Revan Ke Kota F

"Udah gak ada lagi kan?, gue sama Alterio pulang duluan buat lu semua pesen gue jangan terlalu percaya sama gosip yang belum tentu itu kebenarannya"

Azell pun menarik tangan Alterio mengajak nya untuk pulang.

"Keren juga lu Zell ngelawan Revan sampai gak bisa berkutik gitu"

"Iya Al, lagian gue kesel sama Revan bisa-bisa nya dia mau hancurin pertemanan kita ya gak akan gue biarin lah"

"Sorry Zell perkataan Revan lu gak usah terlalu masukin ke hati dan pikiran, gak penting"

"Santai Al, gue pulang duluan ya"

"Biar gue yang anter lu pulang kerumah"

"Gak usah Al, gue bisa sendiri kok"

"Ya udah kalau ada apa-apa seperti biasa hubungi gue"

"Pasti Al, gue duluan" ucap Azell lalu ia pun melangkah pergi masuk kedalam mobil taksi.

Sementara Alterio ia pun juga pulang mengemudikan mobil milik nya.

°°°°°

Di lain tempat Revan terlihat sedang menunggu seseorang datang entah itu siapa.

"Kemana sih orang nya"

Akhirnya tak lama kemudian orang yang ditunggu-tunggu oleh Revan datang juga.

"Lama banget sih lu!, udah lebih dari sejam gue nungguin lu disini" gerutu Revan kesal.

"Maaf Van, tadi ada kendala di perjalanan"

"Ya langsung aja, ada informasi apa?"

"Fea ada di kota F, dia kabur kedua orang tua nya gak tau kalau anaknya pulang ke rumah"

"Terus?, dia selidiki apa?"

"Dia pulang ke kota F, karena ingin menyelidiki kematian pembantu di rumah nya 1 tahun lalu menurutnya itu ada yang janggal"

"Oke atur tiket buat gue kesana secepatnya, dan informasi soal adek gue yang hilang 19 tahun yang lalu gimana?"

"Soal itu gue gak dapat informasi apapun Van, semua kejadian itu telah lenyap semua bukti nya"

"Gue gak mau tau, lu harus bisa cari adek gue sampai ketemu!"

"Iya Van, gue juga kan selama ini berusaha bantu lu cari informasi apapun yang lu butuhin, tapi emang belum ada informasi soal adek lu yang hilang"

Ya Revan Regantara mempunyai seorang adek perempuan yang usia nya 19 tahun jika saat ini masih hidup.

Saat Revan berusia 3 tahun, tragedi yang menyakitkan terjadi kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan hanya dirinya yang berhasil keluar dari mobil itu.

Sementara adek perempuan nya saat itu masih bayi, entah apa kah selamat atau tidak?.

Tapi selama ini Revan selalu percaya bahwa adek nya masih hidup, namun entah ada dimana.

"Kakak bakal cari kamu dek, kakak yakin kamu pasti masih hidup" ucap Revan dalam hati.

"Ya udah Van, gue pergi duluan mau nyiapin tiket buat lu"

"Iya cepetan gue tunggu tiket nya"

"Pasti tenang aja"

Orang itu pun melangkah pergi menyiapkan tiket yang dipesan oleh Revan, sementara Revan dirinya pun kembali kerumah nya untuk berkemas semua pakaian nya.

Sementara itu dilain tempat Fea sudah berada didalam apartemen, dirinya tengah beristirahat saat ini.

"Sekarang gue harus mulai dari mana ya buat pencarian"

Jujur gue sebenarnya bingung harus mulai dari mana pencarian orang itu, gue cuma punya bukti rekaman yang waktu itu dikirim mba Nelly.

Dan cuma rekaman gak cukup untuk memulai dari mana gue harus mencari.

"Tapi kaya nya mungkin gue bisa mulai dari dapur tempat bibi menerima telfon"

Ya saat itu hanya cara itu yang terpikir dari pikiran gue.

Entah itu berhasil atau tidak, biarkan akhir yang menentukan.

"Mba Nel, dirumah aman kan?. Fea mau balik kerumah, Fea akan mulai dari dapur tempat bibi nerima telfon" ketik Fea mengirim chat ke nomor mba Nelly.

"***Aman non, nyonya sama tuan belum pulang tapi sebaik nya mungkin besok aja non, mba takut nya nyonya sama tuan pulang tiba-tiba"

"Iya udah mba, kalau gitu besok ya aku kerumah***"

Chat pun selesai sementara Fea ia merebahkan tubuh nya di kasur dan memejam kan mata nya.

Tapi berbeda di lain tempat seorang cowok tampan dirinya sudah tiba di kota F.

Siapa lagi kalau bukan Revan.

"Jadi ini kota F, lumayan juga lingkungan nya"

Entah apa yang membuat Revan ke kota F, tapi mungkin tujuan nya satu menyusul Fea.

Dengan cepat Revan menghentikan mobil taksi, setelah mobil taksi berhenti dirinya pun masuk.

"Ke alamat ini ya pak" ujar Revan menunjukkan ponsel miliknya yang sudah berisi alamat rumah Fea.

"Baik pak"

Hening tak ada pembicaraan selama perjalanan, hingga akhir Revan pun telah sampai di sebuah rumah mewah. Dirinya pun turun dari mobil taksi.

"Permisi aden nyari siapa ya?" tanya mang Irul ketika melihat Revan yang berdiri didepan rumah Fea.

"Benar ini rumah Fea?" ujar Revan memastikan bahwa dirinya tak salah alamat.

"Benar ini rumah non Fea, aden siapa?"

"Saya Revan temen nya Fea, Fea nya ada pak?"

"Non Fea gak ada dirumah aden, aden mending pulang"

"Maksudnya gak ada dirumah?"

"Non Fea kagak tinggal dirumah, tapi tadi pagi baru saja pergi lagi bawa koper"

"Oh ya udah kalau gitu saya permisi pak" Revan pun melangkah pergi.

"Lu dimana Feaa?" ketik Revan mengirim ke nomor Fea, namun chat Revan hanya centang satu.

Akhirnya Revan pun memutuskan untuk mencari hotel untuk dirinya tinggal semalaman.

Keesokan harinya.

Fea pun sudah rapi, sesuai dengan rencananya kemarin dirinya akan kembali ke rumah untuk menyelidiki dapur.

"Mba, aman kan rumah?" ketik Fea kepada mba Nelly.

Setelah mendapatkan jawaban aman dari mba Nelly, Fea pun dengan segera pergi kerumah.

°°°°°

"Gimana dok keadaan anak saya?"

"Untung ibu lebih cepat datang kesini ketika penyakit nya kambuh, jika waktu itu telat sedikit saja saya tidak tau bagaimana jadinya. Kondisi pasien sudah lebih baik dari sebelumnya namun saya sarankan pasien jangan terlalu banyak pikiran itu akan memicu penyakit nya kambuh" ujar Dokter menjelaskan.

"Baik terimakasih dok, sudah boleh saya jenguk?"

"Silahkan bu, kalau gitu saya permisi" ucap dokter lalu melangkah pergi.

Cklekkk...

"Gimana keadaan kamu sayang?"

"Sudah lebih baik ma, maafin aku jadi ngerepotin mama kaya gini"

"Apa sih yang kamu pikirkan?, kamu itu gak boleh terlalu banyak pikiran sayang"

"Maafin aku ma, maaf udah bikin mama repot sama aku"

"Mama gak butuh maaf kamu sekarang, yang mama butuhin kamu sekarang fokus sama kesehatan kamu jangan terlalu banyak mikirin ini dan itu apa perlu kuliah kamu cuti dulu?"

"Gak usah ma, aku masih sanggup kok kalau cuma kuliah doang"

"Tetep kamu harus inget, jangan terlalu banyak pikiran. Kalau kamu emang perlu buat cuti biar mama yang bilang sama pihak kampus kamu"

"Iya mama ku sayang, aku gapapa kok"

Bersambung....

Terimakasih yang udah mampir

Like, komen, fav, and rate nya jangan lupa ya❤😍

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

hati hati ya Fea... jangan gegabah dalam bertindak

2022-11-12

1

delete account

delete account

apa yang dipikirkan adiknya jangan ditanya apa kepikiran

2022-11-12

1

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℛᵉˣᎯƖƒᷡɑⷶ𖼹ͧ𖼹ᷫɑⷶ𐒅ᷝ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℛᵉˣᎯƖƒᷡɑⷶ𖼹ͧ𖼹ᷫɑⷶ𐒅ᷝ

ikutin alurnya aja jangan terlalu di pikirin

2022-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!