Bab 3
"Penyesalan Zaidan"
"Syarat...????"Zaidan mengerutkan kening nya, menatap pak Handoko, meminta penjelasan dari wasiat yang baru saja di bacakan nya.
Lion, Dave dan Wina, hanya saling melempar pandang.
Pak Handoko menghela napas.
"Tuan Zaidan, anda akan bisa mengelola perusahaan "Radthya Angkasa Jaya", jika anda mau menikahi seorang wanita.."Jelas pak Handoko, sambil menatap Zaidan.
Perkataan pak Handoko, membuat mereka berempat terperanjat kaget.
"Menikah...???"Tanya Zaidan kaget.
"Maksud nya, saya harus mencari wanita yang harus saya nikahi...??"Tanya Zaidan lagi.
Dave yang tadi menyimak, ekspresi wajah nya pun berubah menjadi tegang.
"Gw ga akan rela jika Zaidan menikahi Devina, wanita itu hanya milik gw...!!"Geram Dave dalam hati.
Terlihat wajah nya memerah, terlihat tangan nya terkepal kuat.
"Tidak tuan Zaidan, tuan Radthya Purnama sudah menyiapkan seorang wanita untuk anda nikahi..."Jawab pak Handoko, dengan tersenyum ke arah Zaidan.
"Apa..??"Jadi kakek sudah menyiapkan calon istri untuk ku...???"Tanya Zaidan tak percaya.
Pak Handoko pun mengangguk, sambil tersenyum.
Dave ber napas lega, karena Zaidan tidak mungkin menikahi Devina, wanita yang sangat di cintai nya.
"Apa wanita itu dari keturunan terhormat...???"Tanya Lion, menatap Handoko.
Handoko kembali menghela napas.
"Mohon maaf tuan Lion, setahu saya almarhum tuan Radthya Purnama tidak pernah melihat seseorang dari status sosial nya..."Jawab pak Handoko, dengan tatapan tidak suka ke arah Lion, yang hanya menilai seseorang dengan harta nya.
"Tapi apa wanita itu cocok dengan Zaidan..??"Apa lagi Zaidan sebagai pewaris terbesar dan pemimpin perusahaan Radthya Angkasa Jaya..??"Wina yang dari tadi diam ikutan bertanya.
Diri nya tidak rela jika Zaidan menikah, karena dia sudah jatuh cinta dengan anak tiri nya ini.
"Maaf, saya tidak bisa menjawab lebih banyak, keputusan ada di tangan tuan Zaidan, saya hanya di beri kan amanat untuk menyampaikan surat wasiat ini..."Jelas pak Handoko.
"Anda bisa memikirkan nya dulu tuan Zaidan, jika anda sudah mempunyai keputusan, anda bisa menghubungi saya.."Ucap Handoko.
"Untuk surat warisan, saya meminta tanda tangan dari kalian semua, jika kalian setuju dengan keputusan yang tadi saya baca kan.."Ucap Handoko, sambil menyerahkan berkas yang harus mereka tanda tangani.
"Saya tidak akan menanda tangani surat warisan ini, karena ini tidak adil untuk kami..!!"Lion berkata dengan penuh marah.
"Kami akan melakukan gugatan dengan warisan ini.."Timpal Dave.
Pak Handoko menarik napas dan membuang nya kasar.
"Silah kan jika kalian ingin menempuh jalur hukum.."Ucap pak Handoko, mengambil kembali surat warisan itu.
"Mohon maaf tuan Zaidan, almarhum kakek anda juga berpesan, surat warisan dan surat hak perusahaan hanya bisa anda tanda tangani, jika anda sudah melakukan pernikahan dengan wanita pilihan dari almarhum kakek anda..."Jelas pak Handoko, sambil memasukkan semua surat warisan ke dalam tas nya.
Lagi-lagi Zaidan tidak percaya dengan pendengaran nya, dia tidak habis pikir kenapa almarhum kakek nya ingin sekali dia menikahi wanita itu.
"Siapa sebenarnya wanita itu..??"Seperti apa dia, sehingga membuat kakek begitu ingin aku menikahi nya..??"Tanya Zaidan dalam hati, sambil memijit kening nya.
Tidak percaya jika sang kakek, orang yang sangat menyayangi nya dan orang yang paling terdepan membela nya, tapi ternyata memberikan pilihan yang sulit.
Zaidan tidak pernah mempermasalahkan harta yang berlimpah dan perusahaan raksasa milik keluarga Radthya, tapi dia tidak ingin semua perusahaan dan harta jatuh ke tangan serakah Lion, Dave dan Wina.
