iiiii.... seram

Tok tok tok

“Masuk!” Perintah ibu Endang.

“siang Tante, ada apa Tante memanggil Mery?

Mery adalah manager desain di perusahaan ibu Endang. Dia lulusan akademi desainer luar negeri bersama dengan Elno Sanjaya anak ibu Endang.

“Kemari Mery, duduk kesini Tante mau nanya sesuatu pada kamu..” ibu Endang mempersilahkan Mery duduk disofa ruangannya.

“ada apa Tante? Kelihatannya serius.” Tanya Mery penasaran.

 

“bagaimana peserta lomba desain kita, apa ada yang memuaskan hasilnya?" Ibu Endang ingin tau penilaian Mery.

“kalau menurut Mery belum ada yang memuaskan Tante.., semua desainnya kebanyakan tidak beraturan dan terkesan asal-asalan.”Penjelasan Mery membuatnya ibu Endang menarik nafas dalam-dalam.

“Ya mau gimana lagi.., kalau tidak ada yang menarik nanti kita lanjut ke rencana awal saja. Untuk Elno biar Tante yang tanganin. Mery silahkan kembali”. Ibu Endang berdiri mengambil handphone yang ada di meja.

“Mery permisi Tante.” Mery pun pergi meninggalkan ruangan ibu Endang.

sambil memainkan ponselnya ibu Endang hanya menjawab "Hm.."

ibu Endang terus dalam pikirannya sendiri memikirkan Strategi anaknya ini.

"*apakah Elno bisa melakukan idenya ini?

dengan mencari desainer-desainer muda* ?

akh.., kenapa aku tidak percaya dengan anakku sendiri?. lebih baik aku beri dia kesempatan membuktikan kemampuannya."

......................

“ Selamat pagi tuan muda.” Sapa Romi kepada tuannya yang baru memasuki ruangan kerjanya.

“Bawa kemari berkas yang kemarin.” Pinta Elno

“Ini tuan.” Romi menyerahkan tiga berkas pendaftaran yang semalam sudah diseleksi oleh Elno.

Elno memperhatikan dan membandingkan hasil karya ketiga desainer itu. Dia tertarik dengan desain Safiyah yang menurutnya unik. Lalu ia perhatikan foto desainernya. Dan tersenyum kecil.

"Ternyata ini desain mu gadis galak!! Elno bicara dalam hati"

ingatan Elno mulai mengingat betapa lucu muka Safiyah yang terpesona melihatnya keluar dari mobil.

Elno juga mengingatkan wajah safiya saat dia memarahi pak Udin, dan juga mengingat wajah safiya saat marah kepadanya, begitu seram menurutnya. membuatnya merinding.

"iiiii... seram!" Elno bicara sendiri

Romi yang mendengar kata tuannya juga ikutan merinding. " iii.. apa bos? ada hantu ya?"

"akh.. kamu, dengar aja tu kuping." ngelesnya

" Hubungi ketiga desainer ini, saya ingin besok mereka sudah ada disini.” Perintah Elno kepada Romi sekretarisnya itu.

“baik tuan.” Romi segera mengambil berkas-berkas itu dan keluar ruangan.

Elno meneruskan pekerjaannya memeriksa berkas-berkas yang sudah menumpuk diatas mejanya. Tidak lama handphone nya berdering.

“ Halo ma,” jawab Elno.

“Keruangan mama ya sekarang.” Perintah ibu Endang kepada anaknya.

“Ya ma.” Elno tanpa bantahan kepada mamanya.

......................

Disebuah ruangan yang gelap berdiri seorang pria menghadap jendela. sedang menunggu seseorang.

"cikleek .." suara pintu dibuka dari luar, dan masuklah seorang lelaki ingin melapor kan hasil kerjanya.

"Maaf tuan, kami belum berhasil menemukan anak dan cucu anda." kata orang itu.

"Apa?!" kerja kalian tidak ada yang beres! mencari anak dan cucuku saja kalian tidak mampu!!" laki-laki itu mengamuk, mengacak- acak meja kerjanya.

"maaf tuan! kami akan berusaha lebih keras lagi tuan" jawab bawahannya ketakutan

"Pergi sana!! cepat temukan mereka!!"

laki-laki itu memegang dadanya yang sesak, lalu mengatur nafasnya perlahan.

......................

 

“Bagus sekali baju ibu.., ibu tidak terlihat gendut Lo ini. Beneran Lo.” Ibu Rina puas dengan baju yang dijahit oleh Safiyah. “

Bagaimana kamu membuatnya Safiyah? Baju ibu bagus dibadan ibu Lo..” senyum lebar diberikan oleh ibu Rina salah satu pelanggan Safiyah.

