Tanpa sepengetahuan Bianca, Skay diam-diam menyuruh seseorang untuk mencari tahu keberadaan Alluce. Wanita cantik yang berhasil membuat Skay hampir tiap detik memikirkannya. Mengingat tempat tinggal Alluce yang kumuh, Skay tak terima jika anaknya tinggal di tempat yang seperti itu.
"Apa ada kabar tentangnya?" tanya Skay pada pria di seberang telepon.
"Tidak ada, Bos. Sepertinya Nona Alluce tidak ada di Kota A.
Skay menghela napas panjang. Sepertinya dia harus turun tangan. Memutuskan panggilan, pria itu pergi dari rumah menuju Clubs malam. Kesibukan Skay akhir akhir ini membuat Bianca gembira, dengan sibuknya Skay, maka wanita itu bisa menemui selingkuhannya yang baru.
Setibanya di Clubs malam, tanpa basa basi, Skay menemui Jacky di ruangannya. Pria bernama Jacky itu sedang sibuk, namun ia meluangkan waktunya untuk meladeni Skay yang Jacky sendiri yakin, pasti masih tentang Alluce Kymor
"Dimana gadis kecil itu?" tanya Skay setelah mendudukkan bokongnya.
"Aku tidak tahu dimana dia sekarang. Yang aku tahu, aku sudah memberikannya cek juga kartu nama yang kamu titipkan padaku" jelas Jacky dengan santai.
"Jangan berdalih Jack! Aku yakin, kamu pasti tahu dimana dia sekarang. Iya kan?" ucap Skay mengepal tangannya.
Jacky tersenyum tipis. "Sudah aku katakan, aku tidak tahu dimana dia sekarang" jelasnya setenang mungkin.
Dia tidak boleh marah. Apalagi terlibat perkelahian sengit dengan pria yang kini berada di ruangan yang sama dengannya. Jacky tahu alasan Alluce memilih berhenti bekerja. Dan Jacky memilih bungkam atas apa yang dialami sahabat dari adiknya itu, bukannya dia tidak mau membantu Alluce, tapi dia kenal siapa Skay.
"Jacky, ini terakhir kalinya aku bertanya. Dimana dia sekarang?" terdengar mengancam, tapi Jacky masih tetap tenang.
Menghela napas panjang, Jacky menuliskan alamat lalu memberikannya pada pria yang kini duduk berhadapan dengannya.
"Jadi dia di Kota X" gumam Skay menatap alamat yang tertera.
Setelah mendapatkan alamat baru Alluce, Skay segera memesan tiket pesawat ke Kota X. Dia harus menemui Alluce, bagaimana pun caranya, gadis cantik itu harus pulang bersamanya. Jika tidak pulang, setidaknya dia tinggal di tempat yang layak. Makanan yang dia makan pun harus bergizi, dan kebersihannya harus terjamin.
Skay tiba di Kota X. Di Kota X, waktu menunjukkan pukul delapan malam. Dari Bandara ke alamat tempat tinggal Alluce, memakan waktu sekitar setengah jam. Tak ingin membuang buang waktu, Skay segera menaiki Taxi Bandara yang akan mengantarnya di alamat Alluce.
Jalanan yang begitu lenggang, mempercepat Taxi tiba di alamat tujuan. Melihat rumah kecil di depannya, Skay mengepal tangannya. Bagaimana mungkin Alluce membiarkan anak yang dia kandung menghabiskan malam dekat kawasan kumuh.
"Ini tidak bisa dibiarkan" gumam Skay. Menarik langkah dipercepat, Skay berhenti di depan rumah Alluce. Di waktu yang sama, Alluce keluar rumah. Keduanya pun saling menatap di depan pintu.
Degh!! Alluce menelan saliva yang tercekat. Kedatangan Skay yang tiba-tiba membuat Alluce berpikiran aneh.
Melihat Alluce terdiam mematung. Skay membawa wanita itu masuk ke dalam rumah. "Aku mencari mu kemana mana, dan ternyata kamu di sini" ujar Skay setelah mendudukkan bokongnya.
"Apa anak kita baik-baik saja?" tambahnya.
Kedua kening Alluce terangkat naik. "Anak? Sejak kapan aku punya anak?" tanyanya tak paham.
"Jangan membodohi ku, Alluce. Aku tahu kau hamil!!" seru Skay.
