5. Terjebak Dalam Bosan

Sudah beberapa hari ini Mika berada di kediaman Pramudya. Masalahnya laki-laki itu benar-benar memenjarakan dia di rumah megah ini. Mika tidak hanya dilarang untuk pergi keluar tapi juga dilarang untuk mengetahui dunia luar juga. Pramudya bilang dia akan meminta para pelayan mengambil barang-barangnya di rumah, tapi barang-barang yang dibawa itu hanya barang-barang yang sebenarnya tidak Mika butuhkan. Justru handphone Mika, barang yang sangat-sangat Mika andalkan untuk menghapus kebosanan tidak disertakan dalam kardus yang dibawa oleh pengawal Pramudya tempo hari.

Beruntungnya Mama sempat menyelipkan secarik kertas berisi permintaan maaf mama dalam sebuah buku diary yang masih kosong, "Mama sertakan buku ini Mika, untuk kamu curhat. Maaf ya Papa dan Mama melakukan hal sejahat ini padamu. Kamu boleh menghujat dan menyalahkan Papa dan Mama kemudian menuliskannya dalam buku ini. Isi sampai penuh, biar hatimu lega biar buku ini menjadi kawanmu berkeluh kesah," kata Mama di dalam surat yang sengaja Mama selipkan ke dalam buku berwarna coklat itu.

Pada akhirnya Mika selalu membawa buku itu kemana-mana. Bukunya berisi kertas polos tanpa garis jadi Mika terkadang mengisinya dengan kata-kata dan beberapa lagi dia isi dengan gambar-gambar tentang apa saja yang bisa dia gambar. Salah satunya adalah Bibi yang saat ini tengah menyiapkan pasta di hadapannya. Mika terlihat tenggelam dalam gambarnya dan beberapa kali Bibi lihat tersenyum melihat ke arahnya.

"Non, sedang gambar apa sih sepertinya asik sekali," tanya Bibi.

"Sedang menggambar senyum Bibi," jawab Mika dengan senyum lebar di wajahnya. Bibi ikut tersenyum tatkala memandang senyum manis Mika. Senyumnya begitu tulus dan mencerminkan kebahagiaan tidak peduli jika saat ini dia sedang tertimpa musibah atau sedang kesusahan.

Mika seharian ini tenggelam dalam gambar-gambarnya dan Bibi dengan senang hati akhirnya membelikan sebuah buku sketsa pada gadis manis tuan muda barunya ini. Selesai menggambar Bibi yang sedang merangkai bunga, Mika berpindah menuju ke taman samping. Di sana biasanya ada beberapa tukang kebun yang melakukan perawatan taman pada jam seperti ini. Mika duduk di sebuah bangku taman dan kembali fokus dalam gambar-gambar sketsanya.

Kali ini dia menggambar jajaran bunga berwarna-warni yang tertata rapi di taman rumah Pramudya. Mulai dari mawar merah sampai ada lili berwarna putih juga. Ketika Mika memberanikan diri untuk bertanya tukang kebun di rumah itu menjawab jika bunga-bunga ini biasa dipetik untuk dirangkai dan diletakkan di meja-meja yang ada di seluruh ruangan termasuk meja yang ada di kamar Mika. Pak Rahmat juga menjelaskan jika tuan mudanya itu sangat menyukai bunga walaupun dia laki-laki.

Ketika obrolan Mika dengan Pak Rahmat semakin mengalir, Mika memutuskan untuk menutup buku sketsanya dan fokus mengobrol dengan tukang kebun yang katanya sudah puluhan tahun bekerja di rumah ini. Sedang asiknya mengobrol, tiba-tiba Buna datang dan berjalan mendekati Mika. Buna bahkan tidak segan untuk ikut berjongkok di sebelah Mika yang sejak tadi mengagumi bunga-bunga ditaman sembari mengobrol dengan Pak Rahmat.

"Syukurlah Buna sudah bisa melihat senyummu lagi," kata Buna.

"Hua...!" Teriak Mika yang kaget karena Buna sudah duduk di sebelahnya. Mika yang kaget akhirnya terjatuh ke samping dan pakaiannya langsung kotor akibat terciprat tanah basah.

"Eh hati-hati sayang," kata Buna sembari membantu Mika.

"Buna membuatku kaget," rengek Mika.

Buna kemudian membantu Mika untuk berdiri dan duduk di tempat Mika duduk tadi. Pakaian Mika agak kotor jadi Buna meminta Mika untuk masuk lebih dulu mengganti pakaiannya dan mencuci tangannya kemudian Buna memintanya untuk kembali kemari. Sementara menunggu Mika mengganti baju dan mencuci tangannya, Buna menemukan buku sketsa yang sedari tadi Mika bawa. Buna membuka beberapa lembar gambar Mika dan menemukan hasil karya menantunya.

Gambarnya tidak berwarna karena dia hanya menggambar sketsa. Bermodalkan sebuah pensil 2B dia membuat maha karya yang jujur Buna sendiri tidak akan mampu membuatnya. Gambarnya begitu halus dan detail. Buna bahkan bisa merasakan gambar Mika hidup. Buna melihat wajah Bibi yang ada di dalam gambar benar-benar memancarkan senyuman yang sesungguhnya.

"Buna maaf, aku lama," kata Mika yang kembali dengan pakaian yang lebih bersih.

"Mika...,"

"Ya Buna?"

"Boleh kamu gambar Buna? Buna ingin kamu lukis," kata Buna.

Mika sempat terdiam mendapati buku sketsanya ada di tangan Buna saat ini. Mika terdiam kemudian mengangguk menerima buku sketsanya kembali. Buna tersenyum kemudian meminta Mika untuk duduk sedangkan Buna kini berdiri menggenggam setangkai bunga mawar merah yang baru dipetik. Buna terlihat manis ketika tersenyum dan menggambar senyum Buna membuat Mika ikut tersenyum juga. Buna selalu mengingatkan Mika pada Mamanya yang sama-sama cantik dan begitu anggun.

"Mika, sejak kapan kamu suka menggambar?" tanya Buna.

"Entahlah Buna, sejak dulu apabila aku sedang sedih atau ada sesuatu yang mengganggu pikiranku aku pasti akan menggambar. Sekedar untuk menenangkan pikiranku saja," kata Mika.

"Kalau begitu Buna belikan peralatan untuk melukis dan menggambar ya," kata Buna.

"Eh nggak usah Buna, jangan. Buang-buang uang. Ini saja sudah cukup," kata Mika sembari mengangkat buku sketsanya yang tidak terlalu besar itu.

Buna menggeleng, "Mika, apa kamu tidak bosan hanya berada di rumah ini tanpa melakukan apapun? Bukankah Pram juga melarang semua pelayan menerima bantuan darimu?"

Mika terdiam kemudian wajahnya terlihat sedih dan menunduk. Buna berjalan mendekati Mika kemudian meletakkan mawar merah yang digenggamnya tadi di pangkuan Mika. Kedua tangannya Buna pakai untuk menangkup pipi Mika dan mengelusnya, "Mika, Buna kan belum pernah membelikan apapun untuk menantu Buna yang cantik ini. Buna yakin Pram juga belum pernah melakukan apapun padamu kan? Buna hanya ingin kamu merasa bahagia sekaligus Buna ingin minta maaf atas perangai Pram yang kasar padamu," kata Buna sembari menatap lekat wajah Mika.

"Mika di sini untuk menebus kesalahan yang sudah dilakukan oleh Papa dan Mama. Mika tidak pernah mengharapkan bisa diterima di sini apalagi jika harus berharap menjadi istri Pram. Mika sudah membayangkan jika Mika akan diperbudak di sini tapi dengan sikap Buna pada Mika membuat Mika jauh lebih dari bersyukur. Mika tidak akan meminta apapun lagi yang lain. Mika tidak berani Buna," kata Mika.

"Buna bangga sama kamu Mika. Buna senang kamu bisa menerima Pram. Buna harap kamu dan Pram suatu saat akan menemukan bahwa kalian sudah menikah dan hidup selayaknya suami dan istri. Karena Buna merelakan Pram menikah hanya denganmu bukan dengan yang lainnya. Tidak peduli sehebat apapun wanita itu tapi Buna akan tetap memilih kamu," kata Buna.

Mika tidak lagi menjawab. Mika hanya menangis dalam pelukan Buna yang juga menampakkan raut wajah sedihnya.

