalah melawan aura Dark Fluch para Iblis, jika kita bisa mengubah dan mengalahkan aura Iblis, maka Dark Fluch milik mereka akan jadi milik kita, yang mana Fluch itu sudah di murnikan ".

" Sekarang kamu akan Ayah bawa ke Dunia Zetherom. Di dalam dunia ini masih banyak Dunia yang tersembunyi, yang bahkan tidak banyak orang yang tahu. Dunia Zetherom salah satunya, di sana kamu dapat mengasah kemampuan, dalam diri kamu dan mendapat penjelasan yang lebih dalam disana ".

"Ayah, terlalu banyak pertanyaan dalam fikiran Zays yang belum Zays fahami, kenapa Ayah bisa mengucapkan banyak kata asing yang tak Zays mengerti? Kenapa Ayah bisa tahu banyak tentang masalah ini? Bukankah kita hanya manusia biasa yang tinggal di rumah bambu selama bertahun tahun? Kenapa sekarang Ayah mengucapkan Fluch atau mantra mantra apalah yang Zays sendiri bahkan tidak mengerti, itu semua bahkan bukan urusan kita. Dan,, apakan Ibu tahu akan Dunia yang Ayah sebutkan? Jika aku ke sana apakah Ibu mengizinkannya? Kita belum bicara dengan Ibu mengenai masalah ini Ayah..."

Tom terdiam mendengar semua pertanyaan yang Zays lontarkan, Dia bahkan tidak bisa memberitahukan apa yang Ibunya lakukan kepadanya, bahkan Tom pun tak bisa menjelaskan siapa dirinya dan mengapa Ia terlibat didalamnya, ini semua masih harus di rahasiakan dari Zays, sudah 22 tahun Tom menyembunyikannya dari Zays, jangan sampai Tom  membuka rahasia masa lalunya, karena saat ini belum saatnya bagi Zays untuk mengetahuinya.

" Kamu buka telapak tanganmu Zays, dan tutup mata kamu ".

Tom juga menakupkan  telapak tangannya di atas telapak tangan Zays, tiba-tiba muncul pusaran angin pada telapak tangan Zays, berat, bertambah berat, dan semakin berat.

" Sekarang buka mata kamu! "

(Sebuah kotak berada di atas telapak tangannya)

" Apa ini Ayah? "

" Ini adalah Twiz di dalam diri kamu "

Pancaran cahaya dalam kotak Twiz itu berwarna Emas dengan lambang angka Romawi.

" Jika seseorang menanyakan Twiz ini, maka perlihatkan padanya"

" Baik Ayah "

( Zays menutup telapak tangannya, dan Twis itu pun hilang (tersembunyi didalam dirinya).

" Zays, setelah kamu banyak belajar di Akademi Dunia Zetherom, pasti kamu akan mengerti semuanya, saat ini bukan waktu yang tepat bagi Ayah untuk mengungkapkan semuanya, Fluch yang Ayah sebutkan tadi adalah "Fraxio Humoura", itu merupakan pelindung Blazart , Blazart yang Ayah ciptakan saat ini, untuk melindungi kita dari serangan jahat dan melindungi pembicaraan kita agar tidak terdengar ke luar, sistem Blazart itu akan berfungsi sesuai apa keinginan dan fikiran kita, jadi saat ini bukan waktu yang tepat untuk kita membicarakannya ".

Twiz

Tom membawa Zays ke tempat yang dirasa tepat untuk membuat pusaran Vroxsze, pusaran itu untuk menghubungkan tempat keberadaan mereka dengan tempat yang mereka tuju, yaitu Dunia Zetherom.

" Zays, saat nanti Ayah membuat pusaran Vroxsze, akan ada hembusan angin besar, saat itu kamu tidak boleh membuka mata dan jangan membayangkan apa apa. Fokuskan fikiranmu.

" Baik Ayah ".

Tom menutup mata mengumpulkan energi alam untuk membuat pusaran Vroxsze. Untuk membuat pusaran itu di perlukan penyatuan antara angin, udara, kecepatan, jarak, waktu, dan massa melalui fikiran.

Hembusan angin yang semula Sepoi-sepoi, semakin lama bertambah besar, makin besar, dan sangat besar, tak lupa Zays memejamkan mata dan fokus mengingat pesan Ayahnya.

Tom masuk terlebih dahulu ke pusaran Vroxsze, setelah selang satu menit, Zays menyusul tertarik oleh pusaran Vroxsze. Tom dan Zays tidak masuk pusaran secara bersamaan.

