Sore hari di tempat Dinar, kini ia tengah berbincang bincang dengan wanita paruh baya, wanita yang tak lain adalah ibu dari Dinar yang siang tadi mengunjungi kos kosan putrinya.
"bapak bagaimana kabarnya bu, maaf ya Dinar sebulan ini belum sempat pulang karena di pabrik sering ada lembur" ucap Dinar yang kini tengah duduk di samping sang ibu di dalam kamarnya. kamar yang hanya terdapat satu kasur busa single dengan lemari plastik dan meja kecil disana.
"tidak apa apa nak, bapak alhamdulillah sehat, kemarin baru selesai panen padi, makanya ibu kesini anterin kamu beras sekalian nengokin kamu" jawab sang ibu
"alhamdulillah bu, ibu disini lama kan? " tanya Dinar dengan mata yang penuh harap agar sang ibu bisa lama disana
sang ibu pun terkekeh kemudian menggeleng "kamu itu kayak anak kecil saja nak, ibu nggak bisa lama lama disini, kasihan bapak di rumah sendiri, ibu mungkin 2 hari saja cukup ya disini, ibu nggak tega ninggal bapak lama lama sendiri dirumah, kan kamu tahu sendiri kalau bapak itu nggak pernah bisa jauh sama ibu" kelakar sang ibu.
Dinar yang mendengar itupun terkekeh geli sebab kedua orang tua nya itu sangatlah bucin satu sama lain
"ya sudah nggak apa apa deh, nanti kalau sekiranya Dinar ada waktu buat pulang, Dinar pasti langsung pulang. oh iya habis ini ibu mandi ya, nanti kita cari makan di luar di tempat langganan Dinar" ujar Dinar
"iya nak, bapak sebenarnya juga kangen sama kamu tapi kan nggak bisa jika kami berdua datang kesini, nanti nggak ada yang ngurus bebek bebek dirumah, ya sudah ibu mandi dulu nanti gantian ya" ucap sang ibu kemudian beranjak mengambil pakaian bersih dan handuk yang sudah di sediakan Dinar
setelah bersih bersih keduanya berjalan menyusuri trotoar, tak jauh dari tempat kos Dinar terdapat warung tenda yang biasa Dinar datangi.
"ibu mau makan apa? " tanya Dinar
"terserah kamu saja nak ibu mah ikut kamu saja, katanya tadi mau ngajak ibu ke tempat langganan kamu, ya sudah disana saja"
"ya sudah kalau begitu, tuh warung tenda nya sudah kelihatan" tunjuk Dinar pada warung tenda di depan nya.
sesampainya di dalam warung tenda, Dinar dan ibunya langsung memesan makanan kemudian duduk di kursi untuk menunggu pesanannya.
ditengah tengah waktu menunggu Dinar terus berbincang bincang dengan sang ibu guna melepas kerinduan nya, namun Dinar di buat terdiam ketika pertanyaan yang di lontarkan oleh sang ibu membuat dia bingung hendak menjawab apa.
"kamu sudah ada pacar nak? " tanya sang ibu tiba tiba
Dinar pun gelagapan mendengar pertanyaan dari sang ibu, sebab berulang kali kedua orang tua Dinar meminta nya untuk segera mencari pendamping agar ada yang menjaganya. Dinar adalah anak satu satunya, tentu hal itu menjadi kekhawatiran orang tua terlebih Dinar saat ini sedang merantau sendiri di ibu kota.
"aahh.. ituu... " Dinar sendiri pun bingung harus menjawab apa meskipun jawabannya sudah pasti Dinar tak memiliki kekasih.
"Ini Din pesanannya" Al tiba tiba datang kemudian mengulurkan kresek berisi pesanannya.
Dinar pun langsung berdiri, tanpa menghiraukan tangan Al yang mengulurkan pesanannya, Dinar justru merangkul lengan Al kemudian berkata " ini bu, pacar Dinar" ucap Dinar cepat.
Al yang mendengar hal tersebut pun melototkan matanya kemudian memberikan kode seolah bertanya ada apa. Dinar yang mengerti gelagat Al pun langsung berbisik di telinga Al.
"mas Al bantuin Dinar ya, pura pura aja jadi pacar Dinar di depan ibu, ya ya ya, pliss. nanti Dinar jelasin semuanya sama mas Al" ucap Dinar lirih tanpa sepengetahuan sang ibu.
"ini bu pacar Dinar, namanya mas Al" Dinar kembali mengulangi ucapannya tadi, tak pula ia juga menyenggol tangan Al agar segera tersadar dari keterkejutannya.
sang ibu nampak sumringah kemudian segera segera berdiri dan mengulurkan tangan nya "saya ibunya Dinar, nak Al bisa panggil saya Rahayu atau singkatnya Hayu saja tidak apa apa" ucap ibu Dinar memperkenalkan dirinya.
dengan ragu ragu Al menerima uluran tangan nya kemudian meraih dan mencium punggung tangan Rahayu. "saya Al bu, senang bisa berkenalan langsung dengan anda" ucap Al sedikit canggung.
"nak Al kerja disini ya, sudah berapa lama? " tanya Rahayu kemudian membimbing Al untuk ikut serta duduk bersamanya.
"baru bu, belum ada dua minggu disini" jawab Al jujur.
"memang cari kerja itu susah ya nak di jaman sekarang, kamu tekuni pekerjaan kamu supaya bisa di jadikan pengalaman. meskipun hidup sederhana tetapi dengan hasil yang halal otu jauh lebih baik. lalu kapan ini nak Al rencana buat nikahin anak gadis ibu? "
"aa.. ee.. " Al pun bingung akan menjawab apa, ia kemudian melirik ke arah Dinar, yang di lirik justru mengulum senyum.
'sudah di tolongin malah nyesatin, nyesel aku nolongin dia' rutuk Al dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Efik Kristaufik
😂😂😂😂
2025-01-07
0