Selain itu Zaidan juga memikirkan Devina, wanita yang sudah menjalin hubungan dengan nya dari SMA, yang terpisah karena Zaidan memutuskan untuk sekolah ke London, karena ada alasan yang kuat sehingga mengharuskan dia mengambil study ke london.
Sampai akhir nya hubungan mereka di lakukan dengan cara LDR.
Sampai saat ini Zaidan belum mengabar kan kepada Devina, tentang kepulangan nya ke Jakarta.
Zaidan pikir, selain dia melihat keadaan sang kakek, dia juga ingin memberikan surprise untuk kekasih nya itu.
Tapi realita nya, Zaidan harus menerima kenyataan yang menyedihkan, ternyata kakek tercinta pergi menghadap sang Khalik.
Dan sekarang Zaidan juga harus menerima realita, jika dia harus menikahi seorang wanita yang tidak di kenal nya sama sekali, jangan kan mengetahui wajah nya, nama wanita yang akan di jodoh kan dengan nya pun, Zaidan tidak tahu
"Kenapa semua menjadi rumit seperti ini.."Tanya Zaidan pada diri sendiri, sambil menarik napas dan membuang nya kasar.
"Baik pak Handoko, saya minta waktu untuk memikirkan semua nya..."zaidan berkata sambil mengusap kasar wajah nya.
"Baik lah, secepat nya anda kabar kan kepada saya, karena wasiat kakek anda, hanya memberi batas satu minggu, untuk anda berpikir tuan Zaidan...."Pak Handoko berkata, sambil memasukkan surat-surat wasiat yang tidak di tanda tangani mereka.
"Seminggu...??"Tanya Zaidan menatap pak Handoko.
Pak Handoko hanya mengangguk.
"Kalau begitu saya pamit dulu, saya harap kalian segera mengambil keputusan, jika tidak maka seluruh harta keluarga Radthya akan di sumbang kan ke panti asuhan, dan yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan..."Ucap pak Handoko tegas.
"Pak Handoko jangan mengada-ada ya..??"Geram Lion.
"Saya mempunyai kekuatan hukum tuan Lion, karena almarhum tuan Radthya Purnama, sudah menuliskan wasiat nya dengan tanda tangan di atas materai.."Pak Handoko berkata, sambil beranjak dari duduk nya.
Lion, Dave dan Wina pun ikut berdiri, menatap tajam pak Handoko, sedangkan Zaidan hanya duduk termenung di sofa, sambil memijit kening nya, dia tidak paham dengan pemikiran sang kakek semasa hidup nya.
"Pasti kakek saya melakukan semua ini, karena sebuah tekanan dari seseorang..."Dave berkata sambil menatap sinis pak Handoko.
"Kalau kalian keberatan dengan isi surat wasiat ini, silah kan kalian mengajukan gugatan.."Pak Handoko berkata dengan penuh penekanan, dia menatap satu persatu orang-orang yang berada di depan nya.
"Ternyata benar apa yang di katakan almarhum tuan Radthya Purnama, mereka semua hanya menginginkan harta..."Ucap pak Handoko dalam hati.
"Zaidan, aku harap kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan keinginan almarhum kakek mu.."Ucap pak Handoko lagi dalam hati.
Pak Handoko menghela napas.
"Saya rasa pembicaraan ini sudah cukup, seminggu lagi saya akan menemui kalian, saya permisi dulu.." Pak Handoko berkata sambil melangkah kan kaki nya, pergi meninggalkan kediaman keluarga Radthya.
"Pah, tidak adil, masa kita berdua hanya mendapatkan bagian 10%, itu juga di bagi 2.."Protes Wina sambil memegang lengan Lion.
"Dan lihat putra kita Dave, dia juga hanya mendapatkan bagian hanya 10%, dan dia tidak punya hak sama sekali di perusahaan "Radthya Angkasa Jaya"..."Wina berkata dengan nada tinggi.
"Aku akan mengajukan gugatan.."Geram Lion.
"Kalau kita mengajukan gugatan dan kita kalah, kita tidak mendapatkan apa-apa..."Ucap Dave, dengan wajah frustasi.
"Kenapa kakek sangat kejam kepada kita..??Apa salah kita..??"Tanya Dave, dengan suara dan wajah penuh amarah.
"Sudah di dalam kubur, masih saja membuat susah.."Ucap Dave lagi.
Saat Dave ingin berkata lagi, tiba-tiba...
Bug....
***********
Apa keputusan Zaidan, apakah dia akan menerima perjodohan untuk mendapatkan harta dan kekuasaan..???
Atau sebaliknya, apakah Zaidan lebih memilih cinta nya kepada Devina dari pada harta dan kekuasaan...??
Ikuti terus bab nya ya.
Aurhor akan berusaha membuat cerita ini seru, seperti dua novel author
Baca terus dua karya author 👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments