Sebatas Teman

Sebatas Teman

Alfea Keith

Gue Alfea Keith berasal dari keluarga terpandang dan terkenal di kota F.

Kehidupan yang gue miliki sangat mewah, gue selalu di penuhi oleh harta yang bahkan gue ketahui itu gak akan pernah habis.

Tapi lo semua gak tau, meski gue punya segalanya tapi hati gue merasa kosong akan hal itu. Seolah-olah gue seperti kehilangan sesuatu dan diri gue sendiri gak tau kenapa gue seperti itu.

Sejak gue kecil, ralat sejak gue bayi nyokap sama bokap gue selalu sibuk akan dunia pekerjaan nya, dunia bisnis dan perusahaan nya.

Dari sejak bayi gue di rawat sama bibi, pembantu rumah yang sudah bekerja lama sama keluarga Keith.

Hanya bibi yang selalu nemenin gue dari bayi hingga kaya sekarang, masih bibi yang nemenin gue.

Kadang gue mikir bibi yang status nya sebenarnya bukan siapa-siapa gue tapi dia sayang sama gue, sementara nyokap sama bokap gue sendiri mereka sibuk. Selalu gak punya waktu buat gue.

Dan hari ini adalah hari ini dimana gue akan pindah keluar negeri buat melanjutkan pendidikan gue disana, sangat disayangkan gue harus berpisah sama bibi yang dari dulu udah gue anggap kaya nyokap kandung gue sendiri.

"Non Fea!" panggil sang bibi ya kini berjalan menghampiri Fea yang tengah memasukkan semua pakaian nya ke dalam koper.

"Ada apa bi?" tanya Fea dengan lembut nya.

"Semuanya udah lengkap kan non?" tanya bibi memastikan bahwa semua barang-barang Fea tak ketinggalan.

"Sudah lengkap kok bi, tapi Fea sedih harus pisah sama bibi" ucap Fea lirih.

"Non Fea jangan sedih, non disana rajin-rajin nya ya belajar nya makan jangan telat selalu jaga kesehatan"

"Hehehe Fea bakal kangen sama bibi, bakal kangen tidur sama bibi di peluk, terus Fea bakal kangen sama masakan bibi yang super enak" ucap Fea lirih tanpa disadari air mata pun jatuh membasahi pipi Fea.

"Non jangan nangis atuh, kalau non nangis bibi jadi ikutan sedih. Lagipula non kan belajar disana kalau sudah lulus kan non balik lagi"

"Bibi jaga kesehatan ya kalau ada apa-apa bibi hubungi Fea" ucap Fea yang kini posisi mereka berpelukan untuk terakhir kali nya.

"Non Fea tenang aja, ada aku yang bakal jagain bibi buat non Fea" ujar salah satu pembantu rumah tangga yang usia nya sekitar 25 tahun sebut saja Nelly.

"Makasih mba Nel, Fea titip jaga bibi ya tolong perhatikan obat-obatan nya bibi harus minum yang teratur juga jangan biarin bibi kerjain pekerjaan rumah yang terlalu berat."

"Non gak usah khawatir sama bibi, bibi gapapa kok non"

"Pokoknya bibi jaga diri ya, minum obat nya juga yang teratur dan istirahat yang cukup ya bi"

Ya bibi mempunyai penyakit riwayat jantung makanya dia gak boleh terlalu capek apalagi melakukan pekerjaan yang terlalu berat.

Makanya gue selalu jagain bibi dan perhatikan dia minum obat nya apa enggak, karena gue gak mau bibi kenapa-napa.

Jujur berat sebenarnya buat gue harus pergi keluar negeri kaya gini, tapi gue bisa apa? semua nya udah di tentuin sama nyokap dan bokap gue, dan gue gak bisa bantah akan apa yang udah mereka atur buat gue.

Setelah selesai gue mengemasi semua pakaian gue, gue dituntun sama bibi menuju halaman rumah.

"Mba Nel, Fea berangkat dulu ya sekali lagi Fea titip bibi jagain bibi buat Fea" ujar Fea sekali lagi sebelum dirinya benar-benar masuk kedalam mobil.

