Pulang

Saat itu setelah gue liat rekaman yang dikirim mba Nelly, gue buru-buru pesan tiket pesawat untuk langsung pulang ke kota F.

Gue akan cari siapa orang yang udah bikin bibi meninggal dan apa aja yang diomongin sama orang itu, gue harus cari tau itu.

Gue gak peduli jika nanti ketauan nyokap dan bokap, gue pulang tiba-tiba kaya gini.

Bahkan Alterio pun belum gue kabarin saat itu, rencana nya ketika gue udah sampai baru gue kabarin Alterio.

Fea pun dengan segera mengemasi semua pakaian nya ke koper, sesuai dengan yang dirinya rencana kan ia akan kembali pulang untuk mencari siapa orang yang menghubungi bibi pada saat itu.

Setelah ia mengemasi semuanya, dirinya pun melangkah pergi menuju bandara.

Sementara itu di lain tempat Azell tengah berada di cafe seperti biasa dengan Alterio.

"Al, tumben ya kok Fea gak hubungi kita?" tanya Azell heran.

"Gue juga gak tau Zell, bentar ya gue coba telpon"

"Iya Al"

Alterio pun merogoh saku celana nya untuk mengambil ponsel milik nya, lalu ia pun mencari kontak Fea dan menghubungi nya.

Namun hanya berdering telpon Alterio tak diangkat oleh Fea.

"Gimana Al?, diangkat gak?" tanya Azell kepada Alterio.

Alterio hanya menggeleng-geleng kan kepala nya sebagai jawaban tidak.

"Ya udah mungkin Fea masih di apartemen kali ya tidur?" ujar Azell berpikir Fea kemana.

"Tapi Zell, gak biasa-biasa nya Fea kagak angkat telpon gue" ucap Alterio khawatir karena yang dirinya tau Fea tidak pernah mengabaikan telpon darinya.

"Nanti kita coba hubungi lagi Al, sekarang kita makan dulu aja udah di pesen takut keburu dingin kan sayang" ujar Azell menenangkan Alterio yang saat ini khawatir akan Fea.

Waktu terus berlalu, kini Fea telah sampai di kota F tempat tinggal nya.

Segera dirinya mencari taksi untuk pulang kerumah.

"Mba Nelly Fea udah sampai disini, ini Fea otw pulang kerumah tapi mba Nel jangan kasih tau papa ataupun mama ya mba" ketik Fea lalu mengirim nya ke nomor Nelly.

"Taksi!" panggil Fea melambaikan tangan nya agar mobil taksi berhenti.

Setelah taksi nya berhenti Fea pun masuk kedalam mobil taksi.

Hening dan sunyi selama perjalanan, hingga akhirnya Fea pun telah tiba dirumah mewah milik nya.

"Eh non Fea" sapa security penjaga rumah sebut aja mang Irul.

"Iya mang, tolong bawain koper saya ya mang di bagasi taksi" ujar Fea memerintah mang Irul untuk membawakan koper milik nya kedalam.

"Siap non" ucap mang Irul yang langsung melangkah ke bagasi taksi untuk mengambil koper milik Fea.

Didepan rumah sudah ada mba Nelly yang menyambut kedatangan Fea.

"Non, kenapa pulang non? kalau nyonya sama tuan tau gimana?" tanya mba Nelly khawatir jika nyonya dan tuan tau.

"Mba Nelly jangan kasih tau mama ataupun papa, aku juga gak tinggal disini aku bakal cari tempat tinggal untuk disini"

"Siap non, mari masuk non mba anter ke kamar pasti non capek"

Nelly pun mengantarkan Fea ke kamar nya untuk istirahat sejenak.

"Non mau makan apa?, biar mba langsung masakin buat non"

"Gak usah mba, Fea belum laper"

"Iya udah mba balik ke dapur ya, kalau non butuh apa-apa manggil mba aja" ucap Nelly lalu ia pun kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sementara Fea ia pun merebahkan tubuh nya di kasur, baru saja diri nya memejamkan mata nya tapi notif spam chat dari Alterio membuat nya harus membuka chat tersebut.

"***Feaaa!, lu dimana kenapa telpon gue gak di angkat?"

"Lu baik-baik aja kan?"

"Gue sama Azell khawatir sama lu, tadi juga gue ke apartemen lu eh malah lu nya gak ada?"

"Sekarang lu lagi dimana?"

"Feaaa!, bales dong chat gue jangan bikin gue khawatir kaya gini***"

"***Gue pulang kerumah, ada sesuatu yang harus gue selidiki disini"

"Tapi kuliah lu gimana?, baru 1 tahun lho"

"Itu urusan gampang gak terlalu penting juga, yang penting sekarang bukan itu Terio."

"Hubungi gue kalau ada apa-apa"

"Iya pasti, tapi itu tolong izinin ya sama dosen di kampus gue absen sampai waktu yang gak bisa gue tentukan"

"Iya lu tenang aja, masalah absen di kampus biar urusan gue"

"Thanks Ter, ya udah gue baru sampe mau istirahat capek off duluan***"

Chat pun selesai, Fea kembali meletakkan ponsel nya di atas meja rias.

Setelah itu dirinya pun bangkit mengambil handuk dan pakaian nya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

Keesokan Harinya.

Sudah 1 hari gue balik ke kota F, sekarang hari ini gue rencananya akan cari apartemen buat gue tinggal selama pencarian.

Soalnya gak mungkin gue tinggal dirumah takut nya nyokap sama bokap gue tau.

"Non" panggil mba Nelly yang saat ini mengetuk pintu kamar Fea.

"Iya mba, masuk aja pintu gak aku kunci" sahut Fea dari dalam menyuruh untuk Nelly masuk.

Nelly pun membuka pintu kamar Fea, lalu ia pun melangkah masuk membawa nampan berisi makanan.

"Ini non makan dulu, udah mba Nelly siapin"

"Iya mba taruh aja, nanti Fea makan"

Nelly pun menaruh nampan itu di nakas samping tempat tidur Fea.

"Non rencana non hari ini kemana?"

"Fea rencananya mau pindah ke apartemen aja, soalnya gak mungkin dirumah takut mama sama papa tau"

"Non jaga kesehatan ya, kalau butuh bantuan mba hubungi mba aja pasti mba bantu sebisa mba"

"Makasih mba, maaf Fea ngerepotin mba"

"Itu udah tugasnya mba, buat jagain non Fea seperti bibi dulu"

"Fea kangen bibi, waktu itu Fea gak bisa anterin bibi ke peristirahatan terakhir nya bibi pasti kecewa karena gak ada Fea waktu itu" ucap Fea tanpa disadari air mata nya udah menetes.

Perasaan kangen dan rindu akan sosok bibi membuat Fea selemah ini, dirinya jika mengingat tentang bibi entah mengapa selalu menangis.

Perasaan menyesal di hari itu ia tak ada di peristirahatan terakhir bibi, membuat Fea terus merasa bersalah.

"Bibi itu selalu sayang sama non Fea, bibi juga udah anggap non Fea seperti anak nya sendiri keliatan dari cara bibi ngurus non Fea"

"Iya mba, bibi itu udah kaya sosok mama buat Fea dari bayi bibi yang udah urus Fea disaat kedua orang tua Fea sibuk sama kerjaan nya"

"Non jangan nangis lagi, bibi itu paling gak bisa lihat non nangis"

Fea hanya menganggukkan kepala nya, lalu ia pun menghapus air mata nya.

Bersambung.....

Terimakasih yang udah mampir😋

Like dan komen yuk😋

Terpopuler

Comments

Beast Writer

Beast Writer

telepon apa yg bisa bikin si bibi mati kena serangan jantung?

2022-11-12

1

delete account

delete account

semoga cepat kembali dan ketemu

2022-11-12

1

❀🅸ꋊቿ₥˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙ ✅

❀🅸ꋊቿ₥˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙ ✅

begitulah kalau hubungan udah terlalu dekat ya. apalagi sudah dianggap kayak family pasti berat sekali

2022-11-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!