Setelah beberapa menit kini Nadia dan Neyvan sudah tiba dirumah Nadia.
" kak.... tunggu sebentar, aku ambil kunciku dulu" kata Nadia
" kak.....??? "
" oke deh... "
" itu juga cocok ketimbang paman"
"'sudah sana buruan jangan lama-lama" kata Neyvan menunggu didalam mobilnya. sementara Ariska ibunya Nadia berusaha melihat orang yang sedang bersama dengan Nadia didalam mobil.
Nadia pun turun dari mobil Neyvan dan langsung berlari kedalam rumah nya. tidak berapa lama kini Nadia kembali keluar lagi.
" Nad.... "
" kamu mau kemana??? "
" siapa pria itu?? " seru Ariska
" Nadia pergi dulu bu... "
" nanti Nadia jelasin ke ibu" kata Nadia dan langsung kembali masuk kedalam mobil Neyvan. setelah itu Nadia dan Neyvan kembali meninggalkan rumah Nadia.
"itu rumah kamu?? " kata Neyvan
" bukan,,,, "
" aku ngk punya rumah, itu rumah orang tua ku" kata Nadia
Neyvan pun tersenyum,
" ia sama aja kali" kata Neyvan
" jelas bedalah... "
" aku hanya menumpang disitu, itu bukan rumah ku dan itu tidak akan pernah bisa jadi milikku. " kata Nadia
" kamu kan anaknya, jadi harta orang tua turun ke anaknya dong" kata Neyvan
" kalau anaknya satu iya.... "
" nah,,, kalau anaknya banyak macam kami ini kayak susun paku gimana?? " kata Nadia
" memangnya kalian berapa bersaudara?? " kata Neyvan
" empat " kata Nadia
" kamu anak ke berapa?? " kata Neyvan
" ke tiga" kata Nadia
" berarti kamu punya kakak dong" kata Neyvan
" iya.... "
" yang paling besar laki-laki dan sepertinya seumuran dengan kamu, yang kedua beda satu tahun doang dariku dia perempuan " kata Nadia
" pasti kakak kamu cantik juga" kata Neyvan
" tidak.... "
" masih cantikan aku" kata Nadia
" hahahaha.... " mendengar itu sontak Neyvan tertawa.
" kata orang sih begitu,,, " kata Nadia
" iya... iya... iya... " kata Neyvan Mengangukkan kepala nya.
Dan tidak lama kini mereka sudah tiba di tempat itu.
" makasih yah kak.... " kata Nadia turun dari dalam mobilnya.
" ini belanjaan kamu,,, " kata Neyvan mengambil belanjaan Nadia dari jok belakang.
" oh iya... " kata Nadia menerima barang belanjaan tersebut dari Neyvan.
" terus bajunya gimana nih kak?? "
" maaf karena buru-buru aku ngk kepikiran tuk mengganti nya tadi. "kata Nadia
" iya udah deh itu buat kamu saja, simpan untuk kenang-kenangan " kata Neyvan tersenyum
" sekali lagi terimakasih banyak kak" kata Nadia
" hm.... " kata Neyvan ingin masuk kedalam mobilnya namun dia berhenti.
" oh iya.... "
" soal yang tadi di pasar, aku minta maaf yah" kata Neyvan
" memangnya kenapa kak?? " kata Nadia
" kamu tahu ngk Robin film?? " kata Neyvan
" dia kan salah satu Youtuber yang terkenal, siapa sih yang ngk kenal dengan dia. "
" memangnya kenapa?? " kata Nadia
" maaf.... "
" tadi itu dia hanya ingin buat konten, biasalah orang alai gitu" kata Neyvan.
" oh... "
" jadi kak robin ada disini??? "
" bukan nya dia ada di kota A yah?? " kata Nadia
" iya dia ada di kota ini, dia cuman sebentar kok... "
" besok juga kita udah balik ke kota A. "
" boleh kan video nya di upload, ngk apa-apa kan? " kata Neyvan berusaha membujuk Nadia karena itu juga salah satu syarat Robin agar Robin bersedia membantunya.
"ngk apa-apa kak... "
" dengan senang hati " kata Nadia tersenyum senang.
" iya sudah aku pergi dulu" kata Neyvan masuk kedalam mobilnya.
" dah.... " kata Nadia melambaikan tangannya sebelum Neyvan pergi. setelah melihat mobil Neyvan pergi meninggalkan nya Nadia pun pergi pulang menuju rumah nya.
Setelah beberapa menit berlalu kini, Nadia tiba di rumah mereka dia melihat Rudy sedang makan disana.
Nadia langsung menuju dapur untuk menyimpan belanjaan yang dia bawa tanpa memperdulikan Rudy, kebetulan warung mereka lumayan ramai jadi Nadia mengurungkan niatnya untuk memarahi Rudy.
Nadia pun langsung langsung naik ke lantai dua untuk membersihkan dirinya karena dia masih berlumpur jadi dengan keadaan seperti itu tidak mungkin rasanya meladeni pelanggan.
Setelah rapi dan bersih Nadia pun kembali turun ke bawah untuk membantu ibunya melayani pelanggan.
