Episode-5

"Dulu ibu dan mamah kamu bersahabat sejak kami kecil, hingga dewasa kita berdua merantau mencari pekerjaan bersama-sama dan pada saat itu kita diterima di perusahaan yang sama ya itu perusahaan calon mertua mu."

" setelah beberapa tahun bekerja, ibu menikah lebih dulu dari Ibumu, karena sudah menjadi seorang istri ibu memilih untuk berhenti bekerja. akan tetapi mamah kamu belum menikah pada saat itu dan memilih tetap tinggal bersama dengan ibu hingga beberapa tahun sampai Yuda dan Ayu lahir. "

" Dan dulunya Ayah mu bekerja sebagai sekretaris pribadi calon mertuamu sekaligus mereka dulu bersahabat juga. hingga suatu hari Ibumu jatuh cinta dengan ayahmu dan mereka menikah. tidak lama kemudian mereka memiliki anak, namun Tuhan berkehendak lain pada mamah kamu. Pada saat kamu dilahirkan mamah kamu meninggal akibat pendarahan."

" Setelah kepergian mamah kamu tidak berselang berapa jam ayah kamu mengalami kecelakaan, mungkin dia masih syok pada saat itu saat mengetahui mamah kamu meninggal."

" Dan Ayahmu adalah sahabat calon mertua mu, dia tahu sejak dulu bahwa calon mertua mu memiliki masalah pada jantung. itu sebabnya sebelum ayahmu meninggal dia memberikan jantungnya kepada pak Vatinson dia adalah mertua mu dan dia juga berpesan untuk menikah kan mu dengan anaknya setelah dewasa. " Ariska menceritakan kisah kedua orang tuanya kepada Nadia.

Nadia pun hanya menangis mendengarkan cerita tersebut.

" sekarang kamu mau kan menuruti permintaan terakhir ayah kamu??" kata Ariska

" Nadia boleh meminta beberapa syarat pada tante dan om"

" tergantung Om dan tante setuju atau tidak " kata Nadia

" katakan nak apa Syaratnya " kata Vatinson

" Nadia tidak ingin pernikahan ini diketahui oleh orang-orang yang mengenal Nadia. "

" jadi sebaik mungkin Nadia ingin merahasiakan pernikahan ini, Nadia tidak mau pernikahan Nadia menyebar di sekolah tentu saja itu akan jadi masalah untuk sekolah Nadia nantinya. "

" kedua, Nadia ingin tetap tinggal disini sampai sekolah Nadia selesai dan selama itu juga Nadia tidak ingin melakukan tugas Nadia sebagai mana tugas istri. " kata Nadia

" apa ada lagi?? " kata Vatinson

" tidak om, hanya itu saja " kata Nadia

" baiklah kalau masalah pesta pernikahan kita akan lakukan di kampung halaman almarhum kedua orang tuamu, sekaligus kita melakukan jiarah kubur disana. "

" dan saya rasa disana tidak ada yang kenal dengan nak Nadia'

" kalau soal Syarat yang kedua kita akan setuju, kita akan memperbolehkan kamu tinggal disini sampai kamu menyelesaikan sekolah mu. " kata Vatinson

" baiklah..... "

" jika begitu Nadia menerima lamaran om dan tante" kata Nadia

mendengar jawaban Nadia keempat paruh baya itu tersenyum bahagia.

" baiklah.... "

" minggu depan pernikahan akan diadakan dan kalian tidak perlu repot-repot untuk hal itu, kita akan mengurus segalanya. " kata Vatinson

Setelah urusan mereka selesai, Calon mertua Nadia pun langsung pergi meninggalkan rumah Nadia.

Keesokan harinya Vatinson dan Merry langsung pergi ke kota A untuk menemui anak nya. setelah mereka tiba di restoran milik anaknya, Vatinson dan Merry pun langsung menemui anaknya untuk membahas perihal pernikahannya.

" papah sama mamah kenapa tidak bilang-bilang dulu sih kalau mau datang" kata Neyvan.

Neyvan adalah anak dari Merry dan Vatinson.

" sejak kapan papah harus melapor dulu padamu, " kata Vatinson

" maksud Neyvan,,, agar Neyvan persiapkan hotel untuk mamah dan papah" kata Neyvan

" tidak perlu repot-repot. mamah dan papah hanya sebentar kok disini. " kata Merry

" kenapa cepat banget mah?? "

" apa ada yang mendesak?? " kata Neyvan

" iya.... " kata Vatinson

" apa itu?? " kata Neyvan

" begini.... "

" minggu depan kamu harus menikah. "

" jadi persiapkan dirimu untuk itu. " kata Vatinson

" papah apa-apaan sih.... "

" ngk ada angin, ngk ada hujan tiba-tiba nyuruh nikah. "

" papah pikir menikah itu gampang "

" dan lagi pula Raya tidak akan mungkin mau diajak menikah dengan tiba-tiba begini. " kata Neyvan

" kata siapa kamu menikah dengan wanita itu? " kata Merry

" mah.... "

" mamah minta Neyvan menikah, tapi mamah tidak menyukai pacar Neyvan. "

" terus Neyvan mau menikah dengan siapa? " kata Neyvan

" mamah sama papah sudah menyiapkan pengantin untukmu. "

" dua bulan lagi umur mu sudah 29 tahun, jadi sudah cukup selama 28 tahun ini bermain-main untuk mu. " kata Vatinson

