Desain Cinta Safiyah

Desain Cinta Safiyah

lupa

drttrtrrtt.... drttrttt suara mesin jahit safiyah yang digunakan untuk membuat pakaian pesanan pelanggannya.

Hari ini dia benar-benar sibuk. selain menyiapkan pakaian pelanggannya, dia juga harus menyiapkan desain untuk perlombaan desain di perusahaan fashion terbesar di kotanya.

Safiyah berusia 21 tahun hanya tamatan SMK jurusan busana, bekal ilmu yang didapat dari sekolah nya ia bisa membuka kios jahit busana kecil-kecilan, awalnya hanya dirumah saja sekarang buka kios kecil didepan gang rumahnya.

Jam di dinding menunjukkan pukul dua siang. Dengan kesibukannya hari ini dia tidak menyadari kedatangan adiknya.

“kak fiyah,” dengan wajah melas

“hmm.. ada apa Sonia?” jawab Safiyah santai

“kakak sibuk ya hari ini? Sampai gak masak?” sambil melihat kerjaan kakaknya

“ astagfirullah.., kakak lupa dek”, sambil menepuk jidatnya. “ pantesan perut kakak krucuk krucuk.. hahaha” Safiyah mengelus perutnya.

“ Ini.. sudah Nia masakin juga buat kakak,” Nia mengeluarkan bekal yang dia bawa

“ wah.., adek kakak sudah besar rupanya ya.., sudah bisa masak buat kakak.., wuiiihhh” Safiyah mencubit gemas pipi adiknya

“ sakit kakak!” Sonia kesal. “ pulang sekolah perut Nia lapar, gak ada makanan ya nia masak. Kakak kenapa sampai lupa?? Biasanya enggak?” tanya Nia sambil mulutnya mengunyah

“kakak mau ikut lomba disainer, doakan kakak ya.. “

“ ya kakak, Sonia doain kakak menang juara 1, amin ..” lanjut Sonia

“amin..,Terima kasih..., Ayo kita habiskan makanan nya, masakkan kamu enak dek..,” puji Safiyah sambil mengacungkan jempol.

Sonia senyum senang karena dipuji masakannya enak oleh kakaknya.

Sonia adik Safiyah masih sekolah kelas 3 SMK jurusan tata boga, jadi wajar masakannya enak.

Mereka hidup berdua setelah kematian ibu mereka 3 tahun lalu, sedangkan ayah mereka tidak tahu dimana. Safiyah berusia 6 tahun saat ibu mereka ditinggal ayah Safiyah pergi demi wanita lain.

Hari sudah menunjukkan pukul tujuh malam. desain baju Safiyah beru selesai dibuat. Dua bersaudara itu mulai bergerak untuk menutup kios jahit Safiyah, saat menutup pintu terdengar teriakan wanita.

“Jambreeeeetttt.... Jambret.. tolong jambreeeeetttt ...!” teriak wanita itu

Safiyah melihat jambret itu berlari kearahnya, Safiyah melompat dan langsung menarik baju dan menendang muka sijambret. Alhasil jambret terjatuh dengan sekali tendangan. Ya Safiyah adalah atlet karate semasa SMA nya. Ia sering menjuarai perlombaan karate tingkat SMA di kotanya, dan ditularkannya kepada adiknya Sonia.

“Wahh kakak. Emang top banget. Gak perlu bantuan Nia ya.”sonia mengambil tas itu dan diberikan kepada si kakak.

Jambret berlari terbirit-birit meninggalkan mereka.

“Ini tas ibu?” Safiyah sambil memberikan tas itu

“iya nak terima kasih banyak ya, sudah nolongin ibu. Kamu tidak apa-apa kan? Tidak ada yang luka?” Ibu sambil membolak balikkan tubuh Safiyah, kalau kalau ada luka. “ ini ada sedikit uang sebagai ucapan terima kasih ibu.” Ibu itu menyodorkan beberapa lembar uang kertas seratus ribu

“Tidak usah Bu, kami ikhlas menolong kok, beneran.” Tolak Safiyah

“Terimalah nak, ini ucapan terima kasih ibu.” Ibu yang usianya diatas limapuluhan tahun itu memegang tangan Safiyah

“Beneran Bu, saya baik-baik saja tidak ada luka.” tegas Safiyah

"baiklah kalau kalian tidak mau. siapa namamu nak?" tanya ibu itu sambil memperhatikan mereka berdua dari atas sampai bawah.

"saya Safiyah Bu, dan ini adik saya sonia. ibu tinggal dimana? kenapa sendirian?" tanya Safiyah ke ibu

"rumah ibu jauh, ibu lagi nunggu mobil jemputan. nah, itu dia jemputan ibu." sambil menunjuk kearah mobil yang mendekati mereka. mobil itu terlihat mewah sekali.

Safiyah dan Sonia ternganga melihat mobil mewah itu.

'sekali lagi ibu ucapkan terima kasih ya, sudah nolongin ibu," ibu itu menjabat tangan Safiyah dan sonia

"iya Bu sama-sama." Safiyah senyum dan menjabat tangan ibu itu, tidak beda dengan Safiyah Sonia pun sama menjabat tangan ibu itu

'Oya ini kartu nama ibu, kalian boleh hubungi ibu kenomor itu ya. ibu sangat berharap kalian menghubungi ibu.' pinta ibu itu

"ya Bu, nanti Safiyah hubungi ibu." jawab Safiyah

"ya sudah, ibu pergi ya, daahh .." lambai tangan ibu terlihat dari dalam mobil mewah itu.

"daah ibu, hati-hati dijalan..." Safiyah dan Sonia pun melambaikan tangan

setelah kepergian mobil mewah ke itu mereka melanjutkan pulang ke rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!