Alluce tertawa. "Hei! Aku tidak hamil. Kita hanya melakukannya sekali, bukan. Pergilah dari sini, sepertinya anda mabuk lagi. Cukup malam itu anda memperkosa saya. Cukup! Cukup malam itu saja. Sekarang, saya tidak mau melihat anda lagi. Jangankan melihat wajah anda, melihat sepatu anda pun saya tidak mau"
Skay terdiam, dia tahu perbuatannya malam itu salah. "Aku tahu kau membenciku. Bahkan sangat membenciku. Tapi kedatanganku ke sini untuk menebus semuanya. Aku akan menikahi mu, memberimu status yang seharusnya aku berikan sejak beberapa bulan lalu" terang Skay cukup serius.
"Maafkan aku, harusnya aku mencari mu, bukan menunggumu datang menemui ku. Apa kau dan anak kita baik-baik saja?" sambungnya bertanya.
Alluce nampak gusar. Harus bagaimana dia menjelaskan pada pria yang terus membahas anak itu.
"Tuan Lioward, saya benar-benar tidak hamil. Coba anda ingat lagi, siapa tahu wanita yang hamil itu bukan saya. Bisa jadi istri anda yang hamil, atau wanita lain yang bermalam dengan anda.
"Selain istriku, kaulah wanita yang pernah menghabiskan malam denganku, Alluce" jelas Skay.
"Tapi aku tidak hamil!" sergah Alluce menekan kata terakhirnya.
"Oke! Kamu tidak hamil. Tapi besok pagi, kita ke rumah sakit" ucap Skay. Dia harus membawa Alluce ke rumah sakit. Dengan begitu, baik dia maupun Alluce akan tahu kebenarannya.
Pagi harinya, dalam perjalanan menuju rumah sakit besar di Kota X, Alluce menatap kalender lewat gawai nya. Bukan baru pagi ini, semalam pun dia menyempatkan sedikit waktu untuk menatap kalender.
"Aku menstruasi tanggal 6, tanggal 14 di bulan yang sama aku diperkosa. Di bulan berikutnya hingga kini, aku belum menstruasi lagi. Apa benar aku hamil?"
"Alluce, kita sudah sampai"
"Skay sudah beristri. Jika aku menikah dengannya, aku akan menjadi istri kedua. Dimana mana istri kedua selalu dianggap pelakor. Bagaimana ini? Apa lebih baik aku pergi di tempat yang lebih jauh lagi?" batin Alluce.
"Alluce, kita sudah sampai" ucap Skay.
"Ah maaf, aku turun sekarang" ucap Alluce.
Skay membawa Alluce ke dokter kandungan. Seperti dugaan Skay sebelumnya, Alluce memang hamil. Kata Dokter, tidak ada yang perlu dicemaskan. Ibu dan janin baik-baik saja. Tentu hal itu membuat Skay lega.
Setelah dari rumah sakit, Skay membawa Alluce ke hotel Number One. Alluce harus bermalam di hotel hingga dua hari ke depan, atau sampai Skay menemukan tempat tinggal yang layak untuk Alluce dan anak yang Alluce kandung.
Kini, mereka telah berada di dalam kamar hotel. Skay merebahkan diri di pembaringan sementara Alluce duduk di sisi ranjang.
"Ternyata uang bisa mempercantik wajah. Lihatlah, kau semakin cantik sekarang" ucap Skay sekalipun dia sibuk dengan gawai nya.
Makna kalimat itu seperti penghinaan, namun Alluce enggan menanggapinya. Biarlah Skay berkata sesukanya, toh Alluce sudah cantik jauh sebelum keduanya dipertemukan. Lantas, untuk apa Alluce mengotori mulutnya?
"Kita akan menikah setelah menemukan tempat tinggal yang layak untuk kamu dan anak kita" jelas Skay sekilas menatap Alluce.
Empat jam yang lalu Alluce dan Skay telah resmi menjadi pasangan suami istri. Berhubung Alluce sedang melanjutkan pendidikannya, maka wanita hamil itu harus tetap tinggal di Kota X. Sementara Skay harus kembali ke Kota A, ada pekerjaan yang meminta pertanggung jawabannya.
Di Kota A, Skay dalan perjalanan menuju Hotel Neon. Beberapa puluh menit yang lalu, saat dia tiba di Bandara Kota A, dia mendapat panggilan dari orang suruhannya, yang mengatakan bahwa Bianca sedang berada di Hotel Neon bersama seorang pria.
Setibanya di Hotel Neon, Skay segera ke kamar yang dipesan oleh Bianca. "Aku harap kau tidak mengulanginya lagi" batin Skay.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Mutia Kim🍑
semoga bianca ketahuan lagi, biar cepat diceraikan sma Skay😬
2023-01-09
0
Ratu
Kesalahan yang harus diperbaiki
2023-01-09
2
Mak Aul
aseekkkk
kegep si Bianca maen Ama kadal
2023-01-09
0