Tom yang tiba lebih awal, masuk ke dalam kediamannya di Dunia Zetherom. Sistem fikiran yang dibuat Tom saat memasuki  Dunia Zetherom  memang sengaja untuk memisahkan antara mereka berdua.

Tom pun berada kembali ke tempat 22 tahun silam, karena memang disinilah tempat dirinya saat memasuki Dunia Zetherom. Sementara itu, Zays tiba di sebuah halaman luas dan Zays berada pada pintu masuk pusaran Vroxsze di Akademi Dunia Zetherom.

Zays berjalan mengikuti semua anak-anak sebayanya, mengikuti langkah mereka, tanpa tahu harus apa dan kemana.

" Hei " (sambil menepuk pundak Zays)

" Kamu siapa? ". Tanya Zays sambil mengangkat alis

" Yang pasti aku bukan guru disini ". jawab pria itu.

" Oh... Hemm". (Menghela napas dalam)

" Kenalin, Aku Fredic Broxge". (Sambil menjulurkan tangan kepada Zays).

" Aku Zays,,, Zays Rayswa ".

(Menjabat tangan Fredic)

" Salam kenal Zays, semoga nanti kita bisa jadi teman dekat ".

" Kamu ingat wajahku baik baik, kalau kamu lupa, cukup lihat pria paling tampan diantara semua laki  laki di Akademi ini, dan itu pasti Aku, Fre dic Brox ge".( Fredic tersenyum sambil mengangkat pipi dan alis)

Zays meringis tersenyum kecut mendengar perkataan Fredic.

" Lihat itu, lihat..." (Seseorang menunjuk ke satu arah)

" Weww,, so beautipulll" 😘

Suara genit terkeluar dari gadis imut berlesung pipi dengan rambut berkucir satu. Vivena Zhastrow namanya.

" Hey Vive ". (tangan melambai), teman Vivena menyadarkan lamunannya

" Siapa itu? Indah sekali sayapnya ". Tanya teman Vivena.

" Master Gazard Robert, memiliki sembilan Fluch, satu di antaranya adalah burung Elang Peregrine dengan warna sayap seperti pelangi dan pancaran cahaya seperti kristal, perpaduan keduanya menghasilkan sinar pelangi yang berkelap-kelip, menjadikan setiap wanita yang melihatnya terpana akan keindahannya. Setiap tebasan bulu sayapnya mampu meluluhlantakkan Dunia Zetherom, Fluch ini dia dapatkan saat melawan Ratu Iblis Elang Peregrine bersama Birdeva Venus ".

Sahut Minerva Perly dengan muka datar sambil menyilang kan kedua tangannya.

Master Gazard Robert mendarat dengan indah di hadapan semua murid baru, lalu ia berdiri tegak dan sayap itu tentu saja hilang dengan sendirinya.

" Kemana perginya sayap itu?" Tanya Zays kepada Minerva.

" Sayap itu bukan sayap sungguhan, jadi hilang dengan sendirinya, setiap  Fluch yang dimiliki para master itu bukan bentuk sungguhan. Hanya ada satu master saja yang bisa mewujudkan Fluch menjadi bentuk sungguhan ". Jawab Minerva

" Baris! "

" Sekarang! "

Kata kata simpel dan lantang yang keluar dari Master Gazard membuat semua siswa bergegas membuat barisan dengan rapi.

" Maju satu per satu, perlihatkan Twiz kalian ".

Pada baris pertama seorang pria maju menunjukkan Twiz di telapak tangannya

Kuning III.

baris kedua seorang wanita memperlihatkan Twiz Merah V

Zays menatap pria pada baris ketiga, yang tidak asing bagi dirinya, Fredic Broxge, pria yang mengajaknya berkenalan, saat Fredic menunjukkan Twiz, Twiz miliknya berwarna putih II. Sebagian siswa tertawa melihatnya, Fredic pun ikut tertawa.

" Fluch Dasar?,.... Cuih "

(Ketus pria dengan nada sombong)

" Va Ren Dra Try Ger anak keluarga Tryger, apa yang mau disombongkan dari Twiz yang instan? ".

( Menatap Varendra sambil mengangkat bibirnya sebelah).

" Ka mu...." (Menunjuk Minerva)

" Diam!!! Iya KAMU maju "

Varendra Tryger maju dengan penuh percaya diri dan langsung menunjukkan Twiz miliknya Emas III sambil tersenyum bangga dan menyilang kan kedua tangannya.

Baris belakang Varendra ada Minerva Perly, Dia menunjukkan Twiz yang ada pada telapak tangannya, Emas IV, tetapi seperti biasa, ekspresi Minerva datar dan biasa saja, tak peduli akan tingkatan Twiz yang dimilikinya, Minerva mempunyai kepercayaan bahwa setinggi apapun tingkatan Fluch yang diturunkan oleh orang tua, tidak akan berpengaruh jika anak tersebut tidak mampu mengasah kemampuan dalam dirinya.

Di baris belakang Minerva ada Zays Rayswa, Zays melangkah dengan ragu, sebab semua ini terasa asing baginya, Dia pun tak tahu tentang tingkatan Twiz, Fluch, bahkan tidak tahu sejarah sedikit pun menyangkut Dunia Zetherom, bagi Zays dirinya hanya orang awam yang ingin belajar di Akademi ini atas perintah sang Ayah.  Zays pun maju dengan menunjukkan Twiz pada telapak tangannya. ( Emas VI).Semua murid terkejut melihat Twiz milik Zays.

Setelah semua murid menunjukkan Twiz nya, mereka diperintahkan oleh Master Gazard untuk membentuk kelompok kamar berjumlah 5 orang, hampir semua pria ingin sekamar dengan Zays tapi Zays memilih untuk mencari Fredic, Zays menemukan Fredic bersandar dibawah pohon.

" Fredic? "

" Hai Zays,"

Fredic masih duduk, dan Zays pun menatapnya diam.

" ya.. ya.. santai saja, aku sama siapapun tak masalah, nanti tinggal lihat kelompok mana yang kurang, lalu aku bergabung dengan mereka".

" Kelompok ku kurang ".

" Kelompok mana? (Melihat di sekitar Zays) orang Kamu sendirian!".

" Okay,... bilang saja kalau kamu mau Aku bergabung dengan mu, santai... Nggak usah malu denganku ". (Senyum Fredic mengejek)

" Apa aku bilang, orang setampan aku nggak akan mudah dilupakan ". Lirih Fredic

Zays tersenyum mengangkat sebelah bibir  mendengar perkataan Fredic.

Sementara itu, Varendra Tryger dengan keangkuhan nya tidak mau mencari kelompok sekamar. Dia dan dua Genk temannya tidak mau repot-repot mencari. Tidak ada yang Varendra sukai kecuali kedua temannya, tapi Varendra  mengincar Zays dan Fedric yang sedari awal menarik perhatian semua orang, Varendra ingin tahu siapa mereka sebenarnya.

" Heh.... Zays, Aku tidak menemukan teman yang cocok denganku selain mereka berdua, jadi Aku rasa Aku lebih cocok untuk sekamar denganmu, Aku tak perlu meminta persetujuan mu, tapi sekarang Aku sedang memutuskan untuk kamu bergabung denganku , jadi ini perintah bukan permintaan ".

" Nooo wayyy " jawab Fredic dengan nada sewot.

" Heh, siapa yang mau bicara denganmu? Aku sedang berbicara dengan Zays, bukan kamu ".

" Ha... Aku bahkan tidak tahu kalau kamu sedang berbicara denganku ". Jawab Zays

" Zays juga pasti tidak mau bicara dengan orang sombong sepertimu. Memangnya siapa kamu !!"

" Aku? Kenalkan, Aku Varendra Tryger, derajat Twiz keluarga ku lebih tinggi darimu ".

" Sudah cukup ". ( Zays membentak)

" Jangan membicarakan derajat disini, dan jangan sombong hanya karena derajat instan, jika kamu mau menilai seberapa hebat Twiz mu dengannya maka lawan Dia dengan kemampuanmu sendiri di Medan Akademi. Satu hal lagi, Aku akan menerimamu tapi bukan karena Aku menurutimu, tapi karena Aku kasihan padamu ".

" Kasihan?? Ouuhhh, terimakasih sudah menaruh kasih padaku..." (Senyum meledek)

" Apakah kalian para Master pendatang? Sudah membentuk kelompok? "

Tanya seorang wanita muda cantik dengan Fluch sayap kupu-kupunya.

" Wah.... Cantiknya... "

" Semua murid tak berkedip melihatnya ".

" Ehm... ehm... "

Minerva pura-pura tersedak untuk menyadarkan teman temannya.

" Sudah " Jawab Minerva singkat.

" Tahukah kalian siapa saya? "

" Tidak. Aku belum pernah mendengar sejarah Akademi ini mempunyai Master pengajar yang sangat muda ". Jawab Fredic Broxge.

