BAB 3 - KUPIKIR KAMU MATI

Sementara itu di sisi lain, tepatnya di kantor Leo.

Leo baru saja selesai mengganti pakaian yang dia kenakan hari ini dengan jas yang sebelumnya Sisil ambil dari mobilnya. Dia lantas keluar dari kamar mandi dan mendekati meja kerjanya. Tak lama pintu ruangannya terbuka dan ternyata Sisil lah yang memasuki ruangannya.

"Pak Leo ..." Sisil memanggil Leo, tetapi Leo justru mengabaikan Sisil.

Leo sedang mencari sesuatu di laci meja kerjanya. Sisil pun melangkah semakin mendekati meja kerja Leo.

"Apa Anda sudah siap, Pak? Apa yang Anda cari?" tanya Sisil begitu sampai di depan meja kerja Leo.

Fokus Leo menjadi beralih ke kaki jenjang Sisil yang tampak terekspos, dia lantas memperhatikan kaki itu hingga akhirnya matanya menangkap gaun merah yang begitu cantik terpasang di tubuh Sisil.

Leo menutup laci meja kerjanya dan menatap Sisil yang sedang menggigit bibir bawahnya.

Leo lantas mengambil ponselnya dan mulai melangkah mendekati Sisil. Dia pun berhenti sangat dekat dengan Sisil dan menatap Sisil yang juga menatapnya.

"Em ... Pak," Sisil lagi-lagi menggigit bibir bawahnya dan bersiap untuk bicara. Namun, belum sempat bicara, dia sudah dibuat terkejut oleh Leo.

Sisil berbalik dan melihat Leo yang membuka pintu ruangannya.

Ya, Leo justru mengabaikannya begitu saja dan keluar dari ruangan itu.

"Apa mood-nya belum membaik? Kenapa dia pergi begitu saja? Ya ampun ..." gerutu Sisil dan bergegas menyusul Leo.

Begitu sampai di mobil, Sisil duduk di sisi Leo. Malam ini, Leo mengemudikan mobilnya sendiri. Mereka lantas pergi menuju sebuah hotel, di mana hotel itu adalah tempat acara berlangsung.

Sesampainya mobil di depan hotel, Leo bersiap keluar dari mobil. Namun, dia berhenti sejenak sebelum benar-benar keluar dari mobil. Dia lantas melihat Sisil.

"Saya suntuk sekali, Sisil. Sebenarnya, Saya malas sekali datang ke pesta itu," ucap Leo.

Sisil mengerutkan dahinya. Akhirnya Leo mau bicara dengannya.

"Tapi kita sudah sampai di sini, Pak. Tak mungkin bukan kita pergi dari sini? Bahkan kita baru saja sampai," ucap Sisil.

"Ya, kamu benar. Kalau begitu, selesai menghadiri pesta itu, kamu temani Saya dulu," ucap Leo.

Sisil tersenyum begitu anggun. Namun, dalam hatinya dia benar-benar antusias.

"Saya akan melakukan yang terbaik, tentu saja hati atasan Saya tak boleh merasa suntuk," ucap Sisil dan mengerlingkan matanya.

Leo menghela napas dan meminta Sisil untuk keluar dari mobil. Setelah Sisil keluar, Leo pun menyusul keluar dari mobil dan memberikan kunci mobilnya pada petugas valey. Setelah itu, dia memasuki hotel bersama Sisil.

Keduanya pergi menuju ballroom hotel tersebut dan ruangan itu terlihat sudah dipenuhi oleh tamu undangan.

Leo pun menghampiri tuan acara dan mengucapkan selamat pada tuan acara. Mereka berbincang sebentar, setelah itu tuan acara pamit pada Leo untuk menyapa tamu undangan lainnya.

"Apa Anda ingin minum, Pak?" tanya Sisil.

"Boleh," ucap Leo.

"Kalau begitu, tunggu sebentar di sini. Saya akan ambilkan," ucap Sisil dan pergi menuju meja minuman. Dia mengambil dua gelas minuman dan kembali menghampiri Leo.

"Untuk Anda," ucap Sisil seraya menyodorkan satu gelas minuman ke hadapan Leo.

