Bab 4
"Penyesalan Zaidan"
Bug...
Sebuah bogem mentah, telak mengenai wajah Dave, seketika tubuh nya langsung terhuyung ke belakang.
"Daveee...!!"Teriak Wina, saat melihat Dave terhuyung, tampak pipi sebelah kanan nya membiru, dan keluar darah dari hidung nya, akibat sebuah bogem dari Zaidan yang sangat keras.
"Kurang ajar kamu Zaidan, berani-beraninya kamu memukul putra ku..!!"Geram Lion, sambil mengarahkan tinju nya ke arah Zaidan.
Dengan sigap Zaidan langsung menangkap tangan Lion, dan segera memilintir nya ke belakang, sehingga membuat Lion berteriak kesakitan.
"Akhh...Dasar anak sia**n.."Teriak Lion, menahan sakit.
"Aku sudah menduga dari dulu, jika aku bukan putra mu..!!"Zaidan berkata dengan penuh penekanan.
Ada sesak di dada nya, jika apa yang di lakukan Lion selama ini, tidak mencerminkan sama sekali perilaku seorang ayah kepada anak nya, sehingga Zaidan yakin jika dia bukan anak kandung Lion.
"Zaidan, hentikan.."Teriak Wina.
Zaidan pun menghadap kan tubuh Lion, ke arah Wina istri nya dan Dave putranya.
"Akhir nya kamu mengakui jika kamu bukan ayah ku..!!"Teriak Zaidan semakin kencang memilintir tangan Lion.
"Akkhhhh..."Lion kembali berteriak kesakitan.
"Hentikan Zaidan, kamu bisa mematahkan tangan ayah mu.."Teriak Wina, sambil menangis.
Dave yang masih pusing karena bogem mentah yang di berikan Zaidan, mencoba mengumpulkan kesadaran nya.
"Kurang ajar lo..!!"Teriak Dave, penuh amarah, dan segera melangkah maju, dengan tinju mengarah ke arah wajah Zaidan.
Tapi dengan tangkas Zaidan berkelit ke belakang tubuh Lion, dan tak ayal, tinju Dave pun langsung menghantam wajah Lion.
"Bug.."
"Akh.."Teriak Lion, dengan tubuh langsung tersungkur ke lantai.
"Pah..!!"Teriak Wina, yang langsung berlari menghampiri tubuh Lion.
Dave kaget, saat sadar jika yang terkena tinju nya adalah papah nya sendiri, dia langsung menelan saliva nya, karena kerongkongan nya terasa kering.
"Pah.."Teriak Dave panik, sambil menghampiri tubuh Lion, yang sedang berada di pangkuan Wina.
Tampak wajah dan mata sebelah kanan Lion memar bahkan sampai membiru.
Lion hanya bisa mengerang kesakitan, selain wajah nya yang lebam, tangan nya juga juga terasa sakit akibat ulah Zaidan yang memilintir nya dengan kuat.
"Kalian manusia-manusia licik dan serakah, ini baru balasan kecil untuk semua kejahatan kalian..."Ucap Zaidan dengan sinis, melangkah pergi meninggalkan mereka.
Dave menggeram penuh amarah, saat dia ingin bangkit mengejar Zaidan, tangan Wina langsung menahan nya.
"Jangan Dave, kita urus papah dulu..."Cegah Wina, dengan tatapan memohon.
Dave menghela napas.
"Ingat Zaidan, aku akan membalas perbuatan mu hari ini.."Geram Dave lagi, sambil menatap tajam ke arah punggung Zaidan, yang sudah menghilang di balik pintu.
Sedang kan Wina, menatap nanar punggung Zaidan yang menghilang dari balik pintu.
"Zaidan, aku rela menikah dengan lelaki tua mata keranjang ini, hanya untuk bersama mu dan melihat mu."Ucap Wina dalam hati, dengan mata berkaca-kaca.
"Mah, dokter Edo sedang ada operasi, jadi kita di suruh membawa papah langsung ke rumah sakit.."Ucap Dave, yang baru saja menelpon dokter pribadi keluarga mereka.
"I..iya Dave, ayo kita bawa papah.."Wina berkata dengan gugup, kemudian membantu Dave memapah Lion, yang terlihat kesakitan.
"Tuan Lion kenapa nyonya...??"Tanya seorang penjaga di rumah mereka, saat mereka sampai di depan rumah, sambil memapah Lion.
"Tanya saja pada bos mu yang seperti preman pasar itu.."Dave berkata, dengan mata melotot ke arah penjaga itu.
Sang penjaga tidak berani menjawab, dia hanya menunduk tidak berani menatap wajah Dave yang penuh emosi.