" Master Swinerva Zee, Master pengajar termuda yang mengajar Biologi Fluch dan perobatan, salah satu dari ke enam Fluch yang dimilikinya adalah Kupu-Kupu, mampu menghasilkan nextar bunga yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka pada Fluch dan juga pada tubuh manusia, nextar bunga juga dapat digunakan untuk menetralisir racun pada diri seseorang. Hanya sebatas itu yang saya tahu " jawab Minerva

" Satu lagi ketinggalan, satu kedipan matanya mampu menyihir siapapun yang melihatnya ". Sambung Minerva kembali.

" Yap betul, terimakasih atas penjelasannya dan Kamu juga dapat seperangkat alat sekolah dan seragam dari Saya ".

Master Swinerva Zee mengeluarkan Fluch kupu kupu nya berukuran kecil sebanyak jumlah kelompok yang mereka buat.

" Setiap kelompok akan di pandu oleh Fluch kupu-kupu menuju ruangannya masing-masing"

" Ayo ikut Aku ".

" Fred, ternyata bisa berbicara juga ". (Menunjuk ke arah kupu-kupu)

" Kupu-kupu itu tidak bisa bicara Zays hanya saja Master Swinerva yang mentransferkan gelombang suaranya pada Fluch kupu-kupu itu ".

" Bagaimana kamu bisa tahu?"

" Itu pengetahuan dasar bagi para Master Zays, setiap orang yang bisa masuk sini hanyalah keturunan para Master saja".

" Keturunan Master? "

" Setiap Master punya Twiz, dan Twizmu itu termasuk tinggi, bahkan sangat tinggi di dunia ini. Hanya tiga master saja yang mampu menduduki Twiz Emas VI ini, yang pertama ada Master Zetherom VI yang merupakan pemimpin juga kepala sekolah dari Akademi ini, yang kedua ada Birdeva Venus tetapi Dia sudah meninggal, dan yang ketiga Xrazinda Freta. Tetapi masalahnya, Xrazinda Freta ini bukan Master Light Fluch, melainkan Master Dark Fluch Twiz Emas VI ".

" Oh iya, Aku lupa ingin menanyakan, siapa nama orangtuamu? Pastinya salah satu dari mereka bukan? "

" Tunggu, tunggu dari pertanyaanmu tadi, Apakah kamu sendiri bahkan tidak tahu kalau kamu seorang Master?" Tanya Fredic.

Zays mengangkat bahu sambil tersenyum paksa.

" Ayahku bernama Tomm Hereztarse dan Ibuku Franeta Zardix, mereka sama sekali bukan salah satu dari nama yang kamu sebutkan tadi ".

" Jika kamu mendapatkan pengetahuan dasar dari orang tuamu, maka berbeda dengan Aku, Aku bahkan sama sekali tidak tahu jika ada dunia seperti ini,Aku baru mengetahuinya setelah  Ayahku membawaku pergi dari pasar, dia menjelaskan sedikit banyak tentang kekuatan Fluch lalu memperlihatkanku Twiz ini".

" Orang tuaku meninggal sejak aku kecil Zays jadi pengetahuan itu aku dapatkan dari para master di Dunia Zetherom ".

" Tunggu, jika memang Ayahmu memiliki Twiz Emas VI , pastinya nama Ayahmu tercatat di dalam Dunia ini, tapi.....

" Ah sudahlah, nanti kita bicarakan lagi ".

Fredic memperhatikan Varendra yang sedang mengawasi mereka.

Varendra yang sedari awal penasaran dengan mereka, telah mendengarkan semua pembicaraan antara Zays dan Fredic, karena mereka satu kelompok, maka jarak antara Varendra dengan mereka tidak terlalu jauh.

Kupu-kupu berhenti tepat didepan salah satu kamar nomor 17.

" Kalian tempelkan telapak tangan kalian di pintu ini secara bergantian. Tujuannya untuk merekam identitas kalian. Jadi, selain kalian berlima, sesiapapun tidak bisa masuk ke ruangan ini ".

" Fred, bukankah disini kita belajar? Tapi kenapa semua murid kesini dengan tangan kosong? Tidak ada seragam, buku, dan lainnya?".

"  Aku pernah dengar, jika Akademi ini mendidik kita agar mandiri, semua itu tidak bisa kita beli dengan uang, tapi dengan kemampuan kita, jika kemampuan kita meningkat maka kita bisa mendapat apa yang kita butuhkan ".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!