Namun sejak tadi Nadia melihat wajah ibunya tidak seperti biasanya, sedari tadi ibunya hanya terdiam.
Nadia memberikan lirikan kepada Rudy seakan bertanya ada apa, namun Rudy pun memberikan gerakan jawaban tidak tahu.
" bu.... "
" ibu kenapa?? "
" apa ibu baik-baik saja?? " kata Nadia bertanya kepada Ariska
" ibu baik-baik saja nak" kata ibunya dengan wajah sedih.
" ibu kenapa?? "
" ibu kelelahan iya??? "
" atau gula ibu kambuh?? "
" ibu istirahat aja dulu, biar Nadia yang mengurus warung " kata Nadia
" tidak nak.... "
" sekarang kamu istirahat lah, sebentar lagi kalian akan mengadakan ujian " kata Ariska
" yaelah bu.... "
" masih lama, tiga setengah bulan lagi" kata Nadia
" setidaknya persiapkan dirimu mulai sekarang nak"
" lagi pula sudah cukup sampai disini saja kamu membantu ibu. "
" ibu harus belajar tanpa kamu agar nanti Ibu bisa terbiasa tanpa kamu nak" kata Ariska
" tapi Nadia ingin bantu ibu " kata Nadia
" kamu pikir ibu tidak merasa terbebani melihat mu seperti ini?? "
" ibu sangat sedih jika melihat mu dan teman-teman mu nak. " kata Ariska
" tapi Nadia tidak apa-apa bu... "
" Nadia senang bisa membantu ibu.. " kata Nadia
" sudah... sudah.... "
" setidaknya untuk kali ini kamu dengarkan ibu."
" kamu pergilah istirahat. " kata Ariska
Nadia tidak ingin menyulitkan ibunya, akhirnya Nadia pergi kekamar nya untuk istirahat. saat Nadia ingin ke lantai dua. dia tidak sengaja berselisih dengan Rudy.
"hei...."
"sini kamu cepat" kata Nadia menarik telinga Rudy sebelah sambil berjalan menaiki tangga.
" akh..... akh.... "
" ampun kak... "
" ampun.... "
" sakit kak.... " kata Rudy berusaha melepaskan cubitan Nadia.
" sakit katamu?? "
" kamu pikir sakit ini sesuai dengan yang ibu rasakan jika ibu tahu apa yang kamu lakukan hari ini huh...? " kata Nadia membawa Rudy kedalam kamar Rudy.
setelah tiba dikamar adiknya, Nadia pun melepaskan cubitan nya.
" katakan sejak kapan kamu memulai nya? " kata Nadia
" tiga hari yang lalu kak... " kata Rudy
" jangan bohong " kata Nadia dengan suara sedikit tegas.
" iya kak... "
" Rudy tidak bohong"
" Rudy memulainya baru tiga hari yang lalu" kata Rudy
" kenapa kamu melakukan itu??? "
" apa kamu sudah merasa hebat sekarang?? "
" mau jadi preman kamu??? "
" jika memang mau jadi preman buat apa kamu sekolah mulai dari sekarang??? "
" apa kamu ngk kasihan pada bapak dan ibu?? "
" ibu sampai menahan penyakitnya untuk mencari uang agar bisa menyekolahkan kita"
" kamu tahu itu kan?? " kata Nadia
" iya kak... " kata Rudy
" lalu kalau kamu tahu, kenapa kamu melakukan nya huh...?? "
" sedangkan bapak dan kak Yuda saja ngk merokok, kamu kok bisa pula melakukan itu? " kata Nadia
" maaf kak.... "
" aku diajak teman ku kak" kata Rudy
" kamu itu bukan anak kecil lagi, seharusnya kamu tahu bahwa itu tidak baik" kata Nadia memukul kepala Rudy.
" apa kamu ingin gula ibu kambuh??? "
" kamu sudah bosan punya ibu?? " kata Nadia
" tidak kak,,, "kata Rudy menangis
" masih kamu ulangin lagi" kata Nadia
" tidak kak... " kata Rudy menangis
" awas jika aku tahu kamu coba merokok lagi,,, "
" aku akan bakar mulut kamu sekalian " kata Nadia memarahi adiknya.
" iya kak.... " kata Rudy
setelah itu Nadia pergi meninggalkan kamar Rudy. walaupun berlanjut dan kini waktunya sudah berganti malam.
Setelah makan malam selesai Anggara pun memanggil Nadia untuk berbicara.
" Nadia..... " kata Anggara
" ia pak.... " kata Nadia
" kata ibu, tadi siang kamu sedang bersama dengan seorang pria. " kata Anggara
" oh.... "
"'dia hanya teman pak" kata Nadia
" bapak tidak mau tahu, pokoknya jangan sampai bapak tahu kamu memiliki hubungan khusus dengan pria lain. "
" bapak tidak mau itu" kata Anggara
" iya pak.... " kata Nadia menunduk
" sudah, sekarang kamu pergilah belajar " kata Anggara
" baik pak" kata Nadia
Nadia pun kembali kedalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments