Malam semakin larut namun hal itu tak membuat wanita paruh baya yang tengah duduk di sofa ruang tamu itu beranjak dari tempatnya sesekali ia melirik pada jam yang tertempel di dinding sembari mendesah pelan
"kamu dimana sih Al, beberapa hari ini kamu selalu pulang malam.. " gumam wanita paruh baya itu nampak gelisah.
setelah beberapa saat menunggu terdengarlah bunyi motor memasuki halaman rumah, dengan segera wanita paruh baya itu pun langsung berdiri dan membuka pintu.
ceklek
"astaga mommy, mommy ngapain disini?" tanya Al yang hendak menyentuh gagang pintu tetapi belum sempat ia membuka, sang mommy sudah membukanya terlebih dahulu.
"Al kamu dari mana saja nak, beberapa hari ini kamu selalu pulang larut malam, tidak biasanya loh kamu seperti ini, apalagi ini nggak ngasih kabar sama mommy sama sekali. bahkan ketika pagi hari kamu selalu mengabaikan sarapanmu dan langsung pergi tanpa mengobrol dulu sama mommy, kamu dari mana saja nak? " cecar sang mommy yang nampak geram sekaligus cemas.
Al yang melihat kekhawatiran sang mommy pun langsung meraih tangan sang mommy kemudian dengan tatapan sendu ia memandang wajah teduh mommy nya.
"maafkan Al sudah buat mommy khawatir, Al ada sedikit urusan dan belum sempat bicara sama mommy, tapi yang pasti Al baik baik saja saat ini.. " jelas Al
"iya tapi urusan apa nak, bahkan Azzam pun tidak tahu kamu kemana, adik kamu hanya bilang ke mommy kalau kamu selalu pulang lebih awal dari biasanya, dia pikir kamu lelah sehingga ia memaklumi karena memang pekerjaan kalian sangat banyak, tetapi ia tak tahu jika setelah pulang dari kantor kamu tidak langsung pulang ke rumah"
Al kemudian menuntun sang mommy memasuki rumah, tak lupa ia juga menutup serta mengunci pintu. di rangkulnya pundak sang mommy kemudian mengajaknya untuk duduk di sofa ruang keluarga.
"sekarang katakan apa yang kamu lakukan sepulang dari kantor hingga larut malam begini, tidak mungkin kan ini mengenai urusan kantor, sebab kata Azzam tidak ada pertemuan lain setelah pulang kantor"
Al kemudian menghembuskan nafasnya pelan kemudian menoleh ke arah sang mommy "sebenarnya beberapa hari yang lalu Al menabrak warung tenda di pinggir jalan yang membuat pemiliknya masuk rumah sakit, dan warung tendanya roboh mom" ucap Al sembari meringis ke arah sang mommy
"apa? " sang mommy pun terkaget krmudian dengan cepat ia memeriksa tubuh sang putra "tapi kamu nggak apa apa kan?"
"aa.. apa yang mommy lakukan?" tanya Al tergagap karena sang mommy tengah sibuk memeriksa tubuhnya serta wajahnya "Al baik baik saja mom, hanya pemilik warung tenda nya saja yang mengalami luka, tapi untungnya tidak parah.. " jelas Al
"lalu kenapa akhir akhir ini kamu pulang malam, apa kamu menemani pemilik warung itu, kenapa kamu tidak langsung mengabari mommy sama daddy nak?"
"Al rasa dapat menyelesaikannya sendiri mom, lagipula mereka tidak mengambil jalur hukum kok, jadi momny tenang saja, Al baik baik saja sekarang. dan untuk alasan kenapa Al sering pulang tengah malam, ya karena Al di minta untuk menggantikan jualan pemilik warung tenda bersama putra nya mom, demi bentuk tanggung jawab Al setelah kejadian itu" jelas Al
akhirnya sang mommy pun bernafas lega setelah mendengar jawaban dari putra pertamanya itu. sungguh tidak pernah ia duga jika sang anak menyembunyikan masalah sebesar itu dari kedua orang tua nya.
"lain kali bicaralah kepada kedua orang tua mu ini nak, jangan menganggap bahwa karena kamu bisa sendiri hingga kamu lupa bahwa kamu masih memiliki kami, terlebih beberapa hari ini kamu sangat sulit sekali di hubungi.
meskipun daddy mu selalu bilang bahwa anak anaknya sudah dewasa, tapi bagi mommy kalian semua tetap lah anak kecilnya mommy yang selalu ingin mommy jaga."
"ya sudah istirahatlah, kamu pasti sangat lelah, besok kasih tahu mommy dimana pemilik warung itu dirawat, mommy dan daddy akan berkunjung kesana" ucap sang mommy kemudian beranjak dari duduknya meninggalkan Al sendiri di ruang keluarga.
"terima kasih mom... " ucap Al lirih.
Al tak pernah menyangka jika kejadian ini bisa melukai hati mommy nya, ia pikir bahwa ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri ia tak perlu melibatkan kedua orang tua nya, terlebih sang daddy yang kini usia nya tak lagi muda. ia hanya khawatir jika kejadian yang menimpanya beberapa hari lalu membuat kesehatan sang daddy menurun.
setelah menenangkan diri, Al kemudian beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam kamar, ketika melewati kamar sang adik, Azzam, ternyata sang adik sudah berdiri dengan badan menyender di pintu kamarnya.
"wah gila kamu kak, masak masalah kayak gitu nggak ngasih tahu kita, tahu nggak, tadi sore aku di semprot sama mommy karena ngebiarin kamu kerja lembur sendiri sedangkan aku udah bisa pulang sore hari, padahal kamu yang pulang duluan. kalau kamu ngasih tahu aku kan setidaknya aku bisa jawab pertanyaan dari mommy, nggak sampe tuh di semprot semprot segala" cerocos Azzam dengan tangan yang melipat di depan dada.
"maafin kakak ya Zam, karena ulah kakak, kamu jadi kena marah mommy, padahal niat awal nggak kasih tahu supaya nggak ada yang khawatir, tapi nggak tahu nya malah masalah semakin besar, dan makasih juga ya, udah bantuin kerjaan kakak di kantor yang terbengkalai, bonus kakak bulan ini buat kamu deh" ucap Al sembari menepuk pundah sang adik.
"seriusan kak? " tanya Azzam yang masih belum percaya.
"iyalah, memangnya aku pernah nggak nepatin omongan ku hm? "
"nggak pernah juga sih, oh yes.. lain kali sering sering lah ngasih bonusnya.. "
"dih ngelunjak, minta aja sana sama daddy.." ucap Al kemudian berlalu meninggalkan Azzam yang tengah bahagia itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
zy
mampir
2022-12-17
1
ahmad tolhah
thor coba promosi season 2 di novel duda tampan suamiku biar tambah banyak yang bacanya
2022-10-19
3