"Non Fea, tenang aja aman semua kalau sama mba Nel mah"

Setelah selesai Fea ngobrol dengan mba Nelly, Fea pun masuk kedalam mobil.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang menuju bandara.

Sungguh perjalanan yang melelahkan hari itu, dan di hari itu juga tragedi yang gak terduga terjadi menimpa orang yang paling gue sayang saat itu.

2 hari setelah gue sampai diluar negeri, gue dikabarin sama mba Nelly kalau bibi meninggal terkena serangan jantung.

Perasaan gue saat itu jelas kacau, gue kehilangan sosok yang udah kaya nyokap buat gue pergi secepat itu.

Ninggalin gue sendiri, saat itu setelah kabar duka itu gue ingin langsung buru-buru balik ke kota F, tapi nyokap dan bokap gue malah nahan gue disini.

Marah gue saat itu karena gue gak bisa liat orang yang selama ini ngerawat gue dengan penuh kasih sayang. Gue ngerasa kaya gak berguna gue gak bisa anterin bibi ke peristirahatan terakhir nya.

Dan waktu terus berlalu tak terasa sudah 1 tahun sejak kepergian bibi, dan sudah 1 tahun gue disini.

Perjalanan masih panjang, kehilangan bibi memang adalah yang terberat buat gue jalani tapi waktu terus berputar dan gue gak bisa terus sedih.

Dan disini juga gue udah punya seorang temen dia cowok, sifat nya dia mengingat kan gue sama sosok bibi yang selama ini hanya bisa gue rindukan tanpa bisa gue peluk lagi.

Cowok itu namanya Alterio Varenzy Issaco gue biasa panggil dia dengan sebutan Terio, Terio yang nemenin gue disaat hari paling berat buat gue.

Perhatian nya sama seperti bibi, entahlah tapi gue merasa Terio yang selalu ada buat gue saat ini sampai akhirnya perasaan itu ada.

Perasaan yang dari awal sebenarnya sudah salah.

"Fe lu dimana?, gue udah dicafe tapi lu gak ada disini Fe!"

Isi pesan dari Alterio.

"***Sorry Terio, gue udah balik ke apartemen"

"Heleh kenapa lu kagak ngabarin gue Fe?!"

"Hehehe gue lupa ngabarin lu"

"***Oh ya udah yang penting lu udah di apartemen kan?, kalau ada apa-apa hubungi gue Fe"

"Iya lu tenang aja gak usah khawatir gitu sama gue, gue bisa jaga diri gue sendiri :)"

"Ya udah gue off dulu mau jemput Azell dulu dirumah nya**"

Chattingan pun berakhir, Fea pun meletakkan kembali ponsel milik nya di atas meja nakas lalu ia pun merebahkan tubuh nya di kasur.

Entah mengapa hati nya sakit ketika Alterio menyebut gadis lain didepan nya, beruntung nya tadi hanya berupa chat lantas bagaimana jika bertemu?, apakah Fea sanggup untuk biasa-biasa aja dan menahan rasa itu?.

Hehehe tapi sayang nya Fea bisa melakukan itu, menyembunyikan nya dan bersikap seolah-seolah tak terjadi apapun.

Keesokan harinya, Fea seperti biasa ia akan menjalani kehidupan nya yaitu ke kampus yang selalu bareng bersama Alterio dan Azell gadis pujaan hati Alterio.

"Fe, buruan keluar gue sama Azell udah didepan apartemen lu dimobil seperti biasa" ketik Alterio mengabari Fea bahwa dirinya dan Azell sudah didepan apartemen Fea.

Bersambung.....

Terimakasih selamat membaca tinggal kan jejak jangan lupa seperti like dan komen😋

Terpopuler

Comments

Beast Writer

Beast Writer

Siapa Azell? Yah, bibi pelayan yg dah kayak ibu sendiri mati, pasti sedih, lah.

2022-11-12

1

♘Sea water

♘Sea water

aku hampir semangat ya Rahel 😇

2022-11-12

1

❀🅸ꋊቿ₥˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙ ✅

❀🅸ꋊቿ₥˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙ ✅

mengapa semua orang kaya merasa hampa ya... eh nggak semuanya ding oopsss

2022-11-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!