"Cepat, kalian bantu tuan Lion masuk ke dalam mobil..!!"Perintah Dave, sambil berteriak.
tiga orang penjaga yang sedang dinas, di rumah mewah keluarga Radhtya, segera membantu Lion untuk masuk ke dalam mobil.
Para pekerja sudah tahu bagaimana hubungan Zaidan dengan Lion dan Dave.
Mereka juga tahu jika ada yang janggal dengan masuk nya kakek Radhtya Purnama ke rumah sakit, dan bagaimana Wina yang berstatus sebagai ibu tiri Zaidan, tak pernah lelah untuk merayu seorang Zaidan.
Sedang kan Dave, dia dengan senang hati menerima Wina sebagai ibu tiri nya, karena misi dan visi mereka sama.
Usia Wina hanya selisih lima tahun dari Zaidan dan Dave.
Dave pun melajukan mobil nya membelah jalan raya, menuju rumah sakit keluarga Radthya.
Sesampainya di rumah sakit, Lion langsung di tangani oleh dokter ortopedi ahli hand and microsurgery.
Setelah di berikan pengobatan yang terbaik, dan di pasang kan alat untuk tangan dan jari-jari nya Lion yang patah, mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.
"Zaidan itu keterlaluan, aku tidak akan membiarkan dia menguasai perusahaan dan harta Radthya.."Dave berkata, sambil beberapa kali memukul setir.
"Apa yang harus kita lakukan Dave..??"Tanya Lion, yang duduk di sebelah Dave.
"Aku akan menggunakan seseorang untuk menghancurkan Zaidan sia**n itu..."Dave berkata, dengan senyum smirk nya.
Wina menatap tajam Dave, melalui kaca spion dalam mobil.
Dave pun membalas tatapan Wina , dengan mata dan senyum yang penuh mengandung arti.
*************
Sementara itu Zaidan, sedang berada di pusara almarhum Radthya Purnama.
"Aku tahu, kalau kakek ingin menyelamatkan harta keluarga besar Radthya dari tangan-tangan orang-orang tamak itu, tapi kenapa kakek memberikan pilihan yang sulit.."Zaidan berkata sambil menatap dan mengusap nisan kakek nya
"Aku juga tahu, jika kakek tidak menyukai Devina, tapi kakek tidak pernah memberikan aku alasan yang jelas.."Ucap Zaidan lagi, sambil menghela napas.
"Kakek selalu bilang, jika Devina bukan wanita yang baik, itu yang selalu membuat kita bertengkar, dan membuat aku mengambil keputusan untuk menerima bea siswa ke London.."Zaidan berkata, dengan suara mulai terdengar parau.
"Kenapa kakek memberikan pilihan yang sulit kepada ku..??"Siapa wanita yang kakek pilihan untuk ku..???"Zaidan kembali berkata, dengan dada sesak, terasa batu besar menghimpit dada nya.
"Maaf kan aku, yang tidak peduli di sisa usia mu.."Zaidan memejamkan mata nya.
Mengingat terakhir kali pertengkaran dengan si kakek, sampai akhir nya dia menerima bea siswa belajar ke London.
"Devina.."Panggil Zaidan lirih.
"Aku harap cinta kita akan tetap bersatu, aku pergi meninggalkan mu ke London, untuk masa depan hubungan kita.."Ucap Zaidan lagi.
Mengingat masa-masa indah nya bersama Devina, gadis cantik yang msmpu menggetarkan hati nya, dan cinta pertama untuk nya.
Di mata nya Devina adalah gadis yang sempurna dalam segala hal, tapi dia tidak mengerti kenapa kakek sangat tidak menyukai nya.
Zaidan kembali menghela napas, dan mengusap wajah nya kasar.
Dengan perasaan bingung dan sedih Zaidan menundukkan kepala nya, perasaan nya kini bercampur aduk, dia sangat bingung dengan keputusan apa yang akan di ambil nya.
Saat dia sedang sibuk dengan pikiran nya, tiba-tiba sentuhan lembut terasa di pundak nya.
***************
Dokter ortopedi ahli hand and microsurgery adalah seorang dokter ortopedi yang memiliki spesialisasi untuk melakukan pemeriksaan, tindakan operasi, dan rehabilitasi pada pasien yang mengalami cedera di area telapak tangan hingga bahu.
Apa benar Zaidan bukan anak kandung Lion..??
Apa yang sebenar nya di rahasia kan Dave dan Wina..??
Kenapa almarhum Radthya Purnama tidak menyukai Devina..??
Siapa sebenar nya Devina ..??
Apa ada cinta segitiga antara Zaidan, Dave dan Devina..??
Siapa yang datang menghampiri Zaidan di pemakaman..???
Simak terus ya, awal cerita yang masih penuh tanya.
Jangan lupa dan lewat kan nover author yang tamat dan masih up👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
titie soraida
Harta bikin gelap mata Lion
2023-03-31
1