Brakkk.. Akhhh..
Suara rintihan kesakitan terdengar begitu nyaring di ruangan itu, "berani sekali kau menendang pusaka ku!" teriak seorang pria tampan dan gagah dengan wajah marah nya menahan sakit di bagian terlarangnya.
Namun gadis yang ada di hadapannya hanya tersenyum mengejek, "Apa kau sakit tuan? itulah hal yang cocok untuk pria mesum seperti mu!"
"Jangan kau pikir semua perempuan mudah untuk kau rayu. Di sini aku sedang mengajukan kerja sama bisnis bukan untuk menjual diriku padamu jadi bersikap sopan dan profesional saat sedang bekerja!" tegas wanita yang sedang duduk di kursi dengan begitu elegan walau merasa sangat kesal di hatinya.
"Dasar gadis gila! lihat saja aku akan menghancurkan perusahaan kecil mu itu." Ancan pria yang berada di hadapannya.
"Oyeah apa kau mampu melakukan hal itu tuan?"
"Jangan mengejekku aku bisa dengan mudahnya menghancurkan perusahaan mu ini." ucap pria itu dengan menekan setiap kata-katanya.
"Silahkan saja jika kau mampu mengalahkan ku," gadis itu pun berdiri dengan senyuman mengejeknya. Dia lah Marissa Adriana si macan betina yang menggantikan posisi sang ayah untuk sementara waktu merintis usaha keluarganya.
Marissa selalu bekerja dengan sangat profesional, dengan hanya waktu tiga tahun saja Marissa bisa membangkitkan kembali perusahaan yang hampir roboh karena kecerobohan sang kakak saat menggantikan posisi ayah mereka.
"Apa kau sedang menantangku gadis barbar, lihat saja aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku untuk meminta maaf." Tegas pria itu dengan penuh dendam dan kemarahan pada Marissa.
Marissa hanya tersenyum sinis mendengar celotehan yang di lontarkan oleh pria yang berada di hadapannya, "kau mengancamku ya, baiklah jika kau mengancamku tapi lihatlah ini terlebih dahulu. Wil masuklah?" Marissa pun memanggil seseorang yang berada di luar ruangannya.
Ceklek
Seorang pria muda masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah laptop di tangannya, dialah Wildan partner kerja Marissa.
"Bagaimana wil?"
"semuanya beres nona!" Jawab pria yang di panggil Wil oleh Marissa pun mengacungkan jempolnya.
"Kerja bagus Wil, sekarang perlihatkan semuanya pada pria mesum itu." Perintah Marissa sambil melihat tangannya di dada, menatap pria di hadapannya dengan tatapan jijik.
Dengan cepat Wildan pun menyerahkan laptop itu pada pria yang kini masih duduk di lantai, Wildan langsung memutar rekaman saat pria itu sedang berusaha melecehkan Marissa dan mengancamnya akan menghancurkan perusahaan Marissa karena sudah menolak keinginannya.
Tuan Abraham pun tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, ia tak menyangka wanita yang terlihat begitu polos itu bisa menghancurkan nya dengan sangat mudah.
"Bagaimana tuan? apa kau senang dengan klip video itu apa aku juga harus menyiapkan lagu untuk vidio itu atau tidak?" tanya Marissa sambil tersenyum dan menaik-turunkan alisnya.
"Dasar gadis tidak waras aku akan membuatmu menyesal sudah memperlakukan ku seperti ini." ancam tuan Abraham.
"Ckckck tuan Abraham kau adalah pengusaha sukses yang terkenal di negara ini, dan jika sampai video ini tersebar keseluruhan dunia bagaimana dengan karier mu dan bisnis yang sedang kau jalani saat ini. Kau sudah memaksakan kehendak mu pada gadis polos sepertiku ini dengan mengancam akan meruntuhkan bisnisku!" ucap marissa dengan raut wajah biasa saja memperlihatkan gerakan gerakan kecil saat berbicara dengan lawan bicaranya.
Namun detik berikutnya marissa pun merubah raut wajah itu menjadi Sedikit menyeramkan bagaikan singa betina yang siap menerkam mangsanya kapan saja, "bisnis yang sedang aku jalani itu tidak mudah untuk kau hancurkan tuan. Sebelum aku hancur maka kau akan hancur terlebih dahulu camkan itu!" Marissa pun melemparkan senyuman sinis untuk pria yang tengah menahan amarahnya dan kekesalan di hatinya saat ini.
