ayo Una kamu bisa..bisik Una dalam hati
hari kedua setelah hari sebelumnya dia lewati dengan sangat dramatis dan menjengkelkan..
sesampainya di kantor UNa langsung di sambut dengan kak Zein, manager utama Regan, pria dewasa dengan gaya yang nyentrik dan juga sangat murah senyum..
" Una ya??" ucapnya sembari menjulurkan tangan mengajak Una bersalaman
" iya.." ucap Una sambil tersenyum
" maaf ya baru memperkenalkan diri..kemarin aku sibuk banget" ucapnya" aku Zein..manager utama Regan..terimakasih sudah mau bergabung dengan kami" ucapnya lagi dengan sangat renyah..
wah..semangat sekali mendengar suara kak Zein..dia pasti punya tugas lebih berat tapi masih bisa tersenyum gembira seperti itu..luar biasa..pikir Una
" sama- sama kak..saya juga sangat berterimakasih karena sudah di terima di sini" balas Una
" Regan yang mempekerjakan mu, jadi kamu harus berterimakasih padanya, bukan pada ku" jawab Zein sambil berbisik dan kemudian berlalu..." yok semua kita meeting yok" ucap Zein sambil berisyarat kepada semua staff nya
Una masuk ke sebuah ruangan dimana di dalam nya sudah terjejer kursi dan meja besar di tengahnya..
beberapa staff sudah duduk di kursi mereka masing-masing..Una adalah yang masuk paling terakhir..kali ini tidak ada Regan..syukurlah..Una sedikit lebih santai..
" kawan-kawan ini staff baru kita yang merangkap jadi asisten pribadi nya Regan, namanya Una.."
Una tersenyum sambil melihat ke arah yang ada di depannya
" silahkan perkenalkan diri mu Una" pinta Zein
Una pun langsung memperkenalkan diri
" selamat pagi..saya Una, saya staff baru di sini..mohon bimbingan kepada para senior semua..terimakasih"
Zein memandu untuk bertepuk tangan dan semua mengikuti..
" langsung aja yok kita bahas scedule Regan hari ini"
meeting selesei dengan lebih cepat..Una menikmati suasana ini, setidaknya sampai ada Regan
" Una..kamu bisa menggunakan ruang istirahat di sana kalau mau minum kopi atau makan siang di kantor.." Zein menunjuk ruangan yg ada di pojok
" baik kak" ucap Una
Una pun menyempatkan diri melihat ruangan istirahat karyawan..dan saat masuk Una tercengang..benar-benar sangat istimewa..semua tersedia, mulai dari kopi, teh, Snack dll..benar-benar lengkap..kantor artis top memang beda, pikirnya
Tumben belum ada pesan dari Regan, pikir Una
dan tiba-tiba ponsel Una bergetar
" baru juga di batin udah nongol aja" ucap Una lirih
pesan dari Regan
" hari ini aku ada pemotretan, kamu langsung datang ke lokasi..gak usah bawa kopi"
" baik mas tadi sudah di beritahukan di meeting sama kak Zein" balas Una
" jadi aku gak boleh mengatakan lagi Karna sudah di beritahu Zein??!"
" bukan begitu mas maksud saya..saya hanya asal bicara tadi, maaf" balas Una , apa salahnya jika menyampaikan sudah di beritahu..memang itu adalah agenda dia hari ini...Una benar-benar jengkel..kenapa hal sepele saja bisa buat Regan marah.
" kak Zein saya ijin mau langsung ke lokasi" ijin Una
" kita bareng saja Una..hari ini aku dan berta akan ke sana juga"
" tidak apa-apa kak, saya naik bis saja, saya takut terlambat"
" naik mobil lebih cepat"
" tidak apa-apa kak...saya pamit dulu" ucap Una sembari berlari keluar
Una tidak mau kejadian kemarin terulang lagi, kalau Regan minta cepat artinya Una harus berjuang sendiri untuk sampai lebih cepat
sudah sampai di lokasi dan benar Zein dan berta sudah ada di sana lebih dulu
" sudah ku bilang kan un, bareng kami lebih cepat" ucap Zein
" iya kak maaf, tadi bis nya agak lambat" jawab Una terengah-engah karena dia berlari untuk bisa cepat sampai di lokasi
" jangan jadikan bis sebagai alasan, aku bilang cepat artinya kamu cari alternatif lain yang menurut mu cepat..kalau ada mobil yang lebih cepat kenapa harus naik bis" ucap Regan tiba-tiba
Una hanya terdiam, malas meladeni..entah apa yang ada di pikiran Regan, kemarin bilang apa sekarang bilang apa
" Una bantu aku yuk" ajak Berta
" baik mbak" Una segera mengikuti Berta
Berta adalah bagian fashion yang mengurusi baju-baju Regan yang dia kenakan
" kamu harus bisa mencocok kan warna dengan benar, mas Regan tidak suka warna yang tabrakan, dan dia tidak suka dengan warna baju yang terlalu terang" ucap Berta " yang paling penting kamu jangan pernah melihat dia berganti pakaian" bisik Berta lagi
Una langsung teringat kejadian waktu itu..benar.. dia tak sengaja melihat Regan berganti baju dan bertelanjang dada..jadi benar gara-gara itu dia terobsesi membully Una..keterlaluan
" kenapa mas Regan tidak suka di lihat saat berganti baju??bukankah itu tugas kita menata fashion dan riasannya?" tanya Una penasaran
" kita akan merapikannya setelah selesai dia kenakan..entahlah..awalnya kami pikir karena dia gak suka aja,,tapi sudah ada 5 staff yang dia pecat karena tak sengaja lihat dia ganti baju" ucap Berta sembari berbisik
" oh ya??" kalau seperti itu lalu kenapa Una malah di pekerjaannya, bahkan sebagai asisten pribadinya, dan bergaji besar pula
dia memang menawan, tubuhnya yang tinggi dan bersih terlihat sangat mempesona, wajar kalau dia banyak di gandrungi para wanita, sekilas Una terpesona, tapi seketika lenyap saat Regan tiba-tiba berdiri di depannya
" ya mas??" Una terkaget
Regan menjulurkan tangannya seperti meminta sesuatu..Una clingak clinguk tak tau apa maksud nya
" gak ada??" tanya Regan dengan sinis
" m-mas minta apa memangnya?" tanya Una sedikit gemetar
" ini di sini...silahkan tuan top star ini minuman anda" tiba-tiba Zein menyodorkan sebotol air mineral ke arah Regan
Regan memandang kej ke arah Una..seolah ingin memakannya..
" gak apa-apa..kamu bisa belajar dari ini..selalu siapkan air putih setelah dia selesai pemotretan ya" ucap Zein sambil mengeringkan matanya ke arah Una
" terimakasih kak Zein" ucap Una senang, Una berlari ke arah Zein " kak Zein..apa saya bisa bertanya ke kakak kalau kakak ada waktu senggang??"
" tentang Regan??"
" iya" ucap Una sambil tersenyum" banyak yang saya belum tau, saya ingin tau lebih banyak biar saya bisa lebih siap dan gak merepotkan yang lain"
" biar gak di marahi juga??" ledek Zein
" itu juga" jawab Una cengengesan
" tentu saja bisa..aku kirimi pesan nanti kalau sudah senggang ya..kamu masih belajar jadi wajar kalau banyak g tau nya"
adem bener kalau denger Zein bicara, suaranya lembut dan menenangkan
" tapi kamu baik-baik saja kan??" tanya Zein tiba-tiba" maksud ku kamu senang bekerja di sini??nyaman??bahagia??"
" oh tentu saja kak. saya sangat senang sampai mau salto, hahaha" ucap Una sembari tertawa menipu
" seperti nya tidak..kamu tertekan ya??" tanya Zein berbisik
Una terdiam..dia ingin menjawab tapi takut dia salah ngomong
" gak apa-apa ngomong aja ke aku..apa yang kamu rasain..aku manager utama di sini..aku harus tau kondisi bawahan ku"
Una terdiam masih ragu-ragu buat ngomong
" tenang saja ini gak berpengaruh ke kerjaan kok, gak usah takut di pecat..ini rahasia kita berdua" ucap Zein sambil tersenyum meyakinkan Una
Zein seperti tau apa yang ada di pikiran Una, lega juga sih
" apa mas Regan memang orang nya suka marah??" Una mulai bertanya
" kamu sering di marahi??"
Una mengangguk
" dia juga sangat suka bicara kasar dan membully"
"kamu??"
Una kembali mengangguk
" aku tau dia yang mempekerjakan ku, tapi apakah wajar kalau dia memperlakukanku dengan kejam..bahkan dari hari pertama aku kerja dia sudah sangat kejam"cerita Una
" apa kamu buat kesalahan???"
" aku pikir kesalahan ku hanya karena tak sengaja melihat dia ganti baju " Una bicara lirih
" kamu lihat dia ganti baju??!"Zein kaget dong
" aku gak sengaja kak..hanya karena itukah dia sampai melampiaskan dendam kesumat dan terus membully ku??setiap yang aku lakukan gak ada yang benar.."
" dia tidak suka badannya di lihat orang lain" jelas Zein
" kalau seperti itu bukankah sebaiknya dia tidak merekrutku, tidak menggaji ku??"
" dia bukan tipe yang kasar lho..dia juga sangat penyayang kepada semua staff dan orang lain"
Una seperti tak percaya mendengar ucapan Zein
" aku tidak melihat seperti itu..dia bahkan memarahi ku di depan umum seperti tidak peduli kalau dia artis"
" kamu lihat dia ganti baju, tapi dia malah mempekerjakan mu di dekat nya??dia suka memarahi mu padahal tidak ke orang lain?? ada apa dengan mu Una??" Zein pun bertanya-tanya
" ya benar..ada apa dengan ku??kenapa hanya aku??sedosa itu kah aku??" ucap Una seperti putus ada
benar kenapa hanya Una??jika yang lain dapat perlakuan beda, kenapa hanya Una??mereka bahkan baru bertemu dengan kebetulan Regan berganti baju..Una bahkan bukan pembenci nya, bukan pula fans nya..mampu kah Una terus bertahan dengan kondisi kerja yang seperti itu?? hal apa yang membuat Regan menempatkan Una di dekatnya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments