Episode-4

Satu minggu pun berlalu,

Seperti biasanya, setelah pulang sekolah Nadia langsung pulang ke rumah nya namun sebelum memasuki rumah, Nadia berhenti sejenak didepan rumah mereka.

Dia melihat warung mereka tutup tidak seperti biasanya dan di depan rumah terparkir dua buah mobil pribadi salah satu mobil Anggara dan yang satunya mobil asing.

Dengan merasa tidak enak, Nadia langsung masuk kedalam rumahnya.

" permisi..... "kata Nadia terkejut melihat kedua kakaknya yang tiba-tiba pulang dari luar kota dan disana duduk sepasang paruh baya ditemani Ariska dan Anggara.

" kamu sudah pulang nak? " kata Ariska menghampiri Nadia

Nadia pun langsung memberi salam kepada Ariska, Anggara setelah itu kepada kedua tamu dan tidak lupa dengan kedua kakaknya.

" ternyata kamu sudah besar nak.... "

" kamu sangat cantik dan mirip sekali dengan ibumu" kata Wanita paruh baya itu tersenyum dan sambil meneteskan air mata.

Nadia melihat kearah Ariska namun sepertinya Ariska pun mencoba menahan air matanya.

" ibu ada apa?? " kata Nadia mulai takut

" sayang kamu ganti baju dulu sana" kata Ariska menyuruh Nadia segera berganti pakaiannya.

Setelah berganti pakaian Nadia kembali turun, saat ingin berjalan menuju ruang tamu Nadia berselisih dengan Ayu kakaknya.

" kak Ayu, ada apa? " kata Nadia

" nanti juga kamu tahu" kata Ayu tidak mengucapkan kata yang lain.

" nak sini.... " kata Ariska memanggil kembali Nadia.

Nadia pun berjalan kearah berkumpulnya para orang tua itu. Nadia pun duduk di sebelah Ariska.

" sayang.... "

" perkenalkan mereka adalah calon mertua kamu" kata Ariska

" apa??? "

" hahahaha..... "

" ibu ini bercanda yah... "

" ibu apa-apaan sih" kata Nadia

" Nadia.... "

" apa yang dikatakan ibumu itu benar adanya " kata Anggara

" apa??? "

" bapak sama ibu mau ngeprank Nadia yah" kata Nadia tidak percaya.

" minggu depan kamu harus menikah " kata Anggara

Mendengar itu bagai disambar petir rasanya, Nadia pun terdiam.

" ti... ti... tidak.... mu.. ng... kin" kata Nadia mulai meneteskan air mata nya.

" itulah kebenarannya nak... " kata Ariska

" tidak.... tidak.... Nadia tidak mau.... "

" bapak sama ibu tidak adil, kenapa harus aku..."

" aku masih belum pantas untuk menikah, bahkan sekolah saja belum lulus bagaimana mungkin ibu dan bapak tega menikah kan aku yang termasuk dibawah umur " kata Nadia menangis.

" kenapa tidak nikahkan kak Yuda saja, atau kak Ayu. "

" mereka jauh lebih pantas dari pada aku... "

" Nadia mohon bu... "

" jangan seperti ini" kata Nadia menangis berlutut di kaki Ariska.

Ariska tidak tahan melihatnya, dia pun langsung menarik kembali Nadia.

" nak bangun nak.... " kata Ariska yang sudah pecah dengan tangisnya.

" ibu tolong bantu aku bu.... "

" Nadia tidak ingin menikah " kata Nadia

" sayang maafkan ibu, ibu tidak bisa berbuat apa-apa nak" kata Ariska menangis

" pak.... "

" aku mohon pak... " kata Nadia beralih ke arah Anggara.

" maafkan kami nak.... " kata Anggara menangis

" itu lah permintaan terakhir ayah kamu nak sebelum ayah mu meninggal. " kata Anggara

Nadia semakin bingung mendengar perkataan Anggara.

" maksud bapak apa??? "

" ayah apa?? " kata Nadia

" sebenarnya kami bukanlah keluarga biologis kamu nak... "

" kamu adalah anak dari sahabat ibu kamu" kata Anggara semakin menangis.

" tidak.... "

" itu bohong... "

" itu tidak benar, kalian hanya ingin membuangku dari rumah ini" kata Nadia menangis.

" itu benar nak.... " kata pria paruh baya yang ada disana mereka pun ikut menangis.

" jantung ini.... " kata pria itu memagang dadanya sendiri.

" jantung ini adalah milik ayah mu nak" kata pria itu menangis

" tidak.... tidak.... " kata Nadia

" sayang..... " kata Ariska menangis sambil memeluk Nadia.

" ibu katakan padaku bahwa semua itu bohong kan bu... "

" itu tidak benar kan bu" kata Nadia melihat kearah Ariska dan Ayu kemudian kearah Yuda akan tetapi mereka juga hanya menangis.

" itu tidak bohong nak.... "

" itulah kenyataan nya " kata Ariska

" kalian semua jahat " kata Nadia pergi berlari kearah kamarnya. namun mereka semua pun hanya menangis.

Setelah beberapa menit mereka pun saling berganti mengetuk pintu kamar Nadia, agar mereka bisa berbicara dengan pelan-pelan kepada Nadia. akan tetapi waktu pun sudah berganti malam Nadia tak kunjung keluar.

" Nad..... "

" buka pintu nya, ini kak Yuda.. " kata Yuda

" Nad.... "

" apa kamu tidak kasihan pada ibu,,,, "

" jika kamu seperti ini ibu bisa jatuh sakit nanti, buka pintunya " kata Yuda

Tidak lama kemudian kini pintu kamar Nadia terbuka melihat itu Yuda lansung masuk. Disana Yuda melihat Nadia tidur tengkurap memeluk bantal masih menangis.

" hei Nad... "

" sini kakak peluk" kata Yuda memeluk Nadia

Nadia pun semakin menangis.

" kak..... " kata Nadia

" kamu kenapa menangis?? " kata Yuda

" aku ngk percaya bahwa aku bukan anak ibu dan bapak " kata Nadia

" lalu apa pentingnya itu bagimu keluarga kandung atau bukan, toh juga keluarga ini memperlakukan kamu dengan baik. "

" jika masalah Biologis itu hanya alasan dunia saja, yang penting sekarang kamu tidak pernah kekurangan kasih sayang kan dari mereka " kata Yuda sambil membelai rambut Nadia dan pada saat itu juga Ayu dan Rudy masuk kedalam kamar Nadia.

" wih..... cengeng " kata Rudy

" apaan sih loe" kata Nadia kesal

" kamu ngk apa-apa Nad?? " kata Ayu

" Aku hanya terkejut saja kak.... "

" maaf jika membuat kalian semua khawatir " kata Nadia

" tidak apa-apa, mungkin jika posisinya kakak seperti itu kakak mungkin bisa gila. " kata Ayu

" kenapa harus gila sih?? "

" lagi pula apa susahnya untuk menikah, tinggal menikah udah cukup " kata Yuda

" kakak pikir menikah itu gampang " kata Ayu

" kenapa tidak.... "

" Selaku kita masih dikasih modal buat apa takut??? "

" coba lihat kakak.... "

" sebelum aku nikah bapak sudah bilang jauh-jauh hari sebelumnya jika ingin menikah harus modal sendiri. "

" sampai kapan pun itu kakak tidak bisa ngumpulin nya, kalaupun terkumpul mau nikah sama siapa?? "

" jaman sekarang mana ada cewek yang doyan jantan kere"

" Nadia mah enak, nikah sama orang tajir" kata Yuda

" kakak kenal sama calon suaminya Nadia?? " kata Ayu

" sebenarnya sih tidak.... "

" kakak cuman nerka-nerka aja, mana ada orang biasa bisa melakukan operasi jantung " kata Yuda

" iya betul juga tuh kak... " kata Ayu

" masalah nya Nadia yang ngk mau menikah " kata Ayu

" kenapa?? "

" enak dong bela duren " kata Rudi

" kurang ajar loe yah " kata Nadia bangkit mengejar Rudy

Nadia dan Rudy pun berkejaran di dalam kamar itu, melihat keduanya Yuda dan Ayu tersenyum.

" Ampun kak..."

" ampun...." kata Rudy karena Nadia kembali mencubit telinga Rudy.

Nadia pun kembali duduk.

" katakan.... "

" kenapa kamu tidak mau menikah " kata Yuda

" yah ngk mau lah kak... "

" pertama, Nadia masih muda dan masih sekolah "

" kedua Nadia tidak kenal dengan orang yang akan menikahi Nadia. "

" dan pokoknya Nadia tidak ingin menikah untuk sekarang " kata Nadia

" kalau masalah umur muda atau tua itu ngk jadi masalah, "

"kalau soal sekolah kamu bisa ajukan syarat kepada kedua mertua kamu agar mereka membiarkan kamu untuk tetap menyelesaikan sekolah mu"

" semua orang pasti akan menikah walaupun jalan pernikahan mereka berbeda. "

" mungkin kamu salah satu orang yang menikah muda. "

" tapi banyak kok mereka-mereka yang menikah muda tidak masalah " kata Yuda

" ia kak... "

" masalah nya sekarang bagaimana jika calon suami Nadia tua" kata Ayu

" ngk mungkin lah"

" sepertinya calon mertua Nadia masih seumuran dengan bapak, "

" yah paling tidak anak nya paling seumuran kakak "

" lagi pula tua-tua keladi juga enak loh.." kata Yuda

" ksk Yuda..... " kata Nadia

" hehehehe.... "

" bercanda, biar ngk tegang-tegang amat" kata Yuda

" kakak berapa tahun sekarang? " kata Ayu

" 28 tahun jalan 29 tahun" kata Yuda

" apa???? "

" itu artinya 10 tahun" kata Ayu

" itu malah lebih bagus, setidaknya dia sudah jauh lebih dewasa dari Nadia. "

" daripada keduanya masih Cen-cen gimana? " kata Yuda

" iya ngk 29 tahun juga kak... "

" beda lima tahun kek" kata Ayu

" kakak malah lebih suka jauh lebih dewasa" kata Yuda

" berarti kalau kak Nadia nanti menikah, ngk lama kemudian dia pasti hamil. "

" hahahaha,,,,, "

" coba kita bayangin kak Nadia dengan perut besarnya "

" hahahaha....." kata Rudy tertawa mengejek Nadia

" Rudy..... "

" kurang ajar loe.... " kata Nadia berteriak melempar bantal kearah Rudy, akan tetapi Rudy semakin mengejek Nadia.

" bumil.... bumil.... " ejek Rudy

Nadia pun kesal dan kembali mengejar Rudy, Rudy pun berlari memancing Nadia keluar dari dalam kamarnya.

" sini loe.... "

" awas kamu yah.... " kata Nadia sambil menuruni tangga namun tak sadar dia tiba-tiba terdiam karena dia melihat keempat orang tua yang kini sedang memperhatikan dirinya.

" Nadia..... "

" kemari nak.... " kata Ariska

Nadia pun akhirnya menghampiri keempatnya.

" bagaimana keadaan mu nak?? " Kata Ariska

" maafin Nadia bu.... "

" Nadia sudah buat ibu khawatir " kata Nadia

" tidak apa-apa nak"

" kamu mau dengar cerita kedua orang tuamu nak?? " kata Ariska

"....... " Nadia menganggukkan kepalanya

Terpopuler

Comments

Kurniaty

Kurniaty

Mungkinkah Nadia akan menikah dengan pria yang ditemuinya di pasar waktu itu.
Sukses thoor & lanjut.

2022-10-21

0

Indarti Soekirdjo

Indarti Soekirdjo

menikahnya sama Neyman

2022-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!