Leo pun menggidigkan bahunya.
'Lihatlah, wanita selalu begitu. Kenapa wanita tak bisa secara langsung memberitahu inti dari pesan yang disampaikannya? Aku juga tak mengerti, ada apa sebenarnya hari ini?' batin Leo. Dari pada pusing memikirkan apa yang dimaksud oleh Lili, lebih baik dia benar-benar memulai pekerjaannya, pikirnya.
Leo mengambil cangkir kopi di mejanya dan merasakan kopi itu tidak cukup hangat sehingga dia tak ingin menikmatinya. Dia lantas menekan panggilan menuju telepon di meja Sisil dan meminta Sisil untuk membuatkan secangkir kopi yang baru untuknya.
Selang beberapa menit, Sisil memasuki ruangan Leo seraya membawa kopi yang diminta oleh Leo tadi.
"Pak Leo, Saya ingin mengingatkan Anda bahwa, malam ini Anda akan menghadiri pesta hari jadi PT. Green House yang ke 15 tahun. Apakah Anda membutuhkan sesuatu untuk pergi ke pesta nanti? Saya akan menyiapkannya untuk Anda," ucap Sisil.
Leo terdiam sejenak. Melihat itu, Sisil pikir Leo masih dalam keadaan mood yang buruk seperti sebelumnya.
"Begini, Pak. Saya pikir akan sangat membuang waktu jika Anda harus pulang dulu ke rumah, karena acaranya dimulai pukul 19.30 malam nanti," ucap Sisil.
PT. Green House adalah perusahaan properti yang memiliki konsep perumahan hijau. Misalnya, perumahan-perumahan kelas menengah atas yang lebih mengutamakan taman luas nan hijau.
"Saya ada jas baru di mobil, kamu bisa mengambilnya sekarang," ucap Leo di tengah kegiatannya. Dia sedang melihat sesuatu di dalam laptopnya.
"Baiklah, bagaimana dengan Saya?" tanya Sisil, sontak Leo kembali terdiam.
Leo kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya, dan memperhatikan Sisil. Dari ujung kaki hingga rambut Sisil tak luput dari perhatian Leo.
'Bagaimana jika aku ajak Lili saja?' batin Leo.
Ya, Leo justru terpikirkan Lili. Dia pikir, mungkin akan menyenangkan jika dia mengajak Lili bersamanya. Entah kapan terakhir kali dia mengajak Lili pergi keluar.
"Ini acara kantor 'kan, Pak? Jadi, apa Anda akan mengajak Saya juga?" tanya Sisil, sontak Leo tersadar dari lamunannya.
Tiba-tiba Leo memikirkan tentang anaknya yang masih bayi. Meski ada pengasuh, sepertinya tak mungkin Lili mau meninggalkan bayinya. Sejak Lili melahirkan, alasan Lili selalu saja enggan meninggalkan anak ketika Leo mengajak Lili pergi keluar berdua saja.
"Atur saja olehmu," ucap Leo dan kembali melihat laptopnya.
Tentu saja jawaban Leo membuat Sisil senang. Memang ini bukan yang pertama kalinya dia menemani Leo pergi keluar kantor, sebelumnya dia juga pernah menemani Leo ke acara pesta. Dia benar-benar jatuh hati pada Leo, meski Leo hanya bersikap baik ketika memiliki keinginan terhadap dirinya.
Setelah keinginan Leo terpenuhi, Leo akan kembali bersikap dingin seperti sekarang. Namun, justru itulah yang membuat Sisil merasa senang dengan Leo, baginya menaklukan hati Leo lebih menantang dibandingkan menghadapi klien perusahaan yang merepotkan.
"Kalau begitu, Saya akan segera siapkan apa yang Anda butuhkan. Bisakah Saya mengambil kunci mobil Anda sekarang?" ucap Sisil.
"Ke mana matamu? Kunci mobil Saya sejak tadi ada di atas meja!" ucap Leo terdengar begitu dingin. Namun, bukannya kesal, Sisil justru terkekeh mendengar jawaban Leo. Hal itu membuat Leo kembali melihat Sisil.
"Apa yang kamu tertawakan?" tanya Leo seraya menaikan satu alisnya. Tatapannya terlihat tak senang, tetapi itu justru tak menghentikan kekehan Sisil.
"Leo ..."
Leo semakin menatap Sisil tak senang ketika mendengar Sisil justru memanggilnya dengan sebutan nama.
"Maaf, aku hanya ingin membuatmu tak terlalu tegang," ucap Sisil.
Leo menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan sedikit kasar. Setelah itu dia mengambil dompetnya dan mengambil salah satu kartu kredit di dalam dompet tersebut.
"Panggil Saya yang sopan, bagaimanapun kamu tetap bawahan Saya!" tegas Leo, membuat Sisil terdiam.
"Ambil ini, beli gaun untukmu dan temani Saya malam ini!" perintah Leo.
Sisil tersenyum dan mengambil kartu kredit itu.
"Ngomong-ngomong, Le ..." Leo lagi-lagi menatap Sisil tak senang ketika Sisil hampir saja menyebut namanya.