" papah sama mama apa-apaan sih.... "

" pokoknya Neyvan ngk mau" kata Neyvan

" kamu mau penyakit papah kamu kambuh lagi" kata Merry

" bukan begitu mah..... "

" lagi pula Neyvan bahkan tidak mengenal wanita yang akan Neyvan nikahin, bagaimana mungkin itu terjadi " kata Neyvan

" yang jelas dia wanita baik-baik " kata Merry

" Neyvan papah mohon.... "

" hanya kamu anak papah satu-satunya "

" tolong bayarkan utang budi papah nak " kata Vatinson

" bayar utang budi??? "

" bagaimana mungkin jadi Neyvan yang membayarnya pah" kata Neyvan

" jika bukan gara-gara beliau, mungkin saja kamu sudah anak yatim sejak sepuluh tahun lalu, apa kamu ingat itu? " kata Merry

" maksud mamah om Satria?? " kata Neyvan

" iya.... "

" sebelum dia meninggal papah sudah berjanji lebih dulu pada almarhum untuk menikah kan kamu dengan anaknya jadi setidaknya kamu turuti permintaan papah kamu nak. " kata Merry

" tapi om Satria sudah meninggal mah" kata Neyvan

" tetapi dia memiliki seorang putri "

" kesehatan papah kamu belakangan ini sering menurun, mamah dan papah takut kita berdua tidak sempat nenepati perjanjian itu kita sudah pergi. " kata Merry

" mamah bicara apa sih??? " kata Neyvan

" mamah mohon nak... " kata Merry

" jika kamu tidakingin menikah dan tidak datang pada hari pernikahanmu. "

" papah bersumpah maka pada hari itu juga rumah kita akan dihiasi dengan bendera kuning. " kata Vatinson

" papah.... " kata Neyvan

" jika kamu masih perduli dan sayang pada papah maka pikir kan lah kata-kata papah. " kata Vatinson pergi meninggalkan restoran Neyvan.

Neyvan pun semakin bingung dibuat nya, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, sepertinya ancaman Vatinson tidak main-main.

Waktu pun terus berlalu tidak terasa kini sudah Lima hari berlalu, hari ini adalah hari sabtu dan dua hari lagi pernikahan Neyvan dan Nadia akan berlangsung.

Seperti rencana bahwa pernikahan Nadia diadakan di kampung halaman almarhum kedua orang tua Nadia, Hari ini keluarga Nadia akan berangkat ke kampung nya, Ayu sebagai kakak dia pun membantu Nadia mengemasi barang-barangnya karena sejak lima hari ini keadaan Nadia tidak begitu baik.

Jarak rumah Nadia dengan kampung nya sekitar delapan jam jika menggunakan mobil. setelah semuanya siap, Anggara pun membawa keluarga nya meninggalkan rumahnya.

Kurang lebih delapan jam berlalu kini Nadia dan keluarganya tiba di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah. saat Ariska menuntut Nadia masuk kedalam rumah itu, orang-orang disana langsung menyirami Nadia beras dan itu adalah merupakan adat istiadat mereka turun menurun.

Tiba-tiba seorang wanita tua menangis memeluk Nadia.

" oh..... Tuhan.... "

" hukuman apalah yang pantas untuk ku " kata wanita tua itu menangis memeluk Nadia berbicara menggunakan bahasa batak.

Nadia baru mengetahui ternyata dirinya keturunan suku batak.

" sudah begitu besar putri mu ini oh.... Satria.... "

" datang lah kamu.... "

" lihat lah anak buah hatimu ini, ternyata dia begitu cantik amang.... " tangisan wanita tua itu.

Nadia bingung dan tidak mengerti sama sekali rengekan wanita itu karena dia menggunakan bahasa batak. Namun dia melihat kearah Ariska, disana Ariska pun menangis.

" bu.... "

" kenapa ibu menangis?? " kata Nadia

Seseorang pun langsung menyuruh Nadia mengenakan sarung, karena itu pun merupakan sebuah adat istiadat mereka.

Kini orang-orang yang di kampung itu berdatangan untuk memberikan salam kepada Nadia.

Setelah beberapa jam kini Nadia dibawa seorang wanita kesebuah kamar.

" kata oppung ini kamar kamu" kata Wanita itu

" oppung??? " kata Nadia bertanya kepada wanita itu

" wanita tua yang menangis-nangis tadi, dia adalah ibu dari ayah kamu. " kata Wanita itu

" maksudnya nenek?? " kata Nadia

" iya... " kata wanita

" ternyata aku memiliki nenek, lalu selama ini kenapa dia tidak pernah menemuiku?? " kata Nadia

" menurut cerita yang aku dengar, katanya ayahmu anak satu-satunya. "

" jadi ayah mu pernah dijodohkan dengan putri dari pamannya, akan tetapi ayahmu tidak setuju dan menikah dengan ibumu. "

" akibatnya oppung itu pun marah tidak merestui pernikahan Ibumu dan dia mengusir ayah mu. " kata Wanita itu.

mendengar cerita itu Nadia pun ingin menangis namun dia berusaha menahannya.

Terpopuler

Comments

Kurniaty

Kurniaty

Gimana jadinya ya kalau neyvan tau kalau calon istrinya Nadia,orang yang dia temui dipasar.
Sukses thoor & lanjut.

2022-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!