"Mungkin kali ini kau menang, tapi tidak untuk lain kali aku akan membalas rasa sakit hatiku padamu nanti." seetelah memberikan ancaman pada Marissa pria itu pun pergi meninggalkan ruangan itu.
"Pria seperti tuan Abraham tidak cocok bergabung dengan perusahaan kita. Coret saja dia dari daftar dan masukkan saja dia ke daftar hitam dan cari pengusaha lain yang mau menanamkan sahamnya untuk membantu kita Wil.
"beaik nona!"
"Wil kirimkan juga video itu pada kakeknya aku ingin tahu bagaimana reaksi pria tua itu saat melihat ketidak sopanan dan tidak profesional cucu yang selalu mereka banggakan saat sedang bekerja." Ucap Marissa.
"Baik nona!"
Setelah memberikan perintah kepada Wildan Marissa pun pergi meninggalkan ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Mengapa banyak sekali pria mesum yang sudah sering ku temui selams ini, gusti kuatkan lah iman dan imin hambamu yang lemah ini"
Marissa terus menggerutu tidak jelas mengeluarkan semua unek-unek yang ada di dalam hatinya.
Sedangkan Wildan terseyum saat melihat Marissa pergi meninggalkannya, "Nona rissa, semakin lama aku bersama denganmu semakin dalam aku menyukai karaktermu yang tidak mudah di tindas dan di permainan oleh seorang pria, kau adalah wanita pertama yang membuat aku kagum dengan kepribadian mu" wildan pun tersenyum dan kembali mengerjakan tugas yang diberikan oleh Marissa.
"Lelah sekali aku hari ini," ucap Marissa sambil meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sedikit kaku, dan mulai mengerjakan pekerjaannya kembali.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
''Permisi nona apa saya boleh masuk?" tanya seorang wanita muda yang meminta izin pada Marissa sebelum masuk ke dalam ruangan itu.
"Masuk lah!"
"Ada apa?" Tanya Marissa pada asistennya.
"Nona ada sedikit masalah dengan pembangunan restoran baru kita di Indonesia."
"kenapa? dan apa masalahnya coba jelaskan secara detail padaku!"
"Nona kita kekurangan dana untuk membangun proyek itu karena pemasukan kita bulan ini sedikit kenurun dari biasanya, terpaksa kita harus menghentikan sementara untuk pembangunan restoran itu" Ucap mentari menjelaskan.
"Jangan di hentikan lanjutkan sampai selesai pakai saja uang pribadi ku, aku tidak ingin menunda lagi proyek itu karena itu adalah salah satu impian ku sedari dulu " Sahut Marissa dengan wajah tenangnya.
"Nona bolehkah saya bertanya?" Mentari dengan sedikit ragu-ragu.
"Tanya kan saja, aku tidak akan marah!" seru Marissa dengan cepat.
"Hmmm itu, apa setelah proyek anda selesai anda juga akan kembali ke Indonesia nona" tanya Mentari yang sedikit penasaran.
"Entahlah, ayahku sudah sehat saat ini usahanya juga sudah mulai berkembang tugasku pun sudah selesai dan mulai minggu depan ayah sudah kembali menempati posisinya, sedangkan aku ingin mewujudkan impianku yang sudah lama terpendam dan aku ingin kembali lagi ke negera dimana aku di besarkan"
"Dan berusaha untuk mengejar cinta pertama ku."
Marissa terseyum samar mengingat pria yang sudah menempati posisi tertinggi di hatinya, demi pria itu ia menolak semua pria yang akan di jodohkan dengannya.
Marissa rela menunggu untuk waktu yang lama agar pria itu bisa menerima kehadirannya, walau begitu sulit namun demi cinta pertamanya Marissa rela melakukan apapun untuk mendapatkan cinta dari sang pujaan hatinya.
"Aku sangat merindukanmu, bagaimana kabarmu di sana apakah kau masih mengingat tentang ku atau sebaliknya"
"Nona, nona" mentari melambai-lambaikan tangannya di hadapan Marissa yang sedang melamun sambil senyum-senyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
shee_
partner bukan fatner
2023-08-06
1