"Maaf, Pak. Maksud Saya, gaun seperti apa yang Anda inginkan untuk Saya pakai malam nanti?" tanya Sisil.
Leo menahan napasnya sejenak dan mengembuskannya dengan sedikit berat.
"Kenapa kamu bertanya pada Saya? Apa kamu pikir Saya fashion stylist-mu?" tanya Leo heran.
"Bukan begitu, Saya tak ingin mempermalukan Anda nanti malam, jadi Saya pikir Saya membutuhkan saran Anda. Atau mungkin Anda memiliki permintaan khusus?" ucap Sisil, kemudian tersenyum.
Leo tiba-tiba bangkit dari duduknya dan menatap Sisil dengan marah. Sisil pun menjadi tegang melihat tatapan Leo.
"Sisil, seharusnya kamu tahu bahwa Saya atasanmu, jadi jangan tanyakan hal konyol seperti itu pada Saya!" kesal Leo.
Sisil akan mengatakan sesuatu, tetapi Leo justru kembali bicara.
"Istri Saya bahkan tak pernah menanyakan hal seperti itu, lalu kenapa kamu justru menanyakan hal seperti itu pada Saya? Apa kamu sedang mengejek Saya? Kamu pikir Saya pria macam apa, ha? Saya tak mengurusi masalah gaun!" geram Leo.
"Maaf, Pak. Maksud Saya bukan begitu, Saya hanya ingin membuat Anda tak merasa malu ketika mengajak Saya menghadiri pesta nanti malam, jadi Saya meminta saran An ..."
"Kalau begitu jangan mempermalukan Saya! Isn't it that simple?" geram Leo.
Sisil akan mengatakan sesuatu, tetapi Leo lebih dulu membuatnya bungkam dengan mengayunkan tangannya ke arah pintu.
"Ambil kunci mobil Saya, dan keluar dari ruangan Saya. Mengganggu saja!" kesal Leo dan kembali duduk di kursi kerjanya.
Sisil pun bergegas keluar dari ruangan Leo. Begitu dia menutup pintu ruangan Leo, dia menggenggam kartu kredit yang Leo berikan tadi dengan erat.
'Dia tak perlu marah-marah begitu 'kan? Aku kan hanya bertanya. Lagipula, aku melakukannya untuk dirinya sendiri. Benar-benar keterlaluan, kenapa dia sangat sensitif? Kenapa juga dia membandingkan aku dengan istrinya? Benar-benar sudah gila!' batin Sisil kesal.
Sisil pun bergegas menuju mobil Leo dan mengambil jas baru Leo. Jam makan siang nanti, dia akan izin pada Leo untuk membeli gaun baru sesuai yang Leo perintahkan. Dia berpikir, malam ini dia akan membuat Leo sampai enggan berpaling darinya.
***
Waktu berlalu, hari sudah menjelang petang.
Di sisi lain, tepatnya di sebuah rumah berlantai dua, Lili sedang memeriksa persiapan makan malam. Makan malam kali ini spesial baginya, karena itu dia ingin memastikan bahwa tak ada sedikitpun kesalahan. Makan malam kali ini juga akan berlangsung dekat kolam renang yang ada di kediamannya.
Di bawah ini gambaran rumah Leo dan Lili, ya, menteman.
Ada dua orang asisten rumah tangga yang membantu menyiapkan makan malam tersebut.
"Bagaimana, Nyonya? Apa masih ada yang belum sesuai?" tanya salah satu asisten rumah tangga bernama Ani.
Lili meletakan jari telunjuknya di dagu, dia tampak sedang berpikir. Sedetik kemudian dia teringat pada Leo.
"Tolong ditutup semuanya, pastikan tidak dihinggapi apapun. Saya akan menunggu suami Saya pulang," ucap Lili dan bergegas memasuki rumah.
Lili pergi ke kamar dan mengambil ponselnya. Dia lantas menghubungi kontak Leo. Panggilan itu tersambung, tetapi Leo tak menjawab panggilannya.
'Apa dia masih dijalan pulang?' batin Lili bingung.
Biasanya, saat sedang mengemudi Leo takan menjawab panggilan. Namun, dari pada memikirkan tentang kemungkinan itu, entah mengapa Lili justru merasa khawatir Leo takan mendengarkan permintaannya tadi siang agar Leo tak pulang terlambat ke rumah.
Ya, Lili khawatir dan justru merasa gelisah makan malam spesial yang telah disiapkan untuk dinikmati bersama Leo akan sia-sia.
Lili akhirnya mengetik pesan singkat.
'Apa kamu sudah dijalan pulang? Kenapa tak menjawab teleponku?'
Lili menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan perlahan setelah mengirimkan pesan tersebut.
'Kuharap dia tak mengecewakanku,' batin Lili cemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
yaaa Lili kau Alan kecewa karna Leo akan pergi sama Sisil ke acara pertemuan relasi bisnis 😌😌
2023-05-04
1
manda_
sekretaris gatel bgt ya
2023-01-10
0
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
ah pasti bakal kecewa ini mah..tapi aku jadi pengen liat Leo ditabok sama Lili🤣🤣🤣🙈
2022-10-26
0