Bab 5

Juna pergi ke ruang kerjanya, berusaha untuk menyibukkan dirinya dengan bekerja, agar pikirannya tak memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dia pikirkan. Sekeras apapun usaha Juna untuk mengalihkan pikirannya dari sosok gadis yang bahkan belum genap sehari tinggal bersamaan, semua ucapan Zara tetap saja terngiang-ngiang di telinga Juna.

Saat pekerjaan sama sekali tak membantunya, Juna mengambil ponselnya dan membuka galeri yang ada di sana, menatap foto-foto kebersamaannya dengan Laura, berharap dapat mengalihkannya dari Zara. Juna mengerjapkan matanya saat melihat foto yang dilihatnya justru berubah menjadi wajah cantik Zara yang terlihat begitu anggun. "Ada apa denganku?" gumamnya menutup kembali ponselnya. 

Juna baru saja meletakan ponselnya di atas meja, suara dering panggilan masuk terdengar.

Juna yang sedari tadi mengabaikan pesan ataupun panggilan masuk dari Laura akhirnya memutuskan untuk menjawab telepon dari Laura saat gadis itu terus saja menghubunginya.

"Kamu bersenang-senang di sana tanpa menghiraukan perasaanku? Apa ini yang kamu sebut dengan mencintaiku?" tanya Laura langsung saat panggilan terhubung.

Juna merasa sesak di dadanya saat mendengar suara wanita yang dicintainya terdengar bergetar, dapat Juna tebak jika Laura pasti menghabiskan waktunya dengan menangis.

Juna yang mendengar itu menghela nafas kasar. "Aku tidak sedang bersenang-senang, Sayang. Kami baru saja tiba di rumah, aku sangat lelah karena acara hari ini.Maaf karena aku terpaksa mengabaikan mu hari ini," ucap Juna menjelaskan dengan sangat lembut pada Laura.

"Ya, kamu mengabaikanku. Kamu bersenang-senang menikmati semua itu, tetapi aku di sini justru menangisi semuanya. Aku mencintaimu, Juna. Rasanya begitu sakit membayangkan pria yang aku cintai bersanding dengan wanita lain," ucap Laura melepaskan tangisnya, membuat perasaan Juna semakin tak menentu mendengarnya.

"Maafkan aku, Sayang. Kamu tahu aku juga sangat mencintaimu. Aku terpaksa melakukan semua ini. Tolong jangan menangis." Juna berusaha untuk tetap tenang menghadapi Laura, sebab Juna sangat mengerti apa yang dirasakan oleh kekasihnya itu.

"Jangan tidur dengannya. Aku hampir gila membayangkan kamu akan tidur bersamanya, aku mohon jangan lakukan itu. Jangan hancurkan aku, Juna. Jangan!" pinta Laura membuat Juna terdiam mendengarnya, saat Juna sendiri tidak tahu apa yang harus dia katakan. 

Sejak awal sama sekali tidak ada niat Juna untuk menyentuh Zara, tetapi mendengar ucapan Laura yang melarangnya menyentuh Zara seakan sesuatu yang sulit untuk dia turuti. Hatinya seakan tidak dapat setuju dengan ucapan Laura dan itu membuat Juna merasa bingung sendiri pada dirinya.

"Arjuna! Kenapa diam? Jangan katakan kamu berpikir untuk menyentuh dia!" tuding Laura terdengar kesal.

"Ti-tidak. Aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan menyentuh wanita yang tidak aku cintai. Hanya kamu yang akan aku sentuh dan aku cintai," jawab Juna mampu menenangkan Laura meskipun rasa cemburu masih menyelimuti Laura.

"Kamu sudah menghabiskan waktu seharian dengannya, sekarang datanglah padaku! Aku tidak akan bisa tidur membayangkan ini malam pertama pernikahan kalian. Kamu harus bersamaku, aku tidak ingin kamu menghabiskan malam pertama dengannya," ucap Laura lagi dengan suara kembali terdengar serak.

"Sayang, tolong jangan menangis. Aku pasti akan ke sana setelah makan malam. Aku janji."

"Janji?"

"Ya, aku janji. Aku sudah sangat merindukanmu," ucap Juna lagi-lagi berhasil meluluhkan hati Laura.

Juna dan Laura masih terus berbicara tanpa memperdulikan perasaan seorang wanita tak bersalah yang tengah berusaha mencoba menjadi seorang istri yang baik untuk Juna. Entah apa yang akan terjadi jika Zara mendengar suaminya tengah berbicara dengan sangat mesra bersama wanita lain. 

Setengah jam berlalu, Juna melirik jam di pergelangan tangannya lalu mulai mengakhiri pembicaraan dengan Laura sebelum Zara selesai dengan masakannya. Juna akui Juna mencintai Laura, tetapi Juna juga berusaha untuk tetap menjaga perasaan Zara sekalipun tanpa dia sadari sikapnya yang bermain di belakang Zara tetap saja menyakiti Zara.

"Ingat. Setelah makan malam langsung kemari! Aku menunggumu," ucap Laura.

"Tentu saja aku akan datang. Persiapkan dirimu! Aku sangat merindukanmu," balas Juna tersenyum sendiri mengatakannya.

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

wah juna hebat bisa ya bertidak seenaknya...berjanji kepada kekasihnya...semoga di kemudian hari Mamie..pasti akan di tunjukkan kelakuan juna terhadap zara...sedih sekali zara andai nya mendengarkan..😭😭😭😡😡😡😈😈😈

2022-10-20

0

kania rahma

kania rahma

apa arti dari kata persiapkan dirimu karena q sdh sangat merindukan mu🤔🤔🤔junaaaa jangan bilang kamu sdh berhubangan badan sma laura😅😢😢😢oh ya ampunnn junaaaa q sumpahin kanu bakalan bucinnnn akutttt sma zara

2022-10-19

2

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

juna ini bego bgt tr kehilangan barj tau rasa

2022-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!