Episodes
1 1. Bahagia Bersamamu
2 2. Panen Mangga
3 3. Dinikahkan
4 4. Adaptasi
5 5. Terjebak Dalam Bosan
6 6. Rasa Sedih
7 7. Pramudya Hafsya
8 8. Tidak akan Terpisah
9 9. Makanan Kesukaan
10 10. Pertemuan Keluarga
11 11. Keluarga Pramudya
12 12. Ternyata Keluarga Itu...
13 13. Circle
14 14. Kembali Menangis
15 15. Permintaan Maaf
16 16. Manusia Biasa
17 17. Kau Kenal Dia?
18 18. Terpuruk
19 19. Sepakat
20 20. Keputusan Pram
21 21. Tawaran Untuk Kuliah
22 22. Menantimu
23 23. Mabuk
24 24. Kediaman Papa
25 25. Terpojok
26 26. Menyadari
27 27. Keputusan Mika
28 28. Perubahan
29 29. Hari Pertama
30 30. Menikmati Waktu Berdua
31 31. Beruntung Memilikimu
32 32. Memilihmu
33 33. Grand Opening
34 34. Hadiah Untuk Mika
35 35. Berkencan
36 36. Takut Kehilangan
37 37. Morning Kiss
38 38. Belanja Perlengkapan
39 39. Butik Mama Bian
40 40. Kau Anggap Apa?
41 41. Yang Kurasakan
42 42. Mika Tidak Sakit
43 44. Perasaan Bersalah
44 45. Rewel
45 43. Mulai Berani
46 46. Kebenaran yang dibawa Papa
47 48. Pernikahan Cakra
48 49. Kuliah Hari Pertama
49 47. Manja
50 50. Berkenalan
51 51. Teman Baru
52 52. Nikmati Saja Waktu Kita
53 53. Aku adalah....
54 54. Ngambek
55 55. Ada Apa Mika?
56 56. Overthinking
57 57. Kena Bully
58 58. Menangis
59 59. Kamu Mirip dengan Ayahmu
60 60. Pengakuan
61 61. Beban Pramudya
62 62. Pulang dan Berpisah
63 63. Puzzle yang Mulai Terbentuk
64 64. Tak Sanggup Berpisah
65 65. Kembali Bersama
66 66. Rencana Menikah
67 67. Detak Jantung Putriku
68 68. Harapan untuk Putriku
69 69. Ujian
70 70. Baby Bear
71 71. Kunjungan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Bahagia Bersamamu
2
2. Panen Mangga
3
3. Dinikahkan
4
4. Adaptasi
5
5. Terjebak Dalam Bosan
6
6. Rasa Sedih
7
7. Pramudya Hafsya
8
8. Tidak akan Terpisah
9
9. Makanan Kesukaan
10
10. Pertemuan Keluarga
11
11. Keluarga Pramudya
12
12. Ternyata Keluarga Itu...
13
13. Circle
14
14. Kembali Menangis
15
15. Permintaan Maaf
16
16. Manusia Biasa
17
17. Kau Kenal Dia?
18
18. Terpuruk
19
19. Sepakat
20
20. Keputusan Pram
21
21. Tawaran Untuk Kuliah
22
22. Menantimu
23
23. Mabuk
24
24. Kediaman Papa
25
25. Terpojok
26
26. Menyadari
27
27. Keputusan Mika
28
28. Perubahan
29
29. Hari Pertama
30
30. Menikmati Waktu Berdua
31
31. Beruntung Memilikimu
32
32. Memilihmu
33
33. Grand Opening
34
34. Hadiah Untuk Mika
35
35. Berkencan
36
36. Takut Kehilangan
37
37. Morning Kiss
38
38. Belanja Perlengkapan
39
39. Butik Mama Bian
40
40. Kau Anggap Apa?
41
41. Yang Kurasakan
42
42. Mika Tidak Sakit
43
44. Perasaan Bersalah
44
45. Rewel
45
43. Mulai Berani
46
46. Kebenaran yang dibawa Papa
47
48. Pernikahan Cakra
48
49. Kuliah Hari Pertama
49
47. Manja
50
50. Berkenalan
51
51. Teman Baru
52
52. Nikmati Saja Waktu Kita
53
53. Aku adalah....
54
54. Ngambek
55
55. Ada Apa Mika?
56
56. Overthinking
57
57. Kena Bully
58
58. Menangis
59
59. Kamu Mirip dengan Ayahmu
60
60. Pengakuan
61
61. Beban Pramudya
62
62. Pulang dan Berpisah
63
63. Puzzle yang Mulai Terbentuk
64
64. Tak Sanggup Berpisah
65
65. Kembali Bersama
66
66. Rencana Menikah
67
67. Detak Jantung Putriku
68
68. Harapan untuk Putriku
69
69. Ujian
70
70. Baby Bear
71
71. Kunjungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!