“ Alhamdulillah buk Rina, kalau baju buatan Safiyah sesuai dengan selera ibu..” Safiyah sambil merapikan baju yang dipakai ibu Rina.

“Body ibu juga bagus, makanya bajunya pun ikut bagus kalau ibu pakai.” Tak lupa safiya juga memuji pelanggannya.

“nanti ibu promosikan kekeluarga ibu biar jahit ketempat nak Safiyah.” Katanya Sambil berjalan keluar kios jahit Safiyah.

"wah.., terima kasih ya buk ..,

agak membungkuk Safiyah berterima kasih kepada pelanggannya.

safiya melanjutkan pekerjaannya sehingga Tampa disadari kedatangan sahabatnya neni yang sudah duduk di sofa tamu.

“Safiya,” panggil Neni yang mengagetkan yang punya nama.

“ Neni.... !” Safiyah melempar kertas yang ada didepannya kearah neni. “Kalau datang itu,. ucap salam Napa? Biar jantungku tidak lompat-lompat karena kaget dengar suara kamu tiba-tiba tau!?” Safiya kesal dengan sahabat nya itu. Lalu ia duduk menghampiri Neny.

"usahamu makin maju aja. makin banyak yang jahit disini." Neni sambil melihat buku catatan harian kiosnya Safiyah.

"ehh, jangan dibaca itu rahasia perusahaanku..!" safiya berusaha merebut buku itu. tapi tidak bisa.

" hahaaha .., ngintip sedikit aja.., ini ambillah!" Neni menyerahkan buku itu dengan wajah cemberut.

"bagaimana kakimu yang kemarin?" Neni melihat ke kaki Safiyah.

"sudah lebih baik. kamu ngapain kesini? bukannya sudah aku katakan jangan kesini lagi?!" safiya mendelik tajam kearah sahabat nya itu

"ehh.., kamu pikir aku mantan pacar mu ya?"

Neni pun menaikkan nada suaranya dan berdecak pinggang ke arah Safiyah.

"hahaha... ,. kamu tidak ada kerjaan ya, setiap hari kemari? safiya sambil berdiri mengambil tasnya yang ada dimeja

"lagi malas aja sama papa., " Neni melihat Safiyah seperti mau pergi. " kamu mau kemana? aku mau curhat nih! Neni memasang wajah cemberut.

"Aku mau pergi sebentar ya, kepasar mau beli alat-alat jahit dulu. kamu tolong jagain kios aku sebentar ya Neni cantik.....?" safiya dengan wajah memelasnya memohon padanya .

"aaakkh... " Neni mengayun-ayunkan kedua tangannya. "jangan lama-lama! kalau kelamaan nanti aku tinggalkan kiosmu! ancaman Neni membuat Safiyah tertawa kecil.

"iya, tidak akan lama kok. hanya dua jam saja." safiya sambil berlari keluar.

"Apa?! cukup satu jam saja Safiyaaaaah! teriakan Neni terdengar oleh Safiyah yang sudah berjalan menaiki sepeda motornya.

......................

"mama, ada apa?" Elno memasuki ruangan ibu Endang dan menghampirinya.

"bagaimana dengan peserta desain kamu? apakah ada hasilnya?" tanya ibu Endang

"sudah ada ma, rencananya besok Elno meminta mereka untuk datang ke kantor." jelas Elno.

"baguslah kalau begitu. mama ingin melihat kemampuan kamu Elno. rencana mama setelah ini mama ingin pensiun. mama akan menyerahkan semua urusan kantor kepada kamu." ibu Endang menoleh dan menggenggam tangan anaknya.

"iya ma, Elno akan berusaha lagi, biar mama bangga punya anak seperti Elno." Elno membusungkan dadanya.

"akh., jangan hanya kata, tapi buktikan!" ibu Endang menapok punggung Elno.

"iya, akan Elno buktikan. Elno pergi dulu ya ma." Elno berdiri sambil mencium tangan ibu Endang.

......................

safiya berjalan menuju toko langganannya, tanpa dia sadari kalau dia sudah diikuti oleh segerombolan preman dan mengarahkan nya ke jalan yang sepi. Samapi akhirnya safiya berdiri di jalan yang buntu.

"hai nona. apa kabar? masih ingatkah dengan saya? kata salah satu preman yang mendekatinya.

"akh..! sial mereka mengepungku!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!