Leo pun mengambilnya dan menyesapnya. Tak lama setelah itu acara pun dimulai. Leo terlihat benar-benar bosan. Dia terlihat tak bisa menikmati pesta tersebut meski pestanya terlihat meriah. Seharian ini juga dia merasakan sesuatu yang berbeda, dia merasa ada sesuatu yang dia lupakan. Namun, entah apa itu? Dia benar-benar tak tahu.

Leo melihat Sisil yang justru tampak senang berada di pesta itu, Leo pun mendekati Sisil dan membisikan sesuatu di telinga Sisil.

Sisil lantas melihat Leo dan mengerutkan dahinya.

"Apakah kita akan pergi sekarang?" tanya Sisil.

"Ya, Saya duluan. Susul Saya setelah Saya keluar dari sini," ucap Leo dan memberikan gelas di tangannya pada Sisil. Setelah itu, Leo meninggalkan ballroom.

Sisil lalu meletakan dua gelas minuman yang dia ambil tadi di atas meja, dan keluar dari ballroom. Sebelumnya, Leo membisikan nomor kamar padanya. Dia benar-benar tak menyangka, diam-diam rupanya Leo telah memesan kamar di hotel tersebut. Leo bahkan memintanya datang ke kamar itu.

Begitu sampai di depan kamar, Sisil mengetuk pintu dan begitu pintu terbuka, Leo langsung menarik tangan Sisil dan menyerang Sisil dengan gerakan agresif nan sen*ual.

"Pak, tenanglah. Kenapa Anda bersemangat sekali?" ucap Sisil. Sisil hampir saja terjatuh karena sikap Leo yang agresif secara tiba-tiba.

Leo berhenti sejenak, dan menatap Sisil.

"Bukankan kamu sengaja ingin menggoda Saya? Bahkan kamu melakukannya sejak kita masih di kantor," ucap Leo.

"Anu ... Itu ..." belum sempat Sisil menyelesaikan ucapannya, Leo sudah lebih dulu membungkam Sisil dan mau tak mau Sisil pun melayani perbuatan Leo. Keduanya perlahan meninggalkan posisi sebelumnya dan mendekati tempat tidur. Setelah itu, keduanya terjatuh ke tempat tidur dan kini Sisil berada di bawah kungkungan Leo.

Leo pun semakin agresif, tangannya bergerak liar menyusuri lekuk tubuh Sisil.

Setelah merasa cukup, Leo menghentikan perbuatannya dan menopang tubuhnya dengan kedua lututnya. Dia lantas melepaskan jasnya.

Tatapan Leo tak lepas dari Sisil yang terlihat begitu pasrah di bawahnya. Leo pun mulai melepas satu-persatu kancing kemejanya dan bersiap mencumbu Sisil kembali. Tubuhnya semakin memanas, dia benar-benar ingin melampiaskannya sekarang. Namun, belum sempat memulai kegiatan inti, perhatian Leo menjadi sedikit buyar ketika ponselnya tiba-tiba berdering.

Sejenak Leo berhenti, setelah itu dia mencoba mengabaikan panggilan telepon itu. Dia membiarkan panggilan itu berakhir dengan sendirinya. Namun, setelah panggilan itu berakhir, ternyata dering telepon itu kembali terdengar. Kali ini Leo benar-benar tak bisa fokus dan menjadi kesal sendiri.

Leo lantas bangkit dari posisinya dan mengambil ponselnya yang sebelumnya dia letakan di atas nakas di sisi tempat tidur.

'Halo!' kesal Leo tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

'Di mana, Leo?' tanya seorang wanita. Sontak Leo melihat layar ponselnya dan terkejut setelah melihat bahwa, Lili lah yang menghubunginya.

Leo bergegas memberikan isyarat pada Sisil agar Sisil diam setelah Leo sadar Sisil akan mengatakan sesuatu.

'Bukankah aku memintamu tak pulang terlambat?' tanya Lili.

'Aku sedang menghadiri pesta di luar,' ucap Leo.

'Apa katamu? Pesta?' ucap Lili terdengar shock.

'Ya, aku lupa mengabarimu tentang itu, hari ini aku sibuk sekali,' ucap Leo.

'Oh lupa, ya? Pantas saja, tak heran jika kamu juga melupakan bahwa hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kita,' ucap Lili.

Leo mengerutkan dahinya dan melihat layar ponselnya, dia mencoba melihat tanggal dan ternyata tanggal di mana dua tahun lalu dia menikahi Lili adalah hari ini.

Leo mengusap wajahnya dan mengembuskan napas sedikit berat.

'Sayang, aku ...' Leo mencoba bicara, tetapi Lili sudah lebih dulu membuat Leo bungkam.

'Tak masalah jika hari pernikahan kita tak penting bagimu, tapi aku pikir kamu masih memiliki hati agar orang rumah tak khawatir memikirkanmu. Aku pikir, kamu mati di pelukan wanita lain karena sejak tadi tak menjawab panggilan, ataupun membalas pesanku,' ucap Lili.

Leo pun tercengang ketika panggilan itu tiba-tiba berakhir.

'****, dia marah padaku!' batin Leo.

"Apa Anda baik-baik saja, Pak?" tanya Sisil, dan mencoba menghampiri Leo. Namun, Leo justru mengabaikan Sisil.

Leo mengambil jasnya dan bergegas menuju kamar mandi.

Hal itu membuat Sisil bingung.

'Dia kenapa lagi, sih? Apa dia akan meninggalkanku lagi?' batin Sisil. Sisil sempat mendengar saat Leo bicara di telepon, Leo lalu menyebut nama Lili.

Terpopuler

Comments

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

hahahaha lagi" Sisil gagal mau bikin Leo terbang🤭🤭🤭Lili kau emang seperti paranormal ya tlf saat Leo sedang ani

2023-05-04

1

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

hati2 Li2 dpan swami kamu ada plakor jd harus lebih hati

2023-02-02

0

manda_

manda_

rasain kamu leo orang kok suka banget selingkuh

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - PERMULAAN
2 BAB 2 - KENAPA DIA SANGAT SENSITIF?
3 BAB 3 - KUPIKIR KAMU MATI
4 BAB 4 - BUKET LILY UNTUK LILI
5 BAB 5 - LEO GAGAL MEMBUJUK LILI?
6 BAB 6 - JANGAN SAMPAI NYONYA MARAH!
7 BAB 7 - LILI MENGGELEDAH PONSEL LEO?
8 BAB 8 - JANGAN MENOLAKKU DENGAN ALASAN APAPUN!
9 BAB 9 - SINDIRAN UNTUK LILI?
10 BAB 10 - LEO MEMBUANG HADIAH?
11 BAB 11 - KAMULAH YANG BODOH!
12 BAB 12 - SISIL DIPECAT?
13 BAB 13 - TITIPAN YANG MEMBUAT SISIL SHOCK?
14 BAB 14 - DICAMPAKKAN BAGAI SAMPAH?
15 BAB 15 - KENAPA TIBA-TIBA LEO PERHITUNGAN?
16 BAB 16 - LEO MERAMPOK LILI?
17 PART 17 - PERTAMA KALI MENEMANI LEO BEKERJA
18 PART 18 - LILI MEMBAWA KEBERUNTUNGAN?
19 PART 19 - KENAPA BEKAS ITU MASIH TERLIHAT?
20 PART 20 - BAGAI PINANG DIBELAH DUA
21 PART 21 - ADA APA DENGAN MAISY?
22 PART 22 - KEMARAHAN LEO
23 PART 23 - LIBURAN DADAKAN
24 PART 24 - LEO MELEWATKAN HAL PENTING
25 PART 25 - LEO PRIA IDAMAN SEMUA WANITA?
26 PART 26 - LEO TAK MENGUNDANG LILI KE PESTA?
27 PART 27 - PEMILIK EO MENGENAL LEO?
28 PART 28 - PERTEMUAN TAK DIDUGA
29 PART 29 - LEO MENGUNDANG FLORENCE KE KAMARNYA?
30 PART 30 - KENAPA TIBA-TIBA MEMIKIRKANNYA?
31 PART 31 - PAGI INI LEO TERLIHAT SEGAR
32 PART 32 - SIKAP LILI BERBEDA?
33 BAB 33 - LEO LUPA MENJEMPUT LILI?
34 BAB 34 - BERGEGAS PULANG
35 PART 35 - KEADAAN LEO MENGKHAWATIRKAN?
36 PART 36 - AKU ISTRIMU, BUKAN PEMBANTUMU!
37 PART 37 - KENAPA HARUS MARAH?
38 PART 38 - LEO AROGAN?
39 PART 39 - TERASA FAMILIAR
40 PART 40 - BERKOMPROMI DENGAN NOTARIS
41 PART 41 - KECURIGAAN LEO
42 PART 42 - MOMEN LANGKA
43 PART 43 SIAPA PENGIRIM KOTAK HADIAH ITU?
44 PART 44 INGIN BERCERAI
45 PART 45 - DIA SUDAH BOSAN BERNAPAS
46 PART 46 - TAKKAN MERUBAH KEPUTUSAN
47 PART 47 MENCARI LILI
48 PART 48 BERTEMU MANTAN ATASAN
49 PART 49 - TAKKAN MENGHALANGIMU
50 PART 50 KIRIMKAN SAJA SURAT GUGATAN ITU
51 PART 51 - MENGELABUI LEO
52 PART 52 - MENDAPATKAN PEKERJAAN BARU
53 PART 53 - HARI PERTAMA BEKERJA
54 PART 54 - HARI PERESMIAN KANTOR BARU
55 PART 55 - APA SEBENARNYA YANG TERJADI?
56 PART 56 - PERDEBATAN ANTARA LILI& FLORENCE
57 PART 57 - PERTEMUAN LILI&LEO
58 PART 58 - APA-APAAN INI?
59 PART 59 - KEBINGUNGAN LEO
60 PART 60 - BERTEMU MAMI MERTUA
61 PART 61 - JANGAN IKUT CAMPUR KE DALAM MASALAHKU!
62 PART 62 - LEBIH BAIK DIPECAT
63 PART 63 ANCAMAN LILI
64 PART 64 SURAT UNTUK LILI
65 PART 65 - APA YANG SEDANG LILI RENCANAKAN?
66 PART 66 - LILI LICIK?
67 PART 67 - BERDEBAT DENGAN BRAM
68 PART 68 - MENJEMPUT LILI
69 PART 69 - MENGINGINKAN KETENANGAN
70 PART - SIAPA ANAK LELAKI ITU?
71 PART 71 - MENGIRIMKAN POTRET ANAK ITU
72 PART 72 - KEDATANGAN ORANG YANG TAK DIHARAPKAN
73 PART 73 MEMERIKSA LAPORAN MEDIS
74 PART 74 - LEO TAHU TENTANG ANAK ITU
75 PART 75 - AKU SELALU BERHATI-HATI
76 PART 76 - APA KITA HARUS TES DNA?
77 PART 77 - APA YANG LILI PIKIRKAN?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 - PERMULAAN
2
BAB 2 - KENAPA DIA SANGAT SENSITIF?
3
BAB 3 - KUPIKIR KAMU MATI
4
BAB 4 - BUKET LILY UNTUK LILI
5
BAB 5 - LEO GAGAL MEMBUJUK LILI?
6
BAB 6 - JANGAN SAMPAI NYONYA MARAH!
7
BAB 7 - LILI MENGGELEDAH PONSEL LEO?
8
BAB 8 - JANGAN MENOLAKKU DENGAN ALASAN APAPUN!
9
BAB 9 - SINDIRAN UNTUK LILI?
10
BAB 10 - LEO MEMBUANG HADIAH?
11
BAB 11 - KAMULAH YANG BODOH!
12
BAB 12 - SISIL DIPECAT?
13
BAB 13 - TITIPAN YANG MEMBUAT SISIL SHOCK?
14
BAB 14 - DICAMPAKKAN BAGAI SAMPAH?
15
BAB 15 - KENAPA TIBA-TIBA LEO PERHITUNGAN?
16
BAB 16 - LEO MERAMPOK LILI?
17
PART 17 - PERTAMA KALI MENEMANI LEO BEKERJA
18
PART 18 - LILI MEMBAWA KEBERUNTUNGAN?
19
PART 19 - KENAPA BEKAS ITU MASIH TERLIHAT?
20
PART 20 - BAGAI PINANG DIBELAH DUA
21
PART 21 - ADA APA DENGAN MAISY?
22
PART 22 - KEMARAHAN LEO
23
PART 23 - LIBURAN DADAKAN
24
PART 24 - LEO MELEWATKAN HAL PENTING
25
PART 25 - LEO PRIA IDAMAN SEMUA WANITA?
26
PART 26 - LEO TAK MENGUNDANG LILI KE PESTA?
27
PART 27 - PEMILIK EO MENGENAL LEO?
28
PART 28 - PERTEMUAN TAK DIDUGA
29
PART 29 - LEO MENGUNDANG FLORENCE KE KAMARNYA?
30
PART 30 - KENAPA TIBA-TIBA MEMIKIRKANNYA?
31
PART 31 - PAGI INI LEO TERLIHAT SEGAR
32
PART 32 - SIKAP LILI BERBEDA?
33
BAB 33 - LEO LUPA MENJEMPUT LILI?
34
BAB 34 - BERGEGAS PULANG
35
PART 35 - KEADAAN LEO MENGKHAWATIRKAN?
36
PART 36 - AKU ISTRIMU, BUKAN PEMBANTUMU!
37
PART 37 - KENAPA HARUS MARAH?
38
PART 38 - LEO AROGAN?
39
PART 39 - TERASA FAMILIAR
40
PART 40 - BERKOMPROMI DENGAN NOTARIS
41
PART 41 - KECURIGAAN LEO
42
PART 42 - MOMEN LANGKA
43
PART 43 SIAPA PENGIRIM KOTAK HADIAH ITU?
44
PART 44 INGIN BERCERAI
45
PART 45 - DIA SUDAH BOSAN BERNAPAS
46
PART 46 - TAKKAN MERUBAH KEPUTUSAN
47
PART 47 MENCARI LILI
48
PART 48 BERTEMU MANTAN ATASAN
49
PART 49 - TAKKAN MENGHALANGIMU
50
PART 50 KIRIMKAN SAJA SURAT GUGATAN ITU
51
PART 51 - MENGELABUI LEO
52
PART 52 - MENDAPATKAN PEKERJAAN BARU
53
PART 53 - HARI PERTAMA BEKERJA
54
PART 54 - HARI PERESMIAN KANTOR BARU
55
PART 55 - APA SEBENARNYA YANG TERJADI?
56
PART 56 - PERDEBATAN ANTARA LILI& FLORENCE
57
PART 57 - PERTEMUAN LILI&LEO
58
PART 58 - APA-APAAN INI?
59
PART 59 - KEBINGUNGAN LEO
60
PART 60 - BERTEMU MAMI MERTUA
61
PART 61 - JANGAN IKUT CAMPUR KE DALAM MASALAHKU!
62
PART 62 - LEBIH BAIK DIPECAT
63
PART 63 ANCAMAN LILI
64
PART 64 SURAT UNTUK LILI
65
PART 65 - APA YANG SEDANG LILI RENCANAKAN?
66
PART 66 - LILI LICIK?
67
PART 67 - BERDEBAT DENGAN BRAM
68
PART 68 - MENJEMPUT LILI
69
PART 69 - MENGINGINKAN KETENANGAN
70
PART - SIAPA ANAK LELAKI ITU?
71
PART 71 - MENGIRIMKAN POTRET ANAK ITU
72
PART 72 - KEDATANGAN ORANG YANG TAK DIHARAPKAN
73
PART 73 MEMERIKSA LAPORAN MEDIS
74
PART 74 - LEO TAHU TENTANG ANAK ITU
75
PART 75 - AKU SELALU BERHATI-HATI
76
PART 76 - APA KITA HARUS TES DNA?
77
PART 77 - APA YANG LILI